Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR LABORATORIUM

PERCOBAAN 6

TEKNIK PEMISAHAN

DISUSUN OLEH:

AFNI APRIANTI
20011025

Tanggal Praktikum : 6 Januari 2021


Tempat Praktikum : Laboratorium STTIF
Jurusan/Program Studi : S1 Farmasi Reguler

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI

BOGOR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah–Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Dasar Laboratorium tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah dasar laboratorium yang membahas
mengenai ‘Teknik Pemisahan’.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan laporan ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan laporan ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan dalam
pembuatan laporan.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Penulis berharap semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu pengetahuan serta menjadi
sumber informasi yang berguna untuk para pembaca dan untuk saya sendiri
khususnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori
Campuran memang adalah materi yang tersusun dari dua jenis zat
murni atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat dari zat penyusunnya.
Kebanyakan materi yang berada di alam ini tidak murni, melainkan masih
berupa campuran. seperti halnya udara yang kita hirup setiap hari sampai air
laut yang berada di samudra. Udara sendiri terdiri dari beberapa macam zat
seperti oksigen, nitrogen, uap air dan yang lainnya. Sedangkan air terdiri dari
air, garam, dan zat yang lainnya.
Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkan dari
campurannya. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-
sifat fisik zat penyusunnya, diantara seperti wujud zat ukuran partikel, titik
leleh, titik didih, sifat magnetik kelarutan, dan lain sebagainya.
Penyaringan adalah metode yang digunakan untuk memisahkan cairan
dan padatan yang tidak larut dalam cairan dengan melewatkannya pada
saringan berpori. Umumnya, campuran disaring menggunakan kertas saring
yang ditaruh dalam corong gelas. Padatan dengan ukuran partikel besar yang
tidak larut akan tertinggal di kertas saring sedangkan cairan dengan ukuran
partikel lebih kecil dari pori-pori kertas saring akan melewati kertas saring.
Padatan yang tertinggal di kertas saring disebut residu dan cairan yang dapat
melewati kertas saring disebut filtrate.
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
koefisien difusi atau kecepatan perambatan dari komponen-komponen zat
dalam suatu medium tertentu. Pada kromatografi komponen-komponen zat
akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak.

1.2. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami konsep pemisahan larutan. (Filtrasi
dekantasi, destilasi, corong pisah, kromatografi, ekstraksi).
BAB II
PROSEDUR PRAKTIKUM
2.1. Alat dan Bahan
1. Erlenmayer
2. Corong
3. Kertas saring
4. Batang pengaduk
5. Gelas beker
6. Botol semprot
7. Set destilasi
8. Set extraksi soxlet
9. Ekstrak teh
10. Piper retrofactum (cabai jawa).

2.2. Cara Kerja


Kertas Kromatografi:
1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Ambil kertas kromatografi lalu teteskan ekstrak teh 1 tetes.
3. Masukkan kertas kromatorafi kedalam TLC chamber yang berisi cairan.
4. Tutup rapat-rapat sampai cairan naik ke garis pembatas.
5. Setelah cairan naik ke pembatas ambil kertas kromatografi lalu beri sinar
UV sampai terlihat hasilnya.
6. Amati warna yang dihasilkan lalu foto hasilnya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
No. Metode Sampel Prinsip Kerja
Pemisahan
1. Filtrasi Ekstrak teh Metode pemisahan zat padat
dari cairannya dengan
menggunakan alat berpori
(penyaring). Penyaring disini
yaitu menggunakan kertas
saring. Dasar pemisahan
metode ini adalah perbedaan
ukuran partikel antara zat
pelarut dan zat terlarutnya.
Penyaringan ini akan
menghasilkan filtrasi (filtrat)
yang biasanya bening dan
residu (ampas).
2. Filtrasi Piper retrofractum (cabai jawa) Proses filtrasi campuran
bahan berupa serbuk dapat
dilakukan dengan penyaring
dari bahan kawat kasa khusus
(mesh) dengan ukuran
tertentu. Pengertian ukuran
mesh adalah ukuran dari
jumlah lubang suatu jaring
atau kasa pada luasan 1 inch
persegi jaring/kasa yang bisa
dilalui oleh material padat.
Contohnya mesh 20 memiliki
arti terdapat 20 lubang pada
bidang jaring/kasa seluas 1
inch, demikian seterusnya.
Yang kita gunakan dalam
percobaan yaitu dengan
ukuran 10, 20, 60. Dari
percobaan yang dilakukan,
semakin besar angka ukuran
mesh screen, maka semakin
halus material yang bisa
terloloskan.
3. Kromatografi Kertas Kromatografi
Kromatografi didasarkan
pada perbedaan kecepatan
merambat antara partikel –
pratikel zat yang bercampur
pada medium tertentu.

3.2. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan pada percobaan kali ini yaitu mengenai
teknik pemisahan dengan menggunakan metode filtrasi dan kromatografi.
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan
zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar
pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran
partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk
larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut
filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,
menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat
injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan
penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari
bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
Sedangkan kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia
yang didasarkan pada perbedaan partisi zat pada fase diam dan fase gerak.
Tujuan kromatografi preparatif biasanya untuk memisahkan senyawa dalam
campuran dan kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui
perbandingan senyawa dalam suatu campuran. Kromatografi dibagi menjadi
dua yaitu kromatografi preparatif dan kromatografi analitik. Dan juga
memang terdapat banyak metode pemisahan tetapi kromatografi sendiri
dikerjakan dan lebih sering dilakukan karena metode ini dapat dilakukan
dengan sederhana dan cepat yaitu hanya dengan beberapa menit saja dan
hanya menggunakan peralatan yang relatif sederhana.
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang merupakan teknik suatu
pemisahan di mana fase diam nya berupa zat cair. Salah satu zat padat dapat
digunakan untuk menyokong fase diam yaitu contohnya bubuk selulosa.
Kromatografi kertas merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk
memisahkan zat atau bahan kimia yang telah tercampur dan berwarna,
terutama pigmen. Hal ini juga dapat digunakan untuk menganalisis warna
primer atau sekunder pada percobaan dengan menggunakan tinta.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Filtrasi yaitu pemisahan campuran dengan menggunakan proses
penyaringan
2. Faktor yang mempengaruhi proses filtrasi:
a. Debit filtrasi
b. Konsentrasi kekeruhan
c. Temperature
d. Kedalaman media ukuran dan material
e. Tinggi muka udara diatas diatas media dan kehilangan tekanan.
3. Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang
didasarkan pada perbedaan partisi zat pada fase diam dan fase gerak.
Tujuan kromatografi preparatif biasanya untuk memisahkan senyawa
dalam campuran dan kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui
perbandingan senyawa dalam suatu campuran.
4. Kromatografi kertas adalah kromatografi yang merupakan teknik suatu
pemisahan di mana fase diam nya berupa zat cair. Salah satu zat padat
dapat digunakan untuk menyokong fase diam yaitu contohnya bubuk
selulosa.

4.2 Saran
Dalam praktikum tentang kromatografi selanjutnya hendaknya metode
yang digunakann tidak hanya kromatografi pada kertas, tetapi juga
menggunakan jenis-jenis metode kromatografi yang lain, seperti
kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis, sehingga praktikan dapat
mengetahui perbedaan prinsip dan dapat menambah wawasan tentang metode
kromatografi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37909650/LAPORAN_PRAKTIKUM_KROMATOG
RAFI

https://informasains.com/edu/post/2020/07/laporan-praktikum-kromatografi/

https://www.academia.edu/37909650/LAPORAN_PRAKTIKUM_KROMATOG
RAFI

https://id.scribd.com/doc/266590787/laporan-praktikum-kromatografi-2-docx

https://www.academia.edu/37909641/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_PEMI
SAHAN_CAMPURAN_FILTRASI_SUBLIMASI_DAN_KRISTALISASI

https://www.academia.edu/33801953/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_DAS
AR_I_Pemisahan_Campuran

https://www.coursehero.com/file/47616269/LAPORAN-PRAKTIKUM-KIMIA-
PEMISAHAN-CAMPURdoc/

Anda mungkin juga menyukai