Anda di halaman 1dari 10

BAB VI

TUGAS KHUSUS
ANALISA % LOSSES NUT PADA FIBRE CYCLONE
DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PKS SEI GALUH

1.1 Latar Belakang

Pengolahan kelapa sawit pada dasarnya merupakan suatu proses


pengolahan terhadap Tandan Buah Segar menjadi minyak sawit. Proses
pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh minyak sawit dan inti yang bermutu
baik.Pada dasarnya kelapa sawit merupakan suatu proses yang berkesinambungan.
Dalam industri minyak kelapa sawit kualitas dan mutu minyak sangat di tentukan
oleh kemurnian minyak yang disebabkan oleh kadar asam lemak bebas..
Pada pengolahan inti kelapa sawit di stasiun biji dan inti, yang harus
diperhatikan adalah pengendalian kernel losses dan kadar kotoran yang terdapat
pada inti. Kernel losses pada stasiun pengolahan biji dan inti umumnya terdapat
pada Fibre Cyclone, Separating System maupun pada Claybath. Diperlukan
pengawasan yang optimal dari operator dan quality control, sehingga kernel
losses dapat ditekan serendah mungkin. Kadar kotoran yang terdapat pada inti
juga harus diperhatikan, agar inti yang dihasilkan bersih dan tidak melebihi
batasan kadar kotoran yang ada.

Pengendalian kernel losses


a. Pada fibre cyclone dan separating system : Mengatur volume dan kecepatan
angin di dalam sistem sehingga di dapat kekuatan isap dari fan yang sesuai, yaitu
dengan cara merubah setelan luasan penampang melintang di
dalam kolom dan damper.
b. Pada Claybath : Menjaga agar berat jenis larutan di dalam claybath tetap sesuai,
dimana antara cangkang dengan inti dapat terpisahkan. Inti dapat mengapung di
permukaan larutan, sedangkan cangkang dapat mengendap ke dasar bak claybath.

Kehilangan Inti (losses inti) selalu terjadi setiap proses produksi Kernel
atau Inti. Dan merupakan hal yang biasa jika losses inti tersebut masih dalam

89
90

batas standar yang di tentukan oleh pabrik. Salah satu stasiun yang mengalami
kehilangan kernel atau inti adalah Stasiun pengolahan Inti (Kernel Plant
Station) yaitu pada fibre cyclone. Losses inti yang terjadi di sebabkan oleh
kurangnya efesiensi kerja pada saat proses perebusan yang tidak sempurna dapat
menimbulkan banyaknya kadar air dalam buah dan inti, kesulitan penguraian
serabut pada biji dan pelepasan cangkang dengan inti.
Ampas dari CBC (Cake Breaker Conveyor) dialirkan menuju
depericarper , dimana terdapat blower untuk memisahkan serat daging dan fibre
dengan biji berdasarkan berat jenis. Fibre yang lebih ringan akan terhisap oleh
blower dan dialirkan untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler. Sedangkan biji
yang lebih berat dialirkan menuju polishing drum untuk dibersihkan kembali dari
sisa fibre yang masih terbawa. Fungsi nya mengalirkan ampas menuju
depericarper, mengalirkan ke boiler. Depericarper adalah alat untuk memisahkan
ampas dengan biji serta memisahkan biji dari sisa-sisa serabut yang masih melekat
pada biji. Alat ini terdiri dari Separating Column Polishing Drum. Ampas dan biji
dari CBC masuk dari Separating Column. Disini fraksi ringan yang berupa fibre,
inti pecah halus, cangkang halus dan debu, terhisap dengan Fibre Cyclone dan
melalui Air Lock masuk dan ditampung dan Sheel Bin sebagai bahan bakar pada
boiler. Sedangkan fraksi berat seperti biji utuh, biji pecah, inti utuh dan inti pecah
turun kebawah masuk ke Polishing Drum.

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
% oil losses = 𝑋100% …………………………………………6.1-1
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

6.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diambil adalah mencakup menghitung losses


(kehilangan) inti pada fibre cyclone.

6.3 Tujuan dan Ruang Lingkup

6.3.1. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kerja praktek ini adalah untuk
mengetahui persen kehilangan (losses) inti sawit pada fibre cyclone.
91

6.3.2. Ruang Lingkup


Ruang lingkup atau batasan yang akan dilakukan yaitu tentang analisa
kehilangan minyak pada alat fibre cyclone.
Fibre cyclone fungsi utamanya adalah menghisap udara dalam jumlah yang
cukup untuk menaikkan fibre dari Depericarper ke Fibre Cyclone. Adanya fan
pada fibre cyclone, fan yang digunakan bertekanan medium dengan kapasitas
hisapnya dapat mencapai 45,000 m3 per jam.
Fraksi ringan yang terdiri serat, pecahan cangkang halus dan debu yang
terdapat pada kolom depericarper dan polishing drum akan terhisap oleh Fibre
cyclone fan. Fraksi ringan tersebut akan terhisap naik menuju Fibrer cyclone
melalui ducting Fibre transport yang menghubungkan antara kolom depericarper
dengan Fibre cyclone, kemudian material tersebut akan jatuh dan masuk ke Fibre
shell distribution conveyor melalui air lock yang terdapat di bagian bawah Fibre
cyclone.

Data-data teknik Fibre Cyclone :

- Fibre cyclone merupakan tipe isap dengan kapasitas 6,5 ton fibre per jam.
- Siklon mempunyai ukuran diameter 3000 mm terbuat dari besi pelat
setebal 8 mm.
- Di bagian bawah puncak siklon berbentuk kerucut terbalik dilengkapi
dengan air lock. Pada bagian kerucut akan dilapisi liner setebal 6 mm dari
bahan wear plate.
- Terhubung dengan kolom depericarper melalui ducting pneumatic fibre
transport yang berdiameter 800 mm.
- Terhubung dengan Fibre cyclone fan melalui ducting isap dengan
diameter 800 mm
- Dilengkapi dengan klep pengatur kecepatan udara pada pneumatic fibre
transport
92

Airlock fibre cyclone terdapat di bagian bawah Fibre cyclone untuk mengatur
pengeluaran fibre ke Fibre shell distribution conveyor.

Data-data teknik Airlock fibre cyclone :

- Diameter airlock 800 mm


- Terbuat dari besi pelat setebal 10 mm dan 8 mm
- Mempunyai 6 buah kipas yang dilas ke poros berdiameter 65 mm
- Dilengkapi dengan Flanged Bearing sebagai penyangga poros
- Digerakkan oleh 10 Hp geared motor melalui sproket dan rantai

Elektromotor : Sumitomo, Induction motor 7,5 kW; 50 Hz; 380 – 415


Volt; 1450 rpm
Gearbox : Sumitomo, Cyclo Drive Gear ratio 43; input 7,5 kW;
1500 rpm

Data-data teknik Fibre Cyclone Fan :

- Fibre cyclone fan model isap dengan kapasitas 52000 m3 udara per jam
dengan tekanan statis 200 mm. w.g
- Rotor kipas dan poros terbuat dari bahan besi. Mulut kipas udara
terhubung dengan Fibre cyclone melalui ducting isap udara
- Pada pengeluaran udara terdapat alat pengatur tekanan udara
- Digerakkan oleh electromotor melalui pulley dan belt

Fibre Cyclone Fan : PHOENIX, James Howden SDN,BHD.


Fan size SWS 1402; type A; class 2 motor Hp 60
Hp x 4p
Elektromotor : Electrim Electric Motor Type Em. 225 m4 ; 60Hp
ampere; 50 Hz; 380-420 V; 1480 rpm
93

6.4 Metode Pengujian Kadar Air dan Evaluasi Kinerja Alat

Metode yang diharapkan dapat melaksanakan kerja praktek adalah :


1. Masa orientasi, yaitu mengarahkan dan menjelaskan secara umum
tentang proses produksi di PKS PT. Perkebunan Nusantara V Sei Galuh.
2. Pengambilan sampel yang akan dianalisa atau di hitung lossesnya
yaitu berupa fibre cyclone hasil pemisahan pada depericaper sebanyak
250 gr, lalu menghitung persen losses inti yang di dapatkan pada fibre
cyclone.

6.5 Metodelogi Penelitian

6.5.1 Menghitung Losses Inti Pada Fibre Scyclone

1.Alat yang digunakan:


a.Timbangan
b.Kalkulator
2.Bahan yang digunakan.
Fibre Cyclone.
Cara Kerja.

Ditimbang contoh Fibre sebanyak 250 gram. Di mana di dalam fibre


tersebut masih terdapat sisa– sisa inti. Kemudian inti yang ada dalam fibre
tersebut di pilih dah di pisahkan, dimana inti yang sudah di pilih akan di timbang.
dan akan di ketahui berapa banyak masih sisa atau kehilangan inti yang terdapat
dalam fibre cyclone tersebut.
94

6.6 Hasil dan Pembahasan


6.6.1 Hasil

Tabel 6.1 Analisa % losses nut pada fibre cyclone


Analisa
No Tgl Berat sampel Oil losses (%)
(gr)
1 6/2 76,9606 0,70
2 7/2 80,2330 0,67
3 8/2 77,1554 0,57
4 9/2 73,2630 0,62
5 10/2 76,9554 0,65
6 11/2 79,0140 0,62
7 13/2 77,4487 0,65
8 14/2 79,2950 0,73
9 15/2 76,9520 0,70
10 16/2 79,0890 0,64
11 17/2 80,1580 0,72
12 18/2 76,9522 0,70
Sumber: PTPN V Sei Galuh [2017]

oil losses (%)


0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3 oil losses (%)

0,2
0,1
0
0 5 10 15

Grafik 6.1. Analisa % losses nut antara oil losses Vs berat sample
95

6.6.2 Pembahasan

Losses adalah kandungan yang masih tersisa pada fibre cyclone. Istilah
lain dari losses yaitu kehilangan, pada setiap proses produksi yang terjadi pada
setiap pabrik selalu terjadi kehilangan (losses).Untuk dapat meminimalkan losses
tersebut sangat diperlukan analisa yang baik dan teliti utnuk dapat mengetahui dan
mengantisipasi agar tidak terjadi losses dalam ukuran yang berlebihan. Di pabrik
ini telah diperlakukan batasan menjadi parameter terhadap losses yang terjadi itu
masih dalam keaadan standar / normal..
Losses yang terjadi berupa inti utuh, inti lekat, inti pecah maupun biji utuh
kecendrungan yang terjadi adalah paling banyak losses terjadi berbentuk
inti pecah,seperti yang terjadi pada fibre cyclone. Dan losses berbentuk inti pecah
dan inti utuh dalam jumlah yang lebih sedikit, dan kadang kala terdapat losses
berbentuk inti lekat dalam jumlah yang sangat sedikit. Inti pecah dikarenakan
pada saat proses pensortiran TBS disayat menggunakan kapak untuk melihat
kematangan buah.
Berdasarkan standar mutu losses pada pabrik kelapa sawit, hasil dari
analisa yang dilakukan pada tanggal 06 februari 2017 – 25 februari 2017 losses di
fibre cyclone berkisar rata-rata 0,5 – 0,7 % lebih sedikit dari yang ditetapkan,hal
demikian menggambarkan bahwasannya daya hisap pada fibre cyclone bagus.
Dengan perencanaan yang baik, sumber daya manusia yang berkualitas dan
peralatan dalam kondisi yang baik akan memberikan keuntungan bagi pabrik yaitu
dapat meminimalisasikan kehilangan (losses) pada sistem pengempaan atau fibre
cyclone.
Pada fibre cyclone harus diperhatikan masalah kehilangan kernel,
kehilangan kernel disini tidak boleh melebihi 2% (terhadap sampel).
Kemungkinan yang menyebabkan kehilangan kernel tinggi adalah :
1. daya hisap pada fibre cyclone berlebihan
2. banyak inti yang pecah pada press cake tinggi (>12%)
3. feeding dari digester ke screw press kurang
96

Station Kernel/ Nut and Kernel Station

Gambar 6.1 alat fibre cyclone [dokumentasi pribadi]

Cyclone merupakan suatu komponen yang penting dalam proses


pengolahan. Alat ini berfungsi sebagai pemisah separating. Daya hisapannya
berasal dari sebuah Fan atau pun Air lock. Pemisahan menggunakan prinsip
perbedaan massa.Cyclone ini ada beberapa jenis; Fibre Cyclone, LTDS Cyclone
& Nut Cyclone.Material yang digunakan pada umumnya adalah material MS Plate

A. Dasar – dasar Pengolahan

Ampas press yang keluar dari Screw Press berupa gumpalan yang terdiri
dari serabut, nut, cangkang dan kernel selanjutnya dicacah dengan Cake Breaker
Conveyor (CBC) sehingga mudah dipisahkan dengan hisapan Blower Fan
diantara fraksi ringan dan fraksi berat. Fraksi ringan terdiri dari serabut, kernel
97

pecah halus, pecahan cangkang tipis dan debu sedangkan fraksi berat terdiri dari
nut utuh, nut pecah, kernel utuh, kernel pecah. Dengan adanya daya hisap dari
Blower Fan maka bagian dari ampas yang berat jenisnya ringan terhisap dan jatuh
di Fibre Cyclone sedangkan bagian yang berat jenisnya lebih besar jatuh ke
Polishing Drum.
B. Faktor –faktor yang mempengaruhi efektifitas pemisahan nut dan serabut
a. Pengaruh dari efektifitas perebusan.
b. Pengaruh dari efektifitas pengadukan.
c. Proses pengempaan apakah cukup kering ampas press yang dikeluarkan.
d. Kemungkinan adanya kebocoran atau sumbatan pada Ducting.
e. Kecepatan Putaran Polishing Drum mempengaruhi terhadap gaya gesekan
antara nut dengan nut.
C. Beberapa peralatan utama yang ada pada stasiun pemisahan nut antara lain
1. Cake Breaker Conveyor (CBC).
Fungsi alat ini adalah mencacah gumpalan ampas press yang terdiri dari serabut
dan nut yang kandungan airnya masih tinggi. Cake Breaker Conveyor terdiri
dari sebuah as dilengkapi dengan paddle yang dipasang dengan sudut
tertentu atau dapat juga berupa semi Screw Conveyor. Penggerak Motor dan
Gearbox 20 Hp dengan putaran sekitar 70 – 80 rpm diameter Screw sekitar 60
dan 80 cm.
2. Depericarper Column
Fungsinya sebagai kolom pemisah campuran serabut, nut, cangkang dan kernel.
Fraksi yang berat seperti nut, kernel bulat, kernel pecah dan partikel berat lainnya
akan jatuh kedalam Nut Polishing Drum.
3. Fibre Cyclone dan Air Lock.
Fungsinya memisahkan udara dan serabut dengan bantuan efek sentrifugal.
Sedangkan Air Lock berfungsi meminimalkan/mencegah kebocoran udara pada
discharge Fibre Cyclone dan mengeluarkan serabut dari Fibre Cyclone ke
Fibre Shell Conveyor.
98

4. Fibre Cyclone Fan


Fungsi utamanya adalah menghisap udara dalam jumlah yang cukup untuk
menaikkan fibre dari Depericarper ke Fibre Cyclone. Fan yang
digunakan bertekanan medium dengan kapasitas hisapnya dapat mencapai 45,000
m3 per jam.
5. Nut Polishing Drum
Fungsinya untuk membersihkan nut dari serabut yang jatuh dari Depericarper
Column.Nut polishing drum yang biasa digunakan berbentuk rotary drum dengan
putaran sekitar 20-25 rpm.
6. Nut Transfort Fan
Fungsi Nut Transfort Fan untuk memisahkan batu, besi, atau kotoran lainnya yang
lebih berat dari nut dengan bantuan hisapan udara dari Blower Fan. Kecepatan
udara di kolom Destoner berkisar 25 sampai 30 meter/detik
7. Nut Silo
Fungsinya menampung nut dari Destoner sebelum diolah di Ripple Mill.
Kapasitas Nut Silo disesuaikan dengan kapasitas pabrik. Pada bagian dalam Silo
diberi sekat-sekat segitiga horizontal. Tujuan dari penyekatan adalah agar nut
didalam Nut Silo mempunyai permukaan yang luas untuk kontak langsung
dengan udara panas, sehingga udara dapat dengan mudah melalui semua
permukaan dari nut.
8. Nut Grading Drum.
Alat ini memiliki fungsi memisahkan nut menjadi 2-3 fraksi, yaitu ukuran kecil,
sedang dan besar. Tujuannya adalah proses pemecahan di Ripple Mill menjadi
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai