Di Susun Oleh:
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalh ini ialah untuk mengetahui dan karakteristik
keterampilan proses sains
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pengukuran
Poses tambahan keterampilan mengukur menjadi kasus khusus dari
mengamati dan berkomunikasi. Ketika mengukur berapa benda,
membandingkan benda tersebut untuk didefinisikan dengan rujukan yang
disebut satuan. Sebuah informasi hasil pengukuran berisi dua bagian yaitu
angka untuk memberitahu berapa banyak, dan nama satuan untuk
memberitahu berapa banyak dengan rujukan apa. Siswa dapat
mengkomunikasikan hasil pengamatan mereka secara lisan, secara tertulis,
atau dengan gamba meggambar. Metode lain untuk mengkomuniukasikan
hasil pengamatan yang sering digunakan adalah grafi8k, diagram, peta dan
demonstrasi visual.
4. Pengelompokkan/ Klasifikasian
Siswa di kelas-kelas awal diharapkan dapat memilah benda-benda
atau fenomena ke dalam kelompok berdasarkan pengamatan mereka.
Pengeompokkan obyek atau peristiwa adalah cara memilah objek
berdasarkan kesamaan, perbedaan, dan hubungan. Ini merupakan langkah
penting menuju pemahaman yang lebih baik tentang objek yang berbeda dai
gejala alam.
Ada beberapa metode yang berbeda dalam melakukan klasifikasi.
Metode yang paing sederhana adalah klasifikasi serial. Objek ditempatkan
dalam urutan peingkat didasarkan pada persyarata, misalnya siswa
dikelompokkan berdasarkan tingginya. Dua metode lainnya adalah
klasifikasi biner dan klasifikasi bertingkat. Misalnya, hewan dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu hewan dengan tulang
punggung dan hewan tanpa tulang unggung. Sebuah klasifikasi biner jugab
dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu persyaratan. Objek
dalam satu kelompok harus memiliki semua sifat-sifat yang diperlukan, jika
tidak mereka akan menjadi kelompok lain.
5. Kesimpulan
Tidak seperti pengamatan yang buktinya langsung terkumpul di ser
obyek, kesimpulan adalah penjelasan atau tafsiran (interpretasi) yang dibuat
berdasarkan pengamatan. Ketika mampu membuat kesimpulan,
menafsirkan dan menjelaskan peristiwa-peristiwa disekitar, memiliki
apresiasi yang lebih baik terhadap lingkungan. Siswa perlu diajarkan dalam
membedakan antara pengamatan dan kesimpulan. Mereka harus mampu
membedakan dengan bukti yang mereka kumpulkan mengenai alam antara
pengamatan dengan tafsiran mereka berdasarkan pengamatan dan
kesimpulan. Dengan begitu siswa dapat terbantu untuk membuat perbedaan
dengan terlebih dahulu memberikan stimulus /dorongan untuk
dapat mendeskripsikan pengamatan mereka menjadi rinci. Kemudian,
dengan member pertanyaan-pertanyaan siswa tentang pengamatan mereka
dapat mendorong siswa untuk berpikir tentang makna dari pengamatan.
Berpikir untuk membuat kesimpulan dengan cara ini mengingatkan untuk
mengkaitkan kesimpulan apa yang telah diamati dengan apa yang sudah
diketahui dari pengalaman sebelumnya. menggunakan pengalaman masa
lalu untuk membantu menafsirkan hasil pengamatan.
6. Ramalan
Membuat ramalan (prediksi) adalah membuat dugaan secara
logis tentang hasil dari kejadian masa depan. Kemampuan untuk
membuat ramalan tentang kejadian di masa depan memungkinkan untuk
berhasil berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ramalan ini didasarkan
pada pengamatan yang baik dan kesimpulan yang dibuat tentang kejadian
yang diamati. Seperti kesimpulan, ramalan didasarkan pada apa yang amati
dan masa lalu sehingga mengalami model mental yang terbangun dari
pengalaman-pengalaman. Jadi meramal tidak hanya sekedar menebak, tetapi
harus berdasarkan kesimpulan atau hipotesis tentang
peristiwa yang memberi cara untuk menguji kesimpulan atau hipotesis.
Jika ramalan tersebut ternyata benar, maka memiliki keyakinan lebih
besar pada inferensi/hipotesis. Ini adalah dasar dari proses ilmiah yang
digunakan oleh para ilmuwan yang bertanya dan menjawab pertanyaan
dengan mengintegrasikan bersama-sama enam keterampilan ilmu dasar
proses.
Keberhasilan dalam mengintegrasikan keterampilan proses sains
dalam pelajaran di kelas dan penyelidikan (investigasi) lapangan akan
membuat pembelajaran memberikan pengalaman yang lebih kaya dan lebih
bermakna bagi siswa. Siswa akan belajar keterampilan sains serta isi sains,
dan secara aktif terlibat dengan sains yang mereka pelajari dan dengan
demikian dapat mencapai pemahaman yang lebih
dalam. Akhirnya, keterlibatan aktif dengan sains kemungkinan akan
menyebabkan siswa menjadi lebih tertarik dan memiliki sikap lebih positif
terhadap sains.
3.1. Kesimpulan
Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk
keterampilan proses yang diaplikasikan pada proses pembelajaran. Dalam
keterampilan proses sains memiliki prinsip-prinsip dan karakteristik yaitu
pengamatan/observasi, Komunikasi, Pengukuran, Pengelompokan/
klasifikasi, Ramalan dan Kesimpulan.
Kelebihan dari keerampilan sains ialah dapat memberikan
rangsangan ilmu pengetahuan, sehingga siswa dapat memahami fakta dan
konsep ilmu pengetahuan dengan baik; Memberikan kesempatan kepada
siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau
mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. Hal ini menyebabkan siswa
menjadi lebih aktif.; Keterampilan proses sains membuat siswa menjadi
belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus
3.2. Saran
Diharapkan pada makalah selanjutnya lebih didasarkan pada analisis
jurnal terkait keterampilan proses. Selain itu, perlu adanya saran agar
makalah ini lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA