Anda di halaman 1dari 8

Size Reduction

SIZE REDUCTION ( PENGECILAN UKURAN )


1. Latar belakang
Alat dan mesin dalam industri merupakan faktor fisik yang mendukung
peningkatan produktivitas kerja dalam industri. Bahan baku mentah yang akan
diproses secara industri tentunya perlu melalui beberapa tahapan untuk memenuhi
standar ukuran alat atau mesin produksi. Beberapa teknik dan metode dapat
dilakukan untuk melakukan perubahan bentuk pada bahan baku. Alat-alat pengecil
ukuran ini biasanya dikenal dengan Size Reduction. Alat pengecil ukuran ini
merupakan unit mesin yang digunakan untuk mengubah ukuran suatu bahan baku
supaya lebih mudah dilakukan proses produksi.
Karakteristik suatu bahan baku merupakan substansi utama yang secara garis
besar perlu dipertimbangkan dalam menentukan mesin pengecil ukuran yang tepat.
Kadar air suatu bahan baku serta kandungan penyusun suatu bahan baku tertentu
akan berbeda-beda setiap komoditinya. Sehingga mesin tertentu yang tepat perlu
diperhatikan kecocokannya dengan karakter bahan baku yang akan dikecilkan
ukurannya. Selain itu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah kapasitas mesin
dalam mengasilkan rendeman karena hal tersebut menyangkut efektif atau
tidaknya mesin pengecilan ukuran bekerja.
Alat dan mesin dalam industri merupakan faktor fisik yang mendukung
peningkatan produktivitas kerja dalam industri. Bahan baku mentah yang akan
diproses secara industri tentunya perlu melalui beberapa tahapan untuk memenuhi
standar ukuran alat atau mesin produksi. Beberapa teknik dan metode dapat
dilakukan untuk melakukan perubahan bentuk pada bahan baku. Alat-alat pengecil
ukuran ini biasanya dikenal dengan Size Reduction. Alat pengecil ukuran ini
merupakan unit mesin yang digunakan untuk mengubah ukuran suatu bahan baku
supaya lebih mudah dilakukan proses produksi.
Karakteristik suatu bahan baku merupakan substansi utama yang secara garis
besar perlu dipertimbangkan dalam menentukan mesin pengecil ukuran yang tepat.
Kadar air suatu bahan baku serta kandungan penyusun suatu bahan baku tertentu
akan berbeda-beda setiap komoditinya. Sehingga mesin tertentu yang tepat perlu
diperhatikan kecocokannya dengan karakter bahan baku yang akan dikecilkan
ukurannya. Selain itu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah kapasitas mesin
dalam mengasilkan rendeman karena hal tersebut menyangkut efektif atau
tidaknya mesin pengecilan ukuran bekerja.

1. Pengertian
Size reduction (pengecilan ukuran) berarti membagi suatu bahan padat menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil dari ukuran semula, sesuai dengan kebutuhan
dengan menggunakan gaya-gaya mekanis. Umumnya tujuan dari size reduction
adalah : memungkinkan pemisahan komponen yang tak dikehendaki dengan cara

mekanik, untuk mempercepat pelarutan, mempercepat reaksi kimia, untuk


memperkecil bahan-bahan berserat agar udah penaganannya, mempertinggi
kemampuan penyerapan,mempercepat transportasi, dan mempermudah proses
lanjut.
Di dalam industri pengolahan, zat padat itu diperkecil dengan berbagai cara sesuai
dengan tujuannya masing-masing. Bongkahan-bongkahan biji menth dihancurkan
supaya lebih mudah diolah pada tahap selanjutnya. Seperti bahan kimia sintetik
digiling mejadi tepung dengan cara grinder.
Karakteristik bahan terdiri dari :

Tingkat kekerasan bahan.

Tingkat fragile ( mudah pecah ) suatu bahan.

Tingkat kandungan serat-serat dalam bahan.

Kadar cairan bahan.

1. Tujuan
Secara umum tujuan dari size reduction yaitu untuk menghasilkan padatan dengan
ukuran maupun spesifik permukaan tertentu dan memecahkan bagian dari mineral
atau Kristal dari persenyawaan kimia yang terpaut pada padatan tertentu (Indra,
2012). Selain itu menurut Brennan et.al. (1974), pengecilan ukuran bertujuan untuk
membantu proses ekstraksi, memperkecil bahan sampai dengan ukuran tertentu
dengan maksud tertentu, memperbesar luas permukaan bahan untuk proses
lebihlanjut, danmembantu proses pencampuran.
Tujuan Size Reduction juga adalah sebagai berikut :

Meningkatkan daya larut.

Meningkatkan daya guna ( mempermudah dalam penggunaan bahan ).

Mempermudah dalam proses pencampuran bahan.

Mempermudah penyimpanan dan penanganan bahan padat.

1. Mekanisme
Mekanisme Size Reduction

Gambar1. Mekanisme size reduction


Perlakuan Dan Penaganan Partikel Padatan
Semua bentuk dan ukuran dapat ditentukan dalam padatan, sedangkan yang
terpenting dalam pandangan teknik kimia adalah pertikel-partikel kecil. Pemahaman

sifat-sifat dari massa partikel padat diperlukan dalam perencanaan proses dari
peralatan agar sesuai dengan aliran / arus yang mengandung padatan.
Sebuah partikel padatan mempunyai karakteristik dalam bentuk jika dilihat dari
ukurannya, bentuknya, density ( kerapatannya ). Partikel yang homogen
mempunyai density yang sama sebagai material curah. Partikel ini diperoleh dari
pemecahan padatan, misalnya : biji logam mempunyai density yang berbeda
dengan bahan curah.
Pengecilan ukuran (sizereduction) artinya membagi bagi suatu bahan padat
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan menggunakan gaya mekanis atau
menekan (Anonim,2011). Size reduction merupakan salah satu operasi dalam dunia
industry dimana komoditi pertanian dikecilkan ukurannya untuk menghasilkan suatu
produk yang memiliki nilai mutu dan nilai tambah yang tinggi. Operasi pengecilan
ukuran terbagi menjadi dua kategori yaitu untuk bahan padatan dan untuk cairan
(Smith, 1955).
Dalam dunia industri, Menurut Henderson dan Perry (1982), dikenal dua macam
pengecilan. Pengecilan ini pada prinsipnya yaitu diklasifikasikan berdasarkan pada
produk akhir yang dihasilkan yang dibagi menjadi dua yaitu pengecilan ekstrim dan
pengecilan yang relatif masih berukuran besar. Pengecilan ekstrim maksudnya yaitu
pengecilan ini menghasilkan produk dengan ukuran yang jauh lebih kecil daripada
sebelum dikecilkan. Sedangkan pengecilan yang kedua yaitu pengecilan dimana
produk yang dihasilkan masih berdimensi besar atau nisbah produk akhir dengan
awalnya tidak terlalu signifikan. Contoh pengecilan ektrim adalah pengecilan ukuran
dengan mesin penggiling dimana hasil produk gilingan adalah bahan dengan ukuran
yang relatif sangan kecil, misalnya tepung. Sedangkan contoh opererasi yang kedua
yaitu pemotongan dimana operasi ini menghasilkan bahan dengan ukuran yang
relatif masih besar.
Tipe mesin Size reduction (pengecilan ukuran) terbagi menjadi empat tipe yaitu
cutter (pemotongan), Crusher (penghancuran), grinder dan milling (penggilingan).
Operasi pemotongan biasanya dilakukan pada buah dan sayur yaitu untuk canning,
penghancuran yaitu diaplikasikan pada proses choping pada batang jagung untuk
pakan ternak, grinding untuk batu kapur dan bebijian, dan milling untuk
menghasilkan tepung (Raharjo, 1976).
Tipe mesin size reduction yang pertama adalah Crusher. Crusher merupakan Alat
size reduction yang memecahkan bongkahan padatan yang besar menjadi
bongkahanbongkahan yang lebih kecil, dimana ukurannya sampai batas beberapa
inch. Crusher terbagi menjadi dua yaitu Primary crusher dan Secondary crusher.
Primary crusher Mampu beroperasi untuk segala ukuran feed. Produk yang
dihasilkan mempunyai ukuran 610 inch. Sedangkan secondary crusher Mampu
beroperasi dengan ukuran feed, seperti di produk primary crusher dengan ukuran /4
inch. Tipe mesin size reduction yang kedua yaitu cutter (pemotong). Mesin tipe ini
mempunyai cara kerja yang berbeda dengan size reduction sebelumnya. Pada
cutter ini, cara kerjanya dengan memotong. Alat ini dipakai untuk produk ulet dan
tidak bisa diperkecil dengan cara sebelumnya. Ukuran produk yaitu 210 mesh.
Tipe mesin yang terakhir yaitu grinder dan miller. Mesin tipe ini beroperasi untuk

memecah bongkahan yang dihasilkan crusher, sehingga bongkahan ini menjadi


bubuk. Untuk intermediate grinder, produk yang dihasilkan 40 mesh. Ultrafine
grinder hanya dapat menerima ukuran feed lebih kecil /4 mesh.
Ada berbagai macam alat pemecah sedang (grinder),diantaranya adalah ball
mill,dan attrition mill.
1. Ball mill

Gambar2. Ball Mil


Ball/road mill adalah salah satu alat penghalus yang menggunakan road (batang)
sebgai penggiling. Alat ini terdiri dari suatu shell slinder yang didalamnya terdapat
media penggiling, yang tercampur dengan bahan gilingan dan akhirnya terjadi
tumbukan terhadap bahan gilingan dengan road. Biasanya media penggiling
tersebut dipasang parallel dengan sumbu putar, batang (road) biasanya terbuat dari
baja karbon.
Prinsip kerja alat ini adalah material akan di perhalus akibat tumbukan antara
batang penggiling yang berada dalam shell silinder ynag berputar pada sumbu
putar horizontal
1. Attrition mill

Gambar3. Attrition Mill


Attrition mill mempunyai piring-piring yang biasanya terbuat dari baja. piringpiring (circular disc) tersebut berputar. sumbu piring biasanya horizontal tapi
terkadang vertikal. Bahan yang digunakan biasanya partikel-partikel solid yang
lunak.
Prinsip kerjanya adalah umpan masuk melalui bukaan pada pusat piring (circular
disc), umpan akan mengalami gesekan diantara alur permukaan datar piring
tersebut setelah lebih halus maka umpan akan keluar yang sebelumya melewati
ayakan.
Pada intinya fungsi dari pengecilan ukuran adalah untuk mempermudah dalam
proses penyimpanan, untuk mempermudah dalam proses pengolahan, untuk
mempermudah dan mempercepat dalam proses pengeringan, dan untuk
selanjutnya diekstrak.
Terdapat 4 prinsip size reduction yaitu kompresi (tekanan), impact atau pukulan,
atrisi, dan slice atau cutting. Kompresi adalah pengecilan ukuran dengan tekstur
yang keras. Impact digunakan untuk bahan padatan dengan tekstur kasar .Atrisi
atau gerus digunakan untuk menghasilkan produk dengan tekstur halus. Cutting
atau slicing digunakan untuk menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk
tertentu.

Slicer

Gambar4. Slicer

Hummer mill

Gambar4. Hummer mill


Hummer mill merupakan alat pengecil ukuran yang menggunakan aplikasi dari gaya
pukul (impact force). Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan menggerakan palupalu. Palu-palu tersebut digerakkan oleh motor listrik mupun motor diesel gerakan
memutar. Rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di
sepanjang lintasannya sehingga bahan yang masuk akan terpukul oleh palu dan
terjadi proses tumbukan, dimana bahan akan saling bertumbukan dengan dinding,
sesama bahan maupun dengan palu pemukul tersebut. Proses tersebut akan
berlangsung secara terus-menerus sampai didapatkan bahan yang lolos dari
saringan. Dalam prosesnya, selain terjadi gaya pukul juga terjadi gaya sobek.
Menurut Wiratakusumah (1992), Penggiling palu merupakan penggiling yang
serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal padat, bahan berserat dan bahan
yang agak lengket. Pada skala industri penggiling ini digunakan untuk lada dan
bumbu lain, susu kering, gula dan lain-lain. Menurut Mc Colly (1955), penggunaan
hammer mill mempunyai beberapa keuntungan antara lain adalah : konstruksinya
sederhana, dapat digunakan untuk menghasilkan hasil gilingan yang bermacammacam ukuran, tidak mudah rusak dengan adanya benda asing dalam bahan dan
beroperasi tanpa bahan, serta biaya operasi dan pemeliharaan lebih murah
dibandingkan dengan burr mill. Sedangkan beberapa kerugian menggunakan
hammer mill antara lain adalah : biasanya tidak dapat menghasilkan gilingan yang
seragam, biaya pemasangan mula-mula lebih tinggi dari pada menggunakan burr
mill, dan untuk gilingan permulaan atau gilingan kasar dibutuhkan tenaga yang
relatif besar sampai batas-batas tertentu.
Hummer mill memiliki bagian-bagian yaitu antara lain saringan yang terbuat dari
plat baja, pemukul baja yang berputar pada porosnya, dan corong pemasukkan.
Adapun susunan pemukul baja menurut Smith (1955), yaitu :
Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong
pengeluaran, motor penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan ayakan.
Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong
pemasukan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian
bawahnya menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong
40o. Fungsi corong ini adalah sebagai tempat memasukkan bahan yang akan
dimilling yaitu untuk memeprmudah pemasukannya.
Bagian yang kedua yaitu pemukul. Pemukul terbuat dari stainles steel. Ukuran
pemukul 100 mm x 25 mm x 5 mm dan pada kedua sisi pemukul dibuat tajam,
dengan tujuan agar sisi pemukul yang satu dapat menggantikan sisi pemukul yang

sudah tumpul dengan cara membalik posisi. Pemukul dipasang dengan posisi
horizontal dengan jumlah lima pasang yang disatukan oleh empat buah poros yang
terbuat dari stainless steel dengan berdiameter 10 mm dipasang vertikal.
Bagian selanjutnya yaitu saringan. Saringan merupakan bagian yang sangat vital
pada hummer mill. Sebab saringan akan menentukan hasil yang diinginkan. Jika
saringannya kecil maka akan didapatkan produk yang juga berdiamter kecil.
Saringan bertanggung jawab akan ukuran hasil dari prose milling. Selanjutnya yaitu
corong pengeluaran. Corong pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang
berbentuk kerucut terpancung pada posisi terbalik. Diameter corong adalah 550
mm dan diameter bawahnya adalah 120 mm.
Bagian yang selanjutnya yaitu ayakan. Alat ini berukuran 600 mm x 600 mm yang
mana konstruksinya terbuat dari kayu dengan bentuk seperti trapezium dan
kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25 mm x 25 mm x 2.5 mm dengan
ukurannya sama dengan ukuran ayakan. Posisi ayakan ini adalah miring dengan
kemiringan 10oC, ini bertujuan untuk memudahkan gerak dari transmisi yang
menggerakkan ayakan dan mempercepat proses pengayakan. Bagian yang lain
yang paling adalah motor penggerak yang berfungsi untuk menggerakan pemukul
baja. Motor penggerak pada praktikum ini yang diogunakan adalah motor diesel.
Disc mill merupakan mesin pengecil ukuran yang mempunyai kemampuan
menghasilkan bahan yang halus. Prinsip kerja dari mesin ini adalah sama dengan
stone mill. Keduanya sama-sama memiliki dua piringan yang dipasangkan pada
sebuah shaft. Kedua piringan tersebut akan berputar secara bersamaan dengan
arah berlawanan sehingga akan dapat menghancurkan bahan yang digiling. Pada
bagian piringan ini terdapat tonjolan-tonjolan yang berfungsi untuk menjepit bahan.
Mesin ini merupakan mesin yang memiliki tipe gaya dengan penekanan. Selama
proses, bahan akan mengalami gesekan diantara kedua piringan sehingga
ukurannya menjadi lebih kecil dan halus sampai dapat keluar melalui mesh (AEL,
1976).

Gambar5. Disc Mill


Bagian-bagian dari disc mill yaitu corong pemasukkan, dinding penutup dan
cakram, corong pengeluaran, ruang sirkulasi udara, dinding penutup dan cakram,
serta poros penggerak. Corong pemasukan merupakan bagian yang berfungsi
sebagai tempat masuknya bahan yang akan digiling. Pada bagian ini dilengkapi
dengan katup pemasukkan untuk mengatur banyaknya bahan yang akan digiling,
sehingga pergerakan cakram lancar dan proses penggilingan juga dapat berjalan
lancar. Dinding penutup dan cakram berfungsi sebagai pengupas dan penghancur
biji karena adanaya gerak putar dari cakram terhadap diniding penutup yang diam.
Biji yang terkupas dan hancur itu merupakan akibat dari efek atrisi dan kompresi
dari cakram. Selanjutnya yaitu corong pengeluaran. Corong ini berfungsi untuk
mempermudah dalam mewadahi bahan keluaran. Hal ini dikarenakan bahan yang
keluar merupakan bahan dengan ukuran yang kecil. Pada disc mill juga dilengkapi
juga dilengkapi dengan ruang sirkulasi udara yang berguna untuk mempermudah

pemasukkan bahan dan pengeluran bahan dari cakaram penggiling. Poros


penggerak dalam hal ini berfungsi untuk menggerakan atau memutar cakram pada
disc mill. Poros penggerak berfungsi untuk memutar silinder pengupas yang
digerakkan oleh motor listrik dengan menggunakan puli dan belt sebagai penyalur
daya. Pada poros penggerak terdapat pengunci untuk mengatur jarak antar cakram.
Semakin kecil jarak antar cakram maka ukuran hasil pengolahan akan semakin
halus (Smith, H.P. 1955).
Mesin pengecil yang selanjutnya yaitu multi mill. Mesin ini bekerja dengna
menggunakan gaya impact atau pukulan dan potongan. Prinsip kerja dari mesin ini
hampir sama dengan hummer mill, perbedaannya yaitu pada pemukul yamng
digunakan. Pada multi mill pemukulnya memiliki dua sisi yang bebrbetuk tumpul
dan salah satu sisinya lagi berbentuk runcing. Hal ini dikarenakan mesin ini
menggunakan sistem pekul dan potong. Hasil gilingan yang dihasilkan oleh mesin
ini tidak sehalus mesin disc mill. Pada mesin ini terdapat suatu rotor yang terdapat
potongan besi yang memiliki dua ujung, lancip dan tumpul. Besi yang digunakan
berbeda dengan hammer mill dimana hammer mill arah putaran vertikal sedangkan
pada multi mill arah putaran horizontal sehingga bahan dihancurkan beberapa kali
karena rotor sendiri terdiri dari beberapa lapis batangan besi. Berikutnya dengan
gaya sentrifugal hasil putaran rotor maka bahan didorong menuju dinding yang
telah dilengkapi saringan agar hasil yang keluar seragam. Industri yang sering
menggunakan alat ini adalah industri farmasi, kimia, kosmetik, keramik, indsutri
serta industri pangan. Multi mill juga ditemukan pada pembuatan pestisida, pupuk,
detergen, insektisida, plastik, dan industri resin.
Dalam pengaplikasiannya dalam industri, hammer mill digunakan sebagai pengolah
bahan-bahan yang akan dijadikan bumbu dan juga pelet ikan. Sedangkan untuk
disk-mill biasa digunakan dalam industri kopi untuk mengubah biji kopi menjadi
bubuk kopi maupun pada operasi penepungan lain seperti pembuatan tepung beras
maupun tepung jagung. Slicer dalam industri biasanya digunakan pada industri
keripik, misalnya keripik singkong, keriping pisang, dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

AEL. 1976. Schort-und Mischanlagen im Landwirtschaftlichen Betried.


Arbeitsgemeinschaft fur Electrizitatsanwendung in der Landwirtschaft e. V., Heft 7
Anonim. 2010. Mesin Pengecil Ukuran [terhubung
berkala].https://www.google.co.id/search?hl=id&q=mesin+pengecil+ukuran

Anonim. 2011. Size Reduction. [terhubung


berkala]. http://kimia- industry.com/2011/03/size-reduction.html [5 Mei 2012].
Brennan, J.G., J.R. Butlers, N.D. Cowell, dan A.E.V. Lilly. 1974. Food Engineering
Operations. Essex : Applied Science Publisher.
Henderson, S.M. dan R.L. Perry. 1982. Agricultural Process Engineering. Inc.
Westport : The
AVI Publishing Company.
Indra, Wibawa. 2012. Size Reduction.
[terhubungberkala]. http://indrawibawads.com/2012/01/06/alat-pengecil-ukuransize- .reduction/[ 5 Mei 2012].
McCabe, W.L. dan J.C. Smith. 1976. Unit Operations of Chemical Engineering. Tokyo :
McGraw Hill, Inc
Raharjo, M. 1976. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Purwokerto : Universitas
Jendral Soedirman.
Smith, H.P. 1955. Farm Machinery and EquipmentInc.
Mc Graw-Hill Book Co.,

Fourth Edition, New York : .

Wiratakusumah, Aman. 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan.


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi. Pusat
Antar Universitas. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai