Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIOETIKA
“OPERASI PLASTIK DAN TRANSGENDER”

OLEH

KELOMPOK 6

1. AULYA NOVITA
2. FADHILA HUMAIRA
3. NURUL ‘IZZATI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1. OPERASI PLASTIK
A. Pengertian

Operasi plastik berasal dari dua kata, yaitu “Operasi” yang artinya
“pembedahan” dan “Plastik” yang berasal dari empat bahasa yaitu, plasein
(Bahasa Kunonya), plastiec (Bahasa Belanda), plasticos (Bahasa Latin), plastics (Bahasa
Inggris), yang kesemuanya itu berarti “berubah bentuk”,di dalam Ilmu Kedokteran
dikenal dengan “plastics of surgery” yang artinya “pembedahan plastik”.

Pengertian operasi plastik secara umum adalah berubah bentuk dengan cara
pembedahan, sedangkan pengertian operasi plastik menurut ilmu kedokteran adalah
pembedahan jaringan atau organ yang akan dioperasi dengan memindahkan jaringan atau
organ dari tempat yang satu ke tempat lain sebagai
bahan untuk menambah jaringan yang dioperasi (Maghfiroh, 2015)

Dalam bahasa Arab disebut Jirahah al-Tajmil yaitu operasi bedah yang dilakukan
utuk memperbaiki penampilan satu anggota tubuh yang tampak atau untuk memperbaiki
fungsi dari anggota tersebut ketika anggota tubuh itu berkurang, lepas atau rusak
(Syukur, 2015).

B. Sejarah Operasi Plastik

Pada tahun 1950 Sebelum Masehi masa Hammurabi saat manusia kuno berlatih
melubangi tengkorak. Saat itu dokter ahli bedah bangsa Babilonia sudah berlatih
melakukan operasi katarak sesuai dengan prosedur yang sah. Pada tahun 1916 di India
Sushruta menggambarkan operasi untuk rekonstruksi hidung dan daun telinga dalam
bukunya “Sushruta Sasmita” yang diterjemahkan oleh Bishagratha. Bangsa Persia,
Yunani, Arab dan penduduk Kristen di India sampai Yahudi mengambil pengetahuan
operasi rekonstruksi dari bangsa romawiDalam teknik pembedahan mengalami kemajuan
selama periode kekaisaran Romawi mempunyai mata rantai yang besar di antara
pengetahuan kedokteran dari sekolah Bangsa Hindu dan Arab. Paulus Aeginetta
menggambarkan bermacam-macam prosedur rekonstruksi hidung dan rahang yang patah.
Menurut sejarahnya, asal mula seni bedah plastik berkaitan dengan pengurangan
kelainan wajah khususnya yang berkaitan dengan rekonstruksi hidung yang diamputasi
sehingga merupakan pemulihan individu. Pada beberapa abad kemudian, tepatnya abad
ke-19 barulah prinsip dan teknik bedah plastik diterapkan ke bagian-bagian tubuh
tertentu. (Yuwono, 2004)

C. Jenis- Jenis Operasi Plastik

Menurut Affandi, bedah kosmetik dibagi menjadi 13:

1. Bedah kosmetik pada hidung

Pada tahun 1600 Sebelum Masehi pada zaman purba, dokter-dokter Mesir telah
melakukan perbaikan operasi hidung akibat kecelakaan dan operasi hidung
sekarang ini banyak dilakukan dengan tujuan kecantikan, di mana bentuk yang dirasa
kurang menarik diubah menjadi lebih baik. Tidak semua orang di dunia ini
mempunyai pandangan yang sama tentang bentuk hidung yang ideal.

2. Bedah kosmetik pada dagu

Orang Barat pada umumnya dagunya lebih menonjol ke depan, pada orang
Indonesia dagunya nampak lebih ke dalam. Dagu yang terlalu pendek bila dilihat dari
depan berkesan seperti orang tersebut cemberut dan dagu yang terlalu panjang
berkesan seperti dagu orang usia lanjut. Dagu yang ideal dilihat dari samping ialah
sejajar dengan garis yang ditarik dari dasar hidung ke bawah menyentuh garis
belakang bibir atas dan menyentuh batas bibir bawah serta menyentuh garis depan
dagu. Dagu yang pendek dapat diperbaiki dengan penambahan tulang atau tulang
rawan, namun sekarang ini lebih sering memakai bahan silicon karena mudah
didapatkan dan aman.

3. Bedah kosmetik pada tulang pipi

Bedah ini dapat dilakukan dengan memasang silikon di bagian depan, supaya
goresan tidak telihat, maka silikon diletakkan pada daerah pelipis dan sayatan
dilakukan lewat gusi atas atau dari dalam mulut.

4. Bedah kosmetik pada telinga

Bentuk telinga pada umumnya tidak sama tetapi besar telinga hampir sama
terhadap semua orang yaitu dari batas alis ke bawah sampai dasar hidung. Dan daun
telinga menjorok ke samping dengan sudut 15-16 derajat. Bila sudutnya lebih besar
lebih besar maka disebut telinga cap lang. Untuk memperbaiki posisi telinga
dilakukan dengan sayatan di belakang telinga agar jaringan parut dan tidak tampak.

5. Bedah kosmetik kelopak mata

Suatu operasi untuk memperbaiki penampilan yang abnormal dari kelopak


mata. Beberapa macam perubahan dapat dilakukan pada kelopak mata, yang paling
sering dilakukan adalah menghilangkan kerut-kerut dan kulit berlebihan terutama
pada sudutluar mata bagian atas. Demikian juga penonjolan lemak di bawah mata
juga bisa diperbaiki dengan operasi ini, yakni untuk menghilangkan kelebihan lemak
dan kerut-kerut yang menggantung.yang tidak dapat diatasi dengan operasi ini adalah
pada orang periang dan banyak tertawa maka di samping mata timbul kerut-kerut
menyerupai bentuk cakar ayam. Pada keadaan ini tidak seluruh kerut-kerut dapat
dihilangkan melalui operasi ini. Demikian juga kantong lemak yang besar yang
terdapat di bawah mata tidak seluruhnya dapat dihilangkan. Kulit yang berlebihan
yang terdapat di pinggir kelopak mata bagian atas bila terjadi bersamaan dengan
turunan alis mata, tidak seluruhnya bisa diperbaiki apabila tidak bersamaan dilakukan
operasi mengangkat alis ke atas.

6. Bedah kosmetik pada alis mata

Bedah ini dilakukan dengan cara melakukan sayatan dalam rambut kepala, di
pinggir dahi yang disebut daerah temporal.

7. Bedah kosmetik pada muka

Operasi tarik muka adalah membuang kulit muka yang berlebihan dan kendur
di daerah sekitar rahang dan leher atas. Umur yang ideal untuk dapat dilakukan
operasi tarik muka adalah sekitar 40 tahun, karena tanda-tanda penuaan mulai tampak
dan bentuk badan masih bagus sehingga peremajaan muka kurang lebih 10 tahun
tidak akan menarik perhatian. Operasi tarik muka adalah membuang kulit muka yang
berlebihan dan kendur di daerah sekitar rahang dan leher atas.

8. Operasi tarik dahi

Kerutan pada dahi tidak akan hilang apabila hanya dilakukan dengan operasi
tarik muka saja, sehingga diperlukan operasi tarik dahi. Kerutan horizontal pada dahi
biasanya timbul pada permulaan tanda ketuaan yang disebabkan oleh gerakan otot di
bawah kulit. Operasi ini dilakukan dengan sayatan dalam rambut kepala sekitar 4cm
di belakang garis rambut kepala bagian depan. Dengan cara ini otot di atas pangkal
hidung di antara kedua mata dapat dipotong sehingga kerutan atas hidung akan
hilang.

9. Bedah kosmetik perbaikan leher

Pada orang gemuk terdapat gumpalan lemak di bawah dagu sehingga tampak
dagu kedua. Bentuk ideal antara dagu dan leher bila dilihat dari samping bersudut 90
derajat dan sudut sisi bagian atas dua pertiga dibanding bawah. Pada kelebihan lemak
tersebut perlu dibuang dengan cara mengangkatnya atau dengan cara mengangkatnya
atau dengan cara penyedotan lemak. Bedah ini dilakukan pada orang yang terdapat
banyak gumpalan lemak di bawah dagu, lemak tersebut di buang dengan cara
mengangkatnya atau dengan cara penyedotan lemak.

10. Operasi penanaman rambut

Pada kepala yang botak hanya memilki rambut di samping kiri dan kanan.
Operasi semacam ini dapat dilakukan dengan flap yang dipindahkan dari daerah yang
berambut ke daerah yang botak.pada bagian yang di ambil rambutnya akibat flap
dapat ditutup dengan menarik kulit di sampingnya kemudian dijahit.

11. Bedah kosmetik pada payudara

Untuk membesarkannya diperlukan mamaeplasty yaitu dengan memasukkan


bahan silikon seperti “gel” yang terbungkus dalam kantong silikon yang diletakkan di
suatu rongga antara otot dan kelenjar payudara sehingga pembuluh dan urat-urat
syaraf yang terletak di atas bahan silikon dapat berfungsi seperti semula, agar seorang
ibu dapat menyusui bayinya dan perasaan pada payudara tetap tidak berubah. Untuk
mengecilkan maka diperlukan banyak jaringan kelenjar yang harus dipotong dan
puting susu dipindahkan ke atas.

12. Penyedotan lemak

Cara ini diperkenalkan oleh dr. George Fischer dari Italia pada konggres bedah
kosmetik di Paris. Pada bagian kulit yang terdapat lemak, dimasukkan suatu tube
metal kecil lewat sayatan dikulit. Kemudian tube metal disambung dengan pompa
vacum dan diletakkan di daerah lemak bawah kulit maka gumpalan lemak akan
terhisap keluar.

13. Operasi perapian vagina

Operasi ini ditujukan kepada wanita yang menderita robek vagina saat
melahirkan yang tidak dijahit kembali, bisa juga karena bertambahnya usia sehingga
elastisitas pada vagina berkurang.

D. Manfaat operasi plastik


Operasi plastik ada manfaatnya, yakni:
a. Dapat menormalkan kembali organ tubuh yang telah rusak (cacat).
b. Dapat memperbaiki dan menyempurnakan bentuk organ tubuh agar kelihatan lebih
bagus.
c. Dapat mengurangi beban mental dan terlepas dari bahaya bagi penderita yang cacat.

E. Efek Samping Operasi Plastik


Operasi plastik mempunyai efek samping, yakni:
a. Dapat mengakibatkan pendarahan.
b. Dapat menimbulkan pembengkakan dan rasa nyeri pada bagian yang telah
dioperasi.
c. Orang yang telah melakukan operasi plastik tidak akan pernah merasa puas,
karena selalu ingin untuk melakukan bedah plastik kembali.
d. Operasi plastik tidak bisa bertahan lama, karena setiap orang pasti akan
mengalami proses penuaan.
e. Pada bekas jahitan operasi plastik akan tampak zat keloin (warna hitam).

F. Operasi Plastik Dari Segi Biologi


Dari segi biologi, kami memandang bahwa operasi plastik merupakan tindakan yang
bukan seharusnya diminati karena jika sifatnya darurat saja maka operasi plastik ini layak
untuk dilakukan. Dalam proses operasi plastik selalu melibatkan sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat. Untuk menghasilkan suatu teknologi canggih yaitu operasi plastik
digunakan sains sebagai proses untuk menemukannya. Jadi dengan kata lain bahwa sains
sebagai proses dan produk, teknologi sebagai objek yang digunakan dan masyarakat sebagai
subjek. Sedangkan lingkungan merupakan sarana pendukung dalam melakukan operasi
plastik.Lingkungan yang higinies merupakan salah satu factor utama penentu keberhasilan
operasi plastik.
a. Liposuction (sedot lemak) tidak akan menghilangkan selulit.
Operasi sedot lemak memang membuat tubuh kita semakin ramping,
terutama bagian tubuh yang membandel terhadap diet dan olahraga. Namun bila
kita melakukan sedot lemak itu berarti kita mengurangi cairan dalam tubuh kita,
itu berarti bukan membuat selulit dalam tubuh kita hilang akan tetapi kulit tubuh
kita semakin berkerut.
b. Liposuction dapat menyebabkan kematian jika cairan yang disedot terlalu
banyak.
Menurut dokter ahli bedah plastic di Amerika mengemukakan bahwa jumlah
lemak yang boleh disedot setiap oprasi sebanyak 6 pon, bila lebih dari itu bisa
menyebabkan fatal pada pasien.
c. Semua operasi plastik akan menimbulkan rasa sakit.
Tentunya setiap tindakan bedah plastic akan menimbulkan rasa sakit karena
pembedahan ataupun menggunakan sinar laser. Misalnya operasi membesarkan atau
mengecilkan payara, penggunaan sinar laser untuk mengurangi kerutan diwajah.
d. Kegagalan operasi dapat mengancam nyawa.
Metode dan jenis pembedahan yang dilakukan okter sangat menentukan
keberhasilan saat pembedahan juga kesesuaian prosedur operasi, jenis operasi
ataupun sterilisasi alat yang digunakan.
e. Kerusakan dalam organ tubuh.
Tidak semua organ tubuh kita bisa dibedah untuk direkonstruksi, karena ada
beberapa tempat organ tubuh kita yang sangat rawan bila kita tetap melakukan
pembedahan. Missal operasi pembedahan bokong yang akan di beri silicon untuk
memperbesar bokong sangat tinggi resikonya. Bokong sangat rawan karena bokong
sering kita gunakan untuk duduk dan kemungkinan silicon yang berupa cairan
dalam bokong itu akan pecah bila kita gunakan duduk secara terus menerus. Juga
akan mengakibatkan silicon bergeser ketempat yang sering kita tidak untuk duduk.
G. Operasi Plastik Dari Segi Hukum
Dari segi hukum, operasi plastik dipandang sebagai suatu hal yang diperbolehkan
dilakukan apabila ditujukkan untuk pemulihan kesehatan, mengembalikan fungsi badan
akibat kecelakaan atau cacat, dan hanya dilakukkan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan yang dapat dipertanggungjawabkan yang hanya dilakukan tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Hal ini sesuai Undang Undang No. 23
Tahun 1992 tentang kesehatan.Di Indonesia memang tidak ada peraturan perundangan yang
melarang seseorang untuk melakukan operasi plastik.Sehingga tidak ada hukuman yang
dijatuhkan bagi pelaku tindakan operasi plastic.
H. Operasi Plastik Dari Segi Etika
Berbicara tentang etika tentu tidak dapat dipisahkan dari moral, yang menyangkut
aturan baik dan buruk.Setiap masyarakat memiliki standar moralitas yang pada dasarnya
berfungsi melindungi diri baik di lingkungan sosial maupun masing-masing individu. Setiap
masyarakat berhak melakukan apa saja yang dianggapnya baik, seperti halnya dalam
melakukan operasi plastik. Meskipun dengan tujuan kecantikan, selama dalam batas
kewajaran, hal tersebut boleh-boleh saja.Yang dimaksud batas kewajaran adalah hasil dari
operasi plastik itu bukan untuk tujuan pornografi.Batas-batas yang disebut pornografi pun
sebenarnya masih menjadi pro dan kontra di masyarakat.
Orang-orang sering mengira definisi dari kebebasan adalah dapat berpikir dan bertindak
semaunya. Menurut Rudolf Stener, kebebasan ada 2 yaitu kehendak bebas dan kebebasan
yang bertanggung jawab. Dalam fenomena kehendak bebas, otoritas moral tidak lagi
bersumber dari masyarakat, keluarga aaaatau kitab suci, melainkan hati sanubari seorang
individu.Apapun keputusan untuk melakukan satu hal bergantung pada dirinya.Jadi dalam
hal ini berarti setiap orang bebas melakukan operasi plastic selama dirinya berkehendak.
Sedangkan menurut teori kebebasan yang bertanggung jawab, melakukan operasi plastic
diperbolehkan selama resiko yang ditimbulkan dari operasi tersebut benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan terhadap dirinya sendiri dan tidak merugikan orang lain. Artinya
sgala macam resiko buruk yang kemungkinan terjadi siap diterima.Dalam mengambil
keputusan ini, tentunya seseorang juga perlu berpikir matang, karena yang dimaksud
bertanggung jawab dalam hal ini didasarkan otoritas di luar dirinya (peraturan, ideologi dan
nilai kelompok).Di Indonesia memang tidak ada peraturan perundangan yang melarang
seseorang untuk melakukan operasi plastic.
I. Operasi Plastik Dari Segi Agama
a). Hukum Menurut Agama Islam

Kalau bedah plastik yang bersifat bedah rehabilitasi. Maka itu dianjurkan dalam islam.
Sebab itu mutlak dibutuhkan .misalnya bibir sumbing atau kasus dimana seseorang memiliki
wajah tidak lagi berbentuk layaknya orang yang normal. Bayangkan kalau orang tersebut
tidak dioperasi, hal itu akan menjadi beban fisik dan psikologis tersendiri baginya.
Sedangkan jika kasusnya merubah-rubah ciptaan allah. Hal itu jelas melampaui batas
kewajaran. Allah telah mengingatkan agar jangan sampai melebihi batas seperti dalam firman
berikut:

Artinya:
“Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi bani israil, bahwa: barang siapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya dan barang siapa syang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka rosul-rosul kami dengan (membawa) keterangan-ketarangan yang jelas,
kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi” (Al-Maidah 32).
Baik untuk seseorang melakukan operasi plastik untuk memperbaiki kecacatannya
maupun variasi bentuk organ tubuhnya dengan syarat: bilamana dilakukan perbaikan akan
menyebabkan peningkatan mutu kehidupan (quality of life) orang tersebut, sementara
bilamana tidak dilakukan perbaikan akan menyebabkan gangguan pada orang tersebut baik
dalam bentuk masalah fisik, fungsi kerja, psikologis, atau emosinya.
Secara umum, agama Islam mengharamkan operasi plastik tanpa indikasi yang kami
sebutkan di atas, yaitu yang dilakukan semata-mata untuk tujuan memamerkan keindahan
belaka, karena yang demikian itu adalah perbuatan yang dilandasi atas bujuk rayu Setan. Al-
Qur’an surat An-Nisa ay
.....Syaithan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau
bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya). Dan saya benar-benar akan menyesatkan
mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh
mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya,
dan akan saya suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka
mengubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaithan menjadi pelindung selain Allah,
maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata... (An Nisa:118-119).

TRANSGENDER

1. Pengertian Transgender

Secara etimologi transgender berasal dari dua kata yaitu “trans” yang berarti pindah
(tangan; tanggungan); pemindahan1 dan “gender” yang berarti jenis kelamin. Sedangkan secara
terminologi transgender atau transseksual diartikan dengan suatu gejala ketidakpuasan seseorang
karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan, atau
adanya ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya. Beberapa ekspresi yang dapat
dilihat ialah bisa dalam bentuk dandanan (make up), gaya dan tingkah laku, bahkan sampai
kepada operasi penggantian kelamin.

Transgender dimaknai sebagai orang yang identitasnya tidak cocok dengan apa yang
diharapkan menurut jabatan mereka sebagai perempuan atau laki-laki. Transgender juga meliputi
seseorang yang mengenakan atribut-atribut lain gender di luar konsep gender yang selama ini
dikonstruksikan dalam tatanan sosial masyarakat. Misalnya seorang laki-laki merasa bahwa
dirinya dalah seorang wanita sehingga berpenampilan dan juga berperilaku sebagaimana
perempuan atau sebaliknya perempuan berpenampilan serta berperilaku seperti laki-laki.

Transgender memiliki kaitan erat dengan orientasi seksual, di mana orientasi seksual
mempengaruhi pilihan hidup mereka. orientasi seksual lebih merujuk kepada perasaan dan
konsep diri dari individu, di mana hal ini berarti apa yang individu rasakan terkait orientasi
seksualnya mungkin akan diekspresikan atau tidak dieksrpesikan dalam bentuk perilaku
seksualnya.

Pada dasarnya transgender atau transeksual diakibatkan oleh dua faktor, yaitu faktor
bawaan (hormon dan gen) dan faktor lingkungan. Faktor bawaan (hormon dan gen) yaitu
lemahnya rangsangan pembentukan jenis kelamin. Sedangkan faktor lingkungan di antaranya
ialah perubahan dalam keadaan biologik sekelilingnya seperti pendidikan yang salah pada masa
kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan, pada masa
pubertas dengan homoseksual yang kecewa dan trauma, trauma pergaulan seks dengan pacar,
suami atau istri. Hal-hal ini dapat mengakibatkan differensiasi yang tidak sempurna dari tingkat
yang ringan sampai yang berat.

Perlu dibedakan penyebab transseksual kejiwaan dan bawaan. Pada kasus transseksual
karena keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan), menyeimbangkan kondisi hormonal
guna mendekatkan kecenderungan biologis jenis kelamin bisa dilakukan. Mereka yang
sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan memiliki
kecenderungan berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan dorongan kejiwaan dan
nafsu adalah sesuatu yang menyimpang

2. SEJARAH TRANSGENDER

Sebelum transgender dikenal seperti sekarang, sejarah kemanusiaan universal telah


terlebih dahulu memiliki cerita tentang penduduk Kota Sodom dan Gomorah pada zaman nabi
Luth. Perbuatan menyukai sesama. jenis ini biasanya disebut liwath atau homoseksual.
Homoseksual ini dilakukan dengan cara memasukkan zakar ke dalam dubur. Sementara lesbian
dilakukan dengan cara masturbasi satu sama lain untuk mencapai orgasme.Homoseksual
dinyatakan dalam al-Qur’an yang kemudian dijelaskan dalam tafsir al-Manar bahwa Nabi Luth
diutus Alloh SWT untuk memperbaiki akidah serta akhlak kaum Sodom dan Gomorah.
Dijelaskan bahwa Kota Sodom mengalami kehancuran moral akibat kaum laki-laki lebih
berhasrat dengan sesama jenisnya

Dalam sejarah dunia barat, keberadaan transgender untuk pertama kalinya direkam oleh
Hipocrates. Sejarah Yunani pada zaman pertengahan yang dicatat Hipocrates menyatakan ada
beberapa identitas waria yang digunakan oleh kelompok elit. Kelompok elit yang dimaksud
adalah Raja Henry III dari Perancis, Abbe de Choisy duta besar Perancis di Siam dan Lord
Cornbury New York tahun 1702. Mereka adalah laki-laki yang memiliki jiwa perempuan,
bahkan lebih suka berdandan dengan atribut perempuan.

Dalam catatan sejarah, praktik homoseksual pertama kali masuk ke Hindia Belanda pada
tahun 1920-an. Mereka ini mulai masuk ke kotakota besar di Hindia Belanda. Selain
homoseksual muncul pula orientasi seksual lainnya seperti transgender. Adapun pada awal
kemunculannya, transgender belum memiliki organisasi untuk berkumpul. Meskipun begitu,
mereka telah memiliki budaya untuk berkumpul yaitu sebelum tahun 1965.45 Kemudian pada
tahun 1968, transgender mulai dikenal masyarakat Indonesia. Pada tahun itu, komunitas
transgender perempuan di Jakarta menginisiasi pembentukan organisasi. Adapun organisasi ini
digunakan sebagai tempat untuk mengembangkan seni dan kreativitas komunitas transgender
perempuan di Jakarta.Pada tahun 1969 organisasi transgender pertama dengan nama Himpunan
Wadam Djakarta (HIWAD) dibentuk atas izin Gubernur DKI Jakarta yaitu Ali Sadikin.

Perkembangan Transgender di Indonesia


Transgender sudah ada sejak tahun 1960-an, seperti yang sudah dijelaskan di atas,
transgender mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan ini disebut dekade
1960-an, kemudian berkembang pada dekade 1980-an, lanjut pada tahun 1990-an dan
menjadi semakin berkembang di era millennium 2000-an hingga sekarang.
Pada tahun 2005 dibentuklah Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI) yang juga
mulai muncul di kota-kota lain. Tahun 2006 menjadi tahun yang penting bagi sejarah
gerakan transgender di Indonesia. Pada tahun 2006 lahirlah Yogyakarta. Principle yang
menyumbang isu Sexual Orientation Jender Identity and Expression (SOGIE).
Pergerakan transgender pada tahun 2000-an sampai sekarang sudah semakin maju.
Terbukti pada tahun 2006 telah lahir Sanggar Waria Remaja (SWARA) untuk penyuluhan
kesehatan reproduksi waria muda di Jakarta. Bahkan setelah diselenggarakannya Conference
International Lesbian, Gay, Bisexual, Trans and Intersex Association (ILGA) ketiga di
Chiang Mai-Thailand pada Januari 2008, ada enam organisasi LGBT bergabung untuk
memperkuat gerakan mereka. Adapun langkah penggabungan ini menjadi batu pijakan awal
bagi forum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Interseks dan Queer (LGBTIQ) di
Indonesia

3. Hukum dan pandangan islam terhadap transgender

Orientasi Seks yang Diakomodasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang


Perkawinan Secara tersirat, dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
telah disisipkan terkait orientasi seksual. Dalam dasar perkawinan dijelaskan bahwa perkawinan
dilakukan antara seorang pria dan wanita sehingga menjadi suami dan istri. Undang-undang
perkawinan yang berlaku di Indonesia, dipahami hanya mengakomodasi satu macam orientasi
seksual. Sementara orientasi seksual itu terdiri atas, tiga macam yaitu, homoseksual,
heteroseksual dan biseksual.

Terdapat dua jenis kelamin pada manusia dan juga binatang yaitu jantan dan betina.
Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran bahwa Allah SWT menciptakan makhluk yang
hidup dimuka bumi dan alam semesta ini berpasang-pasangan dari jenis jantan dan betina,
diterangkan pada Q.S An-Nisaa ayat 1.
DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Petrus dan Timan, I.S. 1992.Buku Ajar Bedah. EGC: Jakarta.
Maghfiroh, Nurul dan Heniyatun, 2015. Kajian Yuridis Operasi Plastik Sebagai Ijtihad dalam
Hukum Islam. Magelang: Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Mujib, Abdul. 2001. Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh (al-Qawa’idul Fiqhiyyah), Cet. 2. Jakarta: Kalam
Mulia
Prasetya, Dedi. 2013. Pandangan Agama Terhadap Masalah Kesehatan Di Masyarakat.
STIKES Bina Usada: Bali.
Syukur, Abdul. 2015. Buku Lengkap Fiqh Wanita; Manual Ibadah dan Muamalah Harian
Muslimah Shalihah. Yogyakarta: Diva Press
Yuwono, Lukito. 2004. Tesis TanggungJawab Dokter terhadap Tindakan Medis pada Pasien
Bedah Plastik Berdasar pada Inform Concert. Semarang: Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai