Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

SATUAN OPERASI DAN PROSES


ALAT PENGECILAN UKURAN

Disusun Oleh :
Nama : Restu Putra Abdi
Nim : 155100301111072

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
ALAT PENGECILAN UKURAN BAHAN KERING
Pengecilan ukuran merupakan suatu tahapan yang berfungsi untuk
mengecilkan suatu ukuran dari suatu obyek. Pengecilan digunakan untuk
memperbesar luas permukaan sehingga dapat mempermudah proses
pengolahan lanjutan yang akan dilakukan. Pengecilan ukuran bahan hasil
pertanian bertujuan untuk mendapatkan bentuk pangan sesuai yang diinginkan
seperti agar lebih indah, bentuk lebih bervariasi serta mudah diolah. Operasi
pengecilan ukuran sangat penting dalam pengolahan bahan hasil pertanian, baik
itu dalam keadaan basah maupun kering.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pasca panen
membuat operasi pengecilan tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga
dengan menggunakan mesin-mesin yang memiliki daya besar dan efisien. Setiap
bahan hasil pertanian memiliki teknik pengecilan ukuran yang berbeda-beda,
tergantung karakteristik bahan, sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologisnya.
Sehingga dibawah ini dijelaskan tentang alat-alat pengecilan ukuran yang
digunakan pada bahan-bahan pertanian yang kering, berikut penjelasannya :

1. Ball Mill (Ball Breaker)


Mesin Ball Mill sangat effektif digunakan untuk penggilingan berbagai
macam material menjadi bubuk halus. Mesin ini biasa digunakan pada industri
pengolahan pangan dan sebagainya. Mesin ini memiliki dua cara pengolahan
yaitu pengolahan secara kering dan pengolahan secara basah. Mesin Ball Mill
adalah produk utama dalam industri penggilingan. Secara luas digunakan untuk
pengolahan penepungan dan lain-lain. Salah satu pengaplikasian menggunakan
alat ini adalah pembuatan krim wafer. Bahan untuk pembuatan adonan krim
adalah minyak sawit, gula, shortening, susu bubuk full cream, whey bubuk,
garam, bahan pengisi, lesitin kedelai, dan flavor. Pemilihan formula wafer
fortifikasi dilakukan dengan uji organoleptik metode rating hedonik. Persiapan
awal yang perlu dilakukan adalah menimbang bahan-bahan tersebut sesuai
formula wafer yang ada. Proses pembuatan krim ini menggunakan alat ball mill.
Ball Mill adalah peralatan penting untuk penggilingan setelah bahan hancur. Ini
adalah alat yang efisien untuk penggilingan berbagai bahan menjadi bubuk.
Mesin Ball Mill Berbentuk silinder, dan sering digunakan untuk menumbuk
cat, bijih besi, bahan keramik, dan bahan kimia keras tertentu. Dengan berputar
pada sumbu horisontal, ball mill secara efektif dapat mengkonversi bahan keras
menjadi bubuk longgar. Selain materi yang dimaksudkan untuk menjadi tanah,
Mesin Ball Mill juga mengandung bahan grinding. Bola keramik, bola stainless
steel, dan potongan batu api sering digunakan sebagai bahan grinding. Hasilnya
adalah bahan hancur yang kemudian dapat digunakan untuk aplikasi lain.
Sebuah indrustri Mesin Ball Mill memiliki kemampuan untuk beroperasi secara
terus menerus.

Gambar 1. Alat Ball Mill


Cara kerja alat ini menyerupai prinsip kerja jaw crusher. Jaw Crusher
bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor, poros eksentrik
digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw plate bergerak
seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang terdiri dari
jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan
diberhentikan melalui pembukaan pemakaian.

