PENDAHULUAN
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
jaman, tantangan peningkatan mutu dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat
semua peserta didik untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Oleh karena
2008). Sementara itu, Candy (Phillips & Bond, 2004) menyatakan bahwa
keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu tujuan yang paling penting
dalam semua sektor pendidikan. Oleh karena itu, paradigma pembelajaran sudah
1
2
untuk mengikuti aturan tersebut. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan
membiarkan 3 persen atau 6.000 sekolah untuk tetap menjalankan kurikulum yang
dan ada yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Penerapan kurikulum 2013
dilengkapi dengan buku siswa dan pedoman guru yang disediakan oleh
Buku pelajaran yang baik dan bermutu selain menjadi sumber pengetahuan
yang dapat menunjang keberhasilan belajar siswa juga dapat membimbing dan
bermutu pula. Penting dilakukan pemilihan buku yang tepat untuk digunakan
cerdas, (Lambertus, 2009). Dengan berfikir kritis siswa akan mampu menguasai
pengetahuan, teknologi dan sejumlah keterampilan. Oleh karena itu, siswa harus
2011), pembelajaran berbasis masalah (Sri, 2009), dengan metode studi kasus
(Leni, 2009) dan dengan Metode Improve (Hawa, 2012.). Penelitian dengan
kritis diantaranya yaitu Model Pembelajaran Generatif (Dita, 2012), Model PBL
(problem based learning) (Yanti, dkk. 2012, dan Ida, 2015), dan masih banyak
pengembangan instrumen seperti yang dilakukan oleh Hartati (2010) terlihat jelas
peraga gesek.
bahan ajar yaitu buku. Jadi seyogyanya buku ajar yang menjadi salah satu sumber
belajar yang utama bagi siswa mengandung unsur yang mampu meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini sesuai dengan tuntutan kurikulum yang
Salah satu buku pegangan siswa yang diterbitkan oleh pemerintah yaitu
buku pelajaran IPA. Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu
biologi, fisika, dan kimia. IPA merupakan ilmu yang lahir dan berkembang
teori dan konsep. Penelitian ini dimaksud menganalisis IPA SMP yang melihat
sejauh mana pemaparan materi dalam buku yang efektif untuk meningkatkan
keterampilan berpikir siswa. Pada penelitian ini hanya terfokus pada materi
kimianya saja yang terdiri dari tiga topik yaitu, Klasifikasi Benda, Perubahan
contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Dengan adanya sebuah
paragraf Argumentasi ini maka kita dapat meyakinkan dan memengaruhi pembaca
dengan alasan-alasan yang logis dan kuat guna membuktikan kebenaran suatu
Uraian buku dalam bentuk Argumentasi yang paling lengkap terdiri dari
juga memang bagus dalam pembelajaran berbasis sains Simon, dkk., 2008. Hal
tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
‘Analisis Buku Ajar IPA SMP Kurikulum 2013 Ditinjau dari Argumentasi
Toulmin’.
1.2.1 Bagaimanakah pola argumen dalam buku IPA ditinjau dari argumetasi
Toulmin?
1.2.2 Apakah penyajian pola argumen dalam buku IPA sudah baik ditinjau dari
Argumentasi Toulmin?
1.3.1 Menggambarkan dan menjelaskan pola argumen dalam buku IPA ditinjau
1.3.2 Menentukan penyajian pola argumen dalam buku IPA sudah baik ditinjau
maupun praktis untuk semua pihak. Manfaat teoritis maupun praktis dari
Penelitian analisis buku ajar IPA SMP bermanfaat untuk menambah wawasan
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
rekomendasi buku teks IPA khususya pada topik kimia yang digunakan oleh
7
4. Bagi Pemerintah
materi kimia pada buku IPA SMP dalam meningkatkan keterampilan berpikir
kritis.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan
didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang
menjelaskan bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah
intruksional. Bahan ajar pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa
mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya (Ruhimat,
2011:152).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa peran seorang guru
keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan
ajar juga dapat diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara
sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang
sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, selain guru akan lebih
runtut dalam mengajarkan materi kepada siswa juga tercapai semua kompetensi
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisi
didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang
Lestari, 2013:1). Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan ajar haruslah
dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional. Hal ini karena, akan digunakan
oleh guru untuk membantu dan menunjang proses pembelajaran. Bahan atau
materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa
mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya (Ruhimat,
2011:152).
Karakteristik Bahan Ajar ada beragam, baik yang digunakan untuk sekolah
maupun perguruan tinggi. Contohnya buku referensi, modul ajar, buku praktikum,
bahan ajar, dan buku teks pelajaran. Jenis-jenis buku tersebut tentunya digunakan
untuk mempermudah peserta didik untuk memahami materi ajar yang ada di
dalamnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar yang
mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan memperoleh ketuntasan dalam
3. Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks
Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun noncetak. Bahan
ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa hand out, buku, modul, brosur,
dan lembar kerja siswa. Di bawah ini akan diuraikan penjelasan terkait jenis-jenis
bahan ajar.
a) Hand out
Hand out adalah segala sesuatu yang diberikan kepada peserta didik ketika
hand out sebagai bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya pengetahuan
Guru dapat membuat hand out dari beberapa literatur yang memiliki
relevansi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini hand
out dapat diperoleh melalui download internet atau menyadur dari berbagai buku
b) Buku
Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan
hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku disusun dengan
buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan siswa dalam
Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Prastowo dalam Lestari,
1. Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber
untuk kajian ilmu tertentu, bisaanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
2. Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,
3. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar
4. Buku bahan ajar, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan
c) Modul
Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh karena itu, modul
harus berisi tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi
pelajaran, informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan
terhadap evaluasi. Dengan pemberian modul, siswa dapat belajar mandiri tanpa
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut secara
mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi, ringkasan, dan tugas yang
berkaitan dengan pelajaran. Selain itu siswa juga dapat menemukan arahan yang
terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan pada saat yang bersamaan
siswa diberikan materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.
