Anda di halaman 1dari 16

Rangkuman Campbell bab 53

EKOLOGI adalah interaksi antara organisme dengan lingkungan nya.

Individu-Populasi-Komunitas-Ekosistem-Biosfer

POPULASI adalah kumpulan individu dari satu spesies yang hidup di suatu tempat.

jumlah total
Menghitung kerapatan populasi:
luas area

150
Ex: 150 pohon, luas area=3 km2, maka kerapatan populasi = 50 pohon/km2
3

Cara lain untuk menghitung kerapatan populasi: pencuplikan (sampling)

1. Perangkap
2. Frekuensi vokalisasi untuk kodok dan burung
3. Menghitung jumlah sarang burung atau jumlah lubang yang digali oleh kelompok
tikus
4. Menghitung kotoran hewan/jejak

Imigrasi: masuknya populasi ke suatu area

Emigrasi: keluarnya individu dari suatu populasi

Pola Penyebaran Populasi:

- Penyebaran Acak (random): menyebar, tidak mengikuti suatu pola tertentu, memiliki
peluang yang sama untuk ditemukan.

- Pola mengelompok (clumped): individu beragregasi/mengelompok

-Pola penyebaran seragam/teratur (uniform): menyebar secara merata

 Survivorship curves (kurva kelangsungan hidup)

-Tipe 1= tingkat kematian yang rendah selama kehidupan awal dan pertengahan,
kemudian meningkat diantara kelompok usia yang lebih tua

-Tipa 2= tingkat kematian konstan


-Tipe 3= tingkat kematian tinggi untuk kelompok muda, tingkat kematian lebih lambat
bagi yang selamat

Riwayat hidup terdiri dari sifat-sifat yang mempengaruhi jadwal reproduksi dan
kelangsungan hidupnya=

1. Umur pada saat reproduksi dimulai


2. Seberapa sering organisme itu bereproduksi
3. Berapa keturunan yang dihasilkan setiap bereproduksi

-Spesies yang menunjukkan reproduksi semelparity/big-bang mengalami reproduksi


satu kali dalam jumlah yang banyak lalu mati. Contohnya nyamuk.

-Spesies yang menunjukkan iteroparity atau reproduksi berulang menghasilkan


keturunan berulang kali. Contohnya manusia, kucing.

-Metapopulasi adalah kelompok populasi yang dihubungkan oleh imigrasi dan emigrasi.

-Tingkat imigrasi yang tinggi dikombinasikan dengan kelangsungan hidup yang lebih
tinggi dapat menghasilkan stabilitas yang lebih besar dalam populasi.

 Dinamika Populasi

-Studi tentang dinamika populasi berfokus pada interaksi kompleks antara faktor biotik
dan abiotik yang menyebabkan variasi dalam ukuran populasi.

-Cuaca dapat mempengaruhi ukuran populasi dari waktu ke waktu.

 Model pertumbuhan logistik: memperhitungkan adanya faktor pembatas


pertumbuhan populasi di alam. (S-shaved curve)

-Faktor penghambat pertumbuhan populasi adalah kepadatan individu tinggi yang


mengakibatkan penurunan reproduksi dan kekurangan makanan, laju kematian tinggi
karena predasi, peningkatan migrasi, dan kompetisi.

K= 1500

Logistic growth

dN
= 1.0 N
dT
-Konsep daya dukung (carrying capacity) yang dinyatakan dengan K yaitu ukuran
maksimum populasi yang dapat didukung oleh lingkungannya.

-Organisme ini tumbuh di lingkungan konstan tanpa predator dan pesaing.

-Beberapa populasi melampaui K sebelum mencapai kepadatan yang relatif stabil.

-K-selection = seleksi yang bergantung pada kepadatan, memilih untuk ciri-ciri riwayat
hidup yang sensitif terhadap kepadatan populasi.

-r-seleksi = atau seleksi kepadatan-independen, menyeleksi sifat-sifat riwayat hidup


yang memaksimalkan reproduksi.

 Pengaturan populasi:

-Faktor bergantung kerapatan (umpan balik negatif yang mengantur pertumbuhan


populasi): Contohnya seperti terbatasnya ketersediaan sumberdaya makanan, predasi,
faktor intrinsik, hadirnya buangan yang berbahaya. Angka kelahiran turun dan angka
kematian meningkat dengan kepadatan populasi karena ada persaingan untuk
mendapatkan sumber daya.

-Faktor tidak bergantung kerapatan: Oleh faktor abiotik contohnya seperti pH tanah,
iklim, perubahan suhu secara tiba tiba, banjir, dll. Angka kelahiran dan kepadatan tidak
berubah dengan kepadatan populasi.

 Konsep Teritorialitas

Perilaku spasial yang memberikan jejak-jejak/tanda-tanda sebagai ruang yang terbatasi

- Pada banyak vertebrata dan beberapa invertebrata, persaingan memperebutkan


wilayah dapat membatasi kepadatan.

-Cheetah merupakan salah satu makhluk territorial, mereka menggunakan komunikasi


kimiawi untuk memperingatkan cheeth lain tentang batas mereka.

 Penyakit, Predasi, & Limbah Beracun

-Kepadatan populasi dapat mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup


organisme. Pada populasi yang padat, patogen dapat menyebar lebih cepat.

-Untuk beberapa populasi, faktor intrinsik (fisiologis) tampaknya mengatur ukuran


populasi.
 Population Cycles:
Boom-and-bust

-Populasi Lynx mengikuti siklus boom-and-bust populasi kelinci selama 10 tahun.

 Pola Perubahan Penduduk Daerah

- Untuk menjaga stabilitas populasi, populasi manusia regional dapat berada dalam
salah satu dari dua konfigurasi:

-Pertumbuhan penduduk nol = Tingkat kelahiran tinggi – Tingkat kematian tinggi

-Pertumbuhan penduduk nol = Tingkat kelahiran rendah – Tingkat kematian rendah

-Transisi demografi adalah perpindahan dari state pertama menuju state kedua.

-Salah satu faktor demografi penting dalam tren pertumbuhan saat ini dan masa depan
adalah struktur usia suatu negara.

-Struktur umur adalah jumlah relatif individu pada setiap umur.

-Diagram struktur umur dapat memprediksi tren pertumbuhan populasi.


-Mereka dapat menerangi kondisi sosial dan membantu kita merencanakan masa
depan.

 Population Growth Curve

KOMUNITAS merupakan kumpulan populasi dari berbagai spesies yang hidup cukup
dekat untuk interaksi potensial. Ahli ekologi menyebut hubungan antar spesies dalam
suatu komunitas interaksi interspesifik. Interaksi interspesifik dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup dan reproduksi setiap spesies. Efek bisa positif (+), negatif (–), atau
tanpa efek (0). Contoh: kompetisi, predasi, herbivora, dan simbiosis (parasitisme,
mutualisme, komensalisme).

 Persaingan interspesifik (–/– interaksi)


terjadi ketika spesies yang berbeda bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang
pasokannya terbatas. Persaingan yang kuat dapat menyebabkan eksklusi kompetitif,
eliminasi lokal dari spesies yang bersaing.

Prinsip pengecualian kompetitif menyatakan bahwa dua spesies yang bersaing untuk
sumber daya terbatas yang sama tidak dapat hidup berdampingan di tempat yang sama
= 1 spesies per relung.

-Total penggunaan sumber daya biotik dan abiotik oleh suatu spesies disebut relung
ekologi spesies.
-Spesies yang mirip secara ekologis dapat hidup berdampingan dalam suatu komunitas
jika ada satu atau lebih perbedaan yang signifikan dalam relung mereka.

-Pemisahan sumber daya adalah diferensiasi relung ekologis; memungkinkan spesies


yang sama hidup berdampingan dalam suatu komunitas.

-Displacement karakter adalah kecenderungan ciri/sifat tertentu menjadi lebih


divergen pada populasi simpatrik (proses pembentukan spesies baru dari spesies yang
berkerabat dekat pada area geografis yang sama) dua spesies dibandingkan populasi
allopatrik (proses pembentukan spesies baru yang terjadi pada spesies yang berkerabat
dekat namun terpisah oleh penghalang geografis) dua spesies yang sama.

-Contohnya adalah variasi ukuran paruh antara populasi dua spesies kutilang
Galá pagos.

 Predasi (+/- interaction) mengacu pada interaksi di mana satu spesies,


pemangsa, membunuh dan memakan yang lain, mangsa. Beberapa adaptasi
makan predator adalah cakar, gigi, taring, penyengat, dan racun. Mangsa
menampilkan berbagai adaptasi defensif: seperti perilaku dan pewarnaan.

-Mangsa: Adaptasi Bertahan

Pertahanan perilaku termasuk bersembunyi, melarikan diri, membentuk kawanan atau


sekolah, pertahanan diri, dan panggilan alarm. Hewan juga memiliki adaptasi
pertahanan morfologis dan fisiologis:

Pewarnaan samar = kamuflase, membuat mangsa sulit dikenali.

Pewarnaan aposematik: Hewan dengan pertahanan/racun kimia yang efektif/sering


menunjukkan pewarnaan peringatan yang cerah.

-Mimikri = Pertahanan “mirip”.


Dalam beberapa kasus, spesies mangsa dapat memperoleh perlindungan yang
signifikan dengan meniru penampilan spesies lain

 Herbivori: Herbivora = Pemangsa Tumbuhan. Interaksi herbivora (+/–) mengacu


pada interaksi di mana herbivora memakan bagian tanaman atau alga.

Ini telah menyebabkan evolusi pertahanan tumbuhan melawan herbivora: senyawa


sekunder = adalah pertahanan kimiawi; dan pertahanan mekanik yang sering
mengalami osmoregulasi (bagian mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan
pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup).

 Simbiosis adalah hubungan antara dua organisme yang hidup bersama dalam
suatu hubungan nutrisi yang sangat erat. Hubungan tersebut umumnya
didasarkan pada satu atau beberapa kombinasi dari manfaat berikut: Nutrisi
(makanan, air, Perlindungan, dan Reproduksi.

-Komensalisme (+, netral)

.,,
-Mutualisme (+,+)
Wajib (obligate) = HARUS di mana satu spesies tidak dapat bertahan hidup tanpa yang
lain.
Fakultatif = OPSIONAL dimana kedua spesies dapat bertahan hidup sendiri.

-Paratisme (+, -)
Endoparasit = parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya.
Ektoparasit = parasit yang hidup di permukaan luar inang.

Keanekaragaman Jenis/Species diversity


 Keanekaragaman jenis suatu komunitas adalah keanekaragaman organisme yang
menyusun komunitas tersebut.
Dua komponen:
1. Kekayaan spesies= jumlah total spesies yang berbeda dalam komunitas.
2. Kelimpahan relatif= proporsi yang diwakili setiap spesies dari total individu
dalam komunitas.
Contoh: suatu komunitas memiliki kekayaan spesies=20 apabila terdapat 20 jenis
spesies yang berbeda. Proporsi kelimpahan spesies antara lain, spesies A diwakili 1000
individu dan spesies B 800 individu.

-Struktur trofik adalah hubungan makan antara organisme dalam suatu komunitas.
-Rantai makanan menghubungkan tingkat trofik dari produsen ke karnivora teratas.
-Jaring makanan adalah rantai makanan bercabang dengan interaksi trofik yang
kompleks.
Limits on Food Chain Length/Batasan Panjang Rantai Makanan
 Rantai makanan dalam jaring-jaring makanan biasanya panjangnya hanya
beberapa mata rantai.
-Hipotesis energik menunjukkan bahwa panjang dibatasi oleh transfer energi yang tidak
efisien (lebih didukung)
-Hipotesis stabilitas dinamis mengusulkan bahwa rantai makanan panjang kurang stabil
daripada yang pendek

-Spesies Dominan: yang paling melimpah atau memiliki biomassa tertinggi. Biomassa
adalah massa total dari semua individu dalam suatu populasi.
-Spesies invasif, biasanya diperkenalkan ke lingkungan baru oleh manusia, seringkali
tidak memiliki predator atau patogen penyakit. Spesies invasif mengganggu dinamika
ekosistem. Mereka sering kali mengalahkan/menggusur penduduk asli. Contoh:
Arapamia Gigas dan Kodok Tebu.
-Spesies kunci/keystone species: memberikan kontrol yang kuat pada komunitas
melalui peran ekologis, atau relung mereka dan belum tentu berlimpah. Contoh:
Orangutan (Pongo pygmaeus) dan Enggang gading (Rhinoplax vigil)

-Spesies pondasi (“insinyur” ekosistem) menyebabkan perubahan fisik lingkungan yang


mempengaruhi struktur komunitas. Misalnya, bendungan berang-berang dapat
mengubah bentang alam dalam skala yang sangat besar.
-Model organisasi komunitas bottom-up mengusulkan pengaruh searah dari tingkat
trofik yang lebih rendah ke yang lebih tinggi.
-Dalam hal ini, ada tidaknya unsur hara mineral menentukan struktur komunitas,
termasuk kelimpahan produsen primer.
-Model top-down, juga disebut model kaskade trofik, mengusulkan bahwa kontrol
berasal dari tingkat trofik di atasnya.
-Dalam hal ini, predator mengendalikan herbivora, yang pada gilirannya mengendalikan
produsen utama.

