Anda di halaman 1dari 16

M.

RUSLIN ANWAR

1
Angin merupakan gaya penggerak aliran:
-Gelombang
-Arus (Arus teluk/gulf stream di Atlantik,
arus
Kurasio di Lautan Pasifik)
-Sedimentasi (sand dunes)

Kecepatan angin geostropik (Ug):

Ug = 1/f.g x dp/dx

f = 2W.sin a = gaya Coriolis


W = kec. Sudut rotasi bumi
g = densitas udara = 1,2 kg/m-3
dp = beda tekanan udara (mb)
dx = beda jarak antara dua tempat (m)
ANGIN SEBAGAI PEMBANGKIT GELOMBANG
Tinggi & Periode Gelombang yg dibangkitkan
oleh angin dipengaruhi oleh :
◼ Kecepatan angin = U
◼ Lama hembus angin = D
◼ Fetch = F (Jarak pada mana angin berhembus)
Parameter angin yg perlu diketahui dalam
peramalan gelombang :
◼ Kecepatan rerata angin U dipermukaan air
◼ Arah angin
◼ Panjang daerah pembangkitan gelombang (dimana
angin mempunyai kecepatan dan arah konstan- fetch)
◼ Lama hembus angin pada fetch
KONVERSI KECEPATAN ANGIN
DATA ANGIN DIPEROLEH DARI :
◼ Pencatatan di permukaan laut dengan menggunakan
kapal yg sedang berlayar.
◼ Pengukuran didarat di dekat lokasi peramalan
(biasanya di Bandara)
Sehingga perlu dilakukan koreksi (konversi)
◼ Pengukuran di kapal dikoreksi dengan rumus :
U = 2,16 US7/9
◼ Dimana US = kecepatan angin yg diukur oleh kapal (knot)
◼ U = kecepatan angin terkoreksi (knot)
◼ Pengukuran didarat dikoreksi dengan diagram hub
antara kecepatan angin dilaut dan didarat
◼ Sbb :
KECEPATAN ANGIN
Pengukuran angin dilakukan didarat, padahal rumus-2 pembangkitan gelombang dari
data angin diatas permukaan laut.
Maka perlu diketahui hubungan antara angin diatas laut dengan angin diatas daratan
(lihat hasil penelitian di Great Lake Amerika Serikat.
Selanjutnya gambar tersebut dapat dipakai sebagai acuan didaerah lain selama
karakteristik daerah tsb. Tidak jauh berbeda.
Hubungan tsb seperti rumus berikut ini :
◼ RL = UW/UL
◼ Faktor tegangan angin = UA, dapat dihitung dari kecepatan angin U (m/d)
◼ UA = 0,71 U1,23
Gambar hubungan kecepatan angin di Laut dan di Darat seperti berikut ini :
2.0

Catatan :
1,5 Use RL = 0,9 for
UL > 18,5 m/s Kecep angin
diukur pada
RL=UW/UL elevasi 10 m

1,0

0,5
0 5 10 15 20 25 m/s
ARAH ANGIN
CONTOH data presentasi kejadian angin di Kemayoran th 1974 - 1985
KECEPATAN ARAH ANGIN
U TL T Tg S BD B BL
(KNOT)
0 – 10 88,3% 88,3%
10 – 13 1,23 0,27 0,32 0,06 0,08 0,6 0,56 1.35
13 – 16 1,84 0,40 0,48 0,08 0,13 0,70 0,70 2,03
16 – 21 0,17 0,07 0,08 0,01 0,10 0,12 0,12 0,20
21 -27 0,01 - - - - 0,03 0,03 -

U
BL 3%
TL
2%
1%
GAMBAR

B 88,3%
T MAWAR ANGIN
(WIN ROSE)

Tg
BD
S
FETCH
Didalam tinjauan pembangkitan gelombang
dilaut FETCH dibatasi oleh :
◼ Bentuk daratan yang mengelilingi laut
◼ Daerah pembentukan gelombang, gelombang tidak
hanya dibangkitkan dalam arah yg sama dg arah
angin tetapi juga dalam berbagai sudut terhadap
angin.
Fetch rerata efektif diberikan oleh persamaan :
◼ Feff = (SXiCosa)/(SCosa)
Dimana :
◼ Feff = fetch rerata effektif
◼ Xi = panjang segmen fetch yg diukur dari titik observasi
gelombang ke ujung fetch.
◼ a = deviasi pada kedua sisi dari arah angin dengan
menggunakan pertambahan 6o s/d 45o pd kedua sisi dari arah
angin.
PERAMALAN GELOMBANG DI LAUT
DALAM

BERDASARKAN PADA :
◼ KECEPATAN ANGIN
◼ LAMA HEMBUS ANGIN DAN
◼ FETCH
Peramalan gelombang ini dengan menggunakan grafik
(nomogram peramalan gelombang signifikan)
Dari nomogram tsb apabila telah diketahui :
◼ Panjang Fetch (F)
◼ Faktor tegangan angin (UA)
◼ Durasi
◼ Maka Tinggi Gelombang & Periode Gelombang Signifikan
dapat dihitung
Contoh soal
Diketahui :
◼ F = 100 km
◼ UA = 12 m/d
◼ Lama hembus angin D = 3 jam.
Dengan melihat nomogram :
◼ Berdasarkan UA = 12 m/d dan F = 100 km
◼ Didapat HS = 1,9 m dan T = 6,7 dtk.
◼ Berdasarkan UA = 12 m/d dan D = 3 jam,
◼ Didapat Hs = 0,9 m dan T = 4,0 dtk.
Dari kedua hasil tsb dipilih nilai yg terkecil,
◼ Sehingga diperoleh HS = 0,9 m dan T = 4,0 dtk.
Angin sebagai pembangkit gelombang:
-Kecepatan angin (U)
-Lama hembus angin (D)
-Jarak pada mana angin berhembus /fetch
(F)

Hub kecepatan angin laut-darat:

RL =UW/UL

RL = faktor konversi
UW = angin di laut
UL = angin di darat
Faktor tegangan angin (UA):

UA = 0,71 U1,23

U = kecepatan angin (m/dt)

Fetch rerata efektif (Feff ):

Feff = Σxi.cos∂/Σcos∂

Xi = panjang segmen fetch dari titik


observasi
∂ = sudut deviasi 6-42o kedua sisi

Peramalan gelombang Feff-UA-D


Gelombang datang ke pantai
menimbulkan arus (nearshore current) →
sedimentasi/abrasi
Jika sudut datang besar (longshore
current) → arus menyusur pantai, sudut
datang kecil (rip current) → arus sejajar
pantai

Arus pasut menimbulkan gesekan:


D = p(2Nz/S)1/2
D= kedalaman perairan yang dipengaruhi
gesekan
p = kecepatan arus
Nz= koefisien viskositas pusar
S = 2π/T
T = periode komponen pasut
Suhu, salinitas, dan tekanan air
berpengaruh terhadap densitas air laut.
Perbedaan densitas memberikan
perbedaan tekanan yang memicu aliran
massa air dari tempat tekanan tinggi ke
yang rendah.
Suhu dipengaruhi:
-Radiasi matahari
-Posisi matahari
-Letak geografis
-Musim
-Kondisi awan
-Interaksi air-udara (alih panas/heat,
penguapan,
hembusan angin)
Suhu perairan Nusantara berkisar 28-38 oC
Suhu permukaan laut Indonesia 26-19oC
dipengaruhi oleh musim:
-Musim barat (Des-Feb),kawasan barat 26-
28oC
kawasan timur 28-29oC
-Musim timur (Juni-Agust),kawasan timur
26-28oC
kawasan barat 28-29oC

Salinitas adalah jumlah kandungan garam


suatu perairan dalam per mil. Salinitas air
laut berkisar 0-40o/oo berarti 0-40 g per kg
air laut. Salinitas perairan Indonesia
berkisar 32-34 o/oo.
16

Anda mungkin juga menyukai