12
e) Buku Teks
Buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam bidang
studi tertentu, yang disusun oleh para pakar dalam bidang tersebut dengan maksud
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya sehingga dapat
Bahan ajar noncetak meliputi bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio,
piringan hitam, dan compact disc audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)
seperti video compact disc dan film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive
teaching material) seperti CIA (Computer Assisted Intruction), compact disc (CD)
multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based
Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan
kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. Fungsi bahan ajar bagi siswa
kompetensi yang seharusnya dipelajari. Bahan ajar juga berfungsi sebagai alat
petunjuk kerja, evaluasi dan respon terhadap hasil evaluasi (Prastowo, dalam
Lestari, 2011: 2004). Karakteristik siswa yang berbeda dari berbagai latar
belakangnya akan sangat terbantu dengan adanya kehadiran bahan ajar, karena
13
dapat dipelajari sesuai dengan kemampuan yang dimilki sekaligus sebagai alat
proses pembelajaran (dalam hal ini, siswa bersifat pasif dan belajar sesuai
Pengertian buku ajar menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut. Hall-
Quest dalam buku Tarigan mengatakan buku ajar adalah rekaman pemikiran rasial
mengemukakan bahwa buku ajar adalah buku yang dirancang untuk penggunaan
di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam
bidang itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
Buckingham mengutarakan bahwa buku ajar adalah sarana belajar yang bisa
Menurut Greene dan Petty (1959), beberapa kegunaan buku ajar adalah sebagai
berikut.
disajikan.
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya,
mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para
keterampilan-keterampilan ekspresional.
5. Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai penunjang bagi
6. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat
guna.
perubahan proses pembelajaran (dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta
didik mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis outputmenjadi berbasis
saintifik dan penilaian otentik untuk mengukur semua kompetensi peserta didik,
oleh peserta didik. Berarti dituntut adanya keseimbangan antara proses dan hasil.
SMA. Pembelajaran IPA yang berada pada jenjang SMP dilaksanakan dengan
keterpaduan ini ditunjukkan dalam Kompetensi Inti ( KI) dan Kompetensi Dasar
konsep IPA dari bidang ilmu biologi, fisika, dan ilmu pengetahuan bumi dan
antariksa (IPBA).
16
baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya
secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Makna
didik. Dikatakan bermakna pada pembelajaran terpadu artinya, peserta didik akan
dan menghubungkan dengan konsep yang lain yang sudah mereka pahami. Secara
kemampuan peserta didik secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif
dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan peserta didik
suatu proses mempunyai beberapa ciri, di antaranya yaitu, berpusat pada peserta
dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran. Manfaat dari
pelajaran yang mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh peserta didik.
17
diperlukan antara lain, kejelian guru dalam mengarahkan konsep, baik intra
maupun antar mata pelajaran, dan penguasaan material dan metodologi terhadap
kesesuaian rencana yang dibuat dengan kondisi dan potensi peserta didik (minat,
terpadu yang sesuai dengan kurikulum 2013, guru harus memiliki kemampuan
ataupun antar mata pelajaran, dan penguasaan material dan metodologi terhadap
mata pelajaran. Salah satunya juga, teliti dalam memilih sumber belajar yang
efektif dan efisien. Yang dimaksud efektif adalah sesuai dengan karakteristik
peserta didik, kondisi, dan memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Sedangkan,
efisien berarti tidak menghabiskan biaya, waktu dan tenaga terlalu besar, atau
abstrak. Keuntungan yang diperoleh adalah belajar menjadi lebih produktif serta
konkrit karena peserta didik pada jenjang SMP berada pada tahap operasional
konkrit atau berada pada peralihan antara tahap operasional konkrit dan formal.
18
Piaget menyatakan, dalam tahap operasional konkrit, anak telah dapat membuat
pemikiran tentang situasi atau hal konkrit secara logis (Suastra, 2009; Tim
Para ilmuan mengelompokkan kajian ilmu kimia ke dalam tiga aspek yaitu
hubungan yang erat satu sama lain (Johnstone dalam Gabel, 1999).
Makroskopis Submikroskopi
s
Simbolik
a. Makroskopik
fenomena yang dapat diamati dan dipersepsikan oleh panca indera (sensory level)
studi lapangan yang berkaiatan dengan wujud zat, kerapatan, massa, konsentrasi,
warna, pH larutan, tekanan osmotik dan temperatur (Gilbert dan Treagust, 2009).
b. Submikroskopik
Istilah submiskroskopik mengacu pada ukuran partikel yang lebih kecel dari
diskontinu dan berbuat dari partikel-partikel diskrit (Nakhleh, 1992; Smith & Raz,
19
2003). Selain itu submikroskopis juga menjelaskan struktur dan proses kimia pada
seperti reaksi kimia perilaku gas, kelarutan dan kesetimbangan kimia karena siswa
kurang memahami tentang struktur submikroskopis dari suatu materi. Di sisi lain,
c. Simbolik
kimia, simulasi, grafik, diagram ataupun segala hal yang dipergunakan untuk
Pada tingkatan ini siswa dituntut untuk berpikir abstrak namun banyak siswa
2012 dalam Prema, 2015). Tingka simbolik merupakan penghubung antara level
submikroskipis dan makroskopis, maka dari level ini lebih mudah dipahami jika
Ilmu kimia merupakan produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori,
prinsip, hukum) temuan saintis dan proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, dalam
menghitung.
obyek penelitian.
pengolahan data.
kehidupan bermasyarakat.
pengetahuan dan hasil pengamatan kepada orang lain baik secara lisan maupun
secara tertulis.
21
Agar pembelajaran IPA efektif, guru harus menghubungkan materi yang dipelajari
peserta didik dengan kehidupan yang dialami peserta didik, sehingga mereka
menganggap pelajaran IPA itu menarik dan menyenangkan, tidak terkesan sulit
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk ”mencari
alam sekitar.
makhluk hidup dan proses kehidupannya; materi dan sifatnya; energi dan
perubahannya; bumi dan alam semesta. Konsep yang dipelajari dalam kimia
adalah materi dan sifatnya. Untuk kelas VII standar kompetensi kimia yang harus
dicapai oleh peserta didik adalah melakukan percobaan untuk membedakan unsur,
2) pemisahan campuran
3) perubahan materi
22
peserta didik dapat mempelajari terlebih dahulu Materi Pokok yang akan
objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek fisika, kimia dan
biologi. Pada aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan
berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organi sasi kehidupan
memfokuskan diri pada benda tak hidup. Untuk aspek kimia, IPA mengkaji
berbagai fenomena gejala kimia baik pada makhluk hidup maupun benda tak
kegiatan yang mendorong peserta didik belajar lebih aktif, baik secara fisik,
sosial, maupun psikis dalam memahami konsep. Pendekatan yang tepat untuk
tujuan tersebut adalah pendekatan keterampilan proses, yang salah satu bentuk
16).
situasi lebih alami dan situasi dunia nyata, serta mendorong peserta didik
membuat hubungan antar cabang IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya
rantai penalaran ada beberapa pola yang dibentuk. Pola-pola tersebut dikenal
dengan pola penalaran. Pola penalaran adalah suatu pola atau alur yang biasa
beberapa contoh pola penalaran yang biasanya diadaptasi untuk membuat suatu
b. <Alasan 1> dan <Alasan 2> dan <Alasan 3> dan <Alasan 4> sehingga
[Simpulan].
c. <Alasan 1> sehingga [Simpulan 1] dan <Alasan 2> oleh karena itu [Simpulan
2].
e. <Alasan 1> tak pelak lagi ini berarti bahwa [Simpulan 1] tetapi [Simpulan 3]
Sedangkan, bahasa penalaran itu sendiri adalah bahasa yang secara khusus
Indikator-indikator simpulan dalam hal ini adalah (1) oleh karena itu, (2)
sehingga, (3) karenanya, (4) jadi, (5) sebagaimana konsekuensinya, (6) yang
bahwa, (8) saya simpulkan bahwa, (9) darinya kita bisa menarik kesimpulan
bahwa, (10) berdasarkan hal itu maka, (11) menunjukkan bahwa, (12) harus, (13)
Jika…,maka….
Indikator-indikator alasan dalam hal ini adalah (1) karena, (2) berdasarkan
fakta, (3) alasan-alasannya adalah, (4) pertama, (5) kedua, (6) Hal tersebut karena,
(7) disebabkan oleh, (8) penyebabnya adalah. Indikator-indikator inilah yang akan
Dunia pendidikan sudah tidak asing lagi dengan istilah berpikir kritis.
spiritual, dan dapat digunakan untuk mengevaluasi orang, kebijakan, dan institusi,
sehingga menghindari masalah sosial, Hatcher and Spencer (dalam duron, 2006).
Ennis (dalam Fisher, 2009:4) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah pemikiran
yang masuk di akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti
dipercaya atau dilakukan. Scriven (dalam Fisher, 2009: 10) menyatakan bahwa
25
berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampilan dan aktif terhadap
atas, berpikir kritis adalah keterampilan berpikir tinggat tinggi yang membutuhkan
nalar untuk membantu berurusan dengan mental dan pertanyaan spiritual, dan
menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas; (f) menganalisis data; (g)
keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas; dan (l) membuat
kehidupan sehari-hari.
terhadap pesan yang tanggapan dari siswa tersebut dapat ditanggapi lagi oleh
26
siswa lainnya. Isi pesan, penyampaian pesan, dan penanggapan terhadap pesan
siswa yang berusaha untuk menjadi saintis profesional. Argumentasi adalah tujuan
pilihan yang tepat, karena memiliki sifat dasar Argumentasi wacana. Argumentasi
Toulmin adalah: (1) aturan sederhana agar prosedur diskusi melalui jenis dan tata
bahasa; (2) keseluruhan struktur yang jelas dari apa yang telah dikatakan atau
ditulis; (3) kontribusi yang kompleks menjadi lebih jelas ketika dipecah menjadi
elemen-elemen Argumentasi.
alat untuk analisis Argumentasi yang dikenal sebagai Toulmin‟s Argumen Pattern
(TAP) . TAP secara umum telah diselidiki sebagai ukuran informal dari penalaran
sehari-hari tentang isu-isu sosialkarena, yang sifat keduanya sama. Sifat keduanya
27
pernyataan. (Zohar & Nemet, 2002; Sadler & Zeidler, 2005; Kuhn, 2010).
tentang: (a) bagaimana seseorang mampu mengkoordinasi teori dan bukti, dan (b)
mengidentifikasi sifat paralel antara penalaran informal dan ilmiah. Skema antar
bukti yang jadi titik tolak mendukung klaim merupakan informasi yang diketahui,
(b) Warrant adalah alasan yang menghubungkan antara data dan klaim; (c) Klaim
adalah pernyataan tentang apa atau apa nilai yang dianut orang; (d) Kualifikasi
adalah kondisi-kondisi yang perlu ada agar klaim itu benar, dan mewakili
Qualifier
Ground/Data Claim
Warrant
Rebuttal
Backing
Gambar 2.2 Skema Komponen Utama TAP (diadaptasi dari Toulmin, 1958;
Erduran,dkk., 2004)
pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam
upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru, Rofiah
dkk (dalam Arisanto dkk, 2014) Namun, hasil studi TIMSS menunjukkan siswa
Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan berpikir tingkat
Teaching and Learning (CTL) (Diah, 2011), pembelajaran berbasis masalah (Sri,
2009), dengan metode studi kasus ( Leni, 2012) dan dengan Metode Improve
(Hawa, L.).