-Biomanipulasi dapat membantu memulihkan komunitas yang tercemar.


-Remediasi bio adalah strategi yang efektif untuk memulihkan area yang tercemar dan
rusak.

-Suksesi adalah hasil dari perubahan yang disebabkan oleh vegetasi itu sendiri.
-Pada morain glasial, vegetasi menurunkan pH tanah dan meningkatkan kandungan
nitrogen tanah.
-Suksesi ekologis adalah urutan perubahan komunitas dan ekosistem setelah gangguan,
dari waktu ke waktu.
-Suksesi primer terjadi di mana tidak ada tanah saat suksesi dimulai. Organisme
perintis, seperti lumut kerak, merupakan fondasi komunitas dan bangunan tanah.
-Suksesi sekunder dimulai di daerah di mana tanah tersisa setelah gangguan/bencana
seperti kebakaran atau pengabaian lahan.
Tahapan:

Gangguan manusia terhadap komunitas biasanya mengurangi keanekaragaman spesies.

-Lintang dan luas adalah dua faktor kunci yang mempengaruhi keragaman spesies suatu
komunitas.
-Kekayaan spesies umumnya menurun sepanjang gradien khatulistiwa-kutub dan
terutama besar di daerah tropis.
-Dua faktor kunci dalam gradien khatulistiwa-kutub kekayaan spesies mungkin adalah
sejarah evolusi dan iklim.
-Dua faktor iklim utama yang berkorelasi dengan keanekaragaman hayati adalah energi
matahari dan ketersediaan air.
-Evapotranspirasi adalah penguapan air dari tanah ditambah transpirasi air dari
tanaman.
-Komunitas ekologi secara universal dipengaruhi oleh patogen, yang meliputi
mikroorganisme penyebab penyakit, virus, viroid, dan prion.
-Transfer patogen dapat secara langsung atau melalui spesies perantara yang disebut
vektor.
-Banyak penyakit manusia yang muncul saat ini bersifat zoonosis. Flu burung adalah
virus unggas yang sangat menular.

EKOSISTEM terdiri dari komunitas berbagai spesies yang berinteraksi dengan


lingkungannya baik biotik dan abiotik. Di dalam suatu ekosistem dapat ditemukan
adanya siklus kimiawi dan aliran energi. Energi mengalir melalui ekosistem sementara
siklus materi di dalamnya.

Hukum fisika dan kimia berlaku untuk transformasi energi dan materi dalam ekosistem.
1. Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat diubah. Energi memasuki ekosistem
sebagai radiasi matahari, dilestarikan, dan hilang dari organisme sebagai panas.
2. Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa setiap pertukaran energi
meningkatkan entropi alam semesta. Dalam suatu ekosistem, konversi energi
tidak sepenuhnya efisien, dan sebagian energi selalu hilang sebagai panas.

 Kekekalan massa
-Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa materi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
-Unsur kimia terus didaur ulang dalam ekosistem.
-Dalam ekosistem hutan, sebagian besar unsur hara masuk sebagai debu atau zat
terlarut dalam hujan dan terbawa dalam air.
-Ekosistem adalah sistem terbuka, menyerap energi dan massa serta melepaskan panas
dan produk limbah.

 Tingkat Energi, Massa, dan Trofik


-Autotrof membangun molekul organik sendiri menggunakan fotosintesis atau
kemosintesis sebagai sumber energi.
-Heterotrof tergantung pada output biosintetik dari organisme lain.
-Energi dan nutrisi berpindah dari produsen primer (autotrof) ke konsumen primer
(herbivora) ke konsumen sekunder (karnivora) ke konsumen tersier (karnivora yang
memakan karnivora lain).
-Detritivora, atau pengurai, adalah konsumen yang memperoleh energinya dari detritus,
bahan organik tak hidup.
-Prokariota dan jamur adalah detritivora penting.
-Dekomposisi menghubungkan semua tingkat trofik.

 Energi dan faktor pembatas lainnya mengendalikan produksi primer dalam


ekosistem
-Produksi primer dalam suatu ekosistem adalah jumlah energi cahaya yang diubah
menjadi energi kimia oleh autotrof selama periode waktu tertentu.
-Tingkat produksi fotosintesis menetapkan batas pengeluaran untuk anggaran energi
ekosistem.
-Jumlah radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi membatasi output
fotosintesis ekosistem.
-Hanya sebagian kecil dari energi matahari yang benar-benar menyerang organisme
fotosintetik, dan lebih sedikit lagi yang memiliki panjang gelombang yang dapat
digunakan.

 Produksi Primer Bruto dan Neto


 Produktivitas primer kotor (GPP) yaitu ukuran dan keseluruhan energi matahari
yang dapat diasimilasi oleh tumbuhan, ekivalen dengan fotosintesis total.
 Produktivitas primer bersih (NPP) yaitu energi yang tersisa sebagai bahan
organik yang tersimpan pada tumbuhan.
-Produksi primer kotor dikenal sebagai produksi primer bruto ekosistem = GPP
-Produksi primer bersih = NPP adalah GPP dikurangi energi yang digunakan oleh
produsen primer untuk respirasi. NPP = GPP - Respirasi
-Hanya PLTN yang tersedia untuk konsumen.
-Tanaman tegakan adalah total biomassa autotrof fotosintetik pada waktu tertentu.

-Hutan hujan tropis, estuari, dan terumbu karang merupakan salah satu ekosistem
paling produktif per satuan luas.
-Ekosistem laut relatif tidak produktif per satuan luas, tetapi berkontribusi banyak
terhadap produksi primer bersih global karena volumenya.
-Dalam ekosistem laut dan air tawar, cahaya dan nutrisi mengontrol produksi primer.

 Nutrient Limitation
-Lebih dari cahaya, nutrisi membatasi produksi primer di wilayah geografis lautan dan
danau.
-Unsur hara pembatas adalah unsur yang harus ditambahkan agar produksi meningkat
di suatu daerah.
-Nitrogen dan fosfor biasanya merupakan nutrisi yang paling sering membatasi
produksi laut.
-Eksperimen pengayaan nutrisi memastikan bahwa nitrogen membatasi pertumbuhan
fitoplankton.
-Penambahan nutrisi dalam jumlah besar ke danau memiliki dampak ekologis yang luas.
-Di beberapa daerah, limpasan limbah telah menyebabkan eutrofikasi (proses di mana
seluruh badan air, atau sebagian darinya, secara bertahap mengalami peningkatan
kadar mineral dan nutrien, terutama nitrogen dan fosforus) danau, yang dapat
menyebabkan hilangnya sebagian besar spesies ikan.

 Produksi primer di ekosistem terestrial


-Suhu dan kelembapan mempengaruhi produksi primer dalam skala besar.
-Evapotranspirasi aktual dapat mewakili kontras antara iklim basah dan kering.
-Evapotranspirasi aktual adalah air yang setiap tahunnya ditranspirasikan oleh
tumbuhan dan diuapkan dari lanskap. Ini terkait dengan produksi primer bersih.
-Dalam skala lokal, unsur hara tanah seringkali menjadi faktor pembatas dalam
produksi primer.

 Transfer energi antar tingkat trofik biasanya hanya 10% efisien


-Produksi sekunder suatu ekosistem adalah jumlah energi kimia dalam makanan yang
diubah menjadi biomassa baru selama periode waktu tertentu.
-Saat ulat memakan daun, hanya sekitar seperenam dari energi daun yang digunakan
untuk produksi sekunder.
-Efisiensi produksi suatu organisme adalah fraksi energi yang tersimpan dalam
makanan yang tidak digunakan untuk respirasi.

 Efisiensi Trofik dan Piramida Ekologi


-Efisiensi trofik adalah persentase produksi yang ditransfer dari satu tingkat trofik ke
tingkat trofik berikutnya. 10% Hukum Perpindahan Energi
-Efisiensi trofik dikalikan sepanjang rantai makanan.
-Kira-kira 0,1% energi kimia yang ditetapkan oleh fotosintesis mencapai konsumen
tersier.
-Piramida produksi bersih mewakili hilangnya energi dengan setiap transfer dalam
rantai makanan.

-Dalam piramida biomassa, setiap tingkat mewakili berat kering semua organisme
dalam satu tingkat trofik.
-Ekosistem perairan tertentu memiliki piramida biomassa terbalik: produsen
(fitoplankton) dikonsumsi begitu cepat sehingga melebihi konsumen utama.
-Turnover time adalah rasio biomassa tanaman tegakan terhadap produksi.

-Sebagian besar ekosistem terestrial memiliki tanaman tegakan yang besar meskipun
jumlah herbivoranya banyak.

Anda mungkin juga menyukai