a. Peramalan Gelombang
Feff =
Xi cos (3.3)
cos
dimana Xi = panjang fetch yang diukur dari titik observasi gelombang sampai
memotong garis pantai, α = deviasi pada kedua sisi (kanan dan kiri) arah angin
dengan menggunakan pertambahan 5o sampai sudut 45o.
Metode ini didasarkan pada asumsi sebagai berikut :
a. Angin berhembus melalui permukaan air melalui lintasan yang berupa garis
lurus.
b. Angin berhembus dengan mentransfer energinya dalam arah gerakan angin
menyebar dalam radius 45o pada sisi kanan dan kiri dari arah anginnya.
c. Angin mentransfer satu unit energi pada air dalam arah dan pergerakan
angin dan ditambah satu satuan energi yang ditentukan oleh harga kosinus
sudut antara jari-jari terhadap arah angin.
d. Gelombang diabsorpsi secara sempurna di pantai.
Data Angin SM
Peramalan
Gelombang SMB
Gambar 3.4 Diagram alir koreksi kecepatan angin (simbol lihat dalam teks).
Keterangan: UL=kecepatan angin di darat; UW=kecepatan angin di laut; RT=kondisi atmosfer;
UA=faktor tegangan angin
Gambar 3.6 Rasio durasi kecepatan angin (Ut) paada kecepatan 1 jam (U3600).
Gambar 3.7 Perbandingan/rasio (RL) kecepatan angin di atas laut (UW) dengan
angin di darat (UL) (CHL 2002). (Keterangan: Pemakaian RL,
normalnya jika jarak alat pencatat angin 16 km dari laut).
Peramalan gelombang dimaksudkan untuk mengalihragamkan (transformasi)
data angin menjadi data gelombang. Di dalam perencanaan bangunan pantai
diperlukan data gelombang yang mencakup seluruh musim, terutama pada musim
dimana gelombang-gelombang besar terjadi.
Salah satu metode peramalan gelombang adalah metode yang dikenalkan oleh
Sverdrup dan Munk (1947) dan dilanjutkan oleh Bretschneider (1958), metode
tersebut di kenal dengan metode SMB (Sverdrup Munk Bretschneider) (CERC
1984), yang dibangun berdasarkan pertumbuhan energi gelombang. Kecepatan
angin yang digunakan adalah kecepatan angin maksimum yang dapat
30
membangkitkan gelombang, yakni kecepatan 10 knot dari arah barat, barat daya,
timur dan timur laut, sedangkan arah lain tidak dihitung karena berasal dari darat.
Parameter gelombang perairan dalam dapat menggunakan dua metode yakni:
1. Metode SMB yang dikembangkan oleh CERC (1984) dengan persamaan
berikut :
Tinggi gelombang signifikan:
U A2
H s = 1, 6 x10−3 F*0,5 (3.4)
g
U A2
dan H s = 0.243 ; untuk F* > 2 x 104 (fully developed waves) (3.5)
g
Periode puncak signifikan gelombang:
UA
Ts = 0, 2857 F1/ 3 (3.6)
g
UA
dan Ts = 8.13 ; untuk F* > 2 x 104 m (fully developed waves) (3.7)
g
Durasi pertumbuhan gelombang:
UA
t = 68,8 F2 / 3 (3.8)
g
UA
dan t = 7,15x10 4 ; untuk F* > 2 x 104 m (fully developed waves) (3.9)
g
gFeff
Dalam hal ini, F = = fetch tak berdimensi; UA = faktor tegangan angin;
U A2
t = durasi pertumbuhan gelombang (detik); Feff = panjang fetch efektif (m); g
= percepatan gravitasi (m/det2).
H o' = H o K s K r (3.10)
dimana Ks dan Kr adalah koefisien shoaling dan refraksi yang dihitung dengan
persamaan:
C go
Ks = (3.11)
Cg
cos o
Kr = (3.12)
cos
Indeks gelombang pecah dihitung dengan persamaan (Weggel 1972 dalam
CHL 2002):
Hb
b = b−a (3.13)
gT 2
dimana a dan b merupakan fungsi kemiringan pantai tan dan diberikan oleh
persamaan:
a = 43,75 (1 − e −19tan ) (3.14)
Hb
Xb = (3.19)
b tan
Kecepatan grup gelombang pecah:
C b = C gb = gd b (3.20)