(problem based learning) (Yanti, dkk., 2011, dan Ida, 2015), Model Pembelajaran
Generatif ( Dita, 2012), Model Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort ( Winarsih,
dkk., 2013) dan masih banyak penelitian yang dilakukan dengan penerapan model
seperti yang dilakukan oleh Hartati (2010) terlihat jelas terdapat peningkatan
siswa sebaiknya buku yang digunakan siswa juga seyogyanya mampu untuk
bahan ajar dengan kompetensi dasar pada buku teks biologi SMP oleh Andriaty,
yang dianalisis belum sesuai dengan kompetensi dasar pada kurikulum yang
analisis buku ajar IPA Biologi yang banyak digunakan di SMP Negeri Kabupaten
30
Jepara. Hasil penelitiannya yaitu Buku pelajaran IPA Biologi terbitan Erlangga
karangan Syamsuri, dkk tahun terbit 2007 jilid 2 belum sepenuhnya sesuai
Hal yang sama dilakukan juga oleh Jannah dan Dwiningsih (2013) tentang
kelayakan buku ajar kimia berorientasi quantum learnig pada materi pokok kimia
unsur untuk siswa kelas xii sma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan
learning, dan respon siswa berturut-turut sebesar 80,53%; 82,3%; 85,4%; 93,05%;
dan 94,6%. Hal ini menunjukkan bahwa buku ajar berorientasi quantum
Yang terakhir adalah penelitian tentang analisis bahan ajar fisika sma kelas
mengenai kategori literasi sains pada kedua buku yang diteliti, dapat disimpulkan
kemunculan rata-rata sebesar 59,62% untuk kategori literasi sains sebagai batang
tubuh pengetahuan, 33,57% untuk kategori literasi sains sebagai cara menyelidiki,
5,73% untuk kategori literasi sains sebagai cara berpikir, dan 1,08% untuk
Perbedaannya pada penelitian ini adalah akan dilakukan analisis terhadap buku
yang menguntungkan dalam membantu guru untuk konsep argumen dan model
untuk siswa . Kerangka dikembangkan dari TAP juga dapat digunakan untuk
penulis yang sudah beberapa tahun menggeluti model berpikir ini termasuk dalam
penelitian desertasi dan penelitian lainnya jauh lebih tajam karena model berpikir
2014).
32
Kesimpulan
data terlebih dahulu. Data yang dikumpulkan berupa materi Kimia yang ada
dalam buku IPA. Data tersebut akan ditentukan argumennya, kemudian dianalisis
Pola-pola argumen yang ditemukan akan disatukan kemudian hasil analisis dicek
BAB III
METODE PENELITIAN
jamak dan pendekatan naratif yang tersedia bagi peneliti Denzin dan Lincoln
Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Emzir 2012) terdapat lima ciri utama
Penelitian ini merupakan analisis dokumen kualitatif tentang bku IPA SMP
1994:136). Dalam hal ini hubungan antar elemen argumen materi kimia dalan
buku IPA SMP merupakan sebuah fenomena yang perlu dianalisis secara lebih
penelitian yag tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi
lainnya. Demikian halnya dengan penelitian ini. Penelitian analisis buku ini tidak
1. Pencarian buku
2. Pemilihan topik
Pada buku IPA SMP terdapat materi kimia, fisika dan biologi. Penelitian ini
3. Analisis
4. Identifikasi
Benda, Perubahan Benda-Benda di Sekitar Kita dan Zat aditif dan Adiktif
toulmin
Setelah dilakukan analisis, kemudian dibuat pola. Pola yang terbentuk bisa
saja berbeda-beda
6. Produk akhir
Pola argumen yang diperoleh dari setiap paragraf akan dibuat kesimpulan.
35
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa argumen. Argumen pada
Data yang diperoleh berupa argumen yang akan dianalisis dengan menggunakan
menyertainya
b. Apa yang menguatkan Claim dan menghubungkan Claim dan stated reason?
(menemukan Warrant)
(menemukan Rebuttal)
(menemukan qualifer)
Data dari format analisis buku teks dianalisis dengan cara menghitung nilai
dari tiap butir instrument menggunakan teknik rating scale, data mentah yang
2011).
sesuai dengan argumentasi Toulmin (a) per total argument dalam buku (b).
𝑎
x 100%
𝑏
argumen. Analisis ini hanya dilakukan pada materi Kimia saja dalam Buku IPA
Hasil analisis argumen pada buku pelajaran IPA materi Kimia SMP kurikulum
2013 yaitu:
1. Klasifikasi Materi
(1) Argumen 1
Claim
Claim pada argumen 1 adalah materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan
dapat menempati sebuah ruangan. Terdapat 2 kalimat miskonsepsi dalam
argumen. Yang pertama yaitu zat berwujud gas adalah udara dan asap. Kekeliruan
kalimat ini karena udara merupakan campuran dari partikel-partikel yang
berwujud gas. Sedangkan asap merupakan aerosol padat (koloid). Kalimat ‘Asap
rokok merupakan salah satu gas yang berbahaya bagi kesehatan’ juga merupaka
misskonsepsi. Hanya terdapat Claim saja pola yang terbentuk adalah C
37
38
(2) Argumen 2
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 2 adalah materi di alam dapat dibagi menjadi zat tunggal dan
campuran. Ground pada argumen ini adalah unsur merupkan zat tunggal
merupakan. Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘unsur dikatakan zat
tunggal karena tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia bisaa’. Argumen mengandung Ground, Warrant dan Claim.
(3) Argumen 3
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 3 adalah unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
unsur logam dan non logam. Ground pada argumen ini adalah contoh unsur logam
adalah besi, emas, seng. Sedangkan contoh unsur nonlogam adalah karbon,
nitrogen dan oksigen (Ground). Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan
‘sifat unsur logam yaitu, umumnya mengkilat, penghantar listrik yang baik,
umumnya berwujud padat kecuali raksa. Sifat unsur non logam yaitu, pada suhu
kamar ada yang berwujud padat, cair, dan gas, pada umumnya tidak mengkilat
39
kecuali karbon dalam bentuk intan, penghantar listrik yang buruk kecuali karbon
dalam bentuk grafit, penghantar panas yang buruk, tidak dapat ditempa, tidak
Pada argumen terdapat paragraf yang tidak nyambung dengan Claim yaitu ketika
kita belajar alat musik, tentu kita harus mempelajari simbol-simbol musik atau not
baloknya. Simbol-simbol tersebut dapat dibaca dan dipelajari oleh semua orang,
mengandung Ground, Warrant dan Claim. Pola yang terbentuk adalah GWC
(4) Argumen 4
Qualifier
Claim
argumen 4 tidak didukung dengan contoh ataupun bukti (Ground). Pola yang
(5) Argumen 5
Ground/Data Claim
Warrant
40
Claim pada argumen 5 adalah simbol unsur yang digunakan saat ini secara
internasional adalah menurut Jons Jacob Berzelius. Ground pada argumen ini
latin Calsium) dilambangkan dengan (Ca). Claim dan Ground dihubungkan oleh
pernyataan ‘cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius yaitu, setiap unsur
dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya, huruf awal
ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar dan bagi unsur yang memiliki huruf
awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut’. Pola yang
(6) Argumen 6
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 6 adalah unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan
sifat fisika dan kimia. Claim didukung oleh Ground yaitu Perbedaan Unsur
Logam Nonlogam
1. Berwujud padat pada suhu kamar 1. Ada yang berwujud padat, cair, dan
(kecuali raksa) gas
2. Dapat ditempa dan 2. Bersifat rapuh dan tidak dapat
dapat
diregangkan ditempa
3. Konduktor listrik dan panas 3. Nonkonduktor, kecuali grafit
Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘sifat fisika berkaitan dengan
sifat fisik seperti wujud, dapat ditempa, penghantar kalor, dan lain-lain‘. Ground
41
pada argumen ini seharusnya juga disertai dengan pemaparan sifat kimia, namun
(7) Argumen 7
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 7 adalah unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan.
Claim didukung oleh Ground yaitu perbedaan unsur logam dan nonlogam yang
disertakan tabel. Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘sifat fisika
berkaitan denga sifat fisik seperti wujud, dapat ditempa, penghantar kalor, dan
(8) Argumen 8
Bukan merupakan argumenkarena, tidak jelas mana yang sebagai Claim, Ground,
(9) Argumen 9
Qualifier
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 9 adalah senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-
unsurnya. Claim didukung oleh Ground yaitu air yang memiliki rumus H2O dapat
diuraikan menjadi unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Selain itu ada Qualifier
42
juga yang memperkuat Claim ‘Bahan-bahan seperti air, gula, garam, asam cuka,
dihubungkan oleh pernyataan ‘senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih’.
Terdapat 2 Claim dalam argumen yaitu bagian terkecil dari sebuah unsur adalah
atom. Claim yang lainnya adalah senyawa merupakan zat tunggal yang dapat
diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana dengan cara
kimia. Temuan yang ada pada argumen 9 adalah terdapat 2 Claim (bagian terkecil
dari sebuah unsur adalah atom, senyawa merupakan zat tunggal yang dapat
diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana dengan cara
kimia), dan temuan yang lain yaitu molekul merupakan bagian terkecil senyawa,
mestinya bias juga molekul bagian terkecil unsur. Pola yang terbentuk adalah
GWCQ.
(10) Argumen 10
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 10 adalah senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-
unsurnya. Claim didukung oleh Ground yaitu sifat air sebagai senyawa akan
berbeda dengan gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Wujud air
keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan
gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat
pernyataan ‘Senyawa merupakan gabungan dari 2 unsur atau lebih. Unsur akan
bergabung menjadi senyawa dan membentuk sifat baru’. Pola yang terbentuk
adalah GWC.
(11) Argumen 11
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 11 adalah campuran terdiri atas dua zat atau lebih dan masih
mempunyai sifat zat asalnya. Claim didukung oleh Ground yaitu contoh
campuran adalah susu sokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan
terbentuk dari dua atau lebih zat’. Pola yang terbentuk adalah GWC.
(12) Argumen 12
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 12 adalah campuran homogen tidak dapat dibedakan zat-zat
yang tercampur di dalamnya. Claim didukung oleh Ground yaitu Larutan gula,
larutan garam, dan sirop adalah contoh campuran homogen. Claim dan Ground
(13) Argumen 13
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 13 yaitu larutan terlihat homogen (serba sama). Claim ini
disertai Ground Zat terlarut dan pelarut dalam larutan tidak dapat dibedakan.
Claim dan Ground didukung oleh pernyataan ‘ukuran Partikel zat terlarut sangat
kecil dengan diameter kurang dari 1 nm’. Pola yang terbentuk adalah GWC.
(14) Argumen 14
Ground/Data Claim
Warrant
bersifat asam, basa atau garam. Claim didukung oleh Ground yaitu Larutan seperti
cuka, sirop, penghilang noda, sabun cuci, sabun mandi, soda kue, dan garam
dapur adalah contoh larutan asam, basa atau garam yang banyak kita jumpai setiap
hari. Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘Ciri atau tanda dari larutan
asam yaitu, rasanya asam (tidak boleh dirasa kecuali makanan), dapat
Sedangkan ciri atau tanda dari larutan basa yaitu, terasa licin dikulit dan berasa
larutan asam, basa dan garam; Terdapat kalimat yang tidak sesuai ‘Pada saat
memasak di dapur, tentu kamu mengenal salah satu bahan penambah rasa
makanan, yaitu cuka dapur yang mengandung asam sulfat’ yang seharusnya asam
(15) Argumen 15
Ground/Data Claim
Warrant
Backing
Claim pada argumen 15 adalah larutan asam dapat menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan. Claim didukung oleh Ground yaitu terjadi hujan asam yang
Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘Bila terdapat kadar gas belerang
dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi, gas ini akan
bereaksi dengan air di atmosfer dan membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan
senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan bersifat lebih
asam dari keadaan normal. Air hujan iniah yang kita kenal dengan hujan asam’.
Warrant didukung dengan pernyataan Gas belerang dioksida dan gas nitrogen
oksida dihasilkan dari pembakaran minyak bumi yang berasal dari buanga industri
(16) Argumen 16
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 16 adalah sifat basa yaitu, terasa licin dikulit dan berasa agak
pahit dan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Claim didukung oleh
Ground yaitu contoh benda yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun
cuci, sampo, pasta gigi, obat maag, dan pupuk. Ground dan Claim dihubungkan
oleh pernyataan ‘benda-benda yang mengandung basa biasanya terasa licin dikulit
dan berasa agak pahit dan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru’. Pola
(17) Argumen 17
Ground/Data Claim
Warrant
Pada argumen 17 adalah larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa yang
didukung oleh Ground yaitu contoh reaksi asam dan basa yang membentuk
Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘Larutan basa akan menetralkan
larua asam dan yang embentuk H2O, pada reaksi netralisasi juga dihasilkan
(18) Argumen 18
Claim
Claim pada argumen 18 adalah salah satu cara untuk membedakan asam atau basa
(19) Argumen 19
Ground/Data Claim
Warrant
Backing
Claim pada argumen 19 adalah berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai
indikator alami. Claim didukung oleh Ground yaitu contoh tumbuhan yang
termasuk indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu
dan bunga kembang sepatu. Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan
48
pada larutan asam ataupun basa’. Warrant dikuatkan dengan pernyataan Ekstrak
kunyit akan memberikan warna kunging cerah pada larutan asam dan dalam
suasana basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah mengandung
suatu zat indikator, yaitu antosianin. Zat ini berwana merah pada asam, berwarna
hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak bunga
kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam
larutan asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau
(Backing). Adapun temuan yang ada dalam argumen 19 yaitu Yang digunakan
(20) Argumen 20
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 20 adalah Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru
dan lakmus merah. Claim didukung oleh Ground yaitu Kertas lakmus biru akan
menjadi merah dalam larutan asam. Kertas lakmus merah akan menjadi biru
dalam larutan basa. Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘warna
kertas lakmus biru berubah dalam larutan asam dan warna kertas lakmus merah
(21) Argumen 21
Ground/Data Claim
Warrant
memiliki komposisi yang sama (tidak serba sama). Claim didukung oleh Ground
yaitu contoh dari campuran heterogen adalah campuran pasir dan air. Claim dan
yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna sehingga dapat
(22) Argumen 22
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 22 adalah Unsur, senyawa, dan campuran berbeda satu sama
lain. Claim didukung oleh Ground yaitu Perbedaan Sifat Unsur, Senyawa, dan
Campuran
Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘unsur, senyawa dan campuran
berbeda. Unsur tidak dapat diuraikan, senyawa dapat diuraikan dan campuran
terdiri dari dua zat atau lebih’. Pola yang terbentuk adalah GWC.
(1) Argumen 1
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 1 adalah perubahan benda ada yang bersifat langsung dapat
diamati, ada juga yang memerlukan waktu lama untuk pengamatan. Claim
didukung oleh Ground yaitu contoh perubahan materi yang berlangsung cepat
yang relatif lama ialah proses berkaratnya besi. Claim dan Ground dihubungkan
(2) Argumen 2
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 2 adalah sifat-sifat benda dibedakan menjadi sifat fisika dan
sifat kima. Claim didukung oleh Ground yaitu Sifat fisika adalah merupakan sifat
yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika termasuk didalamnya
bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar,
ukuran partikel dan massa jenis (densitas). Claim dan Ground dihubungkan oleh
51
pernyataan ‘sifat-sifat benda secara garis besar dibedakan menjadi sifat fisika dan
sifat kima. Sifat fisika adalah merupakan sifat yang berkaitan dengan keadaan
fisik suatu zat. Sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah
atau sukarnya zat untuk bereaksi dengan kimia’. Terdapat temuan dalam argumen
yaitu, hanya dijelaskan tentang contoh sifat fisika dan sifat kimia tidak ada. Pola
(3) Argumen 3
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 3 adalah Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama.
Claim didukung oleh Ground yaitu Sesendok air, sepanci air, ataupun sekolam air
massa jenisnya tetap 1g/cm3. Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan
‘massa jenis merupakan sifat intensif’. Pola yang terbentuk adalah GWC.
(4) Argumen 4
Ground/Data Claim
Warrant
Backing
Claim pada argumen 4 adalah perubahan materi ada yang tidak menghasilkan zat
yang jenisnya baru (perubahan fisika), ada pula yang menghasilkan zat yang baru
(perubahan kimia). Claim didukung oleh Ground yaitu contoh perubahan fisika
52
Terbentuknya gas
Terbentuknya endapan
terjadinya perubahan suhu’. Warrant didukung dengan pernyataan Zat baru yang
(5) Argumen 5
Ground Claim
Warrant
Claim pada argumen 5 adalah reaksi kimia disertai perubahan energi. Claim
didukung oleh Ground yaitu salah satu bentuk energy yang sering menyertai
reaksi kimia adalah energy panas. Warrant dalam argumen yaitu terjadinya
perubahan kimia akan ditandai dengan perubahan energi panas, atau aliran kalor
perubahan energi panas, atau aliran kalor dari sistem ke lingkungan. Pola yang
(6) Argumen 6
Ground/Data Claim
Warrant
kimia. Claim didukung oleh Ground yaitu perbedaan perubahan fisika dengan
perubahan kimia
(7) Argumen 7
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 7 adalah untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran
disusun oleh dua zat atau lebih. Warrant pada argumen ini adalah Prinsip
seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelaruta,
(8) Argumen 8
Ground/Data Claim
Warrant
pada argumen 8 adalah analisis logam berat bukan metode pemisahan campuran.
(9) Argumen 9
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 9 adalah salah satu metoda pemisahan yang paling sederhana
Warrant pada argumen ini adalah prinsip kerja penyaringan didasarkan pada
55
padatan dari cairan. Terdapat temuan dalam argumen yaitu, Argumen tidak
disertai dengan bukti dan contoh (Ground). Pola yang terbentuk adalah WC.
(10) Argumen 10
Ground/Data Claim
Warrant
pengganti filtrasi jika partikel padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih
sedikit. Claim didukung oleh Ground yaitu metoda sentrifugasi digunakan secara
luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah.
Warrant pada argumen ini adalah Prinsip penggunaan metode ini dalam
(11) Argumen 11
Ground Claim
Warrant
digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Claim didukung
kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur
56
sehingga saat menguap, setiap zat akan terpisah merupakan Warrant. (Ground),
(12) Argumen 12
Ground Claim
Warrant
pada umumnya digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat yang berada dalam
mengidentifikasi hasil pertanian yang tercemar oleh pestisida, dan masih banyak
partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu
(13) Argumen 13
Ground/Data Claim
Warrant
campuran yang didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat
menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas), seangkan zat yang lainnya
tidak dapat menyublim. Claim didukung oleh pernyataan campuran iodin dengan
57
garam dapat dipisahkan degan cara sublimasi. Warrantnya adalah Prinsip kerja
campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud
padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak menyublim. Pada argumen
(1) Argumen 1
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 1 adalah bahan tambahan pada makanan dinamakan zat
aditif. Claim didukung oleh Ground yaitu zat aditif yang umum digunakan
masyarakat, antara lain garam dapur, rempah-rempah, asam cuka, dan lain-lain.
(2) Argumen 2
Ground/Data Claim
Warrant
58
Claim pada argumen 2 adalah perbedaan pewarna alami dan buatan. Claim
didukung oleh Ground Contoh Bahan Pewarna Alami
(3) Argumen 3
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 2 adalah Pemanis alami dan pemanis buatan dapat dibedakan
yang umum dipakai adalah gula pasir, gula kelapa, gula aren, gula lontar, dan bit.
Pemanis buatan antara lain aspartam, sakarin, kalium asesulfam, dan siklamat.
Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘Perbedaan pemanis alami dan
buatan dilihat dari bahan penyusunnya’ . Pola yang terbentuk adalah GWC.
59
(4) Argumen 4
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 4 adalah Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan secara
fisik, kimia, dan biologi. Claim didukung oleh Ground yaitu Pengawetan bahan
makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pemanasan,
peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim papain dan enzim bromelin.
yang diijinkan oleh BPOM Indonesia. Claim dan Ground dihubugkan oleh
beda berdasarkan kebutuhan yang diinginkan’. Pola yang terbentuk adalah GWC.
(5) Argumen 5
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 5 adalah Penyedap rasa ada yang diperoleh dari bahan alami
maupun sintetis. Claim didukung oleh Ground yaitu Penyedap rasa alami dapat
berupa bawang putih, gula, garam dapur, udang, teri atau ebi, dan kaldu ayam/
sapi. Penyedap rasa sintetis yang sering digunkan adalah Monosodium glutamat
(MSG). Claim dan Ground dihubungkan oleh pernyataan ‘Penyedap rasa alami
60
dan sisntetis diihat dari bahan dasar pembuatnya’. Pola yang terbentuk adalah
GWC.
(6) Argumen 6
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 6 adalah Zat pemberi aroma ada yang bersifat alami dan
sintetis. Claim didukung oleh Ground Zat pemberi aroma yang berasal dari buah
segar atau ekstrak bahan alami, misalnya dari ekstrak buah strawberry, ekstrak
buah anggur, minyak atsiri atau vanili disebut pemberi warna alami. Pemberi
aroma yang merupakan senyawa sintetis, misalnya amil kaproat (aroma apel) amil
asetat (aroma pisang ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili),
dan metil antranilat (aroma buah anggur) disebut pemberi aroma sintetis. Warrant
pada argumen ini adalah Zat pemberi aroma yang bersifat alami dan sintetis
dilihat berdasarkan penyusun zat tersebut . Pola yang terbentuk adalah GWC.
(7) Argumen 7
Ground/Data Claim
Warrant
Claim pada argumen 7 adalah zat adiktif dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
(1) zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, (2) zat adiktif narkoba, dan (3)
zat adiktif psikotropika. Claim didukung oleh Ground yaitu contoh zat adiktif
kelompok sesuatu yang ada pada bahan, antara lain teh, kopi, rokok, minuman
beralkohol, inhalan (lem, aerosol, pengharum ruangan, dan gas), obat bius dan
61
lain-lain. Contoh zat adiktif kelompok dua antara lain candu, heroin, kokain,
morfin, Lisesic acid diethylamid, dan ganja. Contoh zat adiktif kelompok ketiga
antara lain, ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD (Lysergic Acid Diethylamide).
didasarkan mempengaruhi atau tidaknya system saraf pusat’. Pola yang terbentuk
adalah GWC.
Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil analisis argumen ditinjau dari Argumentasi Toulmin
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap argumen yang terdapat dalam buku,
tidak ada yang lengkap. Argumen yang paling lengkap seharusnya mengandung
Toulmin). Sebagian besar argumen pada buku tersebut membentuk pola GWC,
62
ada yang hanya mengandung unsur Claim saja, Qualifier dan Claim dan lain
sebagainya seperti yang telah diuraikan di atas. Bahkan terdapat 1 paragraf yang
bukan merupakan argumen. Dalam buku ajar ini ditemukan beberapa kalimat
4.2 Pembahasan
Zat aditif dan Adiktif. Analisis dilakukan pada setiap argumen yang ada dalam
oleh ahli menggunakan instrument Validasi Ahli (Lampiran 3). Setelah dilakukan
39 argumen, yang terdiri dari 18 argumen pada topik I, 13 argumen pada topik II,
7 argumen pada topik III dan ada 4 yang bukan argumen. Tiga puluh delapan
argumen tersebut tidak ada yang memenuhi kriteria Argumentasi Toulmin secara
lengkap. Hal ini terlihat jelas pada masing-masing topik. Meskipun tidak ada pola
yang sempurna pada setiap argumen dimasing-masing topik, namun pola GWC,
pola GWBC dan pola GWCQ bisa dikatakan pola yang paling sederhana. Pola
GWC pada argumen yaitu Claim didukung oleh fakta (Ground) dan dihubungkan
Berdasarkan presentase pola hasil analisis, Pola GWC merupakan pola yang
63
paling banyak terbentuk pada masing-masing topik yaitu pada topik I sebesar
68,1%, pada topik II sebesar 92,31% dan pada topik III sebesar 100%.
Pola QC, C dan X pada table 4.1 bukan merupakan argumen. QC terdiri
dari Qualifier dan Claim. Argumen yang paling sederhana minimal mengandung
Claim dan Ground, sedangkan Quaifier hanya sebagai pelengkap dari Claim saja.
X tidak mengandung unsur apapun, baik itu Claim, Ground, Warrant dan elemen
kalimat zat berwujud gas adalah udara dan asap. Udara merupakan campuran dari
(koloid). Asap rokok merupakan salah satu gas yang berbahaya bagi kesehatan.
yaitu paragraf yang tidak nyambung (Ketika kita belajar alat musik, tentu kita
tersebut dapat dibaca dan dipelajari oleh semua orang, sehingga semua orang
dapat mempelajarinya dengan mudah). Ada pula temuan yang ditemukan pada
argumen 7 topik I Ground belum sampai menjelaskan tentang sifat kimia. Pada
akan mengurangi penalaran. Pada argumen ini contoh larutan asam, basa dan
warna pada larutan asam ataupun basa. Seharusnya bukan tumbuhannya yang
konsep yang salah yaitu metode pemisahan campuran seperti analisis logam berat.
Buku pelajaran yang baik dan bermutu selain menjadi sumber pengetahuan
buku maupun dalam pengajaran oleh guru dikelas. Argumentasi ditekankan pada
yang akan disampaikan. Kebenaran yang disajikan dalam tubuh argumen harus
eksperimen, penyusun fakta dan cara yang logis berpikir (Iskandar, 2015). Hal ini
disajikan materi pada buku dengan penyajian dalam bentuk argumen, dalam hal
Dari data argument yang diperoleh maka dapat dihitung persentase sebagai
berikut.
𝑎
𝑥100% =
𝑏
38
𝑥100% = 90,47%
42
sudah bias dikatakan baik, namun ada beberapa hal yang masih perlu untuk
argumen (7,12%).
66
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, pada bagian ini akan disajikan
5.1 Simpulan
Dari penelitian Analisis Buku Ajar IPA SMP Kurikulum 2013 ditinjau dari
1. Pola argumen yang terbentuk dari analisis yang dilakukan adalah pada topik I
topik II ditemukan pola GWC (92,31%), dan pola GWBC (7,69%); topik III
ditemukan pola GWC (100%). Temuan yang ada pada buku adalah adanya
2. Penyajian argumen dalam buku IPA sudah baik dilihat dari total keseluruhan
5.2 Saran
dari argumentasi Toulmin khususya pada topik kimia yang digunakan oleh
materi kimia pada buku IPA SMP dalam meningkatkan keterampilan berpikir
kritis.
penyajian buku.