Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN SEMENTARA PRATIKUM KIMIA

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DAN K3

Oleh:

NINDI FLORENSIA
L13122446

KELAS : KHT A

KELOMPOK : II

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022/2023
I. PENDAHULUAN

1 Latar belakang

Salah satu metode yang sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran ilmu kimia

yaitu praktikum karena memberi peluang lebih besar kepada mahasiswa untuk melatih

daya nalar, berpikir rasional, menerapkan sikap dan metode ilmiah dalam usaha

mencari kebenaran atau bukti dari suatu teori yang dipelajarinya (Jahro, 2010).

Praktikum merupakan metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan

atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Djamarah,

2010). Melalui kegiatan praktikum mahasiswa mendapat kesempatan untuk konsep,

mahasiswa secara total dilibatkan dalam melakukan pengamatan sendiri, mengikuti

suatu proses, mengamati suatu objek atau keadaan/proses tertentu. Oleh karena itu,

pencapaian tujuan pembelajaran kimia harus disertai pekerjaan di laboratorium

(Emenike, Elizabeth, Marry; Danielson, Neil D; Bretz, Stacey Lowery, 2011),

Pratikum di Laboratorium menyediakan lingkungan belajar unik yang memberikan

kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses penyeledikan dan

inkuiri yang mirip dengan apa yang dikerjakan oleh para ilmuan ( Hofstein dan Lunneta

,dalam domin ,2012).Hasil dari proses penyelidikan dan inkuiri diharapkan dapat
memberikan mahasiswa belajar secara lebih bermakna jika dibandingkan bentuk

pembelajaran sains yang lain. Sementara itu, tobin (dalam kipnis dan Hofstein ,2007)

menyatakan bahwa pratikum sebagai suatu cara untuk belajar pemahaman dan

sekaligus terlibat aktif dalam proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengerjaan

sains.masi menurut tobin,belajar bermakna dilaboratorium akan terjadi jika mahasiswa

diberi kesempatan memanipulasi peralatan dan material untuk mengkongstruksi

pengetahuan dari suatu fenomena dan menghubungkannya dengan konsep –konsep

sains.berpikir kritis merupakan serangkaian keterampilan kongnitif dan disposisi

intelektual yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi

argumen secara efektif agar dapat menemukan dan mengatasi prasangka pribadi, dapat

merumuskan dan menyajikan alasan yang meyakinkan dalam mendukung kesimpulan,

dan dapat membuat keputusan yang rasional dan tetap tentang apa yang dilakukan dan

diyakini (Bassham et al.,2012).dengan demikian, keterampilan berpikir kritis

merupakan kemampuan berpikir bagi seseorang dalam membuat keputusan yang dapat

di percaya dan bertanggung jawab yang mempegaruhi hidup seseorang.


1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari pratikum pengenalan alat- alat dan k3 megidentifikasi

beberapa macam alat dan menggunakanya dengan benar dan mampu menggunakan

peralatan k3 di laboratorium dengan benar.

Adapun kegunaan dari pratikum pengenalan alat-alat dan k3 ialah dapat

mengaplikasikan larutan dan titik didih ke dalam kehidupan sehari hari.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Alat laboratorium

Laboratorium adalah suatu tempat atau ruangan yang berfungsi untuk

melakukan kegiatan penelitian, pembelajaran, dan percobaan yang dilengkapi dengan

berbagai macam peralatan yang mendukung pekerjaan tersebut. Fungsi laboratorium

adalah Sebagai tempat dan media untuk menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu

dan menyatukan antara teori dan praktik

Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan

siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium tidak

hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga menuntut

seseorang untuk melakukan eksperimentasi.

Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti ( yang terdiri dari

pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya )

untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan

alam dan lingkungan sosial.

Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat

media yang tersedia di dalam laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran

ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset ataupun eksperimentasi yang akan

dilakukan.
Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam

keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari

kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun eksperimentasi.

Memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam keterampilan

yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja di

laboratorium.

Sanggup jadi sumber belajar untuk memecahkan berbagai masalah lewat

kesibukan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran, masalah akademik, maupun

masalah yang berlangsung di sedang masyarakat yang perlu penanganan dengan uji

laboratorium.

Sebagai jadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa, dosen, aktivis, peneliti

dan lain-lain untuk mengerti segala pengetahuan pengetahuan yang masih berbentuk

abstrak sehingga jadi suatu hal yang berbentuk konkret dan nyata.

2.2 Pengertian K3

Pengertian K3 menurut keilmuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah

semua ilmu dan penerapan nya untuk mencegah terjadi nya kecelakaan kerja,penyakit

akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.


III. METODE PRATIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Adapun pratikum pengenalan alat dan K3 di lakukan pada hari Senin, 9

September 2022 pukul 13:00 WITA bertempat di Gedung Serbaguna Fakultas

Kehutanan Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan bahan

Alat yang digunakan berupa pipet volume, pippet ukur, pipet tetes, labu ukur,

gelas ukur, erlemeyer, tabung reaksi, corong, neraca analitik, rak tabung dan gegep,

batang pengaduk, spatula, buret, klem, statif, tabung bengkok, gelas arloji, botol

semprot, sentrifuge dan tabung sentrifuge.

Adapun bahan yang di gunakan adalah aquades

3.3 Prosedur kerja


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1 Nama dan Gambar Alat laboratorium


no Nama Gambar
1 Pipet volume

2 Pipet ukur
3 Pipet tetes

4 Labu ukur

5 Gelas ukur

6 Erlemeyer

7 Tabung reaksi
8 Corong

9 Neraca analitik

10 Rak tabung

11 Gegep
12 Batang
pengaduk

13 Spatula

14 Buret

15 Klem

16 Statif
17 Tabung bengkok

18 Gelas arloji

19 Botol semprot

20 Sentrifuge

21 Tabung sentrifue

Tabel 2 Nama dan Gambar Simbol K3

No Nama Gambar
1 Toxic

2 Flammable

3 Oxidizing

4 Irritant

5 Corossive

6 Radioaktive

7 Explosive

8 Dangeraus for environment


4.2 Pembahasan

Adapun Alat-Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah:

1. Pipet Volume

Pipet volume merupakan salah satu alat ukur kuantitatif yang memiliki tingkat

ketelitian yang tinggi. Pipet volume merupakan salah satu peralatan yang sering di

jumpai di laboratorium dan alat ini termasuk alat yang wajib ada dilaboratorium perlu

anada ketahui, bahwa pipet volume hanya dapat mengukur satu ukuran volume saja.

Fungsi Pipet volume adalah. Memindahkan cairan Pipet volume menjadi media atau

sebagai alat yang di gunakan untuk memindahkan cairan harus dilakukan secara tepat,

hal in agar hasil yang di harapkan sesuai dengan keinginan, dan tentunya tak

menimbulkan resiko yang membahayakan.

Mengambil cairan dalam jumlah yang kecilTentunya ada aturan-aturan pasti

dalam proses uji coba laboratorium, termasuk jumlah cairan yang harus di gunakan

,bisa saja dalam proses ujicoba laboratorium menggunakan cairan dalam jumlah cairan

dalam jumlah yang kecil atau sedikit.

2. Pipet Ukur

Pipet merupakan alat yang sering sekali ditemui di berbagai tempat, termasuk

di laboratorium. Fungsi pipet ukur adalah. Untuk memindahkan cairan atau larutan dari

pipet ke wadah berbagai ukuran lainnya yang sudah di siapkan.

3. Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet berupa pipet kecil yang terbuat dari plastik atau
kaca dengan ujung bawah agak meruncing dan ujung atasnya di tutupi kaet. Fungsi
pipet tetes adalah. Mengambil cairan skala kecil kegunaan utama dalam pipet tetes
ialah untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Ketika kita melakukan
percobaan reaksi kimia di laboratorium dan bahan yang kita butuhkan jumlahnya
tidaklah terlalu besar, maka kita tidak dapat menggunakan alat ukur yang
berskala,melainkan menggunakan pipet tetes untuk keperluan tersebut. Memindahkan
cairan Adapun kegunaan lainnya ialah untuk membantu memindahkan cairan dari satu
wadah ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
4. Labu ukur

Labu ukur adalah gelas laboratorium yang berbentuk seperti pear, memiliki
bagian bawah yang rata dan bundar dengan leher yang panjang Fungsi Labu Ukur
Adalah. Mengencerkan larutan ketika anda melakukan pelarutan secara mutlak, maka
anda wajib menggunakan labu ukur. Membuat larutan selain mengencerkan larutan,
alat ini juga bisa di gunakan untuk membuat larutan proses pembuatan cairan ini juga
dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tingkat kosentrasi yang
tinggi.

5. Gelas ukur

Gelas ukur merupakan salah satu peralatan yang ada di laboratorium kimia,
salah satu fungsinya adalah untuk mengukur volume larutan dari suatu bahan kima
yang akan digunakan. Fungsi Gelas Ukur adalah. Seperti yang sudah di jelaskan
sebelumnya bahwa fungsi gelas ukur adalah untuk sebagai alat ukur volume larutan
atau cairan kimia yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi.
6. Erlemeyer
tempat melakukan kultivasi mikroba dalam kultur cair. Erlenmeyer adalah

salah satu alat laboratorium yang juga dikenal dengan istilah labu erlenmeyer. Alat ini

terbuat dari bahan gelas borosilikat, dengan bagian ujung kepala yang lebih kecil dan

melebar sebagai tempat keluarnya cairan. Tapi ada yang perlu diingat, meskipun

berasal dari bahan gelas, alat ini tidak dapat digunakan untuk mengukur volume suatu

larutan. Karena ketelitian dan akurasi nya terbilang rendah. Karena terbuat dari

borosilikat, erlenmeyer mampu bertahan dalam kondisi pemanasan dengan suhu yang

tinggi. Fungsi erlemeyer adalah. Alat ini memiliki fungsi sebagai wadah untuk bahan

kimia yang bersifat cair. Tak hanya untuk sebagai wadah larutan kimia, alat ini juga

berfungsi untuk menampung proses titrasi menggunakan buret. Selain itu, juga dapat

digunakan sebagai tempat pembiakan mikroba. Tempat untuk menampung bahan

kimia yang akan dilakukan analisa. Wadah untuk mencampurkan beberapa bahan

kimia dengan komposisi media yang berbeda. Untuk menampung zat atau bahan kimia

dalam bentuk cair hinga padat. Tempat untuk menampung hasil proses titrasi suatu

bahan kimia dengan buret. Bisa juga dijadikan

7. Tabung reaksi

Tabung reaksi bisa dikatakan sebagai suatu gelas atau kaca bening yang

berbentuk tabung dengan bentuk U pada bagian bawah dan ujung bagian atas yang

terbuka. Tabung reaksi pada umumnya memiliki ukuran panjang yang beragam dari 50

mm hingga 250 mm dan diameter 13 mm hingga 20 mm yang memungkinkannya

memiliki volume kecil. Fungsi tabung reaksi adalah. Mereaksikan bahan kimia sesuai
namanya, fungsi utama dari tabung reaksi adalah untuk mereaksikan bahan kimia dalam

kehidupan sehari-hari dengan jumlah kecil. Jika kita ingin melakukan uji ataupun reaksi antara

bahan kimia tertentu dalam jumlah kecil, maka tabung reaksi menjadi pilihan terbaik sebagai

media.

Fungsi lain tabung reaksi adalah dalam kimia analitik sebagai alat uji kualitatif yang
paling sederhana. Uji kualitatif adalah suatu analisa kimia yang dilakukan untuk
menentukan keberadaan suatu zat dalam suatu sampel tanpa memperhatikan
kuantitasnya.

Pemanasan sampel ketika kita ingin memanaskan sampel dalam jumlah kecil tentu
tidak memungkinkan untuk kita menggunakan gelas beaker atau alat lain yang
berukuran besar. Tabung reaksi menjadi alternatif untuk memanaskan bahan jika hanya
dibutuhkan sejumlah kecil bahan tersebut.

Menghomogenkan sampel Terkadang dalam melakuka eksperimen kita membutuhkan


sampel yang tercampur secara merata atau homogen. Untuk mendapatkannya kita bisa
menggunakan tabung reaksi dan tentunya hal ini hanya untuk bahan dalam jumlah yang
sedikit.

8. Corong

Corong gelas adalah peralatan gelas laboratorium yang berbentuk kerucut

dan memiliki pipa silinder (batang corong) yang relatif panjang. Corong gelas

biasanya memiliki beberapa ukuran diameter, mulai dari 50 mm hingga 120 mm.
Fungsi Corong adalah. Alat untuk memindahkan Apabila kalian sedan ingin

memasukan cairan atau bahan kimia maka perlu menggunakan corong gelas. Hal

ini penting untuk dilakukan agar bahan kimia tidak tumpah dan membahayakan

diri kita. Sebagai alat bantu penyaringan Apabila kalian ingin melakukan

penyaringan, maka kalian dapat menempatkan kertas kering di atas permukaan

corong gelas. Penyaringan ini biasanya dilakukan pada saat memisahkan endapan

atau residu dengan sampel.

9. Neraca analitik

Neraca analitik merupakan salah satu alat laboratorium yang tentu sangat

familiar jika kita bekerja di laboratorium. Mungkin bagi orang awam lebih mengenal

neraca analitik ini dengan timbangan karena memang kedua alat ini memiliki fungsi

yang sama. Namun neraca analitik memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh

timbangan secara umum.

Neraca analitik adalah suatu timbangan digital yang digunakan untuk mengukur

massa suatu zat ataupun bahan kimia tertentu. Umumnya kita akan mudah menemukan

alat neraca analitik ini di setiap laboratorium karena fungsi alat ini yang sangat

mendasar yakni sebagai penimbang bahan kimia.

Kelebihan dan Kekurangan Neraca Analitik

Seperti yang telah disinggung bahwa neraca analitik memiliki kelebihan dan
keistimewaan jika dibandingkan dengan timbangan biasa.
Setiap neraca analitik memiliki tingkat ketelitiannya sendiri sesuai dengan

spesifikasinya. Kita dapat menemui neraca analitik yang memiliki ketelitian hingga 4

atau bahkan 5 angka di belakang koma. Tentu ini tidak dapat kita temui di timbangan

biasa karena pada timbangan biasa umumnya hanya 1 angka di belakang koma. Fungsi

ketelitian yang sangat tinggi ini tentu sangat bermanfaat jika kita akan menghitung

massa suatu zat dan menggunakannya untuk reaksi.

Dalam ciri reaksi kimia diperlukan jumlah zat yang sangat teliti dan

mengharuskan kita menggunakan neraca analitik ini untuk mengukur massa zat dengan

teliti.

Selain itu penggunaan neraca analitik juga sangat mudah dan praktis dimana

kita tidak perlu menekan banyak tombol untuk melakukan penimbangan. Hal ini sangat

mempermudah kita saat akan menimbang sebuah bahan kimia padat yang bersifat

mudah rusak.

10. Rak tabung

Rak Tabung reaksi sendiri merupakan salah satu dari instrumen peralatan
laboratorium yang dikatagorikan non-gelas, yang digunakan untuk menyimpan atau
menata beberapa tabung reaksi. Fungsi rak tabung adalah. Sebagai tempat untuk
meletakkan tabung reaksi yang berjumlah banyak. Rak tabung ini dibuat dari bahan dasar
kayu yang berukuran 35 x 7 cm dan dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi. Rak tabung
reaksi juga merupakan tempat atau wadah meletakan tabung reaksi saat praktikum, misalnya
saat kita menunggu reaksi kimia maka tidak mungkin kita genggam terus tabung reaksinya.
Rak Tabung ini sendiri ada yang terdiri dari 6 lubang dan ada juga yang terdiri dari 12 lubang.
Rak Tabung Ini biasanya terbuat dari kayu, tetapi ada juga yang terbuat dari stainllesstel
11. Gegep

Alat peraga kimia penjepit tabung reaksi atau sering disebut penjepit kayu ini

merupakan alat untuk menjepit tabung reaksi pada saat dipanaskan dan memindahkan

tabung yang telah dipanaskan ataupun pada saat proses pemanasan. Alat ini memiliki

bentuk persegi dan dipoles dengan nikel. Panjang dari penjepit kayu adalah sekitar 18

cm dan bisa digunakan untuk menjepit tabung reaksi dengan diameter sekitar 10 mm

hingga 25 mm. Fungsi gegep adalah. Sesuai dengan namanya, tentu di gunakan untuk

menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membuat mengambil kertas

saring atau benda lain pada kondisi panas.

12. Batang pengaduk

Batang pengaduk adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca. Alat ini

biasanya sudah menjadi peralatan yang wajib ada di dalam setiap laboratorium, baik

kimia, farmasi, biologi hingga kedokteran. Alat ini terbuat dari bahan kaca atau gelas,

lebih tepatnya dari kaca borosilikat. Kaca borosilikat digunakan bukan tanpa alasan,

hal ini dikarenakan borosilikat tersebut tidak akan bereaksi dengan zat kimia lain.

Fungsi batang pengaduk adalah. Batang pengaduk memiliki fungsi untuk mengaduk

suatu larutan, melakukan dekantasi larutan, memecah emulsi pada proses ekstraksi

hingga proses kristalisasi. Tanpa alat yang satu ini, suatu larutan tidak dapat bercampur

secara merata. Berikut penjelasan dari fungsinya :Yang pertama, dapat digunakan
untuk mencampur suatu larutan bahan kimia.Untuk melakukan proses dekantasi

larutan. dapat digunakan untuk melakukan induksi pada proses kristalisasi suatu

larutan. Bisa membantu memecah emulsi yang terjadi pada saat dilakukan ekstraksi.

13. Spatula

Spatula merupakan alat berbentuk seperti sendok namun berukuran lebih kecil.

Fungsi dari spatula ini adalah untuk mengambil sifat bahan kimia padat saat akan

ditimbang. Seperti yang kita tahu bahwa dalam menggunakan neraca analitik,

membutuhkan pengambilan bahan yang sangat teliti karena ketelitian dari neraca

analitik itu sendiri yang bahkan dapat mencapai 5 angka di belakang koma. Fungsi

spatula adalah. Untuk mengambil jenis bahan kimia yang akan ditimbang, spatula juga

sebenarnya dapat digunakan untuk mengaduk campuran dalam bentuk larutan. Namun

fungsi ini lebih disarankan menggunakan batang pengaduk kaca yang lebih bersifat

inert terhadap berbagai jenis larutan sehingga tidak akan terjadi reaksi antara pengaduk

dengan larutan yang diaduk.

14. Buret

Buret adalah alat praktikum yang dibuat dari kaca dan digunakan untuk

memindahkan cairan kimia dengan ukuran volume tertentuBekerja di laboratorium

dengan menggunakan peralatan laboratorium tentu memerlukan keterampilan,

ketelitian dan kecermatan. Fungsi buret adalah. Seperti yang telah dikatakan

sebelumnya bahwa fungsi utama dari buret adalah untuk mengukur volume zat cair

dengan tepat. Oleh karena hal itu buret digunakan dalam proses titrasi yang perubahan
volume dari reagen dalam titrasi.Dalam titrasi, buret digunakan sebagai tempat dari

titran membutuhkan perhitungan volume dengan tepat. Disisi lainnya juga untuk buret

mampu melakukan perhitungan atau reagen yang telah diketahui konsentrasinya.

Penetesan titran melalui buret juga dibantu dengan adanya kran pada buret yang dapat

kita atur untuk menetes ke dalam sampel yang akan kita titrasi.

15. Klem

Klem merupakan sebuah alat pencapit atau pengencang (fastener) yang

digunakan untuk memastikan kedua material tidak pindah-pindah posisi selama alat

tersebut digunakan. Kebanyakan dari Anda pasti sudah pernah melihat alat ini dan

akan langsung tahu kegunaannya setelah melihat secara langsung. Fungsi klem

adalah. Seperti yang sudah dikatakan tadi, clamp merupakan alat yang digunakan

untuk memastikan material atau bahan tertentu tidak berubah posisi ketika sedang

diukur, dipotong, atau ketika sedang di bor. Tapi ternyata, fungsi dari klem ini ada

banyak sekali dan bukan hanya untuk kebutuhan woodworking dan konstruksi saja.

Karena ada beberapa jenis klem yang dibuat dan digunakan khusus untuk kebutuhan

medis dan rumah sakit. Biasanya, clamp yang dibuat untuk kebutuhan medis dibuat

dengan bahan silver atau stainless steel agar tidak membuat luka baru ketika terkena

tubuh manusia.

16. Statif
Statif merupakan salah satu alat yang sering di jumpai di laboratorium, alat ini

merupakan peralatan non-gelas dan berguna untuk pendukung proses suatu uji coba

laboratorium. Fungsi Statif adalah. Semua alat laboratorium, pstinya memiliki

fungsinya masing-masing, yang tidak bisa dengan mudah di gantikan dengan alat lain,

sama hal nya dengan statif, alat ini juga mempunyai fungsinya sendiri bagi suatu

proses ujicoba laboratorium.

17. Tabung bengkok

Adalah salah satu alat alat labratorium yang memiliki bentuk seperti huruf U.

Fungsi tabung bengkok adalah. Untuk menghubungkan tabung tabung reaksi dan

mengetahui adanya gas atau tidak ada bahan kimia

18. Gelas arloji

Gelas arloji atau kaca arloji adalah alat laboratorium yang yang memiliki

bentuk seperti piring kecil. Sesuai namanya kaca arloji terbuat dari bahan kaca dan

masuk kedalam klasifikasi alat gelas laboratorium.

Gelas arloji terbuat dari bahan kaca tipis yang mudah sekali untuk pecah, oleh

karena itu perlu kehati-hatian pada saat menggunakan alat gelas yang satu ini.

Sebagai peralatan laboratorium, kaca arloji tersedia dalam beberapa ukuran,

ukuran kaca arloji tersedia dari yang kecil hingga besar, alat ini merupakan

peralatan dasar yang harus ada disetiap laboratorium. Fungsi Gelas Arloji adalah.

Sebagai tempat menimbang bahan kimia di laboratorium. Namun selain


menimbang, alat ini juga memiliki fungsi lainnya, diantaranya: Tempat

menimbang bahan kimia pada saat kita menimbang di tentu kita membutuhkan

wadah sampel. Nah inilah fungsi utama dari kaca arloji ini yang dapat digunakan

sebagi tempat atau wadah bahan kimia. Namun sebelum memasukan bahan kimia

kedalam neraca kita perlu melakukan kalibrasi terhadap neraca analitik agar

penimbangan tidak salah.Caranya cukup masukan kaca arloji kedalam neraca dan

tekan tombol “tare” agar neraca menunjukan angka 0 mg. Selanjutnya baru lakukan

penimbangan terhadap bahan kimia yang akan digunakan. Penutup gelas beaker

kaca arloji juga dapat digunakan sebagai penutup gelas beaker. Gelas Beaker perlu

ditutup menggunakan kaca arloji karena ada beberapa bahan kimia yang memiliki

sifat volatil atau mudah menguap.

Tempat Mengeringkan Bahan kaca arloji juga dapat digunakan sebagai tempat

untuk mengeringkan bahan kimia. Caranya dengan menaruh sampel dan kaca arloji

ke dalam desikator laboratorium.

Menguapkan zat cair dalam jumlah kecil bentuk melingkar dengan cekungan

membuat gelas arloji dapat menampung bahan kimia dengan jumlah kecil. Alat ini

juga dapat menampung sekaligus menguapkan zat cair dengan jumlah yang kecil.

19. Botol semprot


Botol semprot merupakan salah satu alat penunjang di laboratorium. Botol
ini memiliki kegunaan yang sangat banyak dalam membantu proses pengujian dan
analisa di laboratorium. Untuk mengetahuinya kami akan ulas reiew singkat dari
botol semprot laboratorium. Fungsi botol semprot adalah. Sebagai salah satu
peralatan laboratorium yang sederhana, nyatanya botol semprot memiliki fungsi
yang sangat membantu. Salah satu fungsi botol semprot adalah sebagai
wadah akuades, yaitu air penyulingan yang bebas dari zat pengotor. Saat akuades
berada di botol semprot maka proses pengenceran dan pembersihan bisa dilakukan
dengan sangat mudah. Anda bisa bayangkan jika pengenceran larutan tidak
dilakukan dengan botol semprot. Bisa-bisa akuades akan tumpah dan berceceran
di meja laboratorium Anda. Perlu di ingat jika botol semprot terbuat dari bahan
plastik yang elastis. Artinya botol ini mudah bereaksi dengan bahan kimia. Oleh
karena itu botol ini sebaiknya hanya digunakan untuk menyimpan air suling
akuades saja.

20. Sentrifuge

Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemisahan pada suatu

larutan/komponen zat dengan proses pengendapan, hingga terbagi menjadi dua fase,

yakni supernatan dan pellet. Dan kali ini penulis akan membahas berbagai hal yang

berkaitan dengan centrifuge nih, mulai dari pengertian centrifuge, nama lain centrifuge,

fungsi centrifuge dalam dunia laboratorium, prinsip kerja centrifuge, jenis-jenis

centrifuge, bagian-bagian pada centrifuge, bahan pembuatan centrifuge, penggunaan

centrifuge di laboratorium, tips perawatan centrifuge, gambar alat centrifuge, kisaran

harga centrifuge, tempat jual centrifuge hingga FAQ seputar centrifuge. Fungsi

Centrifuge adalah. Dalam laboratorium kimia, alat ini sudah sering digunakan.

Fungsi centrifuge dalam laboratorium kimia biasanya digunakan untuk melakukan


pemisahan pada sampel mikroba. Mikroba yang dimaksud diantaranya ada bakteri,

jamur, spora, dan yang lainnya.

21. Tabung sentrifuge

Tabung Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemisahan

pada suatu larutan/komponen zat dengan proses pengendapan, hingga terbagi menjadi

dua fase, yakni supernatan dan pellet. Fungsi tabung sentrifuge adalah. untuk

memisahkan sampel menjadi dua fase, dengan memutarnya pada kecepatan tinggi.

Dengan putaran tersebut, sampel larutan yang memiliki massa zat lebih berat akan

terkumpul di bawah, atau disebut juga dengan bagian pellet. Dan bagian lainnya yang

memiliki massa lebih rendah akan berada di atas, atau disebut juga dengan supernatam.

1. Toxic

Artinya adalah yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius bahkan

kemtian bila tertelan atau terhirup. Tindakan yang tidak boleh di lakukan jangan di

telan, jangan di hirup, hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : metanol, benzena

2. Flammable

Flammable adalah Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,Mudah

terbakar dengan api bensin, permukaan metal panas atau loncatan bunga apijauhkan

dari benda benda yang berpotensi mengeluarkan api. Contoh : minyak terpentin

3. Oxidizing

Oxidizing adalah Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan

kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontrak dengan bahan organik dan bahan
produksi. Tindakan yang harus di lakukan. hindarkan dari panas dan reduktor.Contoh

: hidrogen proksida, kalium perklorat.

4. Irritant

di lakukan. Irritant adalah Bahan yang dapat menyebab kan iritasi, gatal gatal

dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit Tindakan yang harus hindari kontak

langsung dengan kulit Contoh : NaOH, C6H5OH,Cl2

5. Corrosive

Corrosive adalah Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup,

dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal gatal dan dapat membuat kulit mengelupas.

Tindakan yang harus di lakukan hindari kontak langsung dengan kulitdan hindari dari

benda benda yang besifat logam. Contoh : HCI, H2SO4, NaOH (>2%)

6. Radioaktive

Radioaktive Merupakan unsur yang secara tiba tiba memancarkan radiasi.

7. Explosive

Explosive adalah Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau

percikan bunga api, gesekan atau benturan. Lambang E

8. Dangeraus for environment

Bahan kimia yang mampu menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan

mengganggu keseimbangan ekologi akibat kandungannya yang berbahaya. Lambang

untuk bahan kimia ini yaitu “N”. Pencegahan dapat dilakukan dengan membuang
bahan tersebut sesuai dengan tempat yang ditentukan dan tidak lupa untuk

memisahkannya. Contoh bahan kimia dalam golongan ini : Petroleum hidrokarbon,

Tetraklorometan, Tributil Timah Klorida

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa alat laboratorium

adalah jenis peralatan yang ditemukan di gedung ataupun ruangan yang dipergunakan

untuk melakukan penelitian ilmiah atau untuk mengajar ilmu pengetahuan praktis,

seperti untuk melakukan eksperimen ilmiah, dan lain-lain.

Sehingga dalam hal ini peralatan laboratorium mengacu pada berbagai alat dan

peralatan yang digunakan oleh para ilmuwan yang bekerja di laboratorium. Seperti

peralatan klasik yang terdapat di dalam laboratoium termasuk alat-alat seperti

pembakar bunsen dan mikroskop serta peralatan khusus seperti ruang pendingin

operan, spektrofotometer dan kalorimeter.

5.2 Saran
Secara keseluruhan konsep yang dijelaskan sangat mudah dimengerti.

Diharapkan kedepannya kakak bisa menjadi lebih ramah kepada semua peserta

praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Suriantika, C, dkk. 2013. Laporan praktikum mikrobiologi “sterilisasi dan pengenalan


peralatan migrobiologi”.Universitas Muhammadiyah prof.
Dr.Hamka.
Tarwaka, 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Manajemen dan Implementasi K3
diTempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Kuswana, W. S. (2014). Ergonomi Dan K3 (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja).
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pamungkas, E. 2014.Laporan Praktikum Biokimia Perairan Pengenalan Alat
Dan Bahan.Praktikum.semarang.
Triwibowo, C dan Pusphandani, ME. 2013. Kesehatan Lingkungan dan K3.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Hidayat, nurul. 2022. 10 simbol keselamatan kera dilaboratorium dan contohnya.

jakarta: ruang guru.

Santoso G,2012. Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Jakarta:

Prestasi , Pustaka.

Sucipto, CD. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen

Publishing.

Meidi, 2020. ”pengertian pipet ukur dan fungsinya di laboratorium”, pipet-ukur-dan-

fungsinya .

Meidi, 2020. “Pengertian statif dan klem, fungsi dan cara kerjanya”.

Meidi, 2020.”rak tabung reaksi dan fungsinya” .

Anda mungkin juga menyukai