𝒅𝟐 𝒚 𝟏 𝒅𝒚 √𝒕 𝑰𝒏𝒕
𝒚" + 𝒑𝒚′ + 𝒒𝒚 = 𝟐 + + 𝒚= =𝒈
𝒅𝒕 (𝒕 − 𝟑) 𝒅𝒕 (𝒕 − 𝟑) (𝒕 − 𝟑)
Adalah secara simultan kontinu dalam interval 0 < 𝑡 < 3 𝑑𝑎𝑛 3 < 𝑡 < ∞. Yang pertama
memuat titik 𝑡0 = 1, dimana kondisi-kondisi awal ditetapkan, jadi teorema eksitensi dan
ketunggalan menjamin masalah nilai awal tersebut mempunyai solusi tunggal dalam interval
0 < 𝑡 < 3.
(b). Persamaan Cauchy-Euler atau Persamaan eqidimensional
Persamaan differensial linier orde dua yag dapat dinyatakan dalam bentuk.
𝒂𝒕𝟐 𝒚"(𝒕) + 𝒃𝒕 𝒚′(𝒕) + 𝒄𝒚(𝒕) = 𝒇(𝒕)
Dengan a, b, c adalah konstanta, disebut persamaan Cauchy-Euler atau persamaan
eqidimensional. Misalnya persamaan 𝟑𝒕𝟐 𝒚" + 𝟏𝟏𝒕𝒚′ − 𝟑𝒚 = 𝐬𝐢𝐧 𝒕 adalah persamaan
Cuchy-Euler sedangkan persamaan 𝟐𝒚" − 𝟑𝒕𝒚′ + 𝟏𝟏𝒚 = 𝟑𝒕 − 𝟏 bukan, karena koefisien
dari y” adalah 2 yang bukan kelipatan konstan dari 𝑡 2 .
Untuk menyelesaikan persamaan Cauchy-Euler homogen (f(t)= 0) digunakan
substitusi sederhana untuk r
𝐋 = 𝐚𝐧 𝐃𝐧 𝐲 + 𝐚𝐧−𝟏 𝐃𝐧−𝟏 + ⋯ + 𝐚𝐢 𝐃 + 𝐚𝟎
Asumsikan bahwa A adalah operator differensial dengan koefisien konstan menghapus
(annihilate) f(x) maka
𝐀[𝐋[𝐲]](𝐱) = 𝐀(𝐟)(𝐱) = 𝟎
Sehingga setiap solusi untuk L[y](x) = f(x) adalah solusi untui A[L[y]](x) = 0 yang melibatkan
perpaduan operator A dan L. Karena persamaan terakhir ini memiliki koefisien konstan, kita dapat
memakai metode sebelumnya untuk menentukan solusi umum. Dengan membandingkan kepada
solusi umum dari A[L[y]](x) = 0, adalah mungkin untuk menentukan bentuk solusi partikulir (yp )
untuk persamaan L[y](x) = f(x). Metode ini disebut metode annihilator.
Contoh
1. Tentukan operator differensial yang menghapus (annihilates) 6xe−4x + 5ex sin2x
Penyelesaian:
Perhatikan kedua fungsi dalam penjumlahan tersebut perhatikan bahwa (D + 4)2
mengannihilate fungsi f1 (x) = 6xe−4x . Lebih jauh f2 (x) = 5ex sin2x diannihilate oleh
operator (D − 1)2 + 4. Jadi gabungan operator A = (D + 42 [(D − 1)2 + 4] yang sama
dengan operator [(D − 1)2 + 4](D + 4) mengannihilate f1 dan f2 . Dengan sifat kelinieran A
juga mengannihilate f1 + f2 .