Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

“PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI”

Disusun Oleh
Nama : Listia Widayanti
NPM : E1G019055
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : II (Dua)
Hari/Tanggal : Senin/02 Maret 2019
Dosen : 1. Tuti Tutuarima,STP.M.Si
2. Ir. Hasanudin , M.SC
Koass : Ria Ropiani (E1G017065)

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen,
dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium Mikrobiologi tidak
akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan
kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya.
Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan
bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan
praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan
digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda
atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Ada banyak jenis-jenis
Laboratorium, diantaranya adalah Laboratorium Mikrobiologi.
Alat yang digunakan untuk melihat mikroorganisme adalah mikroskop.
Mikroskop ini dapat kita temukan hampir di setiap laboratorium, termasuk
Laboratorium Mikrobiologi. Selain mikroskop, alat-alat lainnya adalah
erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, triangle,
jarum ose, cawan petri, pipet mikro, tip, laminar air flow, incubator, vortex,
magnetic stirrer, colony counter, autoclave dan lain-lain. Setiap alat ini
mempunyai fungsi dan peran yang berbeda-beda.
Pengenalan alat ini sangat penting demi kelancaran praktikum kita
selanjutnya. Dalam sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat secara
langsung menggunakan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut
tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk
menggunakannya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara
menggunakan alat–alat tersebut dengan tepat sehingga tidak akan mengganggu
kelancaran praktikum dan tidak terjadi kecelakaan akibat dari kesalahan praktikan

1.2. Tujuan
Mengetahui jenis peralatan dan prinsip kerja serta fungsi dari peralatan yang
biasa digunakan di laboratorium mikrobiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu
laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,
pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan
melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat
berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas
yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).
Alat-alat yang digunakan adalah autoclave, Erlenmeyer, sentrifus, cawan
petri, penggerus, pisau, lidi, jarum ose, pinset, kertas cakram, pelobang kertas,
kertas label, incubator, vortex, objek glass, mikroskop, botol film, tissue, pipet
tetes, batang pemaduk, mikro pipet, kain kasa, lampu spritus, karet, timbangan,
aluminium foil, pipet mikro, jangka sorong, penggaris dan alat tulis (Sari,
dkk.2013).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau
pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam
prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar
pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang
baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit
mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar,
data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
(Hokayuruke, 2013).
Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan berupa data
kuantitatif, dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Seringkali kita membutuhkan
alat bantu untuk mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Peralatan yang
digunakan dalam pengamatan biasanya digunakan untuk mengukur atau
mengamati objek-objek yang ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera
manusia. Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan secara hati-hati agar
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama peralatan laboratorium.
Dalam menggunakan peralatan laboratorium kamu harus memiliki keterampilan,
kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu
mengenali bagian-bagian dan cara kerja dari alat tersebut. Berikut akan
disampaikan beberapa alat yang sering digunakan dalam pengamatan dan
praktikum (Puspita,rohima 2009).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran
sains. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata
dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui
dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan
penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk
generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan
eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai
produk ini (Wahyudi, 2011).
BAB III
METODELOGI
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. alat
1. Mikriskop 11. Tabung durham
2. Autoklaf 12. Spiritus
3. Oven 13. Pinset
4. Laminer air flow (LAF) 14. Pisau bedah
5. Inkubator 15. Jarum inokulum/Ose
6. Water bath 16. Batang L
7. Colony counter 17. Mikropipet
8. Timbangan analitik 18. Erlemeyer
9. Petridish 19. Mortal dan alu
10. Tabung sentrifuse

3.2. Prosedur Kerja


1. Memasuki ruang laboratorium dengan tertib.
2. Duduk ditempat yang telah disediakan
3. Mencatat hal-hal yang penting yang disampaikan oleh koaas
BAB IV
HASIL

No Gambar Nama Alat Kegunaan


1 Mikroskop Untuk melihat objek yang
membutuhkan besaran atau
benda mikroskopis.

2 Autoklaf Untuk mensterilkan alat dan


benda menghilangkan
mikroba dengan tekanan
dan suhu tinggi,
menggunakan uap panas.

3 Oven Untuk memanaskan zat-zat


kimia maupun pelarut
organik, mengeringkan alat-
alat laboratorium dengan
spesifikasi tertentu dan
untuk mengukur kadar air.
4 Laminer air flow Untuk tempat pengerjaan
(LAF)/Laminer mikroba khususnya bakteri
Kabinet secara aseptik.
5 Inkubator Untuk menginkubasi atau
memerami mikroorganisme
seperti bakteri dan fungi
pada suhu yang terkontrol.
Untuk mengembangbiakkan
mikroorganisme.
6 Water bath Untuk memanaskan media,
menciptakan suhu konstan
inkubasi mikroba.

7 Colony counter Menghitung koloni di dalam


cawan petri. Adanya kaca
pembesar.

8 Timbangan Untuk menimbang zat atau


analitik bahan (zat padat) dengan
tingkat ketelitian yang
tinggi. Ketelitian 4 digit.

9 Cawan Petridish Sebagai wadah


perkembangbiakkan
mikroba.

10 Tabung Memisahkan bahan zat


sentrifuse padat dan zat cair.
11 Tabung durham Untuk menangkap gas CO2
yang dihasilkan dari hasil
fermentasi mikroorganisme

12 Spiritus Untuk memanaskan dan


mensterilkan alat-alat yang
terbuat dari platina.

13 Pinset Untuk mengambil benda


atau sampel dengan
menjepit.

14 Pisau bedah Untuk menguliti benda yang


ingin diamati.

15 Jarum inokulum Untuk


atau Ose memudahkan/mengambil
koloni dalam suatu mikroba

16 Batang L Untuk menarik bakteri atau


media.

17 Mikropipet Untuk memindahkan cairan


dalam skala dan ketelitian
tertentu biasanya kurang
dari 1000 µl.
18 Erlemeyer Untuk tempat mereaksikan
larutan dan menyimpan
larutan.
19 Mortal dan alu Untuk tempat menggerus
bahan yang akan diuji.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami mengamati dan mempelajari fungsi alat-alat
yang ada di laboraturium mikrobiologi. Alat-alatnya pun terbuat dari bahan yang
berbeda-beda, seperti ada yang berupa elektronik (contohnya: mikroskop cahaya
oven, timbangan analitik dan lain-lain), ada yang terbuat dari gelas dan keramik
(contohnya: pertridish dan mortal) serta ada juga yang terbuat dari non gelas
(contohnya: pinset, pisau bedah, batang L dan sebagainya). Melalui praktikum ini
kita dapat mengetahui fungsi yang berbeda-beda pada setiap alat-alat yang telah
diamati. Alat-alat yang dipelajari dalam praktikum ini antara lain Miksroskop,
autoklaf, oven, laminar air flow, inkubator, weterbat, coloni counter, timbangan
analitik, petridish, tabung reaksi,tabung durham, spiritus, pinset, pisau bedah,
jarum inokulum, batang L,mikropipet, erlemeyer, mortal dan alu.
Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang
digunakan untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan
laboratorium. Biasanya terbuat dari kaca pejal, dengan dengan ukuran hampir
sama dengan sedotan minum, hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya
membulat. Seperti kebanyakan peralatan gelas laboratorium lainnya, batang
pengaduk terbuat dari borosilikat (umum dikenal sebagai pyrex). Batang
pengaduk termasuk alat laboratorium yang terbuat dari kaca. Gelas kimia adalah
sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya
pereaksi/reagen untuk analisis kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan
standar sekunder pada analisis titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran
mulai dari 25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang
perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif). Cawan petri digunakan untuk tempat
penanaman mikroba namun disini menggunakan agar beku.Biasanya
menggunakan jarum ose. Cara menggunakannya dengan memebuka sedikit saja
sedikit saja agar tidak ada pencemaran.Bagian bawah pada cawan petri harus lebih
kecil dibandingkan bagian atas. Saat disterilisasi cawan harus dibungkus rapat
dengan kertas lalu dimasukkan kedalam plastic agar tidak terbentur dengan cawan
petri yang lain saat melakukan sterilisasi di autoclave. Alat laboratorium juga ada
yang terbuat dari selain kaca seperti oven, autoclave, sentrifuge, rak tabung,dan
lain-lain.
Mikroskop pertama dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek, mikroskop ini
awalnya masih sangat sederhana namun pada saat sekarang mikroskop jauh lebih
modern dan sudah mempunyai tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi. Menurut
(Mored, 2005) mikroskop ini tersusun atas beberapa bagian, diantaranya : 1.
Lensa okuler, lensa yang berfungsi untuk memebentuk bayangan maya, tegak dan
diperbesar 2. Lensa objektif, untuk membentuk bayangan nyata 3. Makrometer
(pemutar kasar), berfunngsi untuk menaikan dan menurunkan mikroskop secara
cepat 4. Mikrometer (pemutar halus), berfungsi menaik turunkan mikroskop
secara lambat, dan masih ada lagi bagian yang lainnya.
Alat yang akan digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang lain sebelum
digunakan untuk melakukan percobaan ada berbagai jenis, cara mensterilkannya
tergantung dari bahan dan jenis alat tersebut. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut
mempunyai karakter dan perlakuan yang berbeda, serta mempunyai fungsi yang
spesifik tergantung jenis alatnya. Alat yang terdapat di ruangan laboratorium
seperti autoklaf dan oven.
Colony counter adalah alat yang digunakan untuk mempermudah
penghitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena
adanya kaca pembesar. Selain itu alat ini dilengkapi dengan skala/kuadran yang
sangat berguna untuk untuk pengamatan pertumbuhan koloni mikroba. Prinsip
kerjanya adalah menghitung mikroba secara otomatis dengan bantuan
pulpen/tombol hitung. Laminar iar flow adalah alat yang bekerja secara aseptis
karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan udara sehingga menjadi
steril dan berfungsi Untuk mengembang biakkan koloni. petridis digunakan untuk
membiakka mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawam bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam
ukuran, diameter cawan perti yang biasa 15 cm.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Ada berbagai macam alat yang berada di laboratorium mikrobiologi, alat
yang digunakan banyak menggunakan peralatan seperti alat gelas (erlenmeyer,
cawan petri, jarum ose, dll) dan alat mekanik (mikroskop, autoklaf, incubator, dll)
dari berbagai macam alat tersebut memiliki cara kerja dan fungsi yang berbeda
pada setiap alat.

5.2. Saran
Sebelum memasuki laboratorium mikrobiologi ada baiknya mengikuti
peraturan dan tata tertib yang berada di laboratorium dan selalu memakai jas
laboratorium saat praktikum. Praktikan membersihkan dan mengembalikan
kembali alat yang telah digunakan serta ada baiknya berdoa sebelum melakukan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Ginting, 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara:Jakarta.

Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas Pertanian


Universitas Lambung Mangkurat: Banjarbaru.

Puspita, Rohima, 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas VII.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.

Sari.,kartika.,indah.,P.,dkk,2013.Uji Antimikroba Ekstrak Segar Jahe-


Jahean(Zingiberaceae) Terhadap Staphylococcus Aureus, Escherichia And
Candida Albicans, Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA), Vol. 2.
No. 1.

Wahyudi, 2011. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas


Padjajaran: Jatinangor

Anda mungkin juga menyukai