2. Disc Mill
Disk mill merupakan jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan
produk dalam ukuran sedang maupun halus, seperti kedelai, jagung kentang dan
lainnya. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit ari, pembelah dan penghancur
biji kedelai dalm keadaan kering maupun basah.
Spesifikasi alat ini memiliki tipe yang banyak pilihannya. Digolongkan
berdasarkan bahan pembuatan mesin. Penggeraknya sendiri memakai listrik,
montor bensin dan solar. Bahan stainless steel memiliki banyak model, dari
kapasitas dengan penggerak listrik tersedia 4 pilihan sedangkan untuk montor
bensin dan solar dengan 4 pilihan juga. Kapasitas pada tipe bahan stainless dari
15 kg hingga 45 kg. Untuk bahan stainless sangat cocok untuk pembuatan
tepung dengan mengutamakan pola kebersihannya. Kecepatan perputaran
mesin yang dihasilkan sebesar 3000 rpm sampai 5800 rpm. Sedangkan untuk
disk mill dengan bahan plat besi memiliki 3 pilihan model. Kecepatan
penepungan mesin bisa menghasilkan sebesar 3000 rpm, 5800 rpm dan 9000
rpm. Kami juga menyediakan mesin penepung listrik dengan model 9FZ-23. Di
model ini memiliki fungsi pembuatan tepung dengan hasil kering. Untuk hasil
potongan berukuran 1 hingga 4 mm. Mesin ini dilengkapi saringan dengan
ukuran 1, 3 dan 4 mm namun untuk standart yang digunakan yakni 2 mm.

Gambar 2. Alat Disk Mil


Disk mill merupakan alat yang memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang
sama seperti dengan stone mill. Keduanya sama-sama memiliki dua piringan
yang dipasangkan pada sebuah shaft. Terdapat dua macam disk mill yaitu (1)
disk mill yang bergerak pada satu roda dan roda lainnya stasioner dan (2) disk
mill dimana kedua rodanya bergerak. Pada keadaan pertama, satu piringan
terpasang permanen (stasioner) pada badan mesin. Sedangkan pada keadaan
kedua, piringan berputar bersamaan dalam arah putaran yang berlawanan satu
dengan lainnya. Bahan yang akan diproses dimasukkan melalui bagian atas alat
(corong pemasukan) yang mempunyai penampung bahan. Selama proses,
bahan akan mengalami gesekan diantara kedua piringan sehingga ukurannya
menjadi lebih kecil dan halus.

3. Hammer Mill
Pada proses pembuatan batu bara, alat hammer mills memiliki fungsi.
Batubara dari stockpile digerus menggunakan alat Jaw crusher dan hammer mill.
Produk dari Jaw crusher berukuran – 2 cm, kemudian dilanjutkan penggerusan
dengan Hammer Mill sampai berukuran – 3 mm. Perpindahan bahan pada
proses penggerusan dilakukan menggunakan conveyor belt atau pneumatic
conveyor. Hammer mill merupakan mesin dengan daya terbesar, yaitu mampu
mencapai 250 KW, dengan rating arus sebesar 480 KW. Setting arus sebesar
270 A.
Gambar 3. Alat Hammer Mill
Spesifikasi alat ini, memiliki daya tahan dan tenaga yang jauh lebih kuat
lantaran menggunakan sumber penggeraknya berupa bearing electromotor
berdaya 20 HP. Selain itu, kehalusan yang bisa didapatkan oleh mesin berjenis
adalah 85 sampai 100 mesh. Hal ini memang tergantung jenis bahan yang akan
dihaluskan. Terbuat dari plat besi, berdimensi 120 x 100 x 50 cm, berkapasitas
mesin 300 kg per jam dan 13 HP motor diesel.
Cara kerja dari alat Hammer mill adalah menggunakan prinsip tumbukan.
Prinsip ini merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan, ada
kapasitas besar dan kapasitas kecil. Mesin hammer mill sangat efektif dan
pembuatannya mudah namun hasil gilingan yang bervariasi lama sekali
didapatkan dan daya dibutuhkan untuk kapasitas besar dengan muatan penuh
(6-9 kW).

