Anda di halaman 1dari 2

Nama : SANDI KURNIANTO

NIM : H011211034

Kebudayaan Islam Sebagai Filter Dalam Menyikapi Era Globalisasi dan Informasi.

Di era globalisasi ini, pertukaran budaya, seni, dan ilmu pengetahuan semakin
digalakkan. Tentu saja, beberapa hal memiliki efek positif pada masyarakat suatu negara, dan
beberapa efek negatif. Melalui siaran televisi dan internet, gaya hidup suatu negara diberikan
kebebasan untuk mempengaruhi negara lain. Oleh karena itu, negara-negara yang terkena
dampak perlu menyaring pengaruh dari media. Globalisasi adalah hasil dari kemudahan
teknologi informasi dan komunikasi populer, dan pengaruhnya meluas ke bidang ekonomi,
politik, sosial dan budaya. Karena itu, penampilannya tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini.
Di sisi lain, keberadaannya membutuhkan kearifan dan kerja keras, bukan sikap ketaatan,
kemalasan, dan kurangnya kreativitas. Memasuki era globalisasi, tentunya Anda perlu bersiap
dan unggul agar bisa bersaing dengan negara lain. Sebuah negara yang tidak memiliki persiapan
dan kemampuan luar biasa untuk bersaing dengan negara lain akan tertinggal.
Di era modern ini, dunia Barat dianggap sebagai kiblat bagi kemajuan teknologi.
Budayanya juga dianggap lebih cocok untuk diterapkan suatu negara. Pada saat yang sama,
Islam, yang berasal dari Belahan Bumi Timur, dianggap ketinggalan zaman dan tidak relevan.
Anggapan ini salah, pada dasarnya Islam telah memberikan kontribusi yang besar bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita alami saat ini. Islam juga telah
memberikan kontribusi bagi kemajuan Barat, yaitu mereka telah mempelajari karya-karya
ilmuwan Islam seperti; Ibn Rusyd, Al Farabi, Ibn Sina dan banyak lainnya.
Islam di tengah globalisasi Islam adalah perintah untuk menjaga akidah dan menegakkan
hukum Syariah. Islam juga merupakan agama rahmatan lil alamin, dan tidak ada faktor yang
memaksa untuk menerimanya. Dia memerintahkan seluruh umat manusia, terutama umat Islam,
untuk mencari ilmu. Karena menuntut ilmu adalah kewajiban ajaran Islam dan kebutuhan umat.
Saat ini Islam sedang menghadapi gelombang era globalisasi, yaitu era yang tidak hanya dimiliki
dan dirasakan oleh sekelompok orang, masyarakat, bangsa, atau negara tertentu. Tapi semua
orang, kelompok komunitas multinasional menyukai dan merasakannya. Keberadaannya
memperpendek jarak komunikasi dan memperluas mobilisasi orang dan barang. Di sisi lain,
banyak umat Islam yang meyakini bahwa era globalisasi merupakan era yang menjauhkan
manusia dari konsep-konsep sosial Islam. Kemudian, banyak ideologi sekuler berkembang,
bertentangan dengan konsep Islam itu sendiri. Dalam menghadapi era globalisasi ini, umat Islam
harus terlebih dahulu memahami peta masalahnya. Ini karena globalisasi adalah tantangan, dan
tantangan ini membutuhkan jawaban. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan peran ilmu
keislaman yang bertujuan agar keberadaan globalisasi dapat dimanfaatkan secara aktif untuk
memaksimalkan keuntungan dan mengurangi keberadaan negatifnya untuk meminimalkan
kerugian.
Menjawab tantangan zaman globalisasi membutuhkan ilmu keislaman, karena ilmu-ilmu
tersebut didasarkan pada Al-Qur'an dan Hadits. Dua sumber utama Islam mengatur hubungan
antara manusia dan Tuhan, yang juga dikenal sebagai semangat keagamaan, mengatur hubungan
antara manusia dan hubungan antara manusia dan lingkungan alam. Tatanan hubungan manusia
dengan Tuhan akan terus berlanjut dan tidak akan berubah-ubah sebagaimana di teladankan oleh
baginda Rasul. Sementara itu, hubungan antarmanusia terus berubah sejak turunnya Islam.
Hubungan ini adalah jiwa budaya. Prinsip-prinsip budaya tetap ada karena ditentukan oleh Islam
itu sendiri, tetapi implementasinya terus berubah.
Kesimpulan
Dengan demikian, umat Islam yang bergerak dalam globalisasi tidak akan kaku dan tidak
panik, terutama jika melihat kemajuan Barat, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan ini akan digunakan tanpa mengabaikan nilai-nilai Islam yang akan
membantu menghidupkan kembali Islam dengan gaya baru. Mustahil bagi umat Islam untuk
kembali ke masa kejayaan peradaban dan ilmu pengetahuan. Tetapi yang mungkin adalah
menilai keberhasilan tersebut dalam arti positif yang dikembangkan oleh para ilmuwan Barat.

Anda mungkin juga menyukai