Anda di halaman 1dari 5

LITERATURE REVIEW

BIOKIMIA
“IKATAN KIMIA, PH, AIR DAN BUFFER”

DISUSUN OLEH

NAMA : ARUM MAHARANI


STAMBUK : N 101 21 114
KELOMPOK : 9 (SEMBILAN)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara
fisik. Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih.
Suatu larutan terdiri dari zar terlarut dan zat pelarut. Zat yang jumlahnya banyak
biasanya disebut pelarut, sementara zat yang jumlahnya sedikit disebut zat
terlarut, namun hal ini bukanlah hal mutlak. Bisa saja dalam keadaan tertentu
dipilih zat yang lebih sedikit sebagai pelarut, tergantung pada keperluannya.
(Yusuf, 2019)

Reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh manusia merupakan reaksi


enzimatis. Reaksi enzimatis merupakan reaksi yang melibatkan suatu enzim
sebagai biokatalisator. Biokatalisator yaitu mempercepat sebuah reaksi tanpa ikut
bereaksi. Reaksi tersebut dapat bekerja dengan optimal hanya pada pH tertentu
saja. Sehingga, untuk membuat reaksi tersebut berjalan dengan optimal, maka
diperlukan larutan penyangga (buffer). (Yuskar, 2019)

Di dalam setiap cairan tubuh memiliki pasangan asam-basa konjugasi


yang berperan sebagai larutan penyangga (buffer) dengan tujuan untuk
mempertahankan suatu pH. Cairan tubuh terbagi menjadi dua bagian yakni cairan
intra sel (dalam sel) dan cairan ekstra sel (luar sel). Cairan intra sel memiliki
memiliki sistem penyangga fosfat yang berperan menjaga cairan tersebut. Cairan
ekstra sel memiliki sistem penyangga karbonat yang berperan menjaga pH darah.
(Yuskar, 2019)

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat


keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Skala pH bukanlah
skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Pengukuran pH sangatlah
penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan
kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa
(keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidangbidang sains dan teknologi
lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah. Ada beberapa
cara yang digunakan untuk mengukur pH suatu larutan yaitu dengan
menggunakan kertas lakmus, kertas indikator universal serta menggunakan pH
meter. (Santoso, 2017)

Asam dan Basa merupakan golongan zat kimia yang dikelompokkan


dalam tiga golongan yakni asam, basa, dan netral. Asam dan basa memiliki sifat-
sifat yang berbedan sehingga mahasiswa dapat menentukan sifat tersebut dengan
menggunakan pH. pH merupakan suatu parameter yang dapat digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman suatu larutan. Alat yang digunakan dalam
mengukur suatu pH disebut pH meter. Larutan asam dapat dikatakan ketika
indikatornya menujukkan angka dibawah 7. Ketika indikator menunjukkan angka
7 maka larutan dikatakan netral dan ketika melebihi angka 7 maka larutan tersebut
dikatakan basa. pH berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam dan
basa dalam tubuh agar metabolisme tubuh optimal. Keseimbangan tersebut diatur
oleh dua organ yakni paru dan ginjal. (Viswanatha, 2017)

Larutan buffer (penyangga) merupakan larutan yang dapat


mempertahankan sebuah pH. Larutan ini memiliki komponen asam yang dapat
menahan kenaikan pH. Begitupula dengan komponen basa yang dapat menahan
penurunan pH. Sehingga nilai suatu pH larutan penyangga tidak dapat berubah
meskipun ada penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran. (Budiwati,
2017).

Larutan Buffer (penyangga) merupakan suatu larutan yang bisa menahan


pH (menjaga pH relatif tetap) dari penambahan sedikit asam, basa, maupun
pengenceran. Larutan buffer dapat disiapkan dari;

1. Campuran asam lemah dan garamnya, garamnnya mengandung anion asam


lemahnya. Campuran ini memiliki pH di bawah angka 7. Contohnya asam asetat
dan natrium asetat.

2. Campuran basa lemah dan garamnya, garamnya mengandung kation basa


lemahnya. Campuran ini memiliki pH diatas angka 7. Contohnya amonium
hidroksida dan amonium klorida.

3. Campuran asam-basa konjugat, pasangan ini hanya dibedakan oleh ion H+ dari
asam atau basa lemah dan turunannya. Terdapat 2 pasangan asam-basa
terkonjugasi yaitu Buffer Asetat dan Buffer Amoniak. Buffer Asetat yaitu
CH3COOH-CH3COO- dan Buffer amoniak yaitu NH3-NH4+.
Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asam-basa suatu larutan. pH
meter merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur konsentrasi dari ion
hidrogen [H+] dalam suatu larutan. pH memiliki skala ukur dari 0 sampai 14, jika
nilai pH kurang dari 7 maka larutan bersifat asam, jika nilai pH diatas 7 maka
larutan bersifat basa, dan jika nilai pH sama dengan 7 maka larutan bersifat netral.
Umumnya untuk mengetahui nilai derajat keasaman atau basa suatu larutan
dengan menggunakan kertas lakmus atau kertas pH. Cara pengukuran asam atau
basa suatu larutan menggunakan kertas lakmus atau kertas pH yaitu dengan
mencelupkan kertas lakmus atau kertas pH pada suatu larutan, dan amati
perubahan warna pada kertas lakmus dan bandingkan dengan level indicator pH.
Pengujian menggunakan kertas lakmus atau kertas pH, kurang efektif karena pada
perubahan warna dari kertas lakmus setelah diangkat dari larutan dan dibiarkan
beberapa lama kertas akan memudar, jadi pengukuran nilai pH untuk menentukan
asam atau basa dari suatu larutan tersebut kurang akurat . Selain itu, pada alat pH
meter juga masih terdapat kekurangan pada alat dimana masih menggunakan
supply tegangan langsung dari PLN sehingga apabila terjadi pemadaman listrik
alat otomatis akan berhenti bekerja. Selain supply tegangan yang masih
menggunakan supply dari PLN pada pH meter juga belum terdapat indikator hasil
pengukuran. Oleh karena itu, dibutuhkan alat pH meter portable yang dapat
digunakan tanpa supply tegangan dari PLN dan terdapat indikator hasil dari pH.
Jika pembacaan kurang akurat akan menyebabkan kesalahan penentuan nilai pH
suatu larutan dan kesalahan analisis. (Fajrin, 2020)
DAFTAR PUSTAKA

Budiwati, R. (2017). KIMIA DASAR-REAKSI KIMIA DALAM LARUTAN


DAN IKATAN KIMIA. Bandung : Itenas.

Fajrin, H. R., Zakiyyah, U., & Supriyadi, K. (2020). ALAT PENGUKUR PH


BERBASIS ARDUINO. Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik
Indonesia, 1(2). Viewed on 30 November 2021. From :
https://journal.umy.ac.id

Haryono, H. E. (2019). KIMIA DASAR-KESETIMBANGAN KIMIA WUJUD


ZAT. Yogyakarta : Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA DEEPUBLISH

Santoso. (2017). ASAM BASA PH LARUTAN DALAM PENJELASAN CITRA


DIGITAL. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. Viewed on 30
November 2021. From : http://repository.untag-sby.ac.id

Viswanatha, P. A., & Putra, K. A. H. P. (2017). KESEIMBANGAN ASAM


BASA Oleh: Putu Aksa Viswanatha dr. Kadek Agus Heryana Putra,SpAn.
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran. Viewed on 30 November 2021.
From : https://simdos.unud.ac.id

Yuskar, I. A. (2019). KEEFEKTIFAN MODELPEMBELAJARAN TIPE


TALKING STICK BERBASIS CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP)
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA. Jurnal Ilmiah. Viewed on 30
November 2021. From : https://repository.ar-raniry.ac.id

Yusuf, Y. (2019). BELAJAR MUDAH KIMIA DASAR-KIMIA ANALISIS.


Jakarta : Penerbit Fuhamka

Anda mungkin juga menyukai