Spesifikasi dari alat ini sendiri adalah terdiri dari motor yang berputar,
dimana terdapat gir reduksi, gir pinion, dan juga caliber sebagai komponen utama
roller mill.dan terdapat mesin yang berputar seperti spinel kopling diantara kaliber
dan gir pinion. Proses pengerollan billet-billet dilakukan oleh caliber dalam
mengolah bahan yang akan dihancurkan (Priambodo, 2008).
Cara kerja mesin ini yang terpenting adalah cara pengoperasian terlebih
dulu dengan menekan tombol power on pada panel listrik yang sudah disediakan
maka mesin akan langsung dalam keadaan hidup dan siap untuk beroprasi sesuai
dengan fungsinya, jika sudah selesai maka dengan menakan tomol power off
maka mesin roller mill akan segera mati. Kemudian cara kerja dari mesin ini
setelah mesin dihidupkan akan langsung mengarah pada perputaran motor starter
yang berfungsi sebagai penggerak gir reduksi, gir pinion, dan juga caliber sebgai
komponen utama roller mill (Yoserizal, 2009).
Alat Slicing and Facking merupakan mesin pengiris yang digunakan untuk
memotong bahan yang banyak mengandung serat. Alat ini digunakan dalam
berbagai keperluan yaitu dengan mangganti fungsi pisau pemotong. Terdapat
berbagai ukuran yang berbeda mulai dari yang kecil hingga yang besar.
Sedangkan flacking digunakan untuk mengecilkan bahan menjadi bentuk pipih,
diatur berdasarkan penyesuaian bentuk mata pisau potong (Nugroho, 2007).
Gambar 1. Alat Slicing dan Flacking
Spesifikasi dari alat slicing dan flacking terdiri dari dimensi yang
berukuran dari 30 x 54 x 55 cm, berbahan stainless steel, sistem yang digunakan
berupa press manual dengan diameter pisau sesuai dengan kebutuhan. Dalam
beberapa design yang ada terdapat desain dengan gaya sentrifugal, sehingga buah
keras secara bersamaan diiris stationer dipasang didalam sebuah tabung. Desain
mirip seperti Hydrocutter, makanan yang disampaikan oleh air dengan kecepatan
diatas pisau tetap.
Cara kerja alat ini sama dengan pisau, sehingga menggiris dan
memmipihkan bahan. Dengan prinsip memotong bahan. Penggunaan alat ini dapat
digunakan untuk berbagai keperluan yaitu dengan mengganti pisaunya. Terdapat
tiga macam pisau yaitu pisau dengan ketebalan 1 mm, 0,5 cm dan pisau
berbentuk bundaran. Pisau bulat digunakan untuk memotong bahan dengan hasil
memanjang.
Cara kerja alat ini adalah pertama-tama bahan diiris kemudian dipotong
sehingga berbentuk kubus atau dadu dengan mata pisau yang berputar. Potongan
yang telah dihasilkan diumpankan kembali pada pisau berputar bagian kedua yang
beroperasi pada bagian sebelah kanan sudut dari pisau yang pertama sehingga
memotong bahan menjadi berbentuk kubus.
Cara kerja alat ini hampir mirip dengan cara kerja dengan alat-alat
pengecilan ukuran yang lain. Dimana pengecilan ukuran dilakukan dengan
mengoyak dan menghancurkan bahan yang ada sampai menjadi partikel-partikel
yang halus. Alat ini menggunakan energi yang berasal dari listrik, dimana listrik
tersebut akan menggerakkan mesin yang ada didalam alat untuk bergerak dan
akhirnya menghancurkan bahan yang ada didalamnya.
Spesifikasi alat ini terdiri dari bahan stainless steel, dimana terdapat
corong diatas dan dibawah alat. Corong tersebut digunakan untuk memasukkan
dan mengeluarkan bahan yang akan diproses dengan mengecilkan ukurannya.
Selain itu alat ini menggunakan mesin sebagai alat bantu untuk menggerakkan alat
yang digunakan. Sumber energi yang digunakan adalah energi listrik. Alat ini
digunakan untuk menghancurkan bahan hingga menjadi bubur, contoh yang
banyak menggunakan alat ini adalah pabrik kertas dalam merubah kulit kayu
menjadi bubur kertas.
Cara kerja pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis, kimia, dan
semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan
dengan menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal di
antaranya PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi
kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam
proses ini di antaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan
memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang
memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada
pulp dengan proses mekanis.
DAFTAR PUSTAKA
Umardani, Yusuf. Formulasi Wafer Krim yang Difortifikasi Zat Gizi Mikro
untuk Remaja dan Perkiraan Umur Simpannya. Jurnal Rotasi. 9(4).