Karet memiliki peran yang penting baik itu masyarakat umum, maupun
modern. Lateks adalah getah yang dihasilkan oleh pohon karet yang dapat
diperdagangkan baik itu slab/koagulasi, lateks segar, maupun sit asap. Yang
kemudian dijadikan bahan baku pabrik yakni Crumb Rubber/Karet remah
yang dihasikan untuk bahan baku industri hilir.
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang banyak tersebar di
Indonesia, khususnya di Kalimantan. Dalam hal ini, karet alam mentah yang
dihasilkan perlu dilakukan proses-proses pengolahan agar dapat dijadikan
produk setengah jadi/produk jadi. Dalam pengolahan karet, terkadang
ditambahkan air yang bertujuan untuk mengencerkan lateks hingga
mendapatka lateks dengan KKK (kadar karet kering) yang diinginkan. Dalam
karet alam perseentase KKK bervariasi yakni 25-45%.
Karet
Karet adalah polimer hidrokarbon. Ada beberapa tumbuhan seperti anggota
suku ara-araan contohnya beringin, sawo-sawoan contohnya getah perca dan
sawo manila, Euphorbianceae lainnya, serta dandelion yang menghasilkan
getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet. Dan sekarang lateks
sawo manila dijadikan sebagai bahan permen karet (chicle) sedangkan getah
perca dipakai dalam kedokteran (guttapercha).
Cairan seperti susu yang dihasilkan dari proses penorehan batang
pohon karet ini memiliki 30-40% partikel hidrokarbon yang terkandung
didalam serum juga mengandung karbohidrat, protein dan komposisi-
komposisi oraganik dan bukan organik.
Sejarah karet