Abstrak
Angin dapat didefinisikan sebagai massa udara yang bergerak. Angin
dapat bergerak secara vertikal maupun horizontal dengn kecepatan yang
bervariasi dan berfruktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa
udara adalah perbedaan tekanan udara antara suatu tempat dengan tempat lain.
Untuk mengetahui keceatan angin dsuatu tempat dibutuhkan pengukuran
kecepatan angin dengan menggunakan alat ukur Anemometer. Tujuan diperlukan
praktikum ini untuk mengukur kecepatan angin pada suatu tempat, memetakan
kecepatan angin pada tempat dalam waktu tertentu, dan memahami alat ukur
kecepatan angin. Metode yang digunakan adlah pengukuran langsung yang
dilakukan pada lima tempat yang berbeda dan pengambilan data yang akan di
bandingkan hasil anemometer pengukuran standar dengan anemometer uji. Hasil
yang di dapat pada lokasi pertama halaman HY adalah 1,80 m/s (standar) dan 1,28
m/s (uji), lokasi kedua Timur GP adalah o,84 m/s (standar) dan 0,94 m/s (uji),
lokasi ketika pintu keluar Barat SV adalah 0,98 m/s (standar) dan 1,18 m/s (uji),
lokasi keempat DTM adalah 1,09 m/s (standar) dan 0,73 m/s (uji), dan lokasi
kelima depan ruang S200 adalah 2,08 m/s (standar) dan 1,68 m/s (uji).
Abstrac
Wind can be defined as the air mass that is creaking. Wind can move
vertically or horizontally with varying speeds and dynamically fluctuating. The
driving factor for the movement of air masses is the difference in air pressure
between a place and another place. To find out the speed of the wind, there is a
need to measure wind speed by using an Anemometer. The purpose of this
practicum is to measure wind speed in a place, map wind speed at a certain time,
and understand wind speed measuring devices. The method used is direct
measurement carried out at five different places and retrieval of data that will be
compared with the results of a standard measurement anemometer with a test
anemometer. The results obtained at the first location of HY page are 1.80 m / s
(standard) and 1.28 m / s (test), the second location of East GP is o, 84 m / s
(standard) and 0.94 m / s (test), the location when the West SV exit is 0.98 m / s
(standard) and 1.18 m / s (test), the fourth location of the DTM is 1.09 m / s
(standard) and 0.73 m / s (test), and the location of the five front spaces of the
S200 is 2.08 m / s (standard) and 1.68 m / s (test).
Keywords : Wind, Anemometer, and Wind Speed
Standar Uji
No Koordinat
Gambar 3.1 Grafik hubungan (m/s) (m/s)
kecepatan angin dan 1 0,82 0,10
pengukuran ke- di halaman HY 2 0,71 0,30
3 0,57 0,70
Dari data yang dihasilkan 4 0,70 0,80
pengukuran pertama ini dilakukan di 5 0,73 0,80
6 0 0,76 0,90
halaman gedung Herman Yohanes 7 46’29.7”S
7 0,91 1,30
dimana data yang didapat dipilih 10 0
8 110 22’28.7”E 1,00 1,40
terbaik dari beberapa hasil yang 9 1,30 1,50
(Timur GP)
didapatkan. Dikarenakan data yang 10 0,92 1,60
didapatkan tidak konstan namun, Rata-rata 0,84 0,94
Standar Deviasi 0,20 0,50
data dari perbandingan anemometer
standar dan uji tidak terlalu jauh.
Perbedaan nilai inilah disebabkan
oleh beberapa faktor salah satunya
adalah ketika pencatatan hasil yang
didapat tidak sesuai dengna waktu
yang dihasilkan. Akibatnya nilai
standar deviasi yang didapatkan pada
pengukuran dengan anemometer
standar dan uji adalah 0,27 dan 0,48.
Nilai tertinggi yang didapatkan pada Gambar 3.2 Gafrik hubungan
anemometer standar dan uji secara kecepatan angin dan
berturut-turut adalah 2,21 m/s dan 1,80 pengukuran ke- di timur GP.
m/s. Pada gambar 3.1 merupakan
Dari tabel 3.2 ini adalah hasil 10 1,10 1,50
dari pengukuran dengan lokasi kedua Rata-rata 0,98 1,18
Standar Deviasi 0,31 0,48
yaitu berada di timur Gedung
Perpustakaan SV (GP). Data
berubah-ubah dengan selisih sedikit
numun, pada pengukuran hasil
anemometer uji ke 2 dan 3
mendapatkan hasil yang tinggi
sehingga hasil tesebit mempengaruhi
niai standar deviasi. Hasil standar
deviasi yang di dapatkan adalah
anemometer standar dan uji adalah
0,20 dan 0,50. Nilai kecepatan angin
tertinggi pada anemometer standar dan
uji adalah 1,30 m/s dan 1,60 m/s. Pada
Gambar 3.3 Grafik hubungan
grambar 3.2 merupakan garfik dari
kecepatan angin dan
pengukuran kedua dimana diketahui
pengukuran ke- di pintu keluar
bahwa hasil pada anemometer uji
Data yang diperoleh pada
semakin naik dan anemometer standar
pengukuran ketiga ini dapat dilihat
hampir terjadi nilai konstan.
pada tabel 3.3 dengan hasil yang
Tabel 3.3 Hasil pengukuran ketiga
diapat memiliki selisih yang tak
(pintu keluar SV)
bedah jauh. Nilai tertinggi yang
yang didapatkan adalah 0,19 m/s dan Pada grambar 3.6 merupakan
0,76 m/s. Perbandingan nilai hasil rata rata yang didapat dari
dijelaskan pada gambar 3.5 yang
semua pengukuran di kelima lokasi
merupakan grafik dari pengukuran
yang berbeda beda. Dapat dilihat
kelima. Dari grafik tersebut pada
bahwa nilai rata rata yang tertinggi
anemometer uji nilai yang
didapatkan pada lokasi kelima yaitu
didapatkan tidak konstan namun
di depan ruang S200 dikarenakan
pada anemometer standar hasil yang
kecepatan angin yang didapatkan
didapatkan hampir konstan.
sangat tinggi. Dan pada gambar 3.7
merupakan grafik kontur kecepatan pengukuran kecepatan angin
angin di lima titik pengukuran. Dari menggunakan anemometer.
grafk tersebut dapat dilihat daerah
V. Daftar Pustaka
yang memiliki kecepatan angin yang
rendah hingga daerah yang memiliki Anonim,2019, Modul
kecepatan angin yang tinggi. Pengukuran
Kecepatan
IV. Kesimpulan dan Saran
Angin(Anemometer),
Pengukuran kecepatan Universitas Gadjah
angin yang dilakukan di lima titik Mada, Yogyakarta.
lokasi yang berbeda dengan alat ukur Nurul, 2015, Laporan Praktikum
anemometer standar Krisbrow KWD6- Meteorologi dan
582 dan anemometer uji CR20302. Klimatologi Acara IV
Hasil kecepatan angin yang Kecepatan Angin,
didapatkan di titik pertama yaitu Universitas Negeri
halaman HY adalah 1,80 m/s Yogyakarta,