Anda di halaman 1dari 5

2.

Persaman Differensial Linier Orde Dua Koefisien Variabel


Persamaan differensial linier orde dua yang keofisien variable dapat ditulis dalam bentuk
𝒂𝟐 (𝒕)𝒚" + 𝒂𝟏 (𝒕)𝒚′ + 𝒂𝟎 𝒚 = 𝒇(𝒕)
Dengan a0 , a1 , a2 dan f(t) adalah fungsi t yang masing-masing kontinu dan a2 ≠ 0.
Apabila persamaan tersebut dibagi dengan koefisien tak nol 𝑎2 (𝑡) didapat bentuk
umum persamaan sebagaimana disebut berikut.
(a) Teorema : Eksitensi dan Ketunggalan penyelesaian.
Misalkan p(t), q(t) dan g(t) adalah kontinu pada suatu interval (a,b) yang memuat ittik
t 0 . Untuk setiap pilihan nilai awal Y0 an Y1 terdapat satu solusi tunggal y(t) pada interval yang
sama (a,b) untuk masalah nilai awal.
𝒚"(𝒕) + 𝒑(𝒕)𝒚′(𝒕) + 𝒒(𝒕)𝒚(𝒕) = 𝒈(𝒕) 𝒚(𝒕𝟎 ) = 𝒀𝟎 𝒚′(𝒕𝟎 ) = 𝒀𝟏
Contoh :
Tentukan interval terbesar dalam mana teorema diatas menjamin eksitensi dan ketunggalan
suatu solusi untuk masalah nilai awal
𝒅𝟐 𝒚 𝒅𝒚
(𝒕 − 𝟑) + + √𝒕𝒚 = 𝑰𝒏𝒕 𝒚(𝟏) = 𝟑, 𝒚′ (𝟏) = −𝟓
𝒅𝒕𝟐 𝒅𝒕
Data p(t), q(t) dan g(t) dalam bentuk standar persamaan

𝒅𝟐 𝒚 𝟏 𝒅𝒚 √𝒕 𝑰𝒏𝒕
𝒚" + 𝒑𝒚′ + 𝒒𝒚 = 𝟐 + + 𝒚= =𝒈
𝒅𝒕 (𝒕 − 𝟑) 𝒅𝒕 (𝒕 − 𝟑) (𝒕 − 𝟑)
Adalah secara simultan kontinu dalam interval 0 < 𝑡 < 3 𝑑𝑎𝑛 3 < 𝑡 < ∞. Yang pertama
memuat titik 𝑡0 = 1, dimana kondisi-kondisi awal ditetapkan, jadi teorema eksitensi dan
ketunggalan menjamin masalah nilai awal tersebut mempunyai solusi tunggal dalam interval
0 < 𝑡 < 3.
(b). Persamaan Cauchy-Euler atau Persamaan eqidimensional
Persamaan differensial linier orde dua yag dapat dinyatakan dalam bentuk.
𝒂𝒕𝟐 𝒚"(𝒕) + 𝒃𝒕 𝒚′(𝒕) + 𝒄𝒚(𝒕) = 𝒇(𝒕)
Dengan a, b, c adalah konstanta, disebut persamaan Cauchy-Euler atau persamaan
eqidimensional. Misalnya persamaan 𝟑𝒕𝟐 𝒚" + 𝟏𝟏𝒕𝒚′ − 𝟑𝒚 = 𝐬𝐢𝐧 𝒕 adalah persamaan
Cuchy-Euler sedangkan persamaan 𝟐𝒚" − 𝟑𝒕𝒚′ + 𝟏𝟏𝒚 = 𝟑𝒕 − 𝟏 bukan, karena koefisien
dari y” adalah 2 yang bukan kelipatan konstan dari 𝑡 2 .
Untuk menyelesaikan persamaan Cauchy-Euler homogen (f(t)= 0) digunakan
substitusi sederhana untuk r

𝒂𝒓(𝒓 − 𝟏)𝒕𝒓 + 𝒃𝒓𝒕𝒓 + 𝒄𝒕𝒓 = [ 𝒂𝒓𝟐 + (𝒃 − 𝒂)𝒓 + 𝒄]𝒕𝒓 = 𝟎


Atau 𝒂𝒓𝟐 + (𝒃 − 𝒂)𝒓 + 𝒄 = 𝟎 yang disebut persamaan karakteristik yang berpadanan
dengan persamaan tersebut.
Contoh:
1. Tentukan dua solusi bebas linier untuk persamaan 𝟑𝒕𝟐 𝒚” + 𝟏 𝟏𝒕. 𝒚′ − 𝟑𝒚 = 𝟎.
Penyelesaian:
Dengan memasukkan 𝑦 = 𝑡 𝑟 menghasilkan 3𝑟 2 + (11 − 3)𝑟 − 3 = 3𝑡 2 + 8𝑟 − 3 = 0 yang
akar-akarnya adalah r=1/3 dan r= -3, menghasilkan pemecahan yang saling bebas.
𝟏
𝒚𝟏 (𝒕) = 𝒕𝟑 , 𝒚𝟐 (𝒕) = 𝒕−𝟑 (𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒕 >)
1
3 𝐵
Jadi solusi umum persamaan ini adalah : 𝑦(𝑡) = 𝐴𝑡 3 + 𝐵𝑡 −3 = 𝐴 √𝑡 + .
𝑡3

Jelas bahwa substitusi 𝑦 = 𝑡 𝑟 ke dalam persamaan eqidimensional homogen mempunyai efek


penyederhanaan yang sama seperti penggunaan 𝑦 = 𝑒 𝑟𝑡 ke dalam persamaan homogen
koefisien konstan.
2. Persamaan tak homogen
Untik menentukan solusi partikulir ( solusi tak homogen ) 𝑦𝑝 dapat dilakukan dengan
cara yang hmapir sama seperti pada persamaan orde dua.

a. Metode koefisien tak tentu


Apabila koefisien persamaan adalah konstanta, maka metode koefisien tak tentu dapat
digunakan seperti pada p. d. linier orde dua.
Cotoh:
Selesaikanlah y ′′′ (t) − 3y"(t) − 4y(t) = te2t
Penyelesaian :
Solusi homogen persamaan ini adalah

𝐲𝐡 (𝐭) = 𝐂𝟏 𝐞−𝐭 + 𝐂𝟐 𝐞𝟐𝐭 + 𝐂𝟑 𝐞𝟐𝐭


Misalkan yp (t) = A1 t 3 + A0 t 2 )e2t

Dengan substitusi yp ke y, diperoleh A1 = 1/18 dan A0 = −1/18. Sehingga


𝟏 𝟑
𝐲𝐩 (𝐭) = (𝐭 − 𝐭 𝟐 )𝐞𝟐𝐭 .
𝟏𝟖
Dengan demikian solusi umum adalah
𝟏 𝟑
𝐲 = 𝐲𝐡 + 𝐲𝐩 = 𝐂𝟏 𝐞−𝟏 + 𝐂𝟐 𝐞𝟐𝐭 + 𝐂𝟑 𝐭𝐞𝟐𝐭 + (𝐭 − 𝐭 𝟐 )𝐞𝟐𝐭
𝟏𝟖
Untuk suatu pemahaman yang lebih baik tentang mengapa metode koefisien tak tentu
bekerja pada persamaan linier koefisien konstan, berikut ini dijelaskan suatu prosedur
pemecahan persamaan tak homogen yang dimulai dengan mentrasnformasi persamaan tak
homogen menjadi persamaan homogen. Unuk itu diperkenalkan konsep penghapus
(annihilator).
Sebuah operator differensialkan linier A disebut menghapuskan (annihilate) suatu
fungsi f jika A[f](x) = 0 untuk semua x.
Yaitu A menghapus f jika f adalah sebuah solusi persamaan differensial linier tersebut.
Sebagai contoh A = D − 3 menghapus f(x)= e3x karena
(𝐃 = 𝟑)[𝐞𝟑𝐱 ] = 𝟑𝐞𝟑𝐱 − 𝟑𝐞𝟑𝐱 = 𝟎.
Juga A = D2 − 4D + 20 adalah sebua penghapus (annihilator) dari e2x sin 4x karena fungsi
ini memenuhi persamaan y" = 4y′ + 20y = 0.
Untuk persamaan bantu (karakteristik) dengan akar berulang, operator differensial
(D − r)m dengan m bilangan bulat positif menghapus setiap fungsi
erx , xerx , … , x m−1 erx ,
Lebih jauh, operator differensial [(D − a)2 + β]2 menghapus setiap fungsi berbentuk
𝐞𝐚𝐱 𝐜𝐨𝐬𝛃𝐱, 𝐱𝐞𝐚𝐱 𝐜𝐨𝐬𝛃𝐱, … , 𝐱 𝐦−𝟏 𝐞𝐚𝐱 𝐜𝐨𝐬𝛃𝐱
𝐞𝐚𝐱 𝐬𝐢𝐧𝛃𝐱, 𝐱𝐞𝐚𝐱 𝐬𝐢𝐧𝛃𝐱, … , 𝐱 𝐦−𝟏 𝐞𝐚𝐱 𝐬𝐢𝐧𝛃𝐱
Karena ini semua adalah solusi bebas linier 2m untuk [(D − a)2 + βm y] = 0.
Contoh:
Tentukan operator differensial yang menhapus 66xe−4x + 5ex sin 2x.
Jawab:
Dari pemeriksaan didapat bahwa (D + 4)2 menghapus f1 (x) = 6xe−4x dan f2 (x) =
5ex sin 2x dihapus oleh operator (D − 1)2 + 4. Selanjutnya operator campuran A =
(D + 4)2 [(D − 1)2 + 4] yang sama dengan operator [(D − 1)2 + 4](D + 4)2 menghapus
f1 dan f2 . Dengan kelinieran, A juga menghapus f1 +f2.
Sekarang ditunjukkan bagaimana sebuah annihilator dapat digunakan unutk menentukan
solusi partikulir (solusi tak homogen) persamaan tak homogen tertentu. Padang persamaan
differensial linier orde n koefisien konstanta.

𝐚𝐧 𝐲 (𝐧) (𝐱) + 𝐚𝐧−𝟏 𝐲 (𝐧−𝟏) (𝐱) + ⋯ + 𝐚𝟏 𝐲 ′ (𝐱) + 𝐚𝟎 𝐲(𝐱) = 𝐟(𝐱)


Yang dapat ditulis dalam bentuk operator
𝐋[𝐲](𝐱) = 𝐟(𝐱)
Dengan

𝐋 = 𝐚𝐧 𝐃𝐧 𝐲 + 𝐚𝐧−𝟏 𝐃𝐧−𝟏 + ⋯ + 𝐚𝐢 𝐃 + 𝐚𝟎
Asumsikan bahwa A adalah operator differensial dengan koefisien konstan menghapus
(annihilate) f(x) maka
𝐀[𝐋[𝐲]](𝐱) = 𝐀(𝐟)(𝐱) = 𝟎

Sehingga setiap solusi untuk L[y](x) = f(x) adalah solusi untui A[L[y]](x) = 0 yang melibatkan
perpaduan operator A dan L. Karena persamaan terakhir ini memiliki koefisien konstan, kita dapat
memakai metode sebelumnya untuk menentukan solusi umum. Dengan membandingkan kepada
solusi umum dari A[L[y]](x) = 0, adalah mungkin untuk menentukan bentuk solusi partikulir (yp )
untuk persamaan L[y](x) = f(x). Metode ini disebut metode annihilator.
Contoh
1. Tentukan operator differensial yang menghapus (annihilates) 6xe−4x + 5ex sin2x
Penyelesaian:
Perhatikan kedua fungsi dalam penjumlahan tersebut perhatikan bahwa (D + 4)2
mengannihilate fungsi f1 (x) = 6xe−4x . Lebih jauh f2 (x) = 5ex sin2x diannihilate oleh
operator (D − 1)2 + 4. Jadi gabungan operator A = (D + 42 [(D − 1)2 + 4] yang sama
dengan operator [(D − 1)2 + 4](D + 4) mengannihilate f1 dan f2 . Dengan sifat kelinieran A
juga mengannihilate f1 + f2 .

Anda mungkin juga menyukai