Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PROSES MEMINIMALISIR LOSSES KERNEL


MENGGUNAKAN KALSIUM KARBONAT (CaCO3) PADA STASIUN
CLAYBATH

Disusun sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan


program S-1

Oleh :
RIFKY JULIANDA
170120003

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021-2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Alhamdulillahi robbil 'alamin assholatu wassalamu 'ala


asyrofil ambiya'i wal mursalin, wa'ala alihi wasohbihi ajma'in. Puji dan syukur
kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan kesehatan hingga saat
ini saya dapat menyelesaikan laporan kerja praktik ini. Shalawat beriringkan
salam saya hadiahkan kepada junjungan besar umat islam Nabi Muhammad
SAW, tauladan sepanjang maşa.

Laporan Kerja Praktik (KP) yang berjudul " Minimalisasi Losses Kernel
Menggunakan Kalsium Karbonat (CaCO3) Pada Proses Claybath” dimana
merupakan karya sederhana yang penulis kerjakan selama melaksanakan KP di
PT. LANGKAT MAKMUR JAYA SAWITA (LMJS). Laporan ini dibuat
dengan tujuan sebagai syarat terlaksananya salah satu mata kuliah agar dapat
menyelesaikan gelar sarjana. Adapun kegiatan laporan ini dapat dijadikan bahan
bacaan umum bagi pembaca yang membutuhkan

Tentunya, banyak pihak yang terlibat dan membantu penulis dalam penyelesaian
laporan KP ini, mulai dari dukungan ilmu, pengalaman bahkan dukungan moril,
maupun berupa data yang dibutuhkan dalam menunjang pembuatan laporan ini.
Untuk itu tak lupa penulis şampaikan rasa hormat dan terima kaşih yang dalam
kepada:

1. Orang tua saya yang telah memberikan dorongan motivasi dan berkat
doa mereka Suwoyo ayah tercinta dan Sukarti ibu tercinta saya.
2. Bapak Asnawi ST., M.Sc selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Malikussaleh.
3. Bapak Zulfahmi ST., MT selaku dosen pembimbing saya Kerja Praktik
(KP)

4. Para dosen Penguji Kerja Praktik (KP) saya di Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
5. Bapak Sukandar selaku manager sekaligus instruktur lapangan Kerja
Praktik (KP) saya di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita.

i
6. Bapak Tian Syahputra selaku assistant sekaligus pembimbing saya di
PT. Langkat Makmur Jaya Sawita.
7. Seluruh mandor dan karyawan di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita yang
telah memberikan banyak ilmu ditempat saya melaksanakan Kerja Praktik
(KP).
8. Serta teman-teman yang selalu memberikan semangat dan support.

Dalam penulisan laporan ini berbagai permasalahan telah penulis alami,


oleh karena itu, terselesaikannya laporan ini tentu saja bukan karena kerja keras
penulis sendiri, namun karena adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak
diatas. Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan
balasan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.


Penulis sangat mengharapkan umpan balik dari pada pembaca, baik itu berupa
kritik yang membangun maupun saran. Dengan harapan adanya keterlibatan
pembaca, laporan dengan topik pembahasan yang serupa dapat lebih baik dari
laporan sebelumnya.

Semoga laporan ini bermanfaaat bagi penulis dan semua pihak yang
membacanya. Amin Ya Robbal Alamin.

Buluh Telang, 20 April 2021

Rifky Julianda
Nim. 171020003

ii
LEMBAR PENGESAHAAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan di bawah ini, pembimbing Kerja Praktek Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh menyatakan bahwa laporan
Kerja Praktek dari :
Nama : Rifky Julianda
Nim : 170120003
Jurusan : Teknik Mesin

Telah diperiksa dan dinyatakan sudah selesai melaksanakan Kerja Praktek pada
tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan 22 April 2021. Lokasi Kerja Praktek : PT.
Langkat Makmur Jaya Sawita.