4. Roller Mill
Alat Roller mill adalah salah satu mesin utama yang diandalkan oleh
Industri pembuatan besi beton yang pada umumnya mesin tersebut bias
dikatakan sebagai mesin utama/mesin primer. Cara kerja mesin roller mill ini
adalah memecah billet – billet yang menjadi bahan baku dengan menggunakan
caliber pada mesin tersebut untuk merubah ukuranya sesuai dengan settingan.
Pada industri pembuatan besi beton setiap perusahaan terkadang menggunakan
mesin roller yang lebih dari 10 unit agar cepat terselesaikan dan juga agar hasil
produksi lebih bagus dengan beberapa mesin yang bekerja sesuai dengan
spesifikasinya dengan tugas yang berbeda–beda.
Gambar 4. Alat Roller Mill
Spesifikasi dari alat ini sendiri adalah terdiri dari motor yang berputar,
dimana terdapat gir reduksi, gir pinion, dan juga caliber sebagai komponen
utama roller mill.dan terdapat mesin yang berputar seperti spinel kopling diantara
kaliber dan gir pinion. Proses pengerollan billet-billet dilakukan oleh caliber dalam
mengolah bahan yang akan dihancurkan.
Cara kerja mesin ini yang terpenting adalah cara pengoperasian terlebih
dulu dengan menekan tombol power on pada panel listrik yang sudah disediakan
maka mesin akan langsung dalam keadaan hidup dan siap untuk beroprasi
sesuai dengan fungsinya, jika sudah selesai maka dengan menakan tomol power
off maka mesin roller mill akan segera mati. Kemudian cara kerja dari mesin ini
setelah mesin dihidupkan akan langsung mengarah pada perputaran motor
starter yang berfungsi sebagai penggerak gir reduksi, gir pinion, dan juga caliber
sebgai komponen utama roller mill.
Motor starter tersebut adalah sebagai jantung utama dari mesin ini. Dengan
memutar yang pertama dari gir reduksi yang menjalur pada gir pinion dan
kemudian dengan melalui prosses pemutaran yang dilakukan oleh spinel kopling
diantara kaliber dan gir pinion. Dan selanjutnya adalah tugas caliber yang
mengerjakan prosses pengerollan billet-billet.
ALAT PENGECILAN UKURAN BAHAN PADAT
Pengeringan adalah proses penghancuran atau pemotongan suatu
bentuk padatan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil oleh gaya mekanik.
Bahan padat (solid) bisa dihancurkan dengan banyak cara seperti kompresi,
pukulan, atrisi, dan pemotongan. Tujuan pengecilan ukuran adalah
mengupayakan suatu bahan memenuhi spesifikasi tertentu, agar sesuai dengan
bentuk yang diingingkan. Untuk memenuhi spesifikasi tersebut, ukuran partikel
bahan harus dikontrol. Kemampuan mesin atau perlatan yang digunakan dalam
pengecilan ukuran ditentukan oleh kapasitas mesin, tenaga atau energi yang
dibutuhkan tiap unit bahan, ukuran dan bentuk bahan sebelum dan sesudah
pengecilan ukuran. Terdapat beberapa alat yang digunakan untuk mengecilkan
ukuran bahan padat, sebagai berikut :

1. Slicing and Facking


Alat Slicing and Facking merupakan mesin pengiris yang digunakan untuk
memotong bahan yang banyak mengandung serat. Alat ini digunakan dalam
berbagai keperluan yaitu dengan mangganti fungsi pisau pemotong. Terdapat
berbagai ukuran yang berbeda mulai dari yang kecil hingga yang besar.
Sedangkan flacking digunakan untuk mengecilkan bahan menjadi bentuk pipih,
diatur berdasarkan penyesuaian bentuk mata pisau potong.

Gambar 1. Alat Slicing dan Flacking


Spesifikasi dari alat slicing dan flacking terdiri dari dimensi yang berukuran
dari 30 x 54 x 55 cm, berbahan stainless steel, sistem yang digunakan berupa
press manual dengan diameter pisau sesuai dengan kebutuhan. Dalam
beberapa design yang ada terdapat desain dengan gaya sentrifugal, sehingga
buah keras secara bersamaan diiris stationer dipasang didalam sebuah tabung.
Desain mirip seperti Hydrocutter, makanan yang disampaikan oleh air dengan
kecepatan diatas pisau tetap.
Cara kerja alat ini sama dengan pisau, sehingga menggiris dan
memmipihkan bahan. Dengan prinsip memotong bahan. Penggunaan alat ini
dapat digunakan untuk berbagai keperluan yaitu dengan mengganti pisaunya.
Terdapat tiga macam pisau yaitu pisau dengan ketebalan 1 mm, 0,5 cm dan
pisau berbentuk bundaran. Pisau bulat digunakan untuk memotong bahan
dengan hasil memanjang.

2. Dicing equipment
Dicing equipment adalah sebuah alat yang digunakan untuk memotong
bahan yang semula berukuran besar menjadi ukurang yang lebih kecil. Biasanya
alat ini digunakan untuk memotong sayuran. Namun tidak menutup kemungkinan
bisa digunakan untuk memotong buah-buahan.

Gambar 2. Dicing Equipment


Spesifikasi mesin ini terdiri dari alat pemotong yang berupa pisau yang
digunakan untuk memotong sayur yang akan dipotong menjadi pipih. Kapasitas
mesin ini bisa sampai 200 potongan dalam setiap mesin digunakan. Terbuat dari
stainless steel, terdiri dari banyak model dan tipe.
Cara kerja alat ini adalah pertama-tama bahan diiris kemudian dipotong
sehingga berbentuk kubus atau dadu dengan mata pisau yang berputar.
Potongan yang telah dihasilkan diumpankan kembali pada pisau berputar bagian
kedua yang beroperasi pada bagian sebelah kanan sudut dari pisau yang
pertama sehingga memotong bahan menjadi berbentuk kubus.
3. Shredding equipment
Shredding equipment (mesin pencacah) berfungsi untuk memperkecil
ukuran memperkecil ukuran bahan baku pakan. Alat pencacah digunakan untuk
mengolah limbah agroindusri. Limbah agroindustri perlu dicacah agar ukurannya
lebih kecil, sehingga memudahkan dalam proses fermentasi. Alat pencacah bisa
digerakkan dengan mesin atau dinamo. Dengan mesin berkekuatan 8-10HP, alat
pencacah bisa mencacah limbah agroindustri sebanyak 400-600 kg/am. Jika
tidak tersedia mesin pencacah, limbah agroindustri bisa dicacah secara manual
dengan bantuan pisau atau alat lainnya.

Gambar 3. Alat Shreeding


Spesifikasi dari alat ini adalah penggerak berupa mesin atau dinamo.
Dengan mesin berkekuatan 8-10 HP, alat ini dapat mencacah bahan ataupun
limbah dari agroindustri. Kapasitas mesin ini dapat mengolah hingga 400-600
kg/am.
Cara kerja alat ini hampir mirip dengan cara kerja dengan alat-alat
pengecilan ukuran yang lain. Dimana pengecilan ukuran dilakukan dengan
mengoyak dan menghancurkan bahan yang ada sampai menjadi partikel-partikel
yang halus. Alat ini menggunakan energi yang berasal dari listrik, dimana listrik
tersebut akan menggerakkan mesin yang ada didalam alat untuk bergerak dan
akhirnya menghancurkan bahan yang ada didalamnya.

4. Pulping equipment
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat
(kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis,
semikimia, kimia). Pulp terdiri dari serat - serat (selulosa dan hemiselulosa)
sebagai bahan baku kertas.
Gambar 4. Alat pulping
Spesifikasi alat ini terdiri dari bahan stainless steel, dimana terdapat corong
diatas dan dibawah alat. Corong tersebut digunakan untuk memasukkan dan
mengeluarkan bahan yang akan diproses dengan mengecilkan ukurannya.
Selain itu alat ini menggunakan mesin sebagai alat bantu untuk menggerakkan
alat yang digunakan. Sumber energi yang digunakan adalah energi listrik. Alat ini
digunakan untuk menghancurkan bahan hingga menjadi bubur, contoh yang
banyak menggunakan alat ini adalah pabrik kertas dalam merubah kulit kayu
menjadi bubur kertas.
Cara kerja pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis, kimia, dan
semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan
dengan menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal di
antaranya PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi
kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam
proses ini di antaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan
memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang
memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada
pulp dengan proses mekanis.

Anda mungkin juga menyukai