Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PRAKTIKUM

MELAKUKAN PROSES FILTRASI SEDERHANA PADA BUAH PISANG

Dosen Pengampu : Khoirul Mukhtarom S.TP.,M.Si

Disusun oleh

Kelompok 2 orang

Muhammad fikri firzatullah (07.16.20.039)

Estan Manune (07.16.20.030)

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filtrasi adalah salah satu proses pemisahan yang dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis tergantung pada bahan yang akan dipisahkan serta tingkat pemisahan yang diinginkan 1.
Teknologi filtrasi membran merupakan salah satu teknologi filtrasi yang menggunakan media
penyaring dari membran. Hal ini terjadi dengan melewatkan cairan melalui suatu membran
tipis yang bisa berbentuk seperti piringan 2. dalam matriks filter. Sedangkan filter saringan
memisahkan partikel-partikel di atas permukaannya seperti halnya saringan. Strukturnya lebih
kuat, seragam dan sinambung dengan ukuran pori yang dapat diatur dengan baik pada waktu
pembuatannya 3. filter membran termasuk dalam golongan filter saringan erdapat beberapa
membran filtrasi diantaranya: membran mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, Reverse Osmosis (RO),
elektrolisis, elektrofiltrasi dan dianalisis Selain itu membran dapat dibedakan berdasarkan
gradient tekanan sebagai gaya dorongnya dan pemeabilitasnya, yaitu: Mikrofiltrasi (MF)
beroperasi pada tekanan berkisar 0,1-2 Bar dan batasan permeabilitas-nya lebih besar dari 50
L/m2 .jam.bar. Ultrafiltrasi (UF) beroperasi pada tekanan antara 1-5
Bar dan batasan permeabilitas-nya adalah 10-50 L/m2.jam.bar. Nanofiltrasi beroperasi pada
tekanan antara 5-20 bar dan batasan permeabilitas-nya mencapai 1,4 – 12 L/m2.jam.bar dan
Reverse Osmosis (RO) beroperasi pada tekanan antara 10-100 Bar dan batasan permeabilitas-
nya mencapai 0,05-1,4 L/m2.jam.

Filtrasi membran juga mempunyai kelemahan, yaitu terjadinya fouling. Fouling


merupakan proses terakumulasinya komponen secara permanen akibat filtrasi itu sendiri.
Fouling terjadi akibat interaksi yang sangat spesifik secara fisik dan kimia antara berbagai
padatan terlarut pada membran. Kemungkinan terjadinya fouling sangat besar pada metode
dead end filtration karena aliran larutan umpan secara vertikal. Peristiwa fouling dapat
dikurangi dengan metode cross flow filtration, yaitu alirkan secara horizontal

Peralatan filtrasi membran tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk dan konfigurasi.
Setiap jenis memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Pemilihan jenis peralatan filtrasi
membran tergantung dari sifat larutan dan komponen yang akan diproses.

Peralatan filtrasi skala laboratorium antara lain Sel Buntu. Alat ini hanya cocok untuk
pemisahan larutan yang sangat encer dengan volume yang sedikit. Alat ini biasanya digunakan
untuk studi pengikat (binding) antara ligan atau mineral dengan protein. Sel Buntu
Berpengaduk; Sistem ini memiliki pengaduk magnetik untuk mencegah terjadinya polarisasi
konsentrasi. Sel Bercelah Sempit; Untuk skala laboratorium alat ini merupakan alat terbaik
dibandingkan dengan dua alat di atas. Adanya resirkulasi dan aliran silang membuat polarisasi
konsentrasi jarang terjadi.

Dari proses Filtrasi dilakukan pengukuran volume permeate yang dilewatkan setiap
kelipatan 30 menit selama 15 jam. Setelah itu hasil sari buah yang telah difilter diukur ulang
besaran-besaran fisiknya. Skema gambarnya terlihat pada Gambar 1. Sebagai bahan
pertimbangan diukur pula sari buah sisa filtrasi yang masih ada di bagian atas membran
Teknologi ini digunakan untuk memisahkan partikel yang tidak diinginkan, untuk pemurnian,
atau untuk penghilangan racun

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya
pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi
ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang
kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan
mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus
dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa
pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh
karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda,
banyak jenis penyaring telah dikembangkan.

Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori.
Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya
sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan
partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok
sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut.

1.2 tujuan

Untuk mengatahui dan melakukan proses filtrasi pada buah pisang


BAB II
METODOLOGI
2.1 MEKANISME PRAKTIKUM
❖ Alat dan Bahan
➢ Buah pisang
➢ Timbangan
➢ Blender
➢ Kertas saring dan kain saring
➢ Wadah
❖ Prosedur praktikum
Menimbang 200-300 g bahan dan menghancurkannya menggunakan
blender sampai diperoleh slurry (bahan yang digunakan buah-buahan
seperti mangga, buah naga, belimbing, dll);

Sebanyak 10 gram slurry buah ditimbang, kemudian dilarutkan dengan


air 100 ml;

Kemudian lakukan filtrasi sederhana menggunakan dua jenis filter


yaitu

kertas saring dan


kain saring;
Membandingkan waktu filtrasi yang dibutuhkan dan kejernihan filtrat
yang dihasilkan;

Hasil filter Di saring


dengan kertas

Hasil Di saring dengan


penyaring

Menjelaskan penyebab perbedaan waktu filtrasi dan kejernihan filtrat yang dihasilkan berdasarkan
literatur seperti jurnal dan buku

2.2 Analisi Dan Pembahasan

Kertas saring adalah suatu kertas semi-permeabel yang ditempatkan serenjang dalam
suatu corong pemisah, agar kotoran tidak larut tersaring dan memungkinkan bagian dari larutan
dapat terpisahkan melalui pori-pori kertas. Biasanya kertas saring tersebut memiliki luas
perkiraan 10 cm² dan berat sekitar 80 hingga 130 g/m². Kertas saring juga memiliki kekasaran
dan diameter pori yang berbeda-beda tergantung jenisnya.

Di antara berbagai jenis kertas saring kuantitatif, kertas saring juga memungkinkan
penyaringan serta memungkinkan kuantifikasi jumlah tersuspensi dalam cairan menjadi
partikel yang disaring. Cukup baik dan efesien partikelnya sangat kecil dan cair sari filtrasi di
bandinkan dengan kain saring ukuran tidak efesien .

Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air
melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan sebagai proses pemisahan liquid -liquid
dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk
menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat
tersuspensi dari liqud. Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan
cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui medium penyaring. Proses filtarsi
banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian .
❖ penyebab perbedaan waktu filtrasi dan kejernihan filtrat pada buah pisang
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien.
Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna, akibat adanya aliran air
yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara butiran media pasir. Hal ini
menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media penyaring
dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati rongga
antar butiran menyebabkan partikel– partikel yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.
2. Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi
kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari
media atau akan terjadi clogging. Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi
seberapa besar konsentrasi kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen) yang boleh
masuk. Jika konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus dilakukan pengolahan
terlebih dahulu, seperti misalnya dilakukan proses koagulasi – flokulasi dan sedimentasi.
3. Kedalaman media, ukuran, dan material
Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media
yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi
membutuhkan waktu pengaliran yang lama. Sebaliknya media yang terlalu tipis selain
memiliki waktu pengaliran yang pendek, kemungkinan juga memiliki daya saring yang
rendah. Demikian pula dengan ukuran besar kecilnya diameter butiran media filtrasi
berpengaruh pada porositas, laju filtrasi, dan juga kemampuan daya saring, baik itu
komposisisnya, proporsinya, maupun bentuk susunan dari diameter butiran media.
Keadaan media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menimbulkan variasi dalam
ukuran rongga antar butir. Ukuran pori sendiri menentukan besarnya tingkat porositas
dan kemampuan menyaring partikel halus yang terdapat dalam air baku. Lubang pori
yang terlalu besar akan meningkatkan rate dari filtrasi dan juga akan menyebabkan
lolosnya partikel halus yang akan disaring. Sebaliknya lubang pori yang terlalu halus
akan meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan
clogging (penyumbatan lubang pori oleh partikel halus yang tertahan) terlalu cepat

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mengatahui dan melakukan proses filtrasi pada buah pisang . Filtrasi adalah suatu
operasi pemisahan campuran antara padatan dan cairan dengan melewatkan umpan (padatan +
cairan) melalui medium penyaring. Proses filtarsi banyak dilakukan di industri, misalnya pada
pemurnian . penyebab perbedaan waktu filtrasi dan kejernihan filtrat menjelaskan tentang
Debit Filtrasi , Konsentrasi Kekeruhan, dan Kedalaman media, ukuran, dan material.
3.2 Saran
Di dalam praktikum ini kita dapat melakukannya lebih di teliti lagi agar bisa mendaptkan hasil
yang baik dalam melakukan filtrasi pada buah pisang

Anda mungkin juga menyukai