Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH UNIT OPERASI II : MEKANIKA FLUIDA

MATERI FILTRASI

Disusun oleh :

Ancilla Ira Saraswati R 21030116130149


Atikah Destya Candra Pratiwi 21030116120017
Bintang Andy Nugroho 21030116120016
Fisia Aqrorina 21030116120040
Ignatius Bernadi 21030116140168
Indah Try Lestari 21030116130115
Isa Mahendra 21030116140133
Kusuma Dewi 21030116120067
M. Alim Abbid Falahyana 21030116140108
Oktaviani Fajar Handini 21030116120023

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Filtrasi


Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan
akan terendapkan. Atau dapat dikatakan bahwa proses filtrasi merupakan suatu
metode pemisahan partikel padatan tersuspensi dalam sebuah campuran tertentu
dengan melewatkan campuran tersebut pada suatu medium filter yang memiliki
pori-pori dengan ukuran tertentu.
Dalam industri, pemisahan bahan merupakan metode yang umum digunakan
untuk memperoleh bahan dengan ukuran atau fasa yang diinginkan. Menurut
Idrial (1987) pelaksanaan pemisahan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
beberapa gaya yaitu gaya gravitasi, gaya sentrifugal, dan gaya kinetic yang
timbul dari aliran.
Pemisahan bahan secara mekanis yaitu pengendapan, pengayakan,
penyaringan (filtrasi), dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengan kontak
keseimbangan bahan meliputi penguapan, distilasi, adsorbsi, koagulasi,
kristalisasi, dan sentrifugasi.
Di dalam campuran zat cair, partikel-partikel padat tersuspensi dapat berupa
partikel yang sangat halus, partikel tegar (rigid) atau plastis, berbentuk bulat atau
beragam dan partikel agregat atau individual (diskrit).
Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-
sama dengan cairan. Beberapa filter medium yang sering digunakan antara lain
seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh) gulungan baja tahan karat
berbentuk koil, kain kasa dan lain-lain.
Dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari
hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi
melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan
pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring
seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus
disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda (Rahayu,2008).
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang
melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
 Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring,
 Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring,
 Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada
cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan
gaya sentrifugal. Penyaring sentrifugal didiskusikan pada seksi berikutnya pada
bab ini. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih
baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti
pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu
aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum,
atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau
sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran
fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik
untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat
atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi (Idrial, 1987)

1.2 Kegunaan Filtrasi


Filtrasi digunakan sebagai berikut :
1. Untuk membersihkan air dan sampah pada pengolahan air
2. Menjernihkan preparat kimia di laboratorium
3. Menghilangkan pengotor pada air suntik injeksi
4. Membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula
Biasanya filtrasi alami yang digunakan, misalnya sampel yang akan disaring
dituang kecorong yang didasarnya ditaruh kertas saring. Fraksi cairan melewati
kertas saring dan padatan tinggal diatas kertas saring. Bila sampel cairan terlalu
kental, filtrasi dilakukan dengan penghisapan. Digunakan alat khusus untuk
mempercepat filtrasi dengan menvakumkan penampung filtrat yang digunakan.
Filtrasi dengan penghisapan tidak cocok bila cairannya adalah pelarut organic
mudh menguap. Dalam kasus ini, tekanan perharus diberikan pada permukaan
cairan atau larutan (Fatyasah, 2011).

1.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Filtrasi


Efisiensi filtrasi dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:
1. Debit filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara
efisien.
2. Konsentrasi
Konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air
yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media
atau akan jadi clogging
3. Temperature
Perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan menyebabkan massa jenis,
viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan memepengaruhi
daya tarik menarik dianatara partikel halus, sehingga terjadi perbedaan
dalam ukuran besar partikel yang akan disaring.
4. Kedalaman media, ukuran dan material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam
perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan
lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya
mempunyai daya saring yang sangat tinggi,tetapi membutuhkan waktu
pengaliran yang lama.
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit
atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi di
atas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori.
Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatnkan laju filtrasi (Fatyasah,
2011).

1.4 Medium Filter


Suatu medium filter (septum) pada setiap filter harus memenuhi syarat-
syarat, yaitu sebagai berikut :
 Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring, dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih.
 Tidak mudah tersumbat.
 Harus tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.
 Harus memungkinkan penumpukan ampas, dan pengeluaran ampas secara
total dan bersih.
 Tidak boleh terlalu mahal.
Dalam filtrasi industri medium filter yang banyak digunakan ialah kain
kanvas, baik yang dengan anyaman kepar atau yang lain. Dalam hal ini terdapat
kanvas dengan berbagai bobot dan anyaman, masing-masing untuk penggunaan
tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosif digunakan medium filter yang lain,
seperti kain wol, tenunan logam monel atau baja tahan karat, tenunan gelas atau,
kertas. Kain sintetis seperti nilon, polipropilena, Saran dan Dacron juga sangat
tahan secara kimia (Fatyasah, 2011).

1.5 Macnam-Macam Filtrasi


Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara,
yaitu:
 Gravity Filtration : Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
 Pressure Filtration: Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
 Vacum Filtration : Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip
hampa udara (penghisapan).
a. Filter Batch Berdasarkan Tekanan
Filter tekanan dapat memberikan perbedaan tekanan yang cukup besar
melintas septum sehingga menghasilkan filtrasi yang cukup cepat dengan zat cair
viskos atau zat padat halus. Filter tekanan yang umum adalah filter
press dan shell-and-leaf filter.
b. Filter Press
Suatu mesin press bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang di dalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi media penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan
melalui kanvas atau keluar melalui pipa pembuangan, meninggalkan padatan cake
basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin press bersaringan dapat berbentuk
persegi/lingkaran, horizontal atau vertical. Pres filter terdiri atas elemen-elemen
filter (hingga mencapai 100 buah) yang berdiri tegak atau terletak mendatar,
disusun secara berdampingan atau satu di atas yang lain. Elemen-elemen ini
terbuat dari pelat-pelat beralur yang dilapisi kain filter dan disusun pada balok-
balok luncur sehingga dapat digeser-geser. Dengan suatu sumbu giling atau
perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu dipres menjadi satu diantara bagian alat
yang diam (bagian kepala) dan bagian yang bergerak. Saluran masuk dan saluran
keluar terdapat dibagian kepala (untuk sistem tertutup) atau saluran keluarnya di
samping pelat-pelat (untuk sistem terbuka).

Gambar 1.1 Filter press


Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk
memberi sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan
tersebut ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke
dalam masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan,
cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan
meninggalkan zat padat basah di antara lempengan tersebut.

Gambar 1.2 Peralatan filter tekanan untuk operasi otomatis

Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau
lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan
untuk zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng,
atau dalam bentuk plate-and-frame. Pada desain plate and frame ini, lempengan
berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti
dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in,
sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu
didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang
menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan rem hidraulik.
Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan bingkai tersebut. Slurry
mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan
dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing
bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan mengalir
menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng,
sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki
pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada
lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi
bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat masuk lagi.
Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan untuk
membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake
tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair
tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya dikeluarkan
dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada
kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis.
Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam
karena cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi
bagian-bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar
cairan pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika diinginkan
pencucian sampai benar-benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake
yang belum tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair
pencuci dalam kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf
filter sehingga memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and
frame filter.
c. Press Filter Continue
Filter ini biasanya memerlukan banyak tenaga manusia untuk operasinya.
Untuk mengatasinya digunakan tekanan vakum. Namun filter vakum juga
terkadang kurang ekonomis pada zat padat yang sangat halus, tekanan uap zat cair
tinggi, viskositas lebih dari 1 cP, atau bila zat cair berupa larutan jenuh yang akan
mengkristal.
BAB II
JENIS-JENIS FILTER

Menurut Magnom, (2013) Gaya pendorong yang melintas pada media filter
merupakan salah satu syarat dalam sebuah proses filtrasi. Berdasarkan gaya
pendorong ini, filter dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, antara lain:

2.1 Gravity Filter


Gravity filter adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir
dengan cara memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat
perbedaan ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir. Gravity filter
merupakan tipe yang paling tua dan sederhana. Filter ini tersusun atas tangki-
tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir
berpori dimana fluida mengalir secara laminer. Filter ini digunakan untuk proses
fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan, seperti pada
pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan
air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah
pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan
backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang
terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil
setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam
pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang
seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam
sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik
dalam filtrasi maupun adsorbsi (Idrial,1987).
Hal yang harus diperhatikan dalam gravity filter, bongkahan-bongkahan
kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk
menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

Gambar 2.1 Gravity filter

2.2 Plates and Frames Filter


Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan tekan. Alat
ini dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada
tiap sisi platenya. Plate and frame filter digunakan untuk memisahkan padatan
cairan dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan
padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense
relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium
filter di atas sisi masing-masing plat itu. Plat tersebut mempunyai saluran yang
memotong plat tersebut sehingga filtrat cairan yang bersih dapat mengalir ke
bawah pada masing-masing plat tersebut. Slurry dipompakan ke dalam penekan
dan mengalir melalui saluran pipa ke dalam bingkai yang terbuka sehingga slurry
tersebut mengisi bingkai itu. Aliran filtrat mengalir melalui medium filter dan
partikel padat membentuk sebagai cake di bagian atas sisi bingkai kain itu. Filtrat
mengalir antara medium filter dan muka plat melalui saluran keluar. Proses filtrasi
berlangsung sampai bingkai tersebut diisi sepenuhnya denganpartikel padat.
Ketika bingkai itu telah diisi sampai penuh,maka bingkai dan plat tersebut
terpisah dan cake tersebut dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang
kembali dan proses filtrasi diulangi lagi.
Gambar 2.2 Plates and frames filter

2.3 Batch Leaf Filter


Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake
disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari
saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana
cake lebih seragam, filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran
masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara
yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi
dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran
dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan
mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat
memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga
partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan
yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry
dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di
dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau
dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida
pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang
bertekanan udara. Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

2.4 Press Filter


Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk perse
gi atau lingkaran, vertical atau horizontal. Kebanyakan kompartement padatan
dibentuk dengan cetakann plat berbahan polipropilena. Dalam desain lain,
kompartemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate – and –
frame – press), yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi
dapat diubah – ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut:
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam,
dengan kain melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras
bersama dengan memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama kedalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation),
dan keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau
tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan
menjadi lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
 Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga
partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
 Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media
padatan atau partikel.
 Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat
sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
Keuntungan-keuntungan dari filter press:
a. Ongkos maintenancenya murah;
b. Lebih cocok untuk yang bertekanan tinggi;
c. Cocok untuk produk utama cake atau liquid;
d. Dibutuhkan untuk penerapan pada area filter besar dengan jarak lantai yang
kecil dan untuk sedikit penambahan unit;

Gambar 2.3 Press filter

2.5 Rotary Vacuum Drum Filter


Sebuah filter vakum rotary drum terdiri dari cloth-covered compartmental
drum tersuspensi pada poros aksial atas kolam umpan yang mengandung suspensi,
dengan kira-kira 50 sampai 80% dari area layar tenggelam dalam suspensi. Kolam
biasanya mencakup agitator untuk mempertahankan suspensi umpan pada
konsentrasi konstan. Agitatortipe ayunan berosilasi, yang terdiri dari lengan sisi
yang dilas dan sudut garu bajak (rake plough), dirancang untuk mencegah erosi
cake dari permukaan drum tetapi pada waktu yang sama untuk memaksimalkan
pembentukan cake dan output produksi. Desain lain memungkinkan perakitan
agitator untuk dihapus dari tangki dengan drum masih di tempat.
Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum
mendekati vakum. Drum dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi
padatan, lalu diputar dengan kecepatan rendah. Cairan tertarik melewati filter
cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan tertinggal di permukaan luar
drum membentuk cake
Drumini biasanya dibagi menjadi tiga bagian yang dikenal sebagai
bangunan cake, dewatering dan zona penghapusan cake. Dua yang pertama
berada di bawah zona vakum, dimana air dalam bahan yang ditangani tersedot
melalui kain saring, dan partikel padat membentuk cake pada kain. Pada zona
ketiga vakum dilepaskan dan kompresi udara jet dapat digunakan untuk
menghilangkan cake. Udara terkompresi juga dapat digunakan untuk meniup
bersihkain saring.

Gambar 2.4 Cross-section rotary vacuum drum filter

Kepala kendali membagidrumfilter kebagian yang berbedauntuk


penyaringan, mencuci, pengeringan hisap dan pelepasan cake, sehingga dalam
perjalanan dari satu titik revolusi masing-masing daerah drum melewati zona
inisecara berurutan. Filtrat keluar melaluiseparator receiver dan dibuang bai
kdengan memompa atau dengan pemanfaatantekanan atmosfer(yaitu dengan
menggunakan kaki barometric). Lapisanpadatan yang tersaring muncul dari
suspensi sebagai drum berputar, dan mengikutinya. Hasilnya dicuci bersih,
dihisap kering dan diberhentikan dari kain saring. Cairan yang telah dicuci
dimasukkan ke cake baik secara langsung melalui perangkat mencuci seperti
bendungan atau spay nozzle, atau wash belt yang tergeletak di atascake.
Filtrat dari zona pencucian dapat dikeringkan secara terpisah dari sumber
filtrat. Pemanfatan blotong dibuang melalui alat pembuangan yang terdiri dari
beberapa jenis drum yang disesuaikan dengan ketebalan cake, konsistensi, dan
strukturnya.
Filter cloth dapat dibersihkan sebelum kembali kekolam umpan, baik
dengan airjetatau dengan sikatpembersih. Jika cake filter tidak dicuci, atau
jikapemisahan filtrat utama dan mencucitidak diperlukan, maka instalasi ini
dilengkapihanya dengan filtrat separator. Sebuahsistem filter menggunakan
sumber vakum umum., tapi mempertahankan filtrat (wash liquor) dan wash liquid
(weak liquor) terpisah ditunjukkan pada Gambar2.6.

Gambar 2.5 Rotary vacuum drum filter

Gambar 2.6 Sistem filter dengan sumber vakum umum


2.6 Rotary Disc Filter
Rotary disk filter ini digunakan dalam operasi skala besar serta proses
kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain.
Pemilihan media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan
padatan, kekuatan yang dimiliki, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi
ekonominya.
Filter ini terdiri dari cakram vertikal sepusat yang menjulang pada batang
pemutar horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan prinsip operasi
rotary vacuum drum filter. Tiap-tiap cakram berongga yang dilapisi dengan kain
penyaring (medium filter) dan masuk ke dalam lumpur (slurry). Cake yang
terbentuk dicuci, dikeringkan, ketika cakram tersebut lebih tinggi separuh dari
putarannya. Proses pencucian lebih sedikit efisiensinya dibandingkan dengan tipe
drum berputar (rotary drum type).
Rotary vacuum disc filter memiliki keuntungan, dibandingkan dengan
filter drum rotary, yaitu memberikan daerah penyaring yang jauh lebih besar per
unit luas lantai. Dengan demikian sangat cocok untuk pengolahan produk massal,
misalnya dalam persiapan batubara, bijih berpakaian, pulp dan pengolahan kertas,
dan sebagainya. Prinsip pembangunan filter vakum disk rotary adalah bahwa
sejumlah cakram filter dipasang, sejajar satu sama lain, pada poros horizontal.
Setiap disk terbuat dari sektor dipertukarkan ditutupi dengan media filter, yang
dapat diambil untuk mencocokkan dan menghapus kain filter. Filter disk
konvensional memutar cakram melalui aliran mana suspensi diumpankan. Aliran
yang besar biasanya akan memiliki agitator untuk mempertahankan konsentrasi
konstan suspensi, dan bahkan pembentukan cake. Vakum diterapkan pada sektor
disk melalui pipa di inti poros pusat, sepanjang filtrate dilepaskan.
Jenis filter tidak dibatasi oleh konsistensi inlet maksimum selama stok
fluidized maka dapat diproses oleh unit. Hal ini memungkinkan aplikasi tidak
rentan terhadap filtrasi vakum disk untuk penanganan secara rutin.
Gambar 2.11 Rotary disc vacuum filter

2.7 Pad and Panel Filter


Filter pad dan panel adalah salah satu bentuksederhanadarifilter,digunakan
terutamauntuk menghilangkandebudari udara, dalam situasiventilasi, yang terdiri
darilembarantebalmedia filter, atau bahantipis yang dilipatuntukmenempatiruang
yang sama sepertipad, yang terdapatdalam bingkaipersegi panjangdan
dimaksudkanagar sesuaierat dilubangpersegi panjangyang sesuaidalamdinding
pembatas.
Tujuanfiltrasidebumeliputi:
1. Membuatatau menjaga ruang kerja atau lebih sehat
2. Pencegahan polusi udara lingkungan, dengan menangkap partikel
kontaminan seperti sisa – sisa proses manufaktur, tungku atau mesin
3. Pemeliharaan yang tepat untuk mesin agar terlindungi dari debu yang
dapat merusak alat
4. Peningkatan kualitas produk, seperti dalampencegahandeposisidebu
padafoto-grafis film atau permukaan semi konduktor
5. Perlindungan pekerja dari debu berbahaya pada atau dekat titik generasi
Gambar 2.12 Filter pad dan panel

2.8 Magnetic Filter


Filter magnetik mengkhususkan tegangan sistem untuk menghilangka
nbesi dan partikel ferro-magnetik lainnya dari suspensi cair dan aliran partikel
padat. Filter ini berada di efek magnet sederhana, bila sesuai terletak di sistem
fluida, dapat menarik dan mempertahankan partikel logam besi, nikel
dankobaltyang mungkin adadalam sistem itu, dan juga partikel komposit di mana
material feromagnetik adalah entrained. Penggunaan utama mereka adalah untuk
menjebak danretensimesin logambesiataumemakai produkdalam sistem
pelumasandan sistem hidrolik(terutama ketika menjalankansistem baru),
penghapusan partikelbesidari slipkeramikdalam industrikeramik, penghapusan
partikel besi dari prosesfeed line dan konveyor pneumatik, serta pemisahan dan
retensis warf darialat mesinpendingin.
Dalam bentuk yang paling sederhana, filter magnetik mungkin dalam
bentuk plug menggantikan penutup saluran konvensional dalam kasusengkol.
Partikel logam besi mengalir ke medan magnet yang dihasilkan oleh plug tertarik
kesteker, di mana mereka tertarik dan tetap terjebak. Steker kemudian dapat
dibersihkan dengan cara dikorek ketika dilepas, misalnya pada setiapganti oli.
Plugjenis ini sangat berguna untuk menangkap pemakaian produk awal yang
dihasilkan selama periode berjalannya mesinpem bakaran internal, gearbox, gear
pompa dan mesin yang sama. Sebuah bentuk drain plug magnetik yang
lebihefisien, bukan mengandalkan kemurnian pada perangkap tarik magnet,
kontaminan besi antara sejumlah cincin magnet atau magnet mengelilingiinti plug.
Gambar 2.13 Rakitan Filter tipe magnetik

Gambar 2.14 Bagian dari filter magnet

2.9 Membrane Filter


Membran awalnya menyiratkan lembaran plastik tipis, mikroporous atau
semi-permeable, istilah 'membran' ini sekarang digunakan untuk setiap media
filter yang mampu memisahkan partikel dibawah 0,1 mikrometer. Membran dapat
dikatakan adalah bagian yang paling cepat berkembang dari pasar media filtrasi
(terutama jika membran keramik untuk penyaringan gas panas yang disertakan).
Teknologi membran modern dimulai dengan pengembangan membran
kinerja tinggi pertama untuk desalinasi air garam dengan reverse osmosis,
sebagaimana dilaporkan dalam Loeb dan Sourirajan’s seminal paper tahun 1963.
Untuk banyak orang, membran tetap menjadi bahan tipis yang fleksibel,
tapi dalam hal penyaringan kata membran sekarang mencakup segala macam
media yang dapat mencapai pemisahan pada 0,1 mikrometer atau di bawahnya (ke
ukuran molekul dan ion), dan yang mungkin tebal atau tipis, fleksibel atau kaku,
organik atau anorganik. Selain itu, membran sekarang banyak digunakan dalam
aplikasi mikrofiltrasi pada ukuran memisah jauh di atas 0,1 mikrometer.
Struktur permukaan halus dari semua membran menyiratkan perlunya
signifikan pressure drop yang melewati media dalam rangka mencapai fluks
cairan yang cukup. Akibatnya, membran harus dimasukkan dalam tekanan
housing yang ketat, dan cara-cara lain yang diperlukan untuk mencapai operasi
yang sehat dan efisien. Proses utama di mana membran yang digunakan dalam
industri adalah:
1. Penyaringan partikel halus, dengan diameter efektif kurang dari 0,1
mikrometer, dari suspensi dalam cairan atau gas (mikrofiltrasi)
2. Penghilangan molekul yang sangat besar dan zat koloid dari cairan
(ultrafiltrasi)
3. Penghilangan selektif beberapa spesies ion dari larutan (nanofiltrasi)
4. Penghilangan efektif semua materi terlarut dan tersuspensi dari air dan
pelarut lainnya (reverse osmosis)
5. Transportasi selektif spesies ion saja (elektrodialisis)
6. Pemisahan campuran cairan larut (pervaporasi), dan
7. Pemisahan campuran gas, termasuk campuran gas dan uap (gas dan uap
perembesan).
Gambar 2.15 Filter membran

Membran bekerja berdasarkan pemisahan antara molekul yang lebih besar


dengan yang lebih kecil sesuai besarnya pori-pori membran, dimana radius
diameter dari masing-masing molekul atau senyawa telah dapat diketahui secara
terukur. Data ini sangat berguna dalam teknologi membran, karena dengan
mengetahui diameter zat atau senyawa yang akan kita ambil atau pisahkan dengan
mudah kita bisa mencari pori-pori membran yang sesuai. Menurut Brown (1978),
Sekarang ini ada 5 jenis membran berdasarkan spectrum pemisahannya, yaitu :
1. Reverse Osmosis (RO)
Filter air membrane Reverse Osmosis merupakan perpindahan air dari
larutan berkonsentrasi rendah menuju larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi
melalui lapisan semipermeable hingga terjadi kesetimbangan tekanan osmosis.
Reverse osmosis diartikan sebagai perpindahan pelarut dari larutan, melalui
membran semipermeable di bawah tekanan, ke pelarut murni atau larutan yang
lebih encer pada tekanan yang lebih rendah. Tekanan yang diberikan pada larutan
yang lebih pekat memungkinkan pelarut untuk berpindah ke larutan yang lebih
rendah konsentrasinya. Dalam reverse osmosis, filter membran berfungsi sebagai
lapisan semipermeable yang melewatkan pelarut dan menahan molekul-molekul
terlarut. Tekanan yang diperlukan untuk proses reverse osmosis tergantung pada
konsentrasi senyawasenyawa dalam pelarut, biasanya lebih besar dari 500 psi.
Reverse osmosis disebut juga hiperfiltrasi yang merupakan filtrasi paling bagus
yang ada sampai saat ini. Reverse osmosis mampu menyisihkan partikel sampai
ukuran ion dalam larutan.
2. Elektrodialisis (ED)
Dalam filter air membrane elektrodialisis, filter membran yang digunakan
tidak permeable untuk air tetapi permeable bagi kation dan anion. Filter membran
yang sering digunakan dalam proses elektrodialisis adalah filter yang dibuat dari
hydrated cellophan dan media lain yang dapat digunakan untuk menentukan
ukuran pori-pori membran.
Walaupun dialisis jarang digunakan dalam bidang pengolahan air dan
pemurnian air, terdapat beberapa industri yang memanfaatkan teknologi ini untuk
mengolah air buangan. Membran mampu berfungsi sebagai penukar kation dan
anion, dimana larutan yang akan diolah dilewatkan diantara anoda dan katoda.
Ruang antara katoda dan anoda dibuat sekecil mungkin untuk meminimalisasi
pemakaian energi listrik. Ketika arus listrik searah dilewatkan pada anoda dan
katoda, terjadi perpindahan anion ke anoda dan kation ke katoda. Karena pada
satu membran hanya berfungsi untuk anion atau kation saja, maka diperlukan dua
membran untuk memisahkan kation dan anion.
Efisiensi dari elektrodialisis akan berkurang jika terjadi polarisasi
konsentrasi serta timbulnya endapan yang menempel pada permukaan membran.
Hal ini mengakibatkan kenaikan tegangan listrik yang diberikan untuk
mempertahankan kualitas air yang diinginkan. Untuk mengolah air baku,
diperlukan pengolahan pendahuluan untuk menghilangkan senyawa organik, besi,
dan kekeruhan. Hal ini disebabkan air baku mengandung molekul yang tidak
memiliki ion, seperti senyawa organik dan koloid, dimana molekul-molekul
tersebut akan tetap berada dalam air hasil pengolahan.
3. Ultrafiltrasi (UF)
Filter air membrane Ultrafiltrasi menggunakan membran dengan ukuran
pori lebih kecil dari 0,1 mikron dan gaya tekan berkisar antara 30 sampai 90 Psi.
Ultrafiltrasi dapat digunakan untuk menyisihkan bakteri, virus, koloid, dan
senyawa-senyawa organik yang mempunyai molekul berukuran besar. Beberapa
jenis membran ultrafiltrasi dapat dibersihkan dengan melakukan backwash.
Kecepatan proses filtrasi dapat berkurang karena adanya bahan-bahan tersuspensi
yang disisihkan akibat proses filtrasi dan polarisasi konsentrasi. Akibat adanya
akumulasi kontaminan pada permukaan membran, menyebabkan penurunan
kualitas larutan yang diolah serta memperbesar gaya tekan yang dibutuhkan.
Dalam bidang
kesehatan, proses UF dapat digunakan untuk memisahkan plasma darah
dan sel darah merah. Dalam industri, proses UF sering digunakan untuk
menyisihkan substansi tertentu dalam air buangan, meningkatkan konsentrasi
emulsi, dan meningkatkan konsentrasi suspensi makromolekular seperti polyvinyl
alkohol.
4. Mikrofiltrasi (MF)
Tujuan utama dari filter air membrane mikrofiltrasi adalah menyisihkan
partikel-partikel pencemar dengan diameter lebih besar dari 0,5 mikron. Salah
satu kegunaan mikrofiltrasi dalam teknik lingkungan adalah mengisolasi coliform
dari contoh air yang diteliti. Mikrofiltrasi juga dapat digunakan untuk
menyisihkan partikulat di udara yang akan digunakan sebagai bahan baku
generator ozon. Membran MF dapat dibuat dari berbagai macam material
termasuk selulosa asetat. Besarnya pori-pori filter membran berkisar antara 0,1
mikron sampai dengan 0,45 mikron.
5. Arus Silang (Cross Flow)
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan membran adalah
akumulasi substansi pada permukaan membran dan/atau lubang-lubang pada
membran (pores) yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan membran.
Keadan ini disebut sebagai membrane fouling (tertutupnya pori-pori membran).
Substansi-substansi tersebut dapat berupa koloid dan partikel tersuspensi, zat-zat
organik, garam terlarut, dan organisme biologi. Untuk mengurangi dampak dari
terjadinya membrane fouling, membran dibuat dengan sistem arus silang
(crossflow). Dengan sistem ini, cairan yang akan dimurnikan dialirkan sejajar
dengan permukaan membran dan tekanan diberikan tegak lurus dengan arah aliran
cairan.
Banyak sekali jenis membran yang sudah diterapkan dan berhasil dalam
mengurangi cost operasi dan efesiensi penggunaan energi. Membran untuk
mereduksi limbah radioaktif cair, membran untuk palm oil industry, seperti
produksi FFA (Free Fatty Acid) dari palm fresh fruit branc, palm kernel oil
filtration, zero waste effluent didalam industri CPO, biogas purification,
membrane distillation untuk berbagai proses pemisahan didalam industri minyak
bumi dan gas. Membran Ultrafiltration memiliki ukuran pori yang lebih besar
dibandingkan dengan Reverse Osmosis. Koloid, padatan terlarut, molekul organik
dengan berat molekul yang tinggi tidak dapat melalui ultrafiltration. Teknologi ini
beroperasi pada tekanan 0,2-1,4 Mpa. Hal ini dimungkinkan karena tekanan
osmotik koloid dan molekul organik berada dalam jumlah yang sedikit. Ukuran
pori ultrafiltration berada pada range 0,001-0,01 micront ultrafiltration beroperasi
dengan prinsip cross-flow.Ultrafiltration sering digunakan untuk menyingkirkan
aktivitas alfa dari uap limbah. Limbah aktinida dalam bentuk koloid atau pseudo-
colloidal pada uap limbah radioaktif dapat disingkirkan secara efektif oleh
ultrafiltration dan dapat digunakan untuk menyingkirkan ion logam terlarut dari
larutan dilute aqueous apabila sebelumnya ion tersebut mendapat perlakukan awal
untuk pembentukkan partikel padatan (IAEA, 2004). Gambar 3. Menunjukkan
ilustrasi berbagai ukuran membran dan ukuran porinya.(3 – 0.05) micron , (0.15 –
0.0014) micron, (0.0015 – 0.0008), (0.0015 – 0.0008)
Dengan mengetahui jenis dan ukuran partikel yang terdapat dalam cairan,
maka diameter partikel membran dapat dipilih, apakah digunakan jenis membran
microfiltrasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi atau RO. Semakin kecil pori membran
semakin tinggi tekanan yang diperlukan sehingga energi yang diperlukan juga
semakin besar. Sebagai gambaran untuk membran micro dan ultra cukup
diperlukan tekanan 1 sampai 2 bar, untuk nano tekanan pompa yang diperlukan 5
sampai 10 bar, sedangkan untuk membran RO tekanan bisa 10 sampai 80 bar.
Perbedaan cara kerja membran filtrasi dengan filtrasi konvensional adalah sebagai
berikut (lihat gambar 4). Aliran dilewatkan pada filter, kemudian partikel tertahan
oleh filter bahkan partikel masuk kedalamnya, semakin lama partikel semakin
menumpuk dan akhirnya buntu dan tidak dapat digunakan lagi atau dibersihkan.
Proses pemisahan partikel pada sistem membran dapat di lihat seperti
diagram gambar no.5. dimana aliran tetap mengalir dipermukaan membran dan
partikel ikut aliran tersebut, kemudian sebagian air yang bersih terpisah melewati
pori-pori membran, siasanya yang masih bercampur limbah tetap mengikuti
aliran. Partikel yang diameternya lebih besar dari pori-pori membran tidak mampu
menembus lapisan tipis pada membran dan mengikuti aliran sisa, sedangkan yang
lolos pori-pori dia akan mengikuti aliran hasil maksudnya partikel tidak berhenti
pada pori-pori membran, sehingga sistem membran ini tidak mudah mampet.
Pada kurun waktu tertentu permukaan membran akan menjadi kotor (lihat
gambar 6. Gambar partikel pengotor yang menempel pada dinding
membran,untuk menghilangkan pengotor yang menempel tersebut dilakukan
aliran balik atau backwash, tetapi pada membran ro tidak bisa dengan backwash
tetapi dengan penggelontoran .
Supaya partikel tidak mudah menempel pada dinding membran maka
kecepatan aliran diperbesar dengan tekanan rendah. Hal ini tidak harus aliran
inputan besar tetapi cukup pada proses aliran filtrasi yang merupakan aliran
putaran.
Berdasarkan jenis pemisahan dan strukturnya, membran dapat dibagi
menjadi 3 kategori:
1. Porous membrane. Pemisahan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-
zat yang akan dipisahkan. Hanya partikel dengan ukuran tertentu yang
dapat melewati membran sedangkan sisanya akan tertahan. Berdasarkan
klasifikasi dari IUPAC, pori dapat dikelompokkan menjadi macropores
(>50nm), mesopores (2-50nm), dan micropores (<2nm). Porous
membrane digunakan pada microfiltration dan ultrafiltration.
2. Non-porous membrane. Dapat digunakan untuk memisahkan molekul
dengan ukuran yang sama, baik gas maupun cairan. Pada non-porous
membrane, tidak terdapat pori seperti halnya porous membrane.
Perpindahan molekul terjadi melalui mekanisme difusi. Jadi, molekul
terlarut di dalam membran, baru kemudian berdifusi melewati membran
tersebut.
3. Carrier membrane. Pada carriers membrane, perpindahan terjadi dengan
bantuan carrier molecule yang mentransportasikan komponen yang
diinginkan untuk melewati membran. Carrier molecule memiliki afinitas
yang spesifik terhadap salah satu komponen sehingga pemisahan dengan
selektifitas yang tinggi dapat dicapai (Brown,1978).
Menurut Idrial (1987), kelebihan filtrasi membran adalah sebagai berikut :
a) Dapat menganalisa sampel dengan volume yang besar dalam waktu
yang singkat yang dibatasi oleh kekentalan dan kekeruhan cairan
sampel.
b) Dapat menganalisa sampel dengan jumlah mikroba yang sedikit
(peningkatan keakuratan pendeteksian mikroba).
c) Inhibitor pada sampel yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba
seperti antibiotik, klorin atau zat pengawet dapat terbilas.
d) Pada umumnya cawan yang digunakan berukuran kecil (50mm)
sehingga dapat menghemat penggunaan media dan tempat pada
inkubator.
e) Praktis dalam preparasinya, dapat dilakukan berulang kali
penyaringan (melipatgandakan cabang corong) dan reprodusibel.
f) Melalui proses pengeringan tertentu, kertas membran yang telah
ditumbuhi koloni dapat dijadikan dokumen atau data permanen demi
kepentingan perekaman data.
Menurut Idrial (1987), kekurangan filtrasi membran adalah sebagai berikut
a) Kurang cocok untuk menghitung sampel dengan jumlah mikroba yang
terlalu pekat walaupun pengenceran dapat dilakukan dengan
pengenceran bertingkat.
b) Beberapa jenis mikroba yang berdiameter lebih kecil dari pori seperti
Rickettsia dan Mycoplasma mampu lolos dari pori kertas membran.
BAB III
SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Data filtrasi antara waktu dengan volume filtrat yang mengalir melalui
medium filter adalah sebagai berikut:
Waktu (det) 0,5 1,0 1,5 2,0
Volume (L) 0,7 1,35 1,92 2,48

Densitas filtrat 1,1 g/L, viskositas filtrat 3,22 cp, luas permukaan medium
filter 20 x 20 cm2 dengan pressure drop 0,98 atm. Bila konsentrasi slurry
mula-mula 18 g ampas per liter, hitunglah:
a. Tahanan spesifik ampas
b. tahanan medium filter

Jawaban:
Persamaan dasar laju filtrasi pada proses batch

Dalam soal diatas, persamaan yang dibutuhkan adalah


buat grafik data yang ada t/V vs. V
t (det) 0,5 1,0 1,5 2,0
Volume (L) 0,7 1,35 1,92 2,48
t/V 0,71428571 0,74074 0,78125 0,80645

Dari tabel dibuat grafik dan cari persamaan pendekatan linearnya

Maka didapat
a = Kp/2 = 18,468
b = B = 12,436

g
0,03 x α x 18 g
cm·s
36,939 = 400 cm2 x 0,98

α = 26812,8

g
0,03 x Rm
cm.s
12,436 = 400 cm2 x 0,98

Rm = 162497,0667
BAB IV
PERAN FILTRASI DALAM INDUSTRI KIMIA

Filtrasi merupakan salah satu aplikasi dari pengaliran fluida melalui


packed bed yang paling sering ditemui di industri-industi. Filtrasi di dalam
industri selalu menangani bahan dalam jumlah besar, sehingga mengedepankan
aspek ekonomis yaitu jumlah aliran yang banyak dan menginginkan pressure drop
yang kecil, sehingga sering digunakan media filter dengan ukuran menegah.
Tujuan dari proses filtrasi adalah untuk memisahkan solid dari fluida
pembawanya. Sebagai contoh adalah penyaringan teh yang kita seduh dipagi hari.
Pada tiap proses filtrasi, pemisahan solid ini didapatkan dengan melewatkan fluida
melalui media porous penyaring. Partikel solid yang berada dalam fluida
terperangkap di dalam pori-pori media penyaring (bila media tersebut berpori),
setelah pori tertutup, solid tersebut akan menumpuk dan terkumpul di permukaan
media penyaring.
Salah satu proses yang penting di dalam ilmu keteknik-kimiaan adalah
separasi. Bila pemisahan yang diinginkan itu antara fluida dan padatan maka
proses ini lebih dikenal dengan filtrasi. Pada proses filtrasi ini penting untuk
dipertimbangkan apakah produk yang diinginkan itu padatan atau fluida yang
telah dipisahkan oleh alat filtrasi tersebut. Sebagai contoh dapat diambil peralatan
“Bag Filter” pada pabrik semen yang berguna utuk menyaring debu semen halus
bersama aliran udara, produk yang diinginkan adalah partikel solid, sebaliknya
pada penggunaan filter press dalam memisahkan garam penetralisir NaCl dari
produk liquid yang diinginkan, 1,2,6 hexane triol. Fluida yang ditangani pada
proses filtrasi ini dapat berupa liquid dapat pula gas. Produk yang diinginkan
dapat berupa fluidanya ataupun solidnya, tapi itu semua berdasar atas konsep yang
sama yaitu filtrasi.
BAB V
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan. Atau dapat dikatakan bahwa proses filtrasi
merupakan suatu metode pemisahan partikel padatan tersuspensi dalam
sebuah campuran tertentu dengan melewatkan campuran tersebut pada
suatu medium filter yang memiliki pori-pori dengan ukuran tertentu.
2. Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya
bersama-sama dengan cairan. Beberapa filter medium yang sering
digunakan antara lain seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh)
gulungan baja tahan karat berbentuk koil, kain kasa dan lain-lain.
3. Filtrasi dapat digunakan untuk membersihkan air dan sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,
menghilangkan pengotor pada air suntik injeksi dan untuk membersihkan
sirup dari kotoran yang ada pada gula.

3.2 Saran
Pemisahan bahan merupakan metode yang penting dala industri untuk
memperoleh bahan dengan ukuran, atau fraksi yang diinginkan. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman mengenai pemisahan ukuran dan juga prinsip-prinsip
pemisahan bahan, beserta alat-alat terkait pemisahan bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. 1978. Unit Operations. Charles E. Tuttle Company : Tokyo, Japan.
Fatyasah.
2011.Filtrasi.http://www.fatyasahknowledge.wordpress.com/2011/11/15/filt
rasi. Diakses pada tanggal 15 April 2018.
Idrial. 1987. Peralatan Pengolah Hasil Pertanian. Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian, IPB.
Magnom.2013. How Magnom Works Enhanced Field Effects.
http://www.magnom.com/index.php/teach/howitworks /diakses pada
tanggal 15 April 2018.
Rahayu, Didah.2008. Pemisahan Campuran.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008. Diakses pada
tanggal 15 April 2018.
Zulfikar.2011. Filtrasi. http://www.chem-is-try-org/materi_kimia/kimia-
kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/filtrasi-2 diakses pada tanggal 15
April 2018.

Anda mungkin juga menyukai