Oleh: PUTU MENTARI ARMAYANTI (0913031001) NURUL KHUSNIYAH (0913031011) ANA IMROATUN NAFI’AH (0913031015) PUTU CHANDRA ISMAYUNI (0913031017)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2012 I. Judul percobaan : Variasi Kontinyu dan Stoikiometri II. Tujuan percobaan : Membuktikan stoikiometri reaksi kimia berdasarkan perubahan harga sifat fisika.. III.Dasar Teori Dasar pemisahan ini adalah metode JOB atau metode variasi kontinyu. Dalam metode ini dilakukan sederet pengamatan yang kuantitas molar totalnya sama, tetapi masing-masing kuntitas molar pereaksinya berubah-ubah (variasi). Salah satu sifat fisika tertentu dipilih untu diperika, misalnya massa, volume, suhu dan daua serap. Oleh karena kuantitas pereaksinya berlainan, perubahan harga sifat fisika dari sistem ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem. Apabila digambarkan grafik alur sifat fisika yang diamati terhadap kuantitas pereaksinya, maka dapat diperoleh suatu titik maksimum atau minimum yang sesuai dengan titik stoikiometri sistem. Keadaan ini menyatakan perbandingan peraksi-pereaksi dalam senyawa.
IV. Alat dan Bahan
IV.1. Alat Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain: - 1 rak tabung reaksi - 3 buah pipet tetes - 2 buah gelas ukur 10 mL - 3 buah gelas kimia 100 mL - 1 buah termometer IV.2. Bahan Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain: - larutan HCl 1M - larutan NaOH 2M, 1M - larutan CuSO4 1M - larutan H2SO4 1M
V. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan
Prosedur Kerja Hasil Pengamatan A. Stoikiometri sistem CuSo4 dengan NaOH 1. Digunakan larutan Larutan CuSO4 1M berupa larutan yang CuSO4 1M dan NaOH 2M. Kedua berwarna biru. Larutan NaOH 2M berupa larutan diukur suhu awalnya dan larutan bening. Sebelum mereaksikan kedua dicatat. larutan terlebih dahulu diukur suhunya diperoleh; Suhu larutan CuSO4 : 26oC Suhu larutan NaOH : 26oC
Gambar 1. Larutan CuSO4 1M
Gambar 2. Larutan NaOH 2M
2. Dimasukkan 40 mL NaOH ke dalam 40mL larutan NaOH dimasukkan kedalam
gelas kimia dan ditambahkan 10 mL gelas kimia dan ditambahkan 10mL larutan larutan CuSO4 (suhu CuSO4 harus CuSO4. Diaduk hingga tercampur, setelah itu sama dengan suhu NaOH sebelum diukur suhu larutan. pencampuran) 3. Percobaan diulangi dengan Percobaan seperti langkah kedua diulangi, menggunakan 30 mL NaOH dan 20 kemudian dicatat suhu larutannya. mL CuSO4, 20 mL NaOH dan 30 mL CuSO4, 10 mL NaOH dan 40 mL Gambar 3. Perbandingan keempat perlakuan CuSO4. B. Stoikiometri Asam-Basa 1. Disediakan 5 gelas kimia Larutan HCl 1M berupa larutan bening. 100 mL dan berturut-turut dimasukkan 5, 10, 15, 20, dan 25 mL Gambar 4. Larutan HCl 1M larutan NaOH dan ke dalam 5 gelas kimia lainnya dimasukkan berturut- 5 gelas kimia berukuran 100mL disiapkan, turut 5, 10, 15, 20, dan 25 mL larutan berturut-turut dimasukkan 5, 10, 15, 20, dan 25 HCl mL larutan NaOH dan ke dalam 5 gelas kimia lainnya dimasukkan berturut-turut 5, 10, 15, 20, dan 25 mL larutan HCl. 2. Suhu dari tiap-tiap larutan Suhu larutan diukur ( suhu tiap-tiap perlakuan diukur, dicatat kemudian dihitung terlampir pada data hasil pengamatan) harga rata-ratanya (TM) 3. Kedua larutan Kedua larutan dicampurkan, sehingga volume dicampurkan, sehingga volume campuran 30mL campuran larutan asam dan basa 30 mL 4. Perubahan suhu selama Perubahan suhu diamati dan dicatat (suhu tiap- pencampuran diamati dan dicatat tiap perlakuan terlampir pada data hasil sebagai suhu akhir (TA) pengamatan) Diperoleh ∆T dengan persamaan ∆T = TA - TM
5. Dibuat grafik antara ∆T
(sumbu y) dan volume asam-basa (sumbu x) 6. Lakukan percobaan yang sama terhadap campuran NaOH dan H2SO4 Percobaan ini dibandingkan dengan percobaan NaOH dan HCl