Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KIMIA DASAR

PERCOBAAN VI

ASAM BASA

Nama : Juniah

Nim : G70121064

Kelompok :3

Asisten : Veronika Pato

Laboratorium Kimia Dasar

Jurusan Farmasi

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

November, 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Asamdan
basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasaLatin
acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti
abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam
dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah- buahan,
misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasalimun yang
tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan
untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telahdibuat sejak abad
pertengahan, salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yangdigunakan oleh para
peneliti untuk memisahkan emas dan perak. Berkaitandengan sifat asam dan basa,
larutan dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu bersifat asam, basa dan netral.Sifat
asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur pH nya. pH
adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkatkeasaman larutan.
Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basamempunyai pH lebih
besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7.Mempelajari cara
menentukan pH dan sifat larutan sangat penting untukmengetahui apakah larutan itu
bersifat asam ataupun basa. Biasanya cara yangdigunakan untuk menentukan sifat
dan pH larutan adalah dengan menggunakanindikator. Indikator tersebut antara lain
kertas lakmus, larutan fenolftalein, bromtimol biru, metil merah, serta metil
orange.Ada beberapa cara yang lazim digunakan para ilmuwan dan manusia
dalammengukur pH suatu larutan, diantaranya adalah dengan menggunakan
indikatoruniversal atau kertas indikator pH, menggunakan pH meter, menggunakan
kertaslakmus ataupun melalui perhitungan dengan mengetahui konsentrasi suatu
larutan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana cara menentukan PH larutan NaOH, HCl, dan PH tanah menggunakan PH


meter dan kertas lakmus.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

Mempelajaricara menentukan PH larutan NaOH, HCl, dan PH tanah menggunakan


PH meter dan kertas lakmus.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Asam dan Basa

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius (1859-1897) seorang ilmuwan Swedia yang
memenangkan hadiah nobel atas karyanya di bidang ionisasi, memperkenalkan
pemikiran tentang senyawa yang terpisah atau terurai menjadi bagian ion-ion dalam
larutan. Dia menjelaskan bagaimana kekuatan asam dalam larutan aqua (air)
tergantung pada konsentrai ion-ion hidrogen di dalamnya. (Petrucci.1987)

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+, sedangkan
basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah
ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH–. Asam Arrhenius dirumuskan
sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.

HxZ ⎯⎯→ xH+ + Zx-

Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam,
sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut
ion sisa asam.

Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai
berikut.

M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + xOH–

Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
(Yasin. 2010)

 Tetapan Kesetimbangan Air

Persamaan ionisasi air dapat ditulis sebagai:

H2O(l) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + OH–(aq)

Harga tetapan air adalah K[H2O]= [H+] [OH–]

Konsentrasi H2O yang terionisasi menjadi H+ dan OH– sangat kecil dibandingkan
dengan konsentrasi H2O mula-mula, sehingga konsentrasi H2O dapat dianggap tetap,
maka harga K[H2O] juga tetap, yang disebut tetapan kesetimbangan air atau ditulis
Kw.

Jadi, Kw= [H+] [OH–]

Pada suhu 25 °C, Kw-nya adalah 1,0 × 10–14.


Harga Kw ini tergantung pada suhu, tetapi untuk percobaan yang suhunya tidak
terlalu menyimpang jauh dari 25 °C, harga Kw itu dapat dianggap tetap.

Harga Kw pada berbagai suhu dapat dilihat pada tabel berikut.

(Maulana. 2013)

 Pengukuran Derajat Keasaman (pH)

Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan, pada tahun 1910,
seorang ahli dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu bilangan
yang sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+. Bilangan
ini kita kenal dengan skala pH. Harga pH berkisar antara 1 – 14 dan ditulis:

pH= -log [H+]

Analog dengan diatas, maka :

pOH= -log [OH–]

sedangkan hubungan antara pH dan pOH adalah:

Kw= [H+] [OH–]

pKw= pH + pOH

pada suhu 250C, pKw= pH + pOH=14

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:

Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH–] atau pH = pOH = 7.

Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH–] atau pH < 7.

Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH–] atau pH > 7.

Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka makin
besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH, dan karena bilangan dasar logaritma adalah
10, maka larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar n mempunyai perbedaan ion H+
sebesar 10n. (Keenan. 1984)

Jadi dapat disimpulkan bahwa makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH dan
Larutan dengan pH = 1 adalah 10 kali lebih asam daripada larutan dengan pH = 2.
Menentukan sifat suatu larutan juga dapat menggunakan beberapa cara lain seperti
menggunakan indikator. Indikator adalah suatu zat kimia yang warnanya tergantung
pada keasaman atau kebasaan larutan. Indikator yang biasa digunakan adalah kertas
lakmus. Apabila dicelupkan ke dalam larutan basa, kertas lakmus merah akan
berubah warna menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru akan berwana merah jika
dicelupkan ke dalam larutan asam. Warna lakmus semakin merah tua dengan nilai pH
semakin kecil, sedangkan warna lakmus semakin biru tua dengan nilai pH semakin
besar, meskipun konsentrasi larutannya sama. Hal ini menunjukkan kekuatan asam
dan basa tiap-tiap larutan berbeda.

Cara lainnya adalah dengan menggunakan kertas indikator dan pH meter yang
memiliki ketelitian yang sangat tinggi.

 Asam dan Basa yang ada pada Kehidupan

Senyawa asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Semua senyawa asam
mempunyai rasa masam/kecut. Rasa masam/kecut ini desebabkan oleh adanya
senyawa yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya
senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur
mengandung asam tartrat. Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu,
senyawa asam dapat kita temukan juga dalam lambung dan darah. Dalam lambung
terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah
terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan
makanan. (Aufar. 2012)

Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Para
ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa dalam abu
gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak/minyak , sehingga menjadi larut.
Sedangkan, untuk mencuci piring yang sangat berminyak perlu menggunakan sabun.
Sabun dapat melarutkan lemak dan minyak. Para penderita magh selalu minum obat
berupa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida. (Aufar. 2012)

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum Kimia Dasar Percobaan VI tentang “Asam Basa” ini dilaksanakan


pada hari selasa tanggal 9 November tahun 2021, pukul 16:00 WITA sampai selesai,
bertempat di aplikasi Zoom, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetauan Alam, Universitas Tadulako, Palu.

3.2 BAHAN DAN ALAT

Alat :

Alat yang digunakan adalah lumpang dan alu, gelas kimia 100mL, Erlenmeyer 250
mL, gelas ukur 100 mL, neraca analitik, PH meter, kertas PH universal, dan magnetic
stirrer.

Bahan :

Bahan yang digunakan adalah tanah, aquades, urutan KCL 1 M, larutan natrium
hidroksida 0,01 M, urutan asam klorida 0,01 M.

3.3 PROSEDUR KERJA

3.3.1 Menentukan PH tanah

1. Timbang contoh tanah sebanyak 10 gram, kemudian masukkan ke dalam lumpang


dan gerus halus

2. Masukkan ke dalam Erlenmeyer Dan tambahkan aquades sebanyak 50 ml,


kemudian kocok selama 30 menit

3. Diamkan sampai tak nanya mengendap dan ukur PH-nya menggunakan PH meter
dan kertas PH universal

4. Lakukan hal yang sama pada butir 1,2 dan 3, akan tetapi aquades nya ganti dengan
KCL 0,01 M

3.3.2 menentukan ph larutan NaOH 0,01 M dan larutan HCL 0,1 M

1. Ambil 25 ml larutan NaOH 0,01 M dengan gelas ukur, masukkan ke dalam gelas
kimia 100 mL, kemudian ukur dan cara PH-nya dengan PH meter dan kertas PH
universal
2. Ambil 25 ml larutan HCL 0,01 M dengan gelas ukur, masukkan ke dalam gelas
kimia 100 mL, kemudian ukur dan cara PH-nya dengan PH meter dan kertas PH
universal

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 HASIL PENGAMATAN

No Penentuan PH pada Hasil


1 Tanah 10 gr + Aquades 50 mL PH 7
2 Tanah 10 gr + KCl 0,01M 50 mL PH 7
3 NaOH 0,01 M PH 10
4 HCl 0,01 M PH 3

1.2 PEMBAHASAN

pH adalah derajat keasamaan yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman


atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai logaritma
aktifitas ion hidrogen [H+] yang terlarut. Koefisien aktifitas ion hidrogen tidak dapat
diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis,
skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan
standar yang pHnya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Asam dan basa
adalah sifat kimia suatu zat yang sangat penting untuk diketahui. Sifat asam dan basa
sangat berkaitan dengan lingkungan kimiawi zat tersebut. Larutan penyangga (dapar;
buffer) adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar
tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan
penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam
kuat dan basa kuat. Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa
konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Dalam percobaan ini,
metode yang dilakukan untuk penentuan sifat asamasam larutan, yait: dengan kertas
lakmus, indikator universal, pH meter. Dalam pengkuran pH, kita dapat melakukan
berbagai cara, salah satunya dengan kertas lakmus dan larutan indikator. Melalui
penggunaan kertas lakmus, kita melihat sifat larutan melalui perubahan warna kertas
(biru jika basa, merah jika asam). Sedangkan melalui penggunaan larutan indikator,
kita dapat mengamati lebih jauh tidak hanya sifat larutan, namun kadar keasaman
atau kebasaannya. Berdasarkan hasil pengamatan di atas diketahui pH tanah adalah 7
yang berarti tanah bersifat netral, NaOH PH-nya 10 berarti bersifat basa kuat, HCL
ph-nya 3 berarti bersifat asam kuat. Fungsi dari penambahan H2O adalah untuk
mengetahui kemasaman aktif, sedangkan fungsi dari penambahan KCl adalah untuk
mengetahui kemasaman potensialnya.
BAB V

PENUTUP

1.1 KESMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka simpulan dari praktikum kali ini adalah :

1. Larutan yang bersifat asam adalah larutan yang memiliki pH <7 dan larutan
yang bersifat basa adalah larutan yang memiliki pH >7, sedangkan larutan
yang memiliki pH=7 maka disebut larutan netral
2. Larutan HCl bersifat asam dan larutan NaOH bersifat basa
3. untuk larutan asam, semakin kecil konsentrasi suatu larutan maka pH akan
semakin besar
4. untuk larutan basa, semakin besar konsentrasi suatu larutan maka pH akan
semakin besar
5. Tanah bersifat netral karena memiliki PH 7

1.2 SARAN

Saran saya mungkin meja di laboratorium bisa di perbaiki agar terlihat lebih bagus
dan lebih bersih. Lalu ketika melakukan praktikum alangkah baiknya ketika
meletakkan alat-alat seperti pipet tetes , sendok, dll jangan di diletakkan langsung di
atas meja tanpa ada alas , untuk menghindari terkontaminasi dengan zat zat atau
benda-benda lain yang mungkin ada di atas meja.

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmubertani.blogspot.com/2013/01/penentuan-ph-tanah-ph-h2o-dan-ph-
kcl.html?m=1

https://www.google.com/search?
q=fungsi+penambahan+KCL+dalam+penentuan+pH+tanah+adalah&client=ms-
android-oppo-rvo2&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8&inm=vs

https://www.google.com/search?
q=praktikum+penentuan+pH+tanah+dan+larutan+NaOH+serta+HCL&client=ms-
android-oppo-rvo2&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8&inm=vs

https://www.academia.edu/25105790/pH_TANAH_laporan_praktikum_dasar_dasa
r_ilmu_tanah?pop_sutd=false

https://www.researchgate.net/publication/346474383_LAPORAN_PRAKTIKUM_KIM
IA_pH_ASAM_ASETAT_PADA_BERBAGAI_KONSENTRASI

https://id.scribd.com/document/432859677/Laporan-Hasil-Praktikum-Kimia-Dasar-
Penentuan-PH-Larutan

https://www.slideshare.net/QueenaSophiani/laporan-praktikum-kimia-asam-
bashttps://id.scribd.com/doc/131737223/laporan-kimia-asam-basaa

Anda mungkin juga menyukai