Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DEBIT

MENGGUNAKAN V- NOTCH WEIR

Mata Kuliah :
Mekanika Fluida l
Dosen Pengampu Matakuliah :
Priyo Heru Adiwibowo, S.T., M.T.

Disusun Oleh:
Aldy Dwi Kurniawan (18050754009)
Rachmad Risaldi (18050754011)
Aditya Bagas S. (18050754012)
Akhmad Syaifuddin (18050754014)
Alfian A Yusroni (18050754016)
Ahmad Tsalist A. (18050754017)
Agung Mulyoaji (18050754019)
Lunda Tori Pratama (18050754020)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK
A. Tujuan
a) Mahasiswa mengetahui penampang saluran air didasarkan pada kapasitas
saluran.
b) Mahasiswa mengetahui besarnya debit air, serta volumenya pada sebuah
saluran air melalui persamaan V Notch.
c) Mahasiswa dapat mengukur debit air dengan gelas ukur dan “flow water
meter”

B. Alat dan Bahan


1. Flow water meter
2. Bak “V-NOTCH WEIR”
3. Stopwatch
4. Gelas ukur
C. Landasan Teori
Menurut Davie, Flumes and weirs utilise the stage–discharge relationship
described above but go a step further towards providing a continuous record of river
discharge—If we think of stream discharge as consisting of a river velocity flowing
through a cross-sectional area (as in the velocity profile method) then it is possible to
isolate both of these terms separately. This is what flumes and weirs, or stream
gauging structures, attempt to do (Davie, 2008:89-95). Sehingga dapat dikatakan
bahwa, weir merupakan alat estimasi debit sungai yang berkaitan dengan kecepatan
aliran pada sepanjang saluran air/sungai.
Dalam kata lain, Weir adalah alat pembendung air dengan bentuk tertentu yang
digunakan untuk mengukur debit air saluran. Bentuk yang banyak dipergunakan pada
metode ini adalah bentuk segitiga, segi empat, dan persegi panjang dan trapesium.
Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah bentuk aliran air dari tidak teratur menjadi
bentuk yang dikehendaki, dengan cara membendung aliran air sungai dan
dialirkan/diterjunkan melalui bentuk tertentu sesuai yang dikehendaki.
Weir ini dibuat dari pelat besi yang digores dengan bentuk tertentu di
tengahnya. Weir ini dipasang di dalam sungai, sehingga seluruh aliran air terbendung
dan mengalir melalui bagian weir yang digores tersebut. namun terdapat weir yang
dibentuk menggunakan kayu atau tripleks, dengan syarat bahwa ketebalan dan
kekuatan kayu atau tripleks tersebut berlapis tiga agar dapat menahan tampungan air
pada bagian belakang weir. Dengan mengukur beberapa parameter tertentu,
selanjutnya menghitung debit air dengan menggunakan persamaan weir segitiga
sebagai berikut:
D. Hasil praktikum

1. Water meter flow


 10 LPM = 0.16 LPS ( Liter per sekon)
 12 LPM = 0.2 LPS ( Liter per sekon)
 14 LPM = 0.24 LPS ( Liter per sekon)

2. Gelas ukur

Q=A.V
Q = 𝑀2 . 𝑀⁄𝑆
𝑀3
Q= 𝑺

 Pada 10 LPM debit air pada gelas ukur


𝑀3
Q=
𝑺
13
Q= = 0.16 LPS
𝟔.𝟏𝟖 𝒔

 Pada 12 LPM debit air pada gelas ukur


𝑀3
Q=
𝑺
13
Q= = 0.21 LPS
𝟒.𝟔𝟔 𝒔

 Pada 14 LPM debit air pada gelas ukur = 1 liter / 4.01 s = 0.24 LPS
𝑀3
Q=
𝑺
13
Q= = 0.24 LPS
𝟒.𝟎𝟏 𝒔

Pengambilan sampel waktu didapat dengan menggunakan stopwatch,


Dimana ketika pengambilan air, waktu dihitung dengan stopwatch sampai debit
air senilai 1 liter.
 Debit Air Pada V- Notch Weir

a. Pada 10 LPM dan 0.16 LPS


H= 3.5 cm = 0.114 st
Hv= 0.35 m
CD= 0.638

5
8 𝜃
𝑄 = 𝑐𝑑 √2. 𝑔 tan 2 𝐻𝑣 2
15
1/2
Q = 0.638 (0.533) (3.13 𝑚 𝑠 ) tan 30° x √2 x 0.352.5 𝑚2.5
0.5
Q = 0.02012 𝑚2.5 x 3.13 𝑚 𝑠

Q = 0.0629 𝑚3 / s
Q = 0.0629 x 103 𝑑𝑚3 /s
Q = 62.9 𝑑𝑚3 /s

b. . Pada 12 LPM dan 0.21 LPS


H= 3.8 cm = 0.124 st
Hv= 0.38 m
CD= 0.640

5
8 𝜃
𝑄 = 𝑐𝑑 √2. 𝑔 tan 2 𝐻𝑣 2
15
1/2
Q = 0.640 (0.533) (3.13 𝑚 𝑠 ) tan 30° x √2 x 0.382.5 𝑚2.5
Q = 0.0776 𝑚3 / s
Q = 0.0776 x 103 𝑑𝑚3 /s
Q = 77.60 𝑑𝑚3 /s

c. . Pada 14 LPM dan 0.24 LPS


H= 4.1 cm = 0.134 st
Hv= 0.41 m
CD= 0.636

5
8 𝜃
𝑄 = 𝑐𝑑 √2. 𝑔 tan 2 𝐻𝑣 2
15
1/2
Q = 0.636 (0.533) (3.13 𝑚 𝑠 ) tan 30° x √2 x 0.412.5 𝑚2.5
0.5
Q = 0.02963 𝑚2.5 x 3.13 𝑚 𝑠

Q = 0.09277 𝑚3 / s
Q = 0.09277 x 103 𝑑𝑚3 /s
Q = 92.77 𝑑𝑚3 /s
3. Debit air pada “ V NOTCH WEIR “

Sampel Data :

LPM LPS H (cm) H ( ft ) Hv (m) CD Q ( L/s)

10 0.16 3.5 0.114 0.35 0.638 62.9


12 0.21 3.8 0.124 0.38 0.640 77.60
14 0.24 4.1 0.134 0.41 0.636 99.77

4. Grafik hasil percobaan

CD
0.6405
0.64
0.6395
0.639
0.6385
0.638
0.6375
0.637
0.6365
0.636
0.6355 H (ft)
0.11 0.115 0.12 0.125 0.13 0.135

Q
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 LPM
D. Kesimpulan
Dalam percobaan ini kita bisa ambil kesimpulan bahwa jumlah debit dan tekanan air
dari alat V – notch weir berpengaruh terhadap waktu pengisian pada gelas ukur dan
juga berpengaruh terhadap ketinggian pada saluran V. Semakin besar debit air dan
tekanan dari alat V- notch weir maka debit air juga ikut meningkat serta ketinggian
pada saluran V juga otomatis ikut naik. Bisa dilihat juga pada grafik mengenai
hubungan debit dari alat dengan Q pada gelas ukur oleh sebab itu jika kita
menginginkan debit air yang besar maka kita juga harus membesarkan debit dan
tekanan dari alat.
E. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai