PENGELOLAAN SAMPAH
Oleh :
Khaleed Alhamzi (NIM 190702031)
Asisten:
Maula Audiana
Dosen pengampu:
Arief Gunawan, S.T., M.Sc
Oleh :
Khaleed Alhamzi (NIM 190702031)
Asisten:
Maula Audiana
Dosen pengampu:
Arief Gunawan, S.T., M.Sc
(Maula Audiana)
Menyetujui:
Koordinator Laboratorium Limbah Padat dan B3
Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Pengelolaan Sampah.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas
Praktikum Pengolahan Persampahan ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta
arahan, bimbingan dari berbagai pihak, sehingga saya mampu menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan semangat dan kasih sayang
yang tulus kepada kami.
2. Bapak Arief Gunawan, S.T., M.Sc Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Pengelolaan Persampahan sekaligus Praktikum
3. Asisten pembimbing Praktikum Pengelolaan Persampahan kak Maula Audia
yang telah membantu dan mengarahkan praktikum Pengelolaan Sampah ini.
4. Pemilk rumah high income, medium income, dan low income sehingga kegiatan
sampling dapat terlaksanakan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum
ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
(Khaleed Alhamzi)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Garbage, yaitu sampah yang di peroleh dari sisa pengolahan, sisa pemasakan atau
sisa makanan yang telah membusuk.
2. Rubbish, yaitu sampah sisa pengolahan yang tidak mudah membusuk dan dapat
pula terbagi menjadi dua kelompok yaitu, pertama sampah yang tidak mudah
membusuk tapi mudah terbakar seperti kayu, bahan plastik kain, dll. Kedua
adalah sampah yang tidak mudah membusuk dan tidak mudah terbakar seperti
kaca, keramik, dll.
3. Ashes dan Cinder yaitu berbagai jenis arang yang berasal dari kegiatan
pembakaran.
4. Dead animal yaitu sampah yang berasal dari bangkai hewan peliharaan (domesic
animal) maupun hewan liar (wild animal).
5. Street sweeping yaitu sampah atau kotoran yang berserakan di sepanjang jalan,
seperti sisa bungkusan makanan, kertas, daun, kayu, dll.
6. Industri waste merupakan sampah yang berasal dari kegiatan industri.
Sampah dari kedua jenis sumber ini dikenal sebagai sampah domestik. Untuk
sampah non-domestik adalah sampah atau limbah yang bukan sejenis sampah rumah
tangga, misalnya limbah dari proses industry seperti halnya sampah B3 dan lainnya
(Marsida, 2017).
Seperti halnya timbulan sampah, komposisi sampah disetiap sumber juga akan
berbeda, masing-masing perbedaan akan dipisah secaea umum menjadi 11 jenis
komposisi dari sampah diantaranya ialah besi atau logam, botol plastik, kaca, kain,
kaleng, kertas, plastik, residu, organik atau sisa makanan, kain atau tekstil, komposisi
sampah yang dihasilkan tergantung pada sumber sampah dimana dihasilkan (Marsida,
2017).
Banyaknya jumlah komposisi sampah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya ialah:
Cuaca: didaerah yang kandungan airnya tinggi, kelembaban sampah juga akan
cukup tinggi.
Frekuensi pengumpulan: semakin sering sampah dikumpulkan maka semakin
tinggi tumpukan sampah, tetapi bila sampah tersebut tidak diangkat dan dibiarkan
saja di TPS, sampah organik akan berkurang karena membusuk, dan yang akan
terus bertambah adakah sampah kertas dan sampah kering lainnya yang sulit
terdegradasi.
Musim: jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang sedang
berlangsung akan meningkatkan komposisi sampah organik atau sampah sisa
makanan.
Tingkat sosial ekonomi: masyarakat atau daerah dengan ekonomi yang lebih
tinggi menghasilkan sampah dengan komponen sampah kertas dan plastik yang
lebih tinggi dari sampah organik yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah
ekonomi lebih rendah.
Kemasan produk: kemasan peoduk bahan kebutuhan sehari-hari juga akan
mempengaruhi. negara maju seperti Amerika banyak yang menggunakan kertas
sebagai pengemas, sedangkan negara berkembang seperti Indonesia banyak
menggunakan plastik sebagai pengemas.
1. Sampah makanan
2. Kayu dan sampah tanaman
3. Kertas dan karton
4. Tekstil dan produk tekstil
5. Plastik
6. Logam
7. Gelas atau kaca
8. Lain-lain: bahan inert. Abu, dan lain-lain.
Tabel 3.1 Rincian Jumlah KK dan jenis kelamin di Tiap dusun Gampong Meunasah Capa
Jumlah Penduduk
No Dusun
KK LK PR
1 Capa Tengah 302 412 401
2 Capa Utara 319 394 416
3 Kommes 292 362 430
Jumlah 913 1.168 1.247
Total Penduduk 2.415
Sumber: Data Gampong Meunasah Capa Desember 2020
3.3 Data Pemilik Rumah Yang Disampling
Data rumah yang menjadi titik sampling pada praktikum ini terdiri dari 3 rumah
yang terbagi atas 1 rumah high income, 1 medium income, dan 1 rumah low income,
dengan rincian pemiliknya sebagai berikut:
Low Income
Nama Kepala Keluarga : M Yusuf
Jumlah Didalam Rumah : 4 Orang
Pendapatan : 1.000.000 – 2.000.000
Pekerjaan : Wiraswasta ( penjual peyek / kacang /
kerupuk )
Medium Income
Nama Kepala Keluarga : Samiun
Jumlah Didalam Rumah : 5 Orang
Pendapatan : 3.000.000 – 5.000.000
Pekerjaan : Pns
High Income
Nama Kepala Keluarga : Wilda Wijaya
Jumlah Didalam Rumah : 2 Orang
Pendapatan : 13.000.000 – 16.000.000
Pekerjaan : 1. Ketua Direktur CV Sabena Bireuen
2. Bendahara Pesantren Azzahra Bunyot
BAB IV
PERHITUNGAN SAMPLING
Ps = JP (1+∆ P)n
Dengan:
Ps = Proyeksi penduduk
JP = Jumlah penduduk
∆P = Perubahan penduduk tiap tahun
n = Selisih tahun proyeksi
Maka, dapat diperhitungkan proyeksi penduduk tahun 2020 berdasarkan data
tahun 2019 diperoleh dari Badan Pusat Statistik Banda Aceh, Sehingga diperoleh hasil
proyeksi sebagai berikut:
Hal pertama yang dicari adalah ΔP,
Ket : r = Laju pertumbuhan penduduk
Pt = jumlah penduduk tahun t
Po = jumlah penduduk tahun awal
t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t ( dalam tahun)
Maka,
Maka,
P0 = 389.288 jiwa
Pt = 471.635 jiwa
t = 2019 – 2010 = 9
471.635 19
r= ( 389.288 ) −1
r = 1,21153233595690,11 – 1
r = 1,0213317926363 – 1
r = 0,0213317926363
Sehingga laju pertumbuhan pada 2010 ke 2019 adalah 0,0213 atau 2,13 persen
Dan dari diatas tersebut bisa dilihat proyeksi penduduk pada 2020 yaitu :
Ps = Jp (𝟏 + 𝜟𝑷)𝒏
Ps = 471.635 ( 1 + 2,13% )1
Ps = 481.680 jiwa
Ket : jp yang dipakai adalah yang 2019
Sehingga proyeksi penduduk pada tahun 2020 adalah 481.680 jiwa
S = Cd√ Ps
Dengan Mengikuti :
S = Jumlah Jiwa
Cd = Koefisien Perumahan
Ps = Proyeksi penduduk
Maka banyaknya jumlah jiwa yang disampling dapat dihitung sebagai berikut :
S = Cd√ Ps
= 0,5√ 594,682
= 386 jiwa
Jadi jumlah yang akan disampling pada kota Bireuen sebanyak 386 jiwa/orang
4.1.3 Jumlah Rumah yang disampling
S
K=
n
Dengan :
K = jumlah KK/rumah yang disampling
S = Jumlah jiwa
n = jumlah orang dalam satu rumah = 5 orang (SNI 19-3964-1994)
s
k =
n
386
=
5
= 77 kk/rumah
Jadi rumah yang disampling adalah 77 KK/rumah untuk kota Bireuen
D =√ N
Dengan :
D = Jumlah Sampel Kecamatan
N = Jumlah Kecamatan
Maka :
D = √ 17
= 4,12
= 4 Kecamatan
Berdasarkan persamaan diatas dengan 17 kecamatan yang ada di Kota
Bireuen maka terdapat 4 kecamatan yang akan disampling, yaitu Kota Juang, Juli,
Jeumpa, dan Matang Glp Dua.