Bukit indah, 14 Juni 2021


Jurusan Teknik Mesin

Zulfahmi, ST.,MT
Nip. 196811202003121001

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING i

LEMBAR PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan dan manfaat 3
1.5 Rincian pelaksanaan KP 4

BAB II GAMBARAN UMUM PROSES 5

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 5


2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha 5
2.3 Visi dan Misi 7
2.4 Lokasi Perusahaan 8
2.5 Sistem Manajemen 8
2.6 Sfesifikasi Produk 10
2.7 Struktur Ketenagakerjaan Perusahaan 10

BAB III DASAR TEORI 11


3.1 Proses Pengolahan Stasiun Kernel 11
3.1.1 CBC (Cake Breaker Conveyor) 12

iv
3.1.2 Depericarper 12
3.1.3 Nut Polishing Drum 13
3.1.4 Nut silo 14
3.1.5 Ripple Mill 14
3.1.6 LTDS (Light tenerat dry separator) 14
3.1.7 Claybath 15
3.1.8 Nut Silo Dryer 15
3.1.9 Kernel Storage 16
3.2 Proses Claybath 16
3.2.1 Motor Listrik 17
3.2.2 Kalsium Karbonat (CaCO3) 18
3.2.3 Air (H2O) 19
3.3 Klasifikasi Claybath 20
3.3.1 Tank Reservoir 21
3.3.2 Cyclone Claybath 22
3.3.3 Vibrating Claybath 23
3.3.4 Stirrer 24
3.3.5 Circulating Pump 24
3.4 Nut Kernel / Inti 26
3.5 Cangkang Kelapa Sawit 28
3.6 Larutan 29
3.7 Massa Jenis 30
3.8 Faktor-faktor Kehilangan Inti (Losses Kernel) 31
3.8.1 Kapasitas aktual Ripple mill,
3.8.2 Persentase output LTDS 1& LTDS 2.
3.8.3 Persentase umpan yang masuk ke Claybath.
3.8.4 Mengukur Specific gravity suspensi Claybath.
3.8.5 Melakukan analisa kernel losses di Claybath.
3.9 Standar Losses Kernel 32

v
BAB IV TUGAS KHUSUS 33
4.1 Percobaan Penekanan Losses Kernel Pada Proses Claybath 33

4.2 Parameter Pengamatan 34

4.3 Losses Kernel 35


4.4 Grafik Pengamatan
4.3.1 Menentukan kernel losses
4.3.2 Menentukan berat jenis larutan CaCO3
4.3.3 Hasil percobaan

BAB V PENUTUP 38
5.1 Kesimpulan 38
5.6 Saran 38
DAFTAR PUSTAKA 39
LAMPIRAN 40

vi
DAFTAR TABEL

Table 1.1 Schedule Pelaksanaan KP 4


Table 2.1 Spesific CPO (crude palm oil) 10
Table 2.2 Spesific PK (palm kernel) 10
Table 3.1 Perhitungan CaCO3 dan Air 20
Table 3.2 Standar Produk Kernel 27
Table 3.3 Standar Losses Kernel 32
Table 4.1 Data Kernel Losses pada claybath 36
Table 4.2 Data Berat Jenis Larutan pada claybath 38

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Pabrik Kelapa Sawit 7


Gambar 2.2 Logo PT. Langkat Makmur Jaya Sawita 7
Gambar 2.3 Lokasi Pabrik PT. Langkat Makmur Jaya Sawita 8
Gambar 2.4 Struktur Tenaga Kerja 10
Gambar 3.1 Alur Kernel 11
Gambar 3.2 Cake Breaker Conveyor (CBC) 12
Gambar 3.3 Depericarper 13
Gambar 3.4 Nut Polishing Drum 13
Gambar 3.5 Ripple Mill 14
Gambar 3.6 Claybath 15
Gambar 3.7 Alur Proses Claybath 16
Gambar 3.8 Motor Listrik 18
Gambar 3.9 Kalsium Karbonat (CaCO3) 19
Gambar 3.10 Dimensi Claybath 20
Gambar 3.11 Reservoir Tank 21
Gambar 3.12 Cyclone Claybath 22
Gambar 3.13 Vibrating Claybath 23
Gambar 3.14 Stirrer 24
Gambar 3.15 Sirculating Pump 25
Gambar 3.16 Screw Conveyor 26
Gambar 3.17 Kernel 28
Gambar 3.18 Cangkang 29
Gambar 3.19 Grafik Perbandingan Kernel Losses dan Kernel Dirt 35
Gambar 4.1 Alur Pemisahan Kernel dan Cangkang 38

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pabrik kelapa sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia
dipahami sebagai unit ekstraksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil
(PKO) dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. PKS tersusun dari unit-unit
proses yang memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia. Pabrik
kelapa sawit adalah pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi
produk utama berupa Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Dalam suatu
proses pengolahan, kuantitas dan kualitas merupakan tujuan utama yang harus
dicapai dengan biaya seminimal mungkin serta menghasilkan keuntungan
semaksimal mungkin.
Selain Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK) merupakan salah satu
produk utama yang dihasilkan dari PKS. PK dihasilkan dari suatu rangkaian
proses pengolahan di stasiun Kernel. Kernel atau biasa disebut biji/inti adalah
salah satu produk untuk menghasilkan minyak inti sawit yang berkualitas, maka
digunakan alat atau mesin pemecah biji. Proses pengolahan biji kelapa sawit
terjadi pada stasiun kernel dengan beberapa tahapan-tahapan proses seperti:
depericarper, riplle mill, dan claybath. Kemudian kernel yang sudah terlepas dari
cangkangnya akan di proses menjadi PKO (palm kernel oil) yang memiliki
kualitas lebih tinggi dari pada minyak nabati lainya sehingga dapat banyak
manfaat untuk digunakan sebagai bahan kosmetik dan sebagainya. Pengutipan PK
pada stasiun ini salah satunya terjadi pada suatu alat yang bernama Claybath.
Claybath adalah proses pemisahan cangkang dengan biji/kernel yang
sudah pecah melalui ripple mill, proses claybath menggunakan larutan air dan
kalsium karbonat (CaCO3). Dengan menggunakan prinsip kerja berat jenis (BJ)
maka perbedaan berat jenis antara pecahan cangkang dan biji akan berbeda,
dengan demikian cangkang yang berat akan tenggelam sedangkan biji akan
mengapung. Biji sawit basah memiliki berat jenis 1,07 gr sedangkan cangkang

1
2

1,15 gr -1,20 gr. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat berat jenis
larutan 1,8 gr-1,14 gr sehinga inti mengapung dan cangkang akan tenggelam.
. Namun pada kenyataannya kernel losses yang terjadi setelah proses ini
masih tinggi. Hal yang mempengaruhi terjadinya kernel losses di Claybath adalah
material balance cracked mixture yang tidak seimbang, untuk memperoleh losses
kernel yang sesuai standar dapat menggunakan Hydrocyclone yang diletakkan
sebelum Claybath. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian mengenai teknik
minimalisasi kernel losses di Claybath.
Dengan mengetahui peran penting untuk menjaga kualitas inti sawit maka
dalam laporan kerja praktek ini akan dilakukan observasi mengenai proses-proses
pada stasiun kernel di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS).

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat penulis ambil beberapa


rumusan masalah yang akan dibahas di dalam laporan praktek kerja ini setelah
dilakukan pengambilan data pada pabrik LMJS.
1. Bagaimana peranan CaCO3 pada stasiun claybath.
2. Bagaimana proses pada stasiun claybath yang menghasilkan nut/kernel.
3. Mengindetifikasi losses pada stasiun calybath.
4. Bagaimana proses meminimalisir pada stasiun claybath.

1.3. Batasan masalah

Agar pembahasan didalam laporan ini tidak terlalu meluas maka penulis
membatasi masalah pada proses claybath.

1.4 Tujuan dan manfaat

Adapun tujuan penulis dalam penulisan laporan ini adalah mencoba


mengaplikasikan ilmu perkuliahan didalam sebuah permasalahan di dunia kerja
3

yaitu untuk mengetahui losses pada proses claybath pada stasiun kernel di PT.
LMJS.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kehilangan inti (losses) kernel
pada proses Claybath dengan menggunakan CaCO3 sebagai pemisah
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui peran CaCO3 untuk menekan losses kernel pada proses


claybath.
2. Memberi informasi kepada masyarakat pada umumnya tentang proses
claybath pada stasiun kernel.
3. Sebagai sumber informasi kepada perusahaan pengolahan kelapa sawit
tentang media pemisah pada proses claybath.

1.5. Rincian pelaksanaan KP

Praktik dilaksanakan selama satu bulan penuh, terhitung mulai pada


tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan 22 April 2021 di PT. Langkat Makmur
Jaya Sawita (LMJS). Dan ditempatkan di stasiun kernel.

Kegiatan Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Memahami proses
stasiun perebusan
√ √ √ √ √
Memahami proses
stasiun threser
√ √ √ √ √
Memahami proses
stasiun press
√ √ √ √ √
Memahami proses
stasiun klarifikasi
√ √ √ √ √
Memahami proses
stasiun kernel
√ √ √ √ √
Table 1.1 Schedule Pelaksanaan KP di PT. LMJS
BAB II

GAMBARAN UMUM PROSES

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS) merupakan perusahaan yang


bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit. PT. Langkat Makmur Jaya Sawita
(LMJS) dibangun sejak tahun 2018 yang bertempat di Dusun Proyek Raya, Desa
Buluh Telang, Kec. Padang Tualang, Kab. Langkat. PT. Langkat Makmur Jaya
Sawita (LMJS) dan telah beroperasi sejak Januari 2020.

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS) hanya mengolah buah kelapa
sawit (Tandan Buah Sawit/TBS) untuk dijadikan minyak kelapa sawit mentah
(CPO) dan inti kelapa sawit (Palm Kernel) dengan kapasitas pabrik 20 ton/jam.
Proses pengolahan kelapa sawit pada PT. LMJS sebagai berikut :
1. Stasiun penerimaan buah
Stasiun penerimaan buah atau sering disebut stasiun penyortiran buah
terdiri dari timbangan dan loading ramp. Timbangan berfungsi untuk mengetahui
berat apa saja yang masuk dan keluar dari pabrik berupa tandan buah segar (TBS),
minyak kelapa sawit / crude palm oil (CPO), kernel, fiber, shell, dan yang lainnya
yang penting untuk ditimbang. Sedangkan untuk loading ramp berfungsi untuk
pensortiran buah yang masuk sesuai dengan kriteria yang diterima pabrik.
2. Stasiun perebusan (sterilizer)
Stasiun perebusan terdiri dari sterilizer. Sterilizer memiliki bentuk panjang
26 m dan diameter pintu 2,1 m. Bagian dalam sterilizer dilapisi Wearing Plat
setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan steam, dibawah sterilizer terdapat
lubang yang gunanya untuk pembuangan air condesat agar pemanasan didalam
sterilizer tetap seimbang. Tandan buah segar (TBS) yang sudah di sortir
selanjutnya akan direbus dengan sterilizer dengan suhu sekitar 95oC-105oC dan
tekanan 2,8-3,0 Bar (kg/cm) selama 80-90 menit.. Pada saat tandan buah segar

5
6

(TBS) direbus, tekanan dan suhu haruslah tinggi. Perebusan ini bertujuan untuk
menurunkan tingkat keasaman lemak bebas dan mengurangi kadar air sehingga
memudahkan saat proses pembrondolan pada thresher dan melembutkan daging
buah untuk pemisahan antara biji dah buahnya.
3. Stasiun Penebah (thresher)
Stasiun thresher terdiri dari hoisting crane dan thresher. Setelah buah di
rebus dengan sterilizer, lori yang berisi tandan buah rebus (TBR) diangkat dengan
hoisting crane kemudian masuk ke thresher. Pada proses ini buah/brondolan
dipisahkan dari tandan sawit dengan menggunakan mesin penebah (thresher)
dengan cara mengangkat dan membanting tandan buah rebus tersebut.
4. Stasiun press
Stasiun press terdiri dari digester dan screw press. Buah yang telah diolah
hingga ketahap ketiga akan diproses preshing. Proses keempat ini merupakan
proses inti, dimana minyak diambil dari daging buah dengan screw untuk
mendapatkan minyak. Pada stasiun ini ada dua hasil yang didapat yaitu, minyak
mentah (crude oil) dan (serat) fiber.
5. Stasiun Pemurnian Minyak (klarifikasi)
Stasiun pemurnian minyak terdiri dari Sand Trap Tank, Vibrating Screen,
Crude Oil Tank, Vertical Continius Tank, Oil Tank, Floater Tank, Vacum
Dryer, Sludge tank, Sand Cyclone, Buffer Tank, Decanter, Fat Fit, dan Storage
Tank. Setelah proses preshing minyak dari buah, barulah di dapat minyak kasar.
Selanjutnya minyak tersebut akan lebih disempurnakan dengan berbagai macam
proses seperti fraksinasi, sedimentasi, pengutipan dan penyaringan. Setelah
melalui tahap penyempurnaan minyak dipompakan ke storage tank untuk tempat
penyimpanan sementara sebelum dikirim.
6. Stasiun kernel
Stasiun pengolahan biji terdiri dari Cake Breaker Conveyor, Depericarper,
Nut Polishing Drum, Destoner, Nur Grading Drum, Nut Silo, Ripple Mill,
Cracked Mixer Conveyor, Light Tenera Dust Superator I/II, Claybath/Hydro