Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

LARUTAN KOLOID DAN SIFATNYA

Disusun Oleh :

Nama : Dean Timothy Raja Pratama Manullang

Stambuk : 20191070012281

Kelas/Kelompok : D-III TPPU I / 2 ( Dua )

Dosen Pembimbing

NUR WINDA ADHA, M.Pd

TEKNOLOGI PEMELIHARAAN PESAWAT UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN MEDAN

2020
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem koloid merupakan bentuk campuran dari dua atau lebih suatu
bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki
ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1-100 nm), sehingga terkena

efek Tyndall yaitu efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar Bersifat
homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya
gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak
terjadi pengendapan. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak
dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Ditinjau dari ukuran partikelnya ,sistem koloid terletak antara larutan dan
suspensi kasar.Oleh karena itu ada 2 cara pembuatan sistem koloid, yaitu cara
dispersi dan cara kondensasi .Pada cara dispersi ,bahan dalam bentuk kasar
dihaluskan dan didispersikan kedalam suatu medium .Pada cara
kondensasi,molekul-molekul dikondensasikan menjadi partikel dengan ukuran
koloid .
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta
awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpaidalam kehidupan
sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid
menjadi kajian
tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.

1.2 Tujuan Percobaan

Membuat koloid dengan cara dispersi dan kondensasi serta mempelajari


beberapa sifatnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori

Pengertian koloid adalah campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana


partikel-partikel zat berukuran antara 1 hingga 1000 nm terdispersi (tersebar)
merata dalam medium zat lain. Zat yang terdispersi sebagai partikel disebut fase
terdispersi, sedangkan zat yang menjadi medium mendispersikan partikel disebut
medium pendispersi.

Secara makroskopis, koloid terlihat seperti larutan, di mana terbentuk


campuran homogen dari zat terlarut dan pelarut. Namun, secara mikroskopis,
terlihat seperti suspensi, yakni campuran heterogen di mana masing-masing
komponen campuran cenderung saling memisah.

Sistem koloid dapat dikelompokkan berdasarkan fase terdispersi dan fase


pendispersinya. Berdasarkan fase terdispersi, jenis koloid ada tiga, antara lain sol
(fase tersispersi padat), emulsi (fase terdispersi cair), dan buih (fase terdispersi
gas). Koloid dengan fase pendispersi gas disebut aerosol.

Berdasarkan fase terdispersi dan pendispersinya, jenis koloid dapat dibagi menjadi
8 golongan seperti pada tabel berikut.

Fase Fase
Terdispersi Pendispersi Jenis Koloid Contoh Koloid
Cair Gas Aerosol Kabut, awan, hair spray
Padat Gas Aerosol Asa, debu di udara
Gas Cair Buih Buih sabun, krim kocok
Cair Cair Emulsi Susu, santan, mayonnaise
Sol emas, tinta, cat, pasta
Padat Cair Sol gigi
Gas Padat Buih padat Karet busa, Styrofoam, batu
apung
Emulsi padat
Cair Padat (gel) Margarin, keju, jelly, mutiara
Padat Padat Sol padat Gelas berwarna, intan hitam

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan

Alat:

 Tabung reaksi
 Alat pembakar
 Statif dan corong
 Batang pengaduk
 Pipet tetes
 Lampu senter

Bahan:

 Agar-agar
 Minyak tanah
 Larutan sbaun
 Larutan FeCl3
 Larutan K2CrO4 5%

3.2Prosedur Kerja
1) Pembuatan Koloid
 Pembuatan sol dengan dispersi : sol agar-agar dengan air.
Ambil satu sendok teh agar-agar,kemudian larutkan dalam air di
dalam tabung reaksi.Untuk memudahkan pelarutan panaskan
campuran itu.
 Pembuatan sol dengan cara kondensasi sol FeCl3.
Panaskan 50 ml air hingga mendidih .Tambahkan larutan FeCl 3 jenuh
setetes demi setetes sambil diaduk hingga menjadi merah coklat.
 Pembuatan emulsi
Masukkan 1 ml minyak tananh dan 5 ml air kedalam suatu tabung
reaksi .Guncangkan tabung itu dengan keras. Setelah itu letakkan
tabung reaksi itu pada rak tabung,amati dan catat waktu yang
diperlukan untuk pemisahan kedua zat itu. Masukkan 1 ml minyak
tanah dan 15 tetes larutan sabun kedalam suatu tabung
reaksi.Guncankan tabung itu dengan keras.Setelah itu,letakkan tabung
reaksi dan perhatikan apakah kedua zat itu memisah.
2) Sifat Sifat Koloid
 Efek Tyndall
Isi sebuah gelas kimia dengan larutan K2CrO4 5 % lalu terangi larutan
tersebut dengan berkas cahaya lampu senter. Amati berkas cahaya itu
dalam arah tegak lurus. Dengan cara yang sama, amati sol
Fe(OH)3 ,perbedaan apakah yang terlihat?
 Kestabilan Koloid
 Masukkan 5 ml mol Fe(OH)3 kedalam suatu tabung reaksi
,tambahkan 5 ml larutan NaCl 1 M ,guncangkan dan amati apa
yang terjadi .Catat waktu yang diperlukan agar terjadi
koagulasi.
 Kerjakan seperti pada langkah (a),tetapi gunakan larutan secara
berturut-turut NaCl 0,2 M , BaCl 0,2 M .Catat waktu yang
diperlukan agar terjadi koagulasi.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan

FeCl3 berfungsi sebagai bahan dasar pembentukan sol Fe(OH) 3 yang


direaksikan dengan air panas yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia
dalam pembuatan koloid Fe(OH)3, sehingga reaksi persamaannya yaitu :
FeCl3 (aq) + 3H2O (aq)                              Fe(OH) 3 (koloid) + 3HCl (aq)
Larutan mulai berubah warna setelah 3 tetes dan menjadi merah coklat pada
tetes ke 5.Pada reaksi diatas maka akan menghasilkan uji positif  yang berbentuk
sol  Fe(OH) 3 yang berwarna merah coklat, perubahan warna menjadi merah coklat
membuktikan bahwa pada percobaaan tersebut koloid telah terbentuk. Hal ini
sesuai dengan teori  yang menyatakan bahwa partikel Fe(OH) 3 yang terbentuk
adalah partikel koloid yang dapat menggumpal karena ukuran partikel yang lebih
besar untuk mengendap 
Catatan :” semakin banyak tetesan FeCl3 yang ditambahkan maka warnanya
semakin ke merah coklat”

Pada pembuatan sol dengan dispersi memiliki hasil yaitu dimana terdapat
gelembung yang menggumpal dan berada diatas larutan ,setelah beberapa menit
gumpalannya menjadi ke dasar tabung reaksi.

Campuran Air dan Minyak


Larutan tidak menyatu. Minyak berada diatas air. Jikadi kocok minyak akan
beradadi dalam air namun jika di diamkan akan kembali keatas air.
Campuran Air, Minyak, dan Larutan Detergen
Larutan menyatu. Tidak terjadi endapan. Warna yang dihasilkan larutan ini keruh.

Larutan K2CrO4 = bening ,serta meneruskancahaya


Sol Fe(OH)3= keruh,serta menghamburkan cahaya
Dari kiri ke kanan
5ml Fe(OH)3 +5 ml NaCl 1 M → Terdapat gumpalan kecil yang berwarna orange.
5ml Fe(OH)3+ 5 ml NaCl 0,2 M → Terjadi perubahan warna yaitu menjadi orange
muda atau kemerah-merahan.
5ml Fe(OH)3+5 ml BaCl2 0,2 M→ Terjadi gumpalan yang terletak di dasar
larutan.
Pertanyaan :
1. Apakah perbedaan antara cara dispersi dan cara kondensasi ?
2. Apakah yang dimaksud dengan peptiasi?
3. Bagaimanakah pengaruh sabun terhadap campuran air dan minyak tanah?
4. Apakah pengaruh konsentrasi larutan elektrolit terhadap kestabilan koloid?
5. Apakah pengarus muatan ion terhadap kestabilan koloid?
Jawaban:
1. Jika kondensasi adalah partikel larutan sejati berupa molekul atau ion yang
bergabung hingga membentuk partikel koloid. Cara kondensasi dapat
dilakukan dengan reaksi kimia seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan
dekomposisi rngkap (penggaraman) atau dengan penggantian pelarut
(penjernihan larutan).Sedangkan dispersi merupakan partikel kasar/ suspense
yang dipecah menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan
peptisasi, busur Bredig, san homogenisasi.
2. Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat
elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid.
Contoh, proses pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol
belerang dari endapan nikel sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Koloid merupakan suatu campuran zat yang terbentuk dari zat terdispersi dan
mediu pendispersinya.Adapun cara untuk membuatnya dilakukan dengan dua cara
yaitu secara dispersi dan kondensasi .Pembuatan koloid dengan cara dispersi
mengubah partikel kasar ke partikel kecil. Dan dengan cara kondensasi mengubah
partikel kecil ke besar.Pembuatan koloid secara dispersi antara lain dengan cara
dispersi langsuk(mekanik),homogenisasi,peptisasi,dan busur bredig. Sedangkan
pembuatan koloid secarakondensasi antara lain dengan cara reaksi hidrolisis ,reaksi
redoks,dan pertukaran ion.

5.2 Daftar Pustaka

Parning, Horale. 2005. Kimia 2B Kelas 2 SMA Semester Kedua. Jakarta:


Yudhistira.
http://www.psb-psma.org/forum/bahan-ajar/kimia/koloid, diakses pada 22 Mei
2012
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/kegunaan-koloid-dalam-kehidupan-
manusia.html, diakses pada 22 Mei 2012→
http://sahri.ohlog.com/pembuatan-sistem-koloid.oh85102.html, diakses pada 23
Mei 2012
file:///D:/makalah%20koloid%20sol%20agcl/SISTEM%20KOLOID
%20%C2%AB%20chemistry%20for%20peace%20not%20for%20war.htm,
diakses pada tanggal 23 Mei 2012

Anda mungkin juga menyukai