“THERMOHYGROGRAPH”
Dosen Pengampu : Maryana, IR., MP.
Disusun Oleh :
Nabila Diyan Novitasari 135200058
Devianas Kiswara Saputri 135200059
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat- Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan tanpa kendala suatu
apapun dan menyelesaikan dengan baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Maryana,
IR, MP, selaku dosen mata kuliah Agroklimatologi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan program studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas
Agroklimatologi dengan judul “Thermohygrograf”. Kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa
walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi serta wawasan yang lebih luas kepada
para pembaca. Meskipun di dalam makalah ini memiliki kekurangan, tetapi tentu juga ada
beberapa hal kelebihannya, untuk itu segala masukan, kritik dan saran yang membangun akan
kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini. Demikian atas segala
perhatian, kritik, serta saran dari para pembaca saya ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Deskripsi Alat Thermohygrograph ................................................................................ 2
B. Bagian-Bagian Alat Thermohygrograph ........................................................................ 2
C. Prinsip Kerja Alat Thermohygrograph .......................................................................... 3
D. Pemeliharaan Alat Thermohygrograph .......................................................................... 4
E. Pengambilan Data Alat Thermohygrograph .................................................................. 5
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi.
Dalam ilmu agroklimatologi tidak dapat dipisahkan dari pengamatan suhu dan
kelembaban udara. Suhu merupakan suatu ukuran dingin atau panasnya keadaan atau sesuatu
lainnya. Di Indonesia satuan ukur temperature yang banyak digunakan ialah °C (derajat
Celcius), di luar negeri dengan derajat Fahrenheit. Kelembaban adalah konsentrasi uap air di
udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan
spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.
Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu.
Thermohygrograph merupakan alat pengukur suhu dan kelembaban udara secara
otomatis. Thermohygrograph merupakan gabungan dari Thermograph dan Hygrograph.
Thermohygrograph memiliki fungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara
otomatis menggunakan rambut manusia sebagai sensor Semakin tinggi suhu udara maka
kelembaban akan semakin tinggi, sedangkan suhu sendiri berbeda-beda disetiap wilayah atau
daerah. Hal ini dikarenakan kelembaban dan suhu saling berhubungan.
Perbedaan suhu udara ini dapat dipengaruhi dengan ketinggian tempat. Semakin tinggi
ketinggian suatu tempat dari permukaan laut maka suhu udara akan semakin rendah. Lautan
yang berada disuatu tempat juga akan berpengaruh dalam menekan perubahan suhu udara
yang mungkin terjadi. Untuk wilayah tropis sendirifluktuasi suhu siang dan suhu malam hari
lebih besar dari pada selisih suhu musiman (antara musim kemarau dan musim hujan).
Sedangkan di daerah sub tropis hingga kutub fluktuasi suhu musim panas dan musim dingin
lebih besar dari pada suhu harian.
B. Tujuan
1. Mengetahui deskripsi alat thermohygrograph
2. Mengetahui bagian-bagian alat thermohygrograph
3. Mengetahui prinsip kerja alat thermohygrograph
4. Mengetahui pemeliharaan alat alat thermohygrograph
5. Mengetahui pengambilan data alat thermohygrograph
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Bagian-Bagian Alat Thermohygrograph:
Gambar 1. Thermohygrograph
3
1) Sensor suhu terbuat dari logam, jika udara panas logam akan memuai dan menggerakkan
pena ke atas, jika udara dingin logam akan menyusut/mengkerut menggerakkan pena
turun.
2) Sensor kelembapan udara terbuat dari rambut manusia berwarna pirang, jika udara basah
rambut akan memanjang dan jika udara kering rambut memendek.
D. Pemeliharaan Alat
1) Pemeliharaan berkala
a) Mingguan
▪ Pemeliharaan berkala mingguan dilaksanakan sebelum penggantian pias;
▪ Bersihkan kotoran, debu, dan lapisan karat pada seluruh bagian casing dengan
kain halus yang bersih dan cairan pembersih;
▪ Bersihkan kotoran dan debu yang melekat pada seluruh bagian tabung vidi dan
sistem mekanik dengan kuas halus secara hati-hati;
▪ Catat seluruh aktivitas yang dilakukan pada log book peralatan.
b) Bulanan
▪ Waktu pemeliharaan bulanan dilaksanakan dilaksanakan antara tanggal 1-5 setiap
bulannya, pada waktu sebelum penggantian pias;
▪ Bersihkan kotoran, debu, dan lapisan karat yang melekat pada seluruh bagian
casing barograph dengan kain halus yang bersih dan cairan pembersih;
▪ Bersihkan kotoran dan debu yang melekat pada seluruh bagian tabung vidi dan
sistem mekanik dengan kuas halus secara hati-hati;
▪ Beri cairan anti karat secukupnya pada gear drum jam pias;
▪ Waktu yang diperlukan 15 (lima belas) menit;
▪ Catat seluruh aktivitas yang dilakukan pada log book peralatan.
4
2) Perbaikan untuk mengembalikan fungsinya
a. Apabila terjadi kerusakan pada tabung vidi dan sistem mekanik, lakukan penggantian
alat;
b. Apabila terjadi kerusakan pada drum jam, lakukan perbaikan;
c. Apabila kerusakan tidak dapat diperbaiki, lakukan penggantian alat;
d. Waktu pelaksanaan perbaikan paling lama 1 x 24 jam setelah diketahui kerusakan;
e. Catat seluruh aktivitas yang dilakukan pada log book peralatan.
f. Laporkan kerusakan dan hasil perbaikan peralatan secara hirarki.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Thermohygrograph merupakan gabungan dari Thermograph dan Hygrograph yang
memiliki fungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis
menggunakan rambut manusia sebagai sensor.
2. Bagian-bagian dari alat thermohygrograph antara lain : sensor, pegas dalam rangkaian
mekanik, pena pencatat, silinder perekam beserta pias dan tangkai untuk melepaskan
pena dari kertas pias.
3. Sensor suhu terbuat dari logam, jika udara panas logam akan memuai dan menggerakkan
pena ke atas, jika udara dingin logam akan menyusut/mengkerut menggerakkan pena
turun, sedangkan sensor kelembapan udara terbuat dari rambut manusia berwarna pirang,
jika udara basah rambut akan memanjang dan jika udara kering rambut memendek.
4. Pemeliharaan alat dikelompokan dengan berkala mingguan dan bulanan.
5. Pengambilan data dalam pengukuran suhu udara dan kelembaban dengan thermohygrograph
menggunakan kertas pias thermohygrograph
6
DAFTAR PUSTAKA
BMKG. 2009. Tata Cara Tetap Pelaksanaaan Petunjuk Pembacaaan Hasil Rekaman Alat
Klimatologi. Diakses dari Hukum.bmkg.go.id : http://hukum.bmkg.go.id/vifile
s/Petunjuk%20Pembacaan%20Hasil%20Rekaman%20Alat%20Klimatologi.pdf, pada
tanggal 21 Maret 2021
BMKG. 2014. Standar Teknis dan Operasional Pemeliharaan Peralatan Pengamatan Metereologi,
Klimatologi dan Geofisika. Diakses dari Hukum.bmkg.go.id : STANDAR TEKNIS DAN
OPERASIONAL PEMELIHARAAN PERALATAN PENGAMATAN METEORO
LOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.PDF (bmkg.go.id), pada tanggal 21 Maret
2021
Juragandlieur. 2018. Alat untuk Mengukur Kelembapan Udara – Klimatologi. Diakses dari
Juragandlieur.blogspot.com : https://juragandlieur.blogspot.com/2019/12/alat-untuk-
mengukur-kelembapan-udara.html, pada tanggal 21 Maret 2021
Suprayogi, Thathit,. dkk. 2015. Observasi Alat-alat, Fungsi, dan Cara Kerja Alat Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Karang Ploso Malang. Laporan.
Jurusan Fisika. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Malang: Jawa Timur.