Disusun Oleh:
Radia Sapitri (2230801079)
Dosen Pengampu :
Riri Novita Sunarti, M.Si
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pembuatan media dan sterilisasi yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui cara pembuatan media dan membedakan berbagai
media pertumbuhan mikroba.
2. Untuk mengetahui cara dan macam-macam sterilisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Media
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Isolasi
mikroorganisme untuk menjadi kultur murni dapat dilakukan dengan
menggunakan media pertumbuhan. Media sintetis yaitu media yang terdiri dari
bahan-bahan yang telah diketahui komposisinya seperti media Nutrient Agar.
Media alami yaitu media yang terdiri dari bahan-bahan alami seperti ekstrak
kentang, sari wortel dan umbi-umbian (Krihariyani et al., 2018).
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat
hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas
atau di dalamnya. Selain itu, medium juga dipergunakan untuk isolasi,
perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah
mikroorganisme. Untuk menetapkan suatu jenis mikroba sebagai penyebab
penyakit harus terlebih dahulu mendapatkan dalam keadaan murni untuk
diselidiki sifat-sifatnya. Untuk tujuan tersebut sangat diperlukan suatu medium
sebagai tempat tumbuh dan isolasi mikroorganisme. Pembiakan mikroba dalam
laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan
pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme (Jayanti, 2019).
D. Macam-Macam Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses yang menghancurkan atau melenyapkan semua
kehidupan mikroba secara menyeluruh termasuk spora ada beberapa macam
sterilisasi yaitu:
a. Sterilisasi Secara Mekanik (Filtrasi)
Bahan yang tidak boleh dipanaskan seperti serum darah atau
beberapa Macam gula tertentu dapat disterilisasikan dengan cara fitrasi
(penyaringan). Sterilisasi menggunakan metode fitrasi biasanya
menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0,22 mikron atau
0,45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut (Sunarti,
2020).
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja praktikum pembuatan media dan sterilisai ini adalah
sebagai berikut:
a. Pembuatan media NA (Nutrient Agar)
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
pembuatan media NA.
2. Siapkan alumunium foil untuk menimbang media NA timbanglah
media menggunakan timbangan analitik sebanyak 1 gram.
3. Masukan media NA yang sudah ditimbang kedalam erlenmeyer dan
tambahkan 50 ml aquades.
4. Kemudian masukan magnetic stirer kedalam erlenmeyer dan mulut
erlenmeyer ditutup selanjutnya media dihomogenkan diatas hot plate.
5. Setelah media dihomogenkan media siap untuk disterilisasi
menggunakan autoklaf.
b. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
pembuatan media PDA.
2. Siapkan alumunium foil untuk menimbang media PDA timbanglah
media menggunakan timbangan analitik sebanyak 1,95 gram.
3. Masukan media NA yang sudah ditimbang kedalam erlenmeyer dan
tambahkan 50 ml aquades.
4. Kemudian masukan magnetic stirer kedalam erlenmeyer dan mulut
erlenmeyer ditutup selanjutnya media dihomogenkan diatas hot plate.
5. Setelah media dihomogenkan media siap untuk disterilisasi
menggunakan autoklaf.
c. Sterilisasi Alat dan Bahan Praktikum Pembuatan Media
1. Alat- alat seperti cawan petri dibungkus menggunakan kertas.
2. Setelah cawan petri dibungkus kemudian masukkanlah cawan petri dan
media NA, PDA tadi kedalam keranjang autoklaf.
3. Masukkan kedalam autoklaf dan diatur pada mode 2 selama 15 menit
dengan pengaturan tekanan sebesar 17,5 psi dan suhu 121°C.
4. Setelah suhu autoklaf dingin, keluarkan cawan petri dan media
kemudian disimpan diruang steril.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Pembuatan Media dan Sterilisasi
No Gambar Keterangan
Kemudian ditambahkan 50 ml
aquades dan dimasukkan
magnetic stirer kemudian mulut
erlenmeyer ditutup dengan
2 sumpelan yang telah dibuat
menggunakan kain kasa dan
kapas.
DAFTAR PUSTAKA
Astuty, E., & Angkejaya, O. W. (2022). Pelatihan Sterilisasi Alat Dan Bahan
Medis Pada Anggota Tim Bantuan Medis Vertebrae Fakultas Kedokteran
Universitas Pattimura. Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(5), 284–
290.
Atmanto, Y. K. A. A., Asri, L. A., & Kadir, N. A. (2022). Media Pertumbuhan
Kuman. Jurnal Medika Hutama, 4(1), 3072–3073.
Ayuni, Dkk. (2018). Pengetahuan Mahasiswa Pendidikan Biologi Tentang
Peralatan Laboratorium Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol 1, No 1.
Azzahra, Jamilatun, & Aminah. (2020). Perbandingan Pertumbuhan Aspergillus
fumigatus pada Media Instan Modifikasi Carrot Sucrose Agar dan Potato
Dextrose Agar. Jurnal Mikologi Indonesia, 4(1), 168–174.
Fatmariza, M., Inayati, N., & Rohmi. (2017). Tingkat Kepadatan Media Nutrient
Agar Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal Analis
Medika Bio Sains, 4(2), 69–73.
Gufron, G. N. R., Pestariati, & Syamsul Arifin. (2022). Ability Analysis Of Waste
Milkfish (Chanos chanos) As Alternative Medium Of Nutrient Agar On
Escherichia coli And Staphylococcus aureus Growth. Medicra (Journal of
Medical Laboratory Science/Technology), 5(2), 74–79.
Halimah, N., Apriani, I., & Sunarti, R. N. (2022). Tepung Umbi Gadung
(Dioscorea hispida Dennst) Sebagai Alternatif Media Pengganti Media PDA
(Potato Dextrose Agar). Organisms, 2(2), 85–94.
Harahap, D. G. S. (2021). Dasar-Dasar Mikrobiologi Dan Penerapannya. In A.
Masruroh (Ed.), Widina Bhakti Persada Bandung (Vol. 1, Issue 69). Widina
Bhakti Persada Bandung.
Harjanto, S., & Raharjo, R. (2017). Peran Laminar Air Flow Cabinet Dalam Uji
Mikroorganisme Untuk Menunjang Keselamatan Kerja Mahasiswa Di
Laboratorium Mikrobiologi. Metana, 13(2), 55–57.
Jayanti, A. K. (2019). Potensi Kacang Hijau Sebagai Media Alternatif
Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus [Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang].
Juariah, S., & Tiana, R. (2021). Media Alternatif Pertumbuhan Staphylococcus
aureus Dari Biji Durian (Durio zibethinus murr). Meditory : The Journal of
Medical Laboratory, 9(1), 19–25.
Krihariyani, D., Woelansari, E. D., & Kurniawan, E. (2018). Pola Pertumbuhan
Staphylococcus aureus pada Media Agar Darah Manusia Golongan O, AB,
dan Darah Domba Sebagai Kontrol. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan,
3(2), 1–10.
Maulana, D. A., & Simanjuntak, R. (2021). Sistem Perawatan Mesin Autoclave.
Mecha Jurnal Teknik Mesin, 4(1), 1–5. http://www.mechajtm.org/
Putra, S. F., Fitri, R., & Fadilah, M. (2021). Pembuatan Media Tumbuh Bakteri
Berbasis Lokal Material. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 1(2), 1043–
1050. https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/
view/302
Rafika, Armah, Z., Naim, N., Pratama, R., & Khaeriatussa’ada. (2022).
Perbandingan Pertumbuhan Candida albicans Pada Media Potato Dextrose
Agar (Pda) Dan Chrom Agar Candida (Cac). Jurnal Medika Karya Ilmiah
Kesehatan, 7(2).
Rosmania, & Yuniar. (2021). Pengaruh Waktu Penyimpanan Inokulum
Escherichia coli dan Staphilococcus aureus Pada Suhu Dingin Terhadap
Jumlah Sel Bakteri di Laboratorium Mikrobiologi. Jurnal Penelitian Sains,
23(3), 117.
Sunarti, R.N. (2020). Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan.
Palembang: Universitas Islam Negeri Raden Fatah.
Thohari, N. M., Pestariati, & Istanto, W. (2019). Pemanfaatan Tepung Kacang
Hijau (Vigna radiata L.) Sebagai Media Alternatif NA (Nutrient Agar) Untuk
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Jurnal Analis Kesehatan Sains, 8(2),
725–737.
Utomo, S. B., Indrato, T., & Putra, M. P. A. T. (2019). Modifikasi Autoclave
Hansin Hs-85e Berbasis Programmable Logic Control. Jurnal Teknokes,
12(2), 41–49.