Anda di halaman 1dari 17

Dinamika Populasi

A. Pengertian :
Dinamika Populasi (DP) adalah naik turunnya
jumlah serangga dalam suatu populasi.
Penyebab naik turunnya jumlah populasi
serangga dipengaruhi oleh kelahiran, kematian,
imigrasi dan emigrasi.

DP  mempelajari fluktuasi ukuran populasi


hewan (serangga) dan tumbuhan.
Dinamika Populasi

B. faktor-faktor yang mempengaruhi


1. faktor dalam
 Kemampuan berkembang biak
 Sifat mempertahankan diri
 Umur imago
2. faktor luar
 Iklim : suhu, kelembaban, curah hujan,
cahaya,angin
 Tanah
 Tanaman inang
C . Struktur Umur

Secara ekologis, setiap organisme memiliki 3


macam bentuk umur :
1) Praproduktif
2) Produktif
3) Lewat / Post produktif

Manusia  Ketiga jenis umur ± sama panjang.


Serangga  Praproduktif (panjang), produktif
(pendek) & lewat produktif (tidak ada).
Contoh :
Lasioderma serricorne (Coleoptera) (hama
bubuk tembakau) :
Telur : 4 – 14 hari
Larva : 35 – 45 hari
Pupa : 7 – 15 hari
Imago : ± 14 hari

Tanaman memiliki 2 macam fase tumbuh :


1. Fase vegetatif
2. Fase generatif (berbunga & berbuah).
Ada 3 macam struktur umur suatu populasi :

1. Populasi cepat berkembang  Porsi kelompok


muda besar.

2. Populasi stasioner  Porsi penyebaran umur


praproduktif, produktif dan lewat produktif
merata.

3. Populasi menurun / decline population  Porsi


kelompok umur tua lebih besar.
D Bentuk Pertumbuhan Populasi (Population
Growth)
1) Pertumbuhan Populasi Eksponensial
Pertumbuhan eksponensial sering dikenal sbg
pertumbuhan geometrik atau pertumbuhan
Malthus.
Jenis pertumbuhan populasi ini terjadi pd populasi
sp yang memenuhi asumsi sbb :
a) Individu-2 di dlm populasi seragam dgn laju
reproduksi yg tetap sepanjang waktu.
b) Tidak ada persaingan diantara individu-2 di
dlm populasi.
c) Selalu ada ruang dan pakan yg cukup.
Pertumbuhan populasi secara eksponensial, dibuat
rumus oleh Malthus sbb :

Nt = No ert atau dN = r N
dt

Ket :
No = Jumlah populasi awal, pd waktu t = 0
Nt = Jumlah populasi pada waktu t
e = Dasar logaritma natural
r = Konstante / kecepatan instrinsik
pertumbuhan scr wajar.
dN = Kecepatan berubah populasi / waktu pd
saat tertentu.
dt = Interval waktu
2) Pertumbuhan Populasi Logistik / Sigmold

Menurut Verhulst rumusnya :


Nt = No er (K – N) t atau dN = r N (K – N)
K dt K

Ket :
N = jumlah individu di dlm populasi (pd sembarang
waktu/saat)
No = populasi pada saat awal pengamatan.
Nt = populasi pada saat waktu t.
K = jmlah maksimum yg dapat dicapai oleh suatu
populasi dgn kondisi-2 tertentu atau besarnya
populasi pd harkat asimtotnya (taraf kejenuhan).
e = dasar logaritma dasar.
t = waktu
r = kecepatan intrinsik dari pertambahan secara wajar.
Indek r dapat dijelaskan sebagai perbedaan
antara angka kelahiran spesifik dan angka
kematian spesifik.
r=b–d
Konstanta r sangat berpengaruh.
Jika r > 0  Nt merupakan fungsi naik dan
grafiknya cekung keatas.
Jika r = 0  Nt = No = Konstan.
Jika r < 0  Nt merupakan fungsi turun dan
grafiknya cekung keatas,
turunan pertama Nt = negatif,
sedang turunan kedua Nt bernilai
positif.
Gambar Grafik Nt = No e rt
Model r > 0  model pertumbuhan eksponensial.
r < 0  model peluruhan eksponensial.

Model pertumbuhan populasi eksponensial 


meramalkan ukuran populasi terus naik tanpa
batas.

Model pertumbuhan populasi eksponensial dalam


jangka panjang tidak realistik, karena kalau ini
terjadi dunia ini sudah dipenuhi makhluk hidup.
Gambar Hubungan potensi biotik dan hambatan
lingkungan dalam menentukan harkat populasi yg
dapat dicapai oleh suatu sp (Kendeigh, 1962)
Van Der Plank (1963) :
r = 1 x ln Nt
t No
r = laju pertumbuhan populasi (ekor/minggu)
t = waktu pertumbuhan populasi
(satuan/minggu)
Nt = populasi serangga pada waktu t
No = populasi awal (waktu nol)
A: Kurva potensi biotis = kurva eksponensial (keadaan
serba ideal).
B: Kurva sigmoid, dalam keadaan jenuh (pop mantap /
konstan).
C: Kurva populasi dengan frekuensi menurut musim (ada
hambatan lingkungan).

Gambar Kurva Kecepatan Tumbuh Populasi dalam


keadaan Ideal maupun Wajar
Ada perhitungan versi ahli lain, yaitu Thompson (1925).

Jumlah progensi = p . Zn
p = populasi awal
Z = keperidian x seks faktor
n = generasi yang dihitung

Contoh :
Hama lalat buah misalnya keperidian lalat betina = 35,
lama hidup setelah menetas dari pupa = 47 hari.
Nisbah kelamin 1 : 1, seks faktor = 0,5.
Dengan demikian lalat buah satu tahun menurunkan :
365 = ± 8 generasi
47
Jumlah progeni satu tahun = 1 x (35 x ½)8
= 8.767.700.496 ekor
(ini tanpa gangguan)
d. Fluktuasi Populasi

Ciri populasi adalah adanya perubahan setiap waktu


atau disebut fluktuasi.

Didalam ekosistem pertanian, ada fluktuasi serangga


musiman dan tahunan.

Hal tersebut dipengaruhi oleh musim tanam/buah atau


perbedaan tahunan dalam lingkungan/fisis. Serangan
belalang ke daerah pertanian ada dugaan kuat adanya
siklus tahunan.
Ambang ekonomis (economic threshold) : batas terendah
populasi serangga yang dapat mengakibatkan kerusakan
tanaman maupun kerugian secara ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai