Anda di halaman 1dari 10

2.

3 Alat dan Mesin Pengecilan Ukuran (Size Reduction)


2.3.1 Ball Mill (Ball Breaker)

Mesin Ball Mill sangat effektif digunakan untuk penggilingan berbagai


macam material menjadi bubuk halus. Mesin ini memiliki dua cara pengolahan
yaitu pengolahan secara kering dan pengolahan secara basah (Umardani, 2007)

Gambar 1. Alat Ball Mill


Mesin Ball Mill Berbentuk silinder, dan sering digunakan untuk
menumbuk cat, bijih besi, bahan keramik, dan bahan kimia keras tertentu. Dengan
berputar pada sumbu horisontal, ball mill secara efektif dapat mengkonversi
bahan keras menjadi bubuk longgar. Selain materi yang dimaksudkan untuk
menjadi tanah, Mesin Ball Mill juga mengandung bahan grinding. Bola keramik,
bola stainless steel, dan potongan batu api sering digunakan sebagai bahan
grinding. Hasilnya adalah bahan hancur yang kemudian dapat digunakan untuk
aplikasi lain. Sebuah indrustri Mesin Ball Mill memiliki kemampuan untuk
beroperasi secara terus menerus (Umardani, 2007).
Prinsip kerja alat ini yaitu melalui roda motor, poros eksentrik digerakkan
oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw plate bergerak seirama.
Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang terdiri dari jaw plate,
jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan
melalui pembukaan pemakaian.

2.3.2 Disc Mill


Disk mill merupakan jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan
produk dalam ukuran sedang maupun halus, seperti kedelai, jagung kentang
dan lainnya. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit ari, pembelah dan
penghancur biji kedelai dalm keadaan kering maupun basah.

Gambar 2. Alat Disk Mill

Spesifikasi alat ini memiliki tipe yang banyak pilihannya. Digolongkan


berdasarkan bahan pembuatan mesin. Penggeraknya sendiri memakai listrik,
montor bensin dan solar. Bahan stainless steel memiliki banyak model, dari
kapasitas dengan penggerak listrik tersedia 4 pilihan sedangkan untuk montor
bensin dan solar dengan 4 pilihan juga. Kapasitas pada tipe bahan stainless dari 15
kg hingga 45 kg. Kecepatan perputaran mesin yang dihasilkan sebesar 3000 rpm
sampai 5800 rpm. Sedangkan untuk disk mill dengan bahan plat besi memiliki 3
pilihan model. Kecepatan penepungan mesin bisa menghasilkan sebesar 3000
rpm, 5800 rpm dan 9000 rpm.
Prinsip dari penggunaan disk mill adalah bahan akan digiling dengan
menggunakan dua buah cakram penggiling. Bahan yang akan digiling berada
diantara dua cakram penggiling yang be rdiri vertikal. Satu buah cakram
bersifat statis (diam). Dan cakram yang satu lagi akan bergerak untuk
menggiling bahan. Tekanan dan gaya gunting berperan dalam hal ini.
2.3.3 Hammer Mil
Gambar 3. Alat Hammer Mill
Spesifikasi alat ini, memiliki daya tahan dan tenaga yang jauh lebih kuat
lantaran menggunakan sumber penggeraknya berupa bearing electromotor
berdaya 20 HP. Selain itu, kehalusan yang bisa didapatkan oleh mesin berjenis
adalah 85 sampai 100 mesh. Hal ini memang tergantung jenis bahan yang akan
dihaluskan. Terbuat dari plat besi, berdimensi 120 x 100 x 50 cm, berkapasitas
mesin 300 kg per jam dan 13 HP motor diesel.
Cara kerja dari alat Hammer mill adalah menggunakan prinsip tumbukan.
Prinsip ini merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan, ada
kapasitas besar dan kapasitas kecil. Mesin hammer mill sangat efektif dan
pembuatannya mudah namun hasil gilingan yang bervariasi lama sekali
didapatkan dan daya dibutuhkan untuk kapasitas besar dengan muatan penuh (6-9
kW).

2.3.4 Roller Mill


Gambar 4. Alat Roller Mill

Spesifikasi dari alat ini sendiri adalah terdiri dari motor yang berputar,
dimana terdapat gir reduksi, gir pinion, dan juga caliber sebagai komponen utama
roller mill.dan terdapat mesin yang berputar seperti spinel kopling diantara kaliber
dan gir pinion. Proses pengerollan billet-billet dilakukan oleh caliber dalam
mengolah bahan yang akan dihancurkan (Priambodo, 2008).
Cara kerja mesin ini yang terpenting adalah cara pengoperasian terlebih
dulu dengan menekan tombol power on pada panel listrik yang sudah disediakan
maka mesin akan langsung dalam keadaan hidup dan siap untuk beroprasi sesuai
dengan fungsinya, jika sudah selesai maka dengan menakan tomol power off
maka mesin roller mill akan segera mati. Kemudian cara kerja dari mesin ini
setelah mesin dihidupkan akan langsung mengarah pada perputaran motor starter
yang berfungsi sebagai penggerak gir reduksi, gir pinion, dan juga caliber sebgai
komponen utama roller mill (Yoserizal, 2009).

2.3.5 Slicing and Facking

Alat Slicing and Facking merupakan mesin pengiris yang digunakan untuk
memotong bahan yang banyak mengandung serat. Alat ini digunakan dalam
berbagai keperluan yaitu dengan mangganti fungsi pisau pemotong. Terdapat
berbagai ukuran yang berbeda mulai dari yang kecil hingga yang besar.
Sedangkan flacking digunakan untuk mengecilkan bahan menjadi bentuk pipih,
diatur berdasarkan penyesuaian bentuk mata pisau potong (Nugroho, 2007).
Gambar 1. Alat Slicing dan Flacking

Spesifikasi dari alat slicing dan flacking terdiri dari dimensi yang
berukuran dari 30 x 54 x 55 cm, berbahan stainless steel, sistem yang digunakan
berupa press manual dengan diameter pisau sesuai dengan kebutuhan. Dalam
beberapa design yang ada terdapat desain dengan gaya sentrifugal, sehingga buah
keras secara bersamaan diiris stationer dipasang didalam sebuah tabung. Desain
mirip seperti Hydrocutter, makanan yang disampaikan oleh air dengan kecepatan
diatas pisau tetap.

Cara kerja alat ini sama dengan pisau, sehingga menggiris dan
memmipihkan bahan. Dengan prinsip memotong bahan. Penggunaan alat ini dapat
digunakan untuk berbagai keperluan yaitu dengan mengganti pisaunya. Terdapat
tiga macam pisau yaitu pisau dengan ketebalan 1 mm, 0,5 cm dan pisau
berbentuk bundaran. Pisau bulat digunakan untuk memotong bahan dengan hasil
memanjang.

2.3.6 Dicing equipment

Dicing equipment adalah sebuah alat yang digunakan untuk memotong


bahan yang semula berukuran besar menjadi ukurang yang lebih kecil. Biasanya
alat ini digunakan untuk memotong sayuran. Namun tidak menutup kemungkinan
bisa digunakan untuk memotong buah-buahan.

Gambar 2. Dicing Equipment


Spesifikasi mesin ini terdiri dari alat pemotong yang berupa pisau yang
digunakan untuk memotong sayur yang akan dipotong menjadi pipih. Kapasitas
mesin ini bisa sampai 200 potongan dalam setiap mesin digunakan. Terbuat dari
stainless steel, terdiri dari banyak model dan tipe.

Cara kerja alat ini adalah pertama-tama bahan diiris kemudian dipotong
sehingga berbentuk kubus atau dadu dengan mata pisau yang berputar. Potongan
yang telah dihasilkan diumpankan kembali pada pisau berputar bagian kedua yang
beroperasi pada bagian sebelah kanan sudut dari pisau yang pertama sehingga
memotong bahan menjadi berbentuk kubus.

2.3.7 Shredding equipment

Shredding equipment (mesin pencacah) berfungsi untuk memperkecil


ukuran memperkecil ukuran bahan baku pakan. Alat pencacah digunakan untuk
mengolah limbah agroindusri. Limbah agroindustri perlu dicacah agar ukurannya
lebih kecil, sehingga memudahkan dalam proses fermentasi. Alat pencacah bisa
digerakkan dengan mesin atau dinamo. Dengan mesin berkekuatan 8-10HP, alat
pencacah bisa mencacah limbah agroindustri sebanyak 400-600 kg/am. Jika tidak
tersedia mesin pencacah, limbah agroindustri bisa dicacah secara manual dengan
bantuan pisau atau alat lainnya (Guntoro, 2008).

Gambar 3. Alat Shreeding


Spesifikasi dari alat ini adalah penggerak berupa mesin atau dinamo.
Dengan mesin berkekuatan 8-10 HP, alat ini dapat mencacah bahan ataupun
limbah dari agroindustri. Kapasitas mesin ini dapat mengolah hingga 400-600
kg/am.

Cara kerja alat ini hampir mirip dengan cara kerja dengan alat-alat
pengecilan ukuran yang lain. Dimana pengecilan ukuran dilakukan dengan
mengoyak dan menghancurkan bahan yang ada sampai menjadi partikel-partikel
yang halus. Alat ini menggunakan energi yang berasal dari listrik, dimana listrik
tersebut akan menggerakkan mesin yang ada didalam alat untuk bergerak dan
akhirnya menghancurkan bahan yang ada didalamnya.

2.3.8 Pulping equipment

Gambar 4. Alat pulping

Spesifikasi alat ini terdiri dari bahan stainless steel, dimana terdapat
corong diatas dan dibawah alat. Corong tersebut digunakan untuk memasukkan
dan mengeluarkan bahan yang akan diproses dengan mengecilkan ukurannya.
Selain itu alat ini menggunakan mesin sebagai alat bantu untuk menggerakkan alat
yang digunakan. Sumber energi yang digunakan adalah energi listrik. Alat ini
digunakan untuk menghancurkan bahan hingga menjadi bubur, contoh yang
banyak menggunakan alat ini adalah pabrik kertas dalam merubah kulit kayu
menjadi bubur kertas.
Cara kerja pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis, kimia, dan
semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan
dengan menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal di
antaranya PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi
kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam
proses ini di antaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan
memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang
memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada
pulp dengan proses mekanis.
DAFTAR PUSTAKA

Guntoro,S. 2008. Membuat Pakan Ternak dari Limbah Perkebunan. Jakarta :


Agromedia Pustaka.

Nugroho, Adityo. 2007. Operasi Sistem Kelistrikan PT. Japfa Comfed


Indonesia TBK. PKL. ITS: Surabaya.

Priambodo, Dimas. 2008. Analisis Penerapan SOP (Standart Operating


Procedure) pada Proses Pengemasan Suplemen Makanan “Protein” di
PT Otsuka Indonesia Malang Jawa Timur. PKL. Universitas Brawijaya:
Malang.

Suganal. 2009. Rancangan Proses Pembuatan Briket Batubara


Nonkarbonisasi Skala Kecil Dari Batubara Kadar Abu Tinggi. Jurnal
Teknologi Mineral dan Batubara. 05 (13): 18-19.

Umardani, Yusuf. Formulasi Wafer Krim yang Difortifikasi Zat Gizi Mikro
untuk Remaja dan Perkiraan Umur Simpannya. Jurnal Rotasi. 9(4).

Yoserizal, Yosta. 2009. Manajemen Perawatan (Maintenance) Mesin Dan


Peralatan Pada Departemen Filling Di PT Greenfields Indonesia . PKL.
Universitas Brawijaya: Malang.

Anda mungkin juga menyukai