perkembangan populasi.
1. Sifat populasi
2. Kelahiran dan kematian populasi
3. Konsep laju
4. Laju intrinsik dan per-tumbuhan alami
5. Fluktuasi dan pertumbuhan populasi
6. Aksi densitas Independen dan Dependen
7. Struktur populasi
8. Pembagian dan optimasi energi : seleksi r dan K
9. Strategi dan sifat daur hidup
Materi hari ini:
1. Sifat populasi
2. Kelahiran dan kematian populasi
3. Konsep laju
4. Laju intrinsik dan per-tumbuhan
alami
5. Fluktuasi dan pertumbuhan
populasi
1. Sifat populasi
Populasi kelompok organisme yg terdiri
dari satu spesies atau sekumpulan individu
dari spesies yg sama dimana mereka
saling bertukar informasi genetik,
menempati suatu ruang yang sama.
Komunitas, sekelompok populasi dan
secara bersama-sama mengembangkan
transformasi metabolisme dlm suatu
habitat tertentu.
Pertukuran genetik individu-individu dalam
satu populasi sangat mungkin terjadi,
namun antara idividu-individu dari
kelompok yg berjauhan sangat kecil
kemungkinannya.
Sifat populasi merupakan cirikhas dari
suatu populasi dan bukan ciri khas dari
individu-individu didalamnya.
Sifat populasi diantaranya adalah
kelahiran, kerapatan, kematian, sebaran
umur, pola dan betuk pertumbuhan.
Populasi juga memiliki ciri genetik yg
berkaitan dengan ekologis, yaitu sifat
penyesuaian diri dan keserasian
reproduksi (peluang untuk melangsungkan
keturunan dalam jangka panjang)
a. Kerapatan populasi
Merupakan ukuran populasi dalam suatu
ruang tertentu.
Biasanya dinyatakan sebagai banyaknya
individu atau biomassa populasi per
satuan luas atau volume.
Misal: kerapatan pohon 3000 batang/Ha;
atau 2000 sel fitoplankton/liter; atau
kerapatan tumbuhan lamun 25 individu/m2
Kerapatan kotor (Crude Density)
Adalah banyaknya individu atau biomassa
yg terdapat dalam satuan ruang
keseluruhan.
Misal: kerapatan individu spesies per
hektar hutan tropis.
Karena hutan tropis sangat luas dan
beragam maka dapat pula dihitung
kerapatan/biomassa per satuan habitat.
Populasi dpt berubah-ubah sehingga perlu
mengetahui ukurannya pada saat-saat
tertentu.
Untuk mengetahui ukuran populasi pada
saat-saat tertentu digunakan indeks-indeks
seperti indeks nisbi terhadap waktu (jumlah
ikan yg lewat suatu arus air yg terlihat
dalam waktu 1 jam).
Frekwensi kejadian, menggambarkan
persentase petak pengamatan yg
ditumbuhi vegetasi mangrove.
Untuk mengetahui/menggambarkan
keadaan suatu vegetasi dapat dilakukan
kombinasi indeks dgn frekwensi yg dikenal
dengan indeks nilai penting spesies.
Dapat pula menggunakan persentase penutupan
tanah oleh vegetasi (mangrove, lamun, rumput,
dsb)
Batas atas kerapatan suatu populasi ditentukan
oleh arus energi, tingkat tropik, ukuran individu,
dan kecepatan metabolisme.
Batas bawah sangat susah ditentukan kecuali
pada ekosistem yg mantap.
Hubungan antara kerapatan, tingkat tropik
dan ukuran organisme adalah makin
rendah tingkat tropik makin tinggi
kerapatannya dan pada tingkat tertentu
makin besar individu makin besar
biomassanya.
Kecepatan metabolisme organisme yg
berukuran besar lebih rendah dari
organisme yg berukuran kecil, maka
biomassa populasi dpt dipertahankan pada
energi dasar tertentu.
b. Kelahiran (Natalitas)/pertumbuhan
populasi
A
B1
100
B2
B3
40
1
Panjang umur (%)
Kurva kelangsungan hidup
Bila kurva itu cembung berarti hampir
semua individu dpt hidup sampai usia tua
dan suatu saat terjadi kematian (kurva A)
Bila berupa garis lurus berarti tingkat
kematian khusus konstan (kurva B2).
Bila cekung berarti tingkat kematian
sangat tinggi pada usia muda (kurva C)
Bila seperti anak tangga (kurva B1) laju
individu yg hidup mengalami perubahan
tajam dari tingkatan sejarah hidup.
Bila berbentuk sigmoid, kurva B3
d. Penyebaran umur populasi
B1
B2
A2
B-3
A berbentuk J, B bentuk sigmoid, A1 dan
A2 variasi dari bentuk J, B1, B2 dan B3
beberapa kemungkinan bentuk sigmoid.
A menunjukan perkembangan cepat
sampai suatu saat terhenti karena
ketahanan lingkungan.
B perkembangan awal lambat, menjadi
cepat dan lambat lagi karena ketahanan
lingkungan menjadi besar
Ketahanan lingkungan : (K-N)/K atau
(r/K)N2 atau = (1-N/K)
Jadi ketahanan lingkungan hasil perkalian
tiga komponen yaitu laju konstan (r ),
besar populasi (N), dan ukuran porsi dari
faktor pembatas yg ada dan yg tdk ada
dlm populasi (1 – N/K).
Kenyataan hampir semua hewan dan
tumbuhan mengikuti laju pertumbuhan
sigmoid
5.Fluktuasi populasi dan Oscilasi
siklik
Kepadatan suatu populasi berada pada
sekitar K (carryng capacity) diatas atau
dibawahnya.
Fluktuasi populasi terjadi karena
perubahan lingkungan fisik dan interaksi
didalam populasi itu sendiri.
Di alam fluktuasi terjadi karena:
Perubahan musiman ukuran populasi
dikendalikan oleh sejarah hidup dan faktor
lingkungan.
Fluktuasi tahunan dipandang dari dua cara:
1. Fluktuasi yg dikontrol oleh perbedaan
faktor intrinsik tahunan lingkungan spt suhu,
hujan
2. Fluktuasi yg dikontrol oleh interaksi biologis
(makanan, penyakit, energi, dsb)
Contoh fluktuasi musiman yg terjadi
diperairan, ledakan populasi fitoplankton
karena terjadi eutrifikasi (pengayaan
nutrien).
Ada dua ciri utama dari fluktuasi (ayunan)
populasi:
1. Paling hebat terjadi pada ekosistem yg
kurang kompleks
2. Puncak kelimpahan dapat terjadi
serempak didaerah yang luas
Teori ayunan siklik dapat
disebabkan:
Meteorologi (cuaca, iklim, musim)
Fluktuasi acak
Interaksi populasi (persaingan,
pemangsaan, reproduksi, penyakit, dsb)
Interaksi antar tropik