MODUL VI
PENGAMATAN PROSES TERJADINYA TRANSPIRASI
DISUSUN OLEH :
OKTOBER, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang
mempengaruhi transpirasi pada tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh-tumbuhan dalam bentuk uap melalui
stomata, kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, yaitu transpirasi kutikula
adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui kutikula epidermis dan
transpirasi stomata, yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui
stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar
jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari
jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air
yang hilang melalui daun-daun (Wilkins, 1989).
Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara yang bergerak
melewati permukaan daun tersebut lebih kering (kelembaban nisbihnya rendah)
dari udara sekitar tumbuhan tersebut. Kerapatan uap air diudara tergantung
dengan resisitensi stomata dan kelembaban nisbih dan juga suku udara tersebut,
untuk perhitungan laju transpirasi. Kelembaban nisbih didalam rongga
substomata dianggap 100%. Jika kerapatan uap air didalam rongga substomata
sepenuhnya tergantung pada suhu (Filter, 1991).
Daya hantar secara langsung dipengaruhi oleh besarnya bukaan stomata. Semakin
besar bukaan stomata maka daya hantarnya akan semakin tinggi. Pada beberapa
tulisan digunakan beberap istilah resistensi stomata. Dalam hubungan ini daya
hantar stomata berbanding dengan resistensi stomata (Dwijoseputro, 1983).
Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan alju absorbsi air
di akar. Pada siang hari biasanya air ditranspirasikan lebih cepat dari pada
penyerapan dari tanah. Hal tersebut menyebabkan devisit air dalam daun sehingga
terjadi penyerapan yang besar, pada malam hari terjadi sebaliknya. Jika
kandungan air tanah menurun sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air
melalui tanah ke dalam akar menjadi lambat. Hal ini cenderung untuk
meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut
(Loveless,1991).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Oktober 2019 pukul 13.00
WITA sampai selesai di Laboratorium Biosistematika Tumbuhan Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako.
Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah rak tabung, tabung
ependroff, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah
air, minyak goreng, dan 3 jenis tanaman yang berbeda morfologinya.
Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap
melalui stomata, kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, yaitu
transpirasi kutikula adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung
melalui kutikula epidermis dan transpirasi stomata yang dalam hal ini
kehilangan air berlangsung melalui stomata. Kutikula daun secara relatif
tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi
kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang
melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang melalui
daun-daun (Delvin, 1983).
Hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tabung yang berisi minyak terdapat
banyak gelembung. Hal ini dikarenakan tabung yang berisi minyak
terhambat transpirasi sehingga gelembung terkumpul dalam tabung. Minyak
berfungsi sebagai penyangga agar uap tidak keluar dari tabung. Dan akibat
sinar matahari, angin, kelembaban udara, stomata, temperature, dan lentisel
yang dapat mempengaruhi fotosintesis.
Hasil tabung kontrol (tanpa tanaman) dapat dilihat bahwa pada setiap 10
menit pertama, kedua, ketiga, dan keempat tidak terjadi pengurangan
volume air. Hal ini disebabkan karena pada saat percobaan ada faktor-faktor
yang mempengaruhi proses transpirasi menjadi lambat yaitu tidak terdapat
tanaman dalam tabung yang merupakan salah satu bahan untuk proses
transpirasi serta pada setiap 10 menit jumlah gelembung meningkat atau
semakin banyak.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran saya adalah waktu untuk pratikum lebih diluangkan agar seluruh
pengamatan dapat dilakukan dengan baik dan benar sehingga laporan yang
dibuat bisa lebih baik dan sesuai dengan fakta hasil pengamatan yang
dilakukan oleh praktikum. Selain itu, alat dan bahan yang digunakan
seharusnya lebih dilengkapkan lagi agar pratikum dapat berjalan dengan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR ASISTENSI
2.
3.
4.
5.
LAMPIRAN FOTO
Tanaman A Tanaman B
Tabung Kontrol Tanaman C