Anda di halaman 1dari 8

10 Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) di Perairan Pantai Desa Namtabung …

STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG (Holothuroidea) DI PERAIRAN PANTAI


DESA NAMTABUNG, KECAMATAN SELARU,
KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

(Community Structure of Sea Cucumber (Holothuroidea) in


Coastal Waters of Namtabung Village, Selaru District, Tanimbar Islands Regency)

Maria Matrutty, D. Wakano*, dan S. Suriani

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura
mariamatrutty09@gmail.com, delly_wakano@yahoo.co.id, sunnyloma@yahoo.com
Corresponding author*

ABSTRAK: Teripang merupakan hewan tidak bertulang belakang yang banyak


dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian
ini adalah menganalisis struktur komunitas teripang (Holothuroidea) di perairan pantai Desa
Namtabung Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Metode yang digunakan
untuk pengambilan sampe teripang adalah metode transek linear kuadrat dengan jumlah
stasiun pengamatan sebanyak tiga stasiun, sampel teripang yang diperoleh akan diidentifikasi
menggunakan buku identifikasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat empat spesies
teripang dari famili Holothuridea, genus Holothuria dan Bohadschia dengan jenis-jenis yaitu
Holothuria scabra, Holothuria edulis, Holothuria atra, dan Bohadschia marmorata.
Kepadatan tertinggi dimiliki oleh jenis Holothuria scabra sebesar 0,202 ind/m2. Kelimpahan
relatif tertinggi ditunjukkan oleh Holothuria edulis sebesar 28,12%. jenis Nilai indeks
keanekaragaman sebesar 1,3662 yang artinya keanekaragaman sedang, dan indeks dominansi
0,2533 yang artinya tidak terdapat spesies yang mendominansi. Pola penyebaran relatif
berada pada angka ˃ 1 yang artinya pola sebaran bersifat mengelompok. Indeks nilai penting
tertinggi adalah Holothuria scabra dengan nilai 91,07%. Secara keseluruhan, struktur
komunitas teripang di daerah perairan pantai Desa Namtabung berada dalam kategori stabil.

Kata kunci: Struktur komunitas, teripang, indeks ekologi, Desa Namtabung, Maluku

ABSTRACT: Sea cucumber is an invertebrate which is widely used by the community as


food and medicine. The purpose of this study is to analyze the community structure of sea
cucumber (Holothuroidea) in the coastal waters of Namtabung Village, Selaru District,
Tanimbar Islands Regency. The used method to collect sea cucumber samples was the linear
quadratic transect method with the number of observation stations as many as three stations,
the samples of sea cucumbers obtained will be identified using an identification book. The
results showed that there were four species of sea cucumber from the Holothuridea family,
genus Holothuria and Bohadschia with the types namely Holothuria scabra, Holothuria
edulis, Holothuria atra, and Bohadschia marmorata. Holothuria scabra has the highest
density of 0.202 ind / m2. The highest relative abundance was shown by Holothuria edulis at
28.12%. The type of diversity index value is 1.3662 which means moderate diversity, and
the dominance index is 0.2533, which means that there are no dominant species. The relative
distribution pattern is at ˃ 1, which means that the distribution pattern is clustered. The
highest index of importance was Holothuria scabra with a value of 91.07%. Overall, the sea
cucumber community structure in the coastal waters of Namtabung Village is in the stable
category. The highest index of importance was Holothuria scabra with a value of 91.07%.
Jurnal TRITON Volume 17, Nomor 1, April 2021, hal. 10 – 17
P-ISSN 1693-6493 E-ISSN 2656-2758
11
DOI: https://doi.org/10.30598/TRITONvol17issue1page10-17
Overall, the community structure of sea cucumber in the coastal waters of Namtabung
Village is in the stable category.

Keywords: Community structure, sea cucumber, ecological index, Namtabung Village,


Maluku

PENDAHULUAN Maluku, yang merupakan salah satu kawasan


yang kaya akan flora dan fauna terlebihnya pada
Teripang merupakan hewan tidak
daerah perairan pantai dengan potensi ekosistem
bertulang belakang, bertubuh lunak atau berduri.
pesisir yang besar dan bernilai ekonomis
Salah satu komoditi hasil perikanan yang
penting (Reresy, 2016; Mustafa, dkk., 2018).
memiliki potensi serta banyak dimanfaatkan
Hal ini disebabkan karena pengaruh topografi
oleh masyarakat sebagai bahan pangan dan
dan oseonografinya yang unik. Salah satu
obat-obatan adalah teripang (Suryaningrum,
perairan di Kabupaten Kepulaun Tanimbar yang
2008; Kumayanjati, 2020). Selain itu juga
memiliki banyak potensi sumberdaya laut yang
teripang memiliki kadar nutrisi yang tinggi dan
nilai penting dalam bidang ekonomi maupun tinggi adalah Pulau Selaru (Elfemi, 2013,
Suyanto&Pudjianto, 2014).
ekologi (Lewerissa, 2014). Dalam bidang
Pulau Selaru merupakan salah satu pulau
ekonomi, teripang memiliki nilai jual yang
di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, memiliki
tinggi baik dalam skala lokal maupun
perairan yang masih baik untuk tempat hidup
internasional. Hal ini disebabkan kandungan
berbagai jenis biota laut. Salah satu desa di
zat-zat obat, makanan dari teripang berkhasiat
Pulau Selaru yang memiliki sumberdaya laut
menyembuhkan, serta dari analisa proksimat
melimpah adalah Desa Namtabung. Perairan
daging teripang diperoleh komposisi protein
Desa Namtabung memiliki substrat berpasir
43%, lemak 2%, kadar air 17%, mineral 21%
yang sangat mendukung bagi habitat teripang
dan kadar abu 7% (James dalam Darsono,
sehingga banyak teripang yang hidup di
2007).
kawasan perairan ini (Tuhumury, dkk., 2019).
Teripang (Holothuroidea) merupakan
Hal ini disebabkan substrat pasir merupakan
biota laut yang paling umum dijumpai (Husain,
substrat yang kaya akan bahan organik untuk
dkk., 2017). Hewan ini banyak terdapat di
kelangsungan kehidupan teripang (Agusta, dkk.,
paparan terumbu karang, di pantai berbatu atau
2012).
lumpur. Teripang tidak hanya dijumpai di
Jumlah teripang yang begitu banyak
perairan dangkal, ada juga yang hidup di laut
menyebabkan terjadinya pengambilan teripang
dalam, bahkan dalam palung yang terdalam pun
baik untuk dijual maupun untuk dikomsumsi
masih terdapat teripang. Penyebaran teripang
sehari-hari, sehingga dikhawatirkan jika
sangat luas di beberapa wilayah, mulai dari
pengambilannya terus dilakukan dapat
kedalaman 1 hingga 40 meter. Salah satu
menyebabkan penurunan populasi alami
perairan yang merupakan wilayah sebaran
(Darsono, 2007). Menurut Wiadnyana dkk.
teripang adalah Provinsi Maluku Louhenapessy,
(2009), mengatakan bahwa banyaknya
2013; Nurafni, dkk., 2020). Teripang ditemukan
permintaan pasar ekspor dengan harga yang
di Perairan Maluku sebanyak 15 jenis yang
sangat tinggi telah memacu masyarakat untuk
sangat potensial dikembangkan salah satunya
mengeksploitasi teripang secara besar-besaran
adalah teripang pasir (Holothuria scabra)
sehingga terjadi peningkatan produksi teripang
karena selain memiliki nilai jual, juga sumber
secara nasional, hal ini terlihat dengan adanya
protein yang cukup tinggi, serta dapat
data peningkatan produksi teripang kering.
digunakan dalam industri obat-obatan dan
Permasalahan ini yang melatarbelakangi
kosmetik (Louhenapessy, 2013).
pentingnya mengetahui tentang potensi teripang
Kabupaten Kepulauan Tanimbar
di Perairan Pantai Desa Namtabung. Tujuan
merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi
penelitian ini yaitu menganalisis struktur
12 Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) di Perairan Pantai Desa Namtabung …

komunitas teripang yang terdapat di perairan Ni


KRi = ∑n x 100%
pantai Desa Namtabung, Kabupaten Kepulauan
Tanimbar. Ket
KRi = Kepadatan relatif suatu jenis ke-i
Ni = Kepadatan jenis ke-i
METODE PENELITIAN ∑ n = jumlah total kepadatan untuk semua
jenis
Penelitian ini dilakukan pada bulan
Februari hingga Maret 2020 di perairan pantai Kelimpahan spesies menunjukan suatu individu
Desa Namtabung Kecamatan Selaru Kabupaten spesies tertentu selalu hadir pada petak
Kepulauan Tanimbar. Metode pengambilan pengamatan dalam luasan tertentu. Perhitungan
teripang menggunakan metode transek linear dilakukan dengan menggunakan rumus (Odum,
kuadran untuk mengetahui struktur komunitas 1971) sebagai berikut:
teripang. Panjang pantai pada lokasi penelitian 𝑖𝑛𝑑 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ𝑎𝑛 ( )=
𝑚2 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎
yaitu 1500 m terbagi menjadi tiga stasiun
pengamatan. Panjang masing-masing stasiun 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 (%) =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
500 m dengan lebar 103 m. Pada tiap stasiun
terdapat 10 transek dengan jarak transek 50 m.
Terdapat plot pengamatan dengan ukuran plot Frekuensi kehadiran menunjukan banyaknya
1x1 m² sebanyak 18 plot dengan jarak antar plot petak pengamatan dimana suatu spesies
5 m. Proses pengambilan sampel dilakukan pada ditemukan dalam lulusan tertentu. Untuk
saat air surut untuk mempermudah pengambilan menghitung frekuensi kehadiran digunakan
spesies teripang. Sampel teripang yang telah rumus (Odum, 1971) sebagai berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛
diperoleh kemudian diidentifikasi menggunakan 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟𝑎𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
buku identifikasi menurut Clark&Rowe (1971).
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛
Analisa struktur komunitas teripang di perairan 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 (%) =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑥100%

pantai Desa Namtabung digunakan indeks-


indeks sebagai berikut: Indeks nilai penting digunakan untuk
Komposisi jenis (%) menggambarkan kekayaan menghitung dan menduga keseluruhan dari
spesies yang terdapat di lingkungan perairan. peranan jenis teripang di dalam suatu
Komposisi jenis teripang dihitung menggunakan komunitas. Perhitungan nilai penting
rumus (Odum, 1971) sebagai berikut: menggunakan rumus (Junianto, 2013):
ni INP = Kepadatan relatif + kelimpahan relatif +
pi = x 100%
N
Frekuensi relatif
Ket:
Pi = Komposisi jenis ke-i Indeks keanekaragaman jenis teripang
ni = Jumlah individu spesies ke-i berdasarkan Shannon-Winner digunakan untuk
N = Jumlah keseluruhan spesies mengukur tingkat keteraturan dan
ketidakteraturan dalam suatu sistem. indeks
Kepadatan adalah jumlah individu persatuan
keanekaragaman menggunakan rumus (Odum,
luas area. Untuk menghitung kepadatan
1971) sebagai berikut:
digunakan rumus (Junianto, 2013) sebagai
berikut: H' = -∑pi ln Pi
𝑛𝑖 Ket:
Ki = H' = Indeks keanekaragaman
𝐴
Ket: Pi = Jumlah spesies ke-i per jumlah total
Ki = Kepadatan individu jenis ke-i (ni/N)
ni = Jumlah total individu jenis ke i Ni = Jumlah individu spesies ke-i
A = Luas total daerah yang di sampling N = Jumlah total individu
Ln = logaritma nature
Untuk menghitung kepadatan relatif, maka
digunakan rumus sebagai berikut:
Jurnal TRITON Volume 17, Nomor 1, April 2021, hal. 10 – 17
P-ISSN 1693-6493 E-ISSN 2656-2758
13
DOI: https://doi.org/10.30598/TRITONvol17issue1page10-17

Jika nilai H' < 1 maka keragaman spesies penelitian presentase komposisi jenis teripang
rendah. Nilai H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 artinya pada ketiga stasiun penelitian menunjukan
keanekaragaman spesies sedang. Nilai H' > 3 bahwa persentase tertinggi adalah 32,25% untuk
artinya keanekaragaman spesies tinggi. jenis Holothuria scabra. Holothuria scabra
memiliki komposisi tertinggi karena didukung
Indeks dominansi digunakan untuk mengetahui
oleh faktor lingkungan. Habitat teripang di
jenis teripang yang paling mendominasi dari
lokasi pengamatan yaitu substrat berpasir, pasir
jenis lainnya. Dominansi dinyatakan dalam
berlumpur ditambah pecahan karang mati serta
indeks dominansi menurut Simpson (Khouw,
ada juga yang ditumbuhi lamun. Parameter
2009).
𝑠 kualitas perairan seperti salinitas sebesar 32,22
D= ∑1=1(pi)² ppt, pH 7,82 dan suhu 30,02°C. Menurut
Ket: Martoyo, dkk. (2007), suhu perairan yang cocok
Pi = ni /N untuk pertumbuhan teripang adalah 24-30oC.
D = Indeks Dominansi Salinitas yang cocok untuk pertumbuhan
ni = jumlah individu spesies ke-i teripang berkisar antara 28-32 ppt, sedangkan
N = total jumlah individu pH berkisar antara 6.5-8.5. Konsumsi oksigen
Indeks dominansi yang dihasilkan berkisar terlarut yang optimal bagi teripang pasir
antara 0-1. Nilai D mendekati 0 artinya tidak sepertinya halnya kebutuhan oksigen di perairan
terdapat spesies yang mendominasi spesies untuk organisme yaitu >5 mg/ltr. Hal ini
lainnya atau struktur komunitas dalam keadaan membuktikan bahwa perairan pantai Desa
stabil. Sedangkan nilai D mendekati 1 artinya Namtabung masih tergolong baik untuk
terdapat spesies yang mendominasi spesies pertumbuhan teripang.
lainnya atau struktur komunitas stabil karena
terjadi tekanan ekologis. Kepadatan Teripang
Pola distribusi digunakan untuk mengetahui Kepadatan teripang yang ditemukan di
pola penyebaran organisme dalam suatu perairan Desa Namtabung adalah berkisar antara
kawasan tertentu. Rumus indeks penyebaran 0,126 ind/m2-0,202 ind/m2 (Tabel 1). Kepadatan
yaitu : tertinggi ditemukan pada jenis Holothuria
ƩX²−N scabra, kemudian diikuti oleh spesies
Id = n N(N−1) Holothuria edulis, Halothuria atra, dan
Ket: Bohadschia marmorata. Tingginya kepadatan
Id = Indeks distribusi teripang pada suatu daerah disebabkan oleh
N = Jumlah total individu dalam total n plot beberapa faktor diantaranya pengaruh suhu,
(ekor) salinitas, dan pH yang optimum untuk
n = jumlah plot (unit contoh) organisme tersebut dapat hidup dan
Ʃx² = Jumlah individu dikuadrat pada setiap berkembang. Selain itu habitat hidup yang
plot sesuai dapat membuat organisme teripang
Dengan kriteria pengujian: memperoleh makanan sekaligus bersembunyi
Id = 1, pola distribusi bersifat acak dari ancaman predator (Yuniarti, 2012). Habitat
Id < 1, pola distribusi bersifat seragam karang ataupun pecahan karang dapat digunakan
Id > 1, pola distribusi bersifat mengelompok teripang sebagai tempat perlindungan sekaligus
mencari makan yang potensial. Nirwana, dkk.
(2016) menyebutkan bahwa selain dari pasir
HASIL DAN PEMBAHASAN bercampur rumput laut, pecahan karang atau
Komposisi Teripang daerah dekat karang digunakan juga sebagai
Hasil penelitian menunjukan bahwa tempat persembunyian teripang. Umumnya
terdapat 4 spesies teripang dari family teripang menyukai tipe substrat berpasir seperti
Holothuroidea yaitu Holothuria scabra, jenis-jenis teripang yang ditemukan pada lokasi
Holothuria edulis, Holothuria atra, Bohadschia penelitian ini. Selanjutnya dikatakan pula bahwa
marmorata (Gambar 1). Berdasarkan hasil pemilihan substrat disesuaikan dengan
14 Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) di Perairan Pantai Desa Namtabung …

kebiasaan individu untuk mencari makan. Selain Keempat jenis teripang yang ditemukan pada
faktor ekologis, faktor sosial berupa aktivitas lokasi penelitian hidup pada habitat berbeda.
pengambilan teripang oleh masyarakat juga Untuk Holothuria edulis dan Holothuria atra
turut mempengaruhi kepadatan teripang. memiliki habitat di daerah bersubstrat pasir
Pengambilan teripang dengan merusak kasar, sedangkan Holothuria scabra sangat
habitatnya dapat merusak ekosistem teripang banyak ditemukan pada substrat pasir halus dan
sekaligus mengurangi jumlah teripang di alam. ditumbuhi lamun. Habitat dan cara makan
Jenis Holothuria scabra, merupakan berkaitan erat dengan banyaknya Holothuria
spesies yang mudah beradaptasi pada substrat edulis, diduga jenis teripang ini dapat ditemukan
berpasir, pasir berlumpur dan substrat yang dengan jumlah yang cukup banyak, disebakan
ditumbuhi lamun. Holothuria scabra merupakan substrat pada lokasi penelitian adalah salah satu
teripang yang hidup pada perairan jernih dan faktor yang mendukung keberadaan jenis
relatif tenang yang pada umumnya memiliki teripang ini. Habitat dengan substrat pasir
habitat yang spesifik, seperti hidup di daerah bercampur patahan karang mati sangat
berpasir, daerah berbatu di kedalaman 1-40 mendukung untuk kelangsungan kehidupan
meter ataupun ditemukan di perairan dangkal jenis Holothuria edulis (Martoyo, dkk., 2007).
yang banyak ditumbuhi rumput laut (Saputra,
2001). Kemampuan beradaptasi yang baik Kelimpahan Teripang
dengan membenamkan dirinya di bawah dasar Kelimpahan relatif teripang yang paling tinggi
pasir/karang pasir menjadikan spesies ini ditunjukan oleh Holothuria edulis sebanyak 95
mampu memperthankan diri dari gangguan atau individu dengan kelimpahan relatif sebesar
ancaman. 28,12% (Tabel 2), sedangkan kelimpahan
Teripang hitam (Holothuria edulis) terendah yaitu jenis Holothuria scabra.
merupakan urutan kedua yang banyak Rendahnya kelimpahan teripang jenis
ditemukan pada ketiga stasiun. Spesies ini Holothuria scabra disebabkan oleh kehadiran
banyak ditemukan pada dasar substrat pasir, individu di lokasi yang jarang atau tidak merata
lumpur pasir maupun lingkungan terumbu. pada setiap petak pengamatan.

Gambar 1. Jenis-jenis teripang yang ditemukan di perairan pantai Desa Namtabung


Ket: Holothuria scabra (A), Holothuria edulis (B), Holothuria atra (C), Bohadschia marmorata (D)
Jurnal TRITON Volume 17, Nomor 1, April 2021, hal. 10 – 17
P-ISSN 1693-6493 E-ISSN 2656-2758
15
DOI: https://doi.org/10.30598/TRITONvol17issue1page10-17
Tabel 1. Kepadatan dan kepadatan relatif teripang di perairan Desa Namtabung
No Spesies Ki ƩK KRi (%)
1 Holothuria scabra 0,202 32,32
2 Holothuria edulis 0,159 0,625 25,44
3 Holothuria atra 0,138 22,08
4 Bohadschia marmorata 0,126 20,16
TOTAL 100.00

Berdasarkan hasil penelitian Lewerissa mengelompok, sedangkan pada jenis


(2014) di Desa Porto Pulau Saparua, teripang Bohadschia marmorata pola penyebarannya
jenis nis Holothuria edulis memiliki kepadatan seragam. Pola penyebaran mengelompok yang
serta frekuensi kehadiran yang cukup tinggi terjadi pada ketiga spesies diakibatkan spesies
masing-masing yaitu sebesar 0,0069 ind/m2 dan tersebut ditemukan cenderung membentuk
0,1488. Ditemukan pula bahwa spesies ini juga kelompok dan jarang ditemukan sendiri secara
mendominasi perairan tersebut dibandingkan terpisah. Menurut Nirwana, dkk. (2016)
dengan spesies lainnya. menyatakan bahwa pola sebaran secara
mengelompok disebabkan adanya pengaruh
Keanekaragaman dan Dominansi Teripang parameter lingkungan tertentu sehingga jenis
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan teripang dapat beradaptasi dengan kondisi
bahwa keanekaragaman teripang pada Perairan tersebut. Selain itu, pola penyebaran
Desa Namtabung dalam kategori sedang dengan mengelompok disebabkan oleh adanya hewan
indeks keanekaragaman 1,3662. Nilai indeks lain sebagai predator. Martoyo, dkk. (2007)
keragaman spesies teripang (H’) di Negeri Porto bahwa pola penyebaran mengelompok
sebesar 1.29 (Lewerissa, 2014). Hal ini disebabkan oleh adanya hewan lain sebagai
disebabkan karena adanya spesies tertentu yang predator sehingga teripang ditemukan hidup
ditemukan dalam jumlah yang lebih banyak jika mengelompok dengan tujuan saling melindungi.
dibandingkan dengan spesies-spesies yang lain Pola penyebaran seragam yang terjadi pada
serta adanya tingkat pemanfaatan sumberdaya jenis Bohadschia marmorata diduga akibat
teripang yang tinggi oleh masyarakat. Indeks rendahnya kemampuan adaptasi dalam habitat,
keanekaragaman yang sedang mengandung arti sehingga jenis teripang ini hanya ditemukan
tidak ada kompetisi antar jenis teripang di pada tempat tertentu dan jarang hidup
semua titik lokasi penelitian. Adanya bersamaan dengan jenis lainnya.
ketersediaan makanan yang cukup dan kondisi
lingkungan yang mendukung diduga sebagai Indeks Nilai Penting
alasan rendahnya kompetisi baik itu ruang Indeks nilai penting (INP) tertinggi
maupun makanan di lokasi penelitian (Nirwana, ditunjukkan oleh spesies Holothuria scabra
dkk., 2016) . Nilai dominansi sebesar 0,2533 sebesar 91,07%, sedangkan indeks nilai penting
artinya mendekati angka 0 sehingga dapat terendah yaitu jenis Bohadschia marmorata.
dikatakan bahwa tidak ada spesies yang Menurut Wijayanti (2007), bahwa spesies
mendominasi. dengan indeks nilai penting tertinggi
menunjukan bahwa spesies tersebut hadir
Distribusi Teripang dengan jumlah yang cukup banyak, sedangkan
Hasil penelitian menunjukkan sebaran spesies dengan indeks nilai penting terendah
teripang pada perairan Desa Namtabung relatif merupakan spesies yang hadir dengan jumlah
mengelompok (Tabel 3). Sebaran teripang dari yang relatif sedikit. Semakin tinggi indeks nilai
tiga jenis yaitu Holothuria scabra, Holothuria penting, maka semakin tinggi pula peran jenis
edulis dan Holothuria atra pada ketiga stasiun tersebut dalam komunitasnya.
menunjukkan terjadi pola penyebaran secara
16 Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) di Perairan Pantai Desa Namtabung …

Tabel 2. Kelimpahan dan kelimpahan relatif teripang di perairan Desa Namtabung


No Spesies Total kelimpahan Total kelimpahan KLRi
suatu spesies semua spesies (%)
1 Holothuria scabra 1,348 20,35
2 Holothuria edulis 1,863 28,12
3 Holothuria atra 1,708 6,624 25,79
4 Bohadschia 1,705 25,74
marmorata
Total 100.00

Tabel 3. Nilai perhitungan pola penyebaran teripang pada perairan pantai Desa Namtabung
Stasiun Parameter penelitian
Spesies 1 2 3 N N ƩX² ƩX²-N N(N-1) Id Pola
penyebaran
Holothuria 40 37 43 89 120 478 358 14,280 2,225 mengelompok
scabra
Holothuria 28 33 34 51 95 297 202 8,930 1,122 mengelompok
edulis
Holothuria 25 30 27 48 82 223 141 6,642 1,008 mengelompok
atra
Bohadschia 22 29 24 44 75 201 126 5,550 0,968 seragam
marmorata

KESIMPULAN Darsono, P. 2007. Teripang (Holothuridae):


Kekayaan Alam Dalam Keragaman Biota
Berdasarkan hasil penelitian yang Laut. Oseana (2):1-10.
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Elfemi, N., 2013. Sasi, Kearifan Lokal Dalam
ditemukan empat spesies teripang, dengan Pengelolaan Sumberdaya Laut (Kasus
keanekaragaman spesies sedang, dan tidak Masyarakat Suku Tanimbar di Desa Adaut,
terdapat spesies yang mendominansi. Pola Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku
penyebaran teripang relatif mengelompok dan Tenggara Barat). Jurnal Pelangi 6 (1): 23-30.
jenis Holothuria scabra memiliki indeks nilai Husain, G., J.F.W.S. Tamanampo, G.D. Manu.
penting tertinggi. Hal ini menunjukan bahwa 2017. Struktur Komunitas Teripang
struktur komunitas teripang di daerah perairan (Holothuroidea) Pantai Pulau
Nyaregilaguramangofa Kec. Jailolo Selatan
pantai Desa Namtabung berada dalam kategori
Kab. Halmahera Barat Maluku Utara. Jurnal
stabil. Ilmiah Platax 5(2): 177-188.
Junianto, D. 2013. Studi Ekologi Teripang
(Holothuroidea) di Perairan Desa Pengudang
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Bintan. Skripsi. Universitas
Agusta, Q. R., Sulardiono B, Rudiyanti S. 2012. Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.
Kebiasaan makan teripang (Echinodermata: Khouw, A. S. 2009. Metode dan Analisa Kuantitatif
Holothuridae di perairan pantai Pulau Dalam Bioekologi Laut. Diterbitkan oleh
Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal Pusat Pembelajaran dan Pengembangan
Management Aquaitic Resources 1 (1):1-8. Pesisir dan Laut. Dicetak Atas Kerjasama
Clark, A.M. dan F.W.E. Rowe.1971. Monograph of Dengan Direktorat Jendral Kelautan, Pesisir
Shallow Water Indo West Pacific dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Departemen
Echinoderms. Trustees of the British Museum Kelautan dan Perikanan RI.
(Nat.Hist), London: 238 hal Kumayanjati, B. 2020. Teripang Sebagai Salah Satu
Sumber Kolagen. Oseana 45(1): 17-27.
Jurnal TRITON Volume 17, Nomor 1, April 2021, hal. 10 – 17
P-ISSN 1693-6493 E-ISSN 2656-2758
17
DOI: https://doi.org/10.30598/TRITONvol17issue1page10-17
Martoyo, J., A. Nugroho, T. Winanto. 2007. Resources Journal (MAQUARES) 3(1): 108-
Budidaya Teripang. Penebar Swadaya. 115.
Jakarta. 76 hal. Saputra. D. A. 2001. Struktur Komunitas Teripang
Mustafa, A.A., Tarunamulia, Hasawi, I. N. Radiarta. Holothuroidea Di PerairanPantai Pulau
2018. Evaluasi Kesesuaian Perairan Untuk Pramuka dan Pulau Tikus, Kepulauan Seribu
Budidaya Ikan Dalam Keramba Jaring Apung Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu
di Kabupaten Maluku Tenggara Barat Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Provinsi Maluku. Jurnal Riset Akuakultur Suryaningrum, T.D. 2008. Teripang: Potensinya
13(3): 277-287. Sebagai Bahan Nutraceutical dan Teknologi
Lewerissa, Y.A. 2014. Studi Ekologi Sumberdaya Pengolahannya. Squalen 3(2): 63-69.
Teripang di Negeri Porto Pulau Saparua Suyanto & B. Pudjianto. 2014. Kesejahteraan
Maluku Tengah. Biopendix 1(1): 32-42. Komunitas di Desa Adaut, Kecamatan Selaru,
Louhenapessy. D. G. 2013. Pengaruh Substrat Provinsi Maluku. INFORMASI 19(2): 107-
Berbeda Terhadap Pertumbuhan Teripang 121.
Pasir (Holothuria Scabra). TRITON: Jurnal Tuhumury, L., S. Suriani, D. Wakano. 2019.
Manajemen Sumberdaya Perairan 9(1): 26- Inventarisasi Teripang (Holothuroidea) di
32. Desa Namtabung Provinsi Maluku. Rumphius
Nirwana, E., B. Sadarun, L. O. A. Afu. 2016. Studi Pattimura Biological Journal 1(2): 41-46.
Struktur Komunitas Teripang Berdasarkan Wijayanti M. 2007. Kajian Kualitas Perairan Di
Kondisi Substrat di Perairan Desa Sawapudo Pantai Kota Bandar Lampung Berdasarkan
Kabupaten Konawe. Sapa Laut 1(1): 17-23. Komunitas Hewan Makrobenthos. Tesis.
Nurafni, S. H. Muhammad, N.S. Kurung. 2020. Pola Universitas Diponegoro. Semarang.
Sebaran dan Indeks Ekologi Teripang di Wiadnyana, N.N., Puspasari, R., Thomas, R. 2009.
Perairan Army Dock Desa Pandanga Status Sumberdaya dan Perikanan Teripang di
Kabupaten Pulau Morotai. Aurelia Journal Indonesia. Jakarta. Jurnal Kebijakan
1(2): 121-128. Perikanan Indonesia 1(1): 45-60.
Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology. 3 Eds. Yuniarti, N. 2012. Keanekaragaman dan Distribusi
W. B. Saunders Company, Philadelphia. 574 Bivalvia dan Gastropoda (Moluska) di Pesisir
p. Glayem Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat.
Satria, G.G.A, Sulardiono, B., dan Purwanti, F. Skripsi. Departemen Biologi Fakultas
2014. Kelimpahan JenisTeripang Di Perairan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Terbuka dan Tertutup Pulau Panjang Jepara, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Jawa Tengah. Management of Aquatic

Anda mungkin juga menyukai