Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INTEGRAL

Disusun Oleh :

Nama : Dean Timothy Raja Pratama Manullang

Stambuk : 20191070012281

Kelas : D-III TPPU I

TEKNOLOGI PEMELIHARAAN PESAWAT UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN MEDAN

2020
INTEGRAL
Integral merupakan suatu konsep penjumlahan secara berkesinambungan
dalam matematika. Serta bersama dengan inversnya, diferensiasi, merupakan
satu dari dua operasi utama dalam kalkulus.

Integral dikembangkan menyusul dikembangkannya masalah dalam


diferensiasi yang mana matematikawan harus berpikir bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.

Berdasarkan pengertian di atas, terdapat dua macam hal yang harus


dilaksanakan di dalam operasi integral yang mana keduanya telah dikategorikan
menjadi 2 jenis integral.

Antara lain: integral sebagai invers atau kebalikan dari turunan atau yang
biasa juga disebut sebagai Integral Tak Tentu. Serta yang kedua, integral
sebagai limit dari jumlah maupun suatu luas daerah tertentu yang disebut
sebagai integral tentu.

Pengertian Integral Tak Tentu


Seperti yang telah disebutkan sebelumya, Integral tak tentu atau yang
dalam bahasa Inggris biasa disebut sebagai Indefinite Integral maupun ada juga
yang menyebutnya sebagai Antiderivatif merupakan sebuah bentuk operasi
pengintegralan pada suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru.

Fungsi ini belum mempunyai nilai pasti sampai cara pengintegralan yang
menghasilkan fungsi tidak tentu ini disebut sebagai integral tak tentu.

Apabila f berwujud integral tak tentu dari sebuah fungsi F maka F’= f.
Proses memecahkan antiderivatif adalah antidiferensiasi Antiderivatif yang
berhubungan dengan integral lewat “Teorema dasar kalkulus”. Serta memberi
cara mudah untuk menghitung integral dari berbagai fungsi.
Integral Tak Tentu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, integral tak tentu dalam
matematika merupakan invers/kebalikan dari turunan.

Turunan dari sebuah fungsi, apabila diintegralkan akan menghasilkan


fungsi itu sendiri.

Mari perthatikan baik-baik contoh dari beberapa turunan dalam fungsi


aljabar di bawah ini:

 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 adalah yI = 3x2


 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 8 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 17 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 – 6 adalah yI = 3x2

Seperti yang telah kita pelajari pada materi turunan, variabel dalam sebuah
fungsi akan mengalami penurunan pangkat. Berdasarkan contoh di atas, maka
dapat kita ketahui jika terdapat banyak fungsi yang mempunyai hasil turunan
yang sama yakni yI = 3x2.

Fungsi dari variabel x3 maupun fungsi dari variabel x3 yang dikurang atau
ditambah pada sebuah bilangan (contohnya: +8, +17, atau -6) mempunyai
turunan yang sama.

Apabila turunan itu kita integralkan, maka harusnya akan menjadi fungsi-
fungsi awal sebelum diturunkan. Tetapi, dalam kasus yang tidak diketahui
fungsi awal dari sebuah turunan, maka hasil integral dari turunan tersebut bisa
kita tulis menjadi:

f(x) = y = x3 + C

Dengan nilai C dapat berapa pun. Notasi C ini juga disebut


sebagai konstanta integral. Integral tak tentu dari sebuah fungsi dinotasikan
seperti berikut:

∫ f ( x ) dx
Dalam notasi di atas dapat kita baca integral terhadap x”. notasi  disebut
integran. Secara umum integral dari fungsi f(x) merupakan penjumlahan F(x)
dengan C atau:

∫ f ( x ) dx=F ( x)
Sebab integral dan juga turunan saling berkaitan, maka rumus integral
bisa didapatkan dari rumusan penurunan. Apabila turunan:
d a
ax n
dx (n+1)

Maka rumus integral aljabar didapatkan:


a
∫ axn dx= ( n+1) xn1+ C

dengan syarat apabila n ≠ 1

Sebagai contoh perhatikan beberapa integral aljabar fungsi-fungsi berikut ini:

Integral Tentu
Landasan dasar mengenai integral tentu pertama kali diperkenalkan oleh
seorang ilmuan terkenal yaitu Newton dan Leibinz yang kemudian
diperkenalkan lebih lanjut secara modern oleh Riemann.

Pengertian Integral ini memiliki batas atas dan batas bawah. Didalam
aplikasinya, integral tentu banyak digunakan untuk menghitung luas di bawah
kurva dengan batas-batas tertentu atau menghitung volume benda jika diputar.

Mengenal Beberapa Sifat dan Rumus Integralnya


Dibawah ini adalah sifat-sifat dari operasi integral, yaitu:
Rumus Dasar Integral

Selain rumus dasar di atas, kita juga bisa menggunakan rumus cepat lagi praktis
seperti yang dipaparkan dibawah berikut:
Contoh Soal Integral

1. Diketahui:

∫ 8x3 – 3x2 + x + 5 dx

2. Diketahui:

∫ (2x + 1) (x – 5) dx

Jawab:
Soal 3.

Diketahui:

Berapakan integralnya?

4. Carilah hasil dari ∫ 6 x 2 dx !


1
Integral Trigonometri
Integral juga dapat dioperasikan pada fungsi trigonometri. Pengoperasian
integral trigonometri juga dilakukan dengan menggunakan konsep yang sama
pada integral aljabar yakni kebalikan dari penurunan. Sehingga bisa kita
simpulkan bahwa:

Selain rumus dasar diatas, ada rumus lain yang bisa digunakan pada
pengoperasian integral trigonometri yaitu:

Sifat Integral
Sifat-sifat dari integral antara lain:
Menentukan Persamaan Kurva
Gradien serta persamaan garis singgung kurva pada suatu titik. Apabila y
= f(x), gradien garis singgung kurva pada sembarang titik pada kurva adalah y’
= = f'(x).

Oleh karena itu, apabila gradien garis singgungnya telah diketahui


sehingga persamaan kurvanya dapat ditentukan dengan cara seperti berikut ini:

y = ∫ f ‘ (x) dx = f(x) + c

Jika salah satu titik yang melewati kurva telah diketahui, nilai c dapat
juga diketahui sehingga persamaan kurvanya dapat ditentukan.

Contoh 1

Diketahui turunan y = f(x) adalah = f ‘(x) = 2x + 3

Jika kurva y = f(x) lewat titik (1, 6), maka tentukan persamaan kurva tersebut.

Jawab:

f ‘(x) = 2x + 3.
y = f(x) = ʃ (2x + 3) dx = x2 + 3x + c.
Kurva melalui titik (1, 6), berarti f(1) = 6 hingga dapat di tentukan nilai c, yakni
1 + 3 + c = 6 ↔ c = 2.

Maka, persamaan kurva yang dimaksud yaitu:

y = f(x) = x2 + 3x + 2.

Contoh 2

Gradien garis singgung kurva pada titik (x, y) ialah 2x – 7. Apabila kurva itu
melewati titik (4, –2), maka tentukanlah persamaan kurvanya.

Jawab:

f ‘(x) = = 2x – 7
y = f(x) = ʃ (2x – 7) dx = x2 – 7x + c.

Sebab kurva melewati titik (4, –2)


maka:

f(4) = –2 ↔ 42 – 7(4) + c = –2
–12 + c = –2
c = 10

Maka, persamaan kurva tersebut yakni:

y = x2 – 7x + 10.

Aplikasi Integral dalam Kehidupan Sehari-hari


Definisi Integral adalah kebalikan dari diferensial. Apabila kita
mendiferensiasi kita mulai dengan suatu pernyataan dan melanjutkannya untuk
mencari turunannya. Apabila kita mengintergrasikan,kita mulai dengan
turunannya dan kemudian mencari peryataan asal integral ini. Lambang integral
adalah

∫ f ( x ) dx=F ( x ) +C =
Integral dalam kehidupan sehari-hari sangatlah luas cangkupannya seperti
digunakan di bidang teknologi, fisika, ekonomi, matematika, teknik dan bidang-
bidang lain. Adapun uraiannya sebagai berikut :

A. Bidang Teknologi

Integral sering digunakan untuk memecahkan persoalan yang


berhubungan dengan volume, panjang kurva, memperkirakan populasi, keluaran
kardiak, usaha, gaya dan surplus konsumen.

B. Bidang Ekonomi

Penerapan integral dalam bidang ekonomi yaitu:

 Untuk menentukan persamaan-persamaan dalam perilaku ekonomi.


 Untuk mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal.

C. Bidang Matematika

Penerapan integral dalam bidang matematika yaitu:

 Untuk menentukan luas suatu bidang.


 Untuk menentukan volume benda putar dan menentukan panjang busur.

D. Bidang Fisika

Penerapan integral dalam bidang fisika yaitu:

 Untuk menganalisis rangkaian listrik arus AC.


 Untuk menganalisis medan magnet pada kumparan.
 Untuk menganalisis gaya-gaya pada struktur pelengkung

DAFTAR PUSTAKA

https://www.yuksinau.id/integral-tak-tentu/
https://rumusbilangan.com/rumus-integral/

https://www.academia.edu/28924372/MATERI_INTEGRAL_oleh_Kelompok_3

Anda mungkin juga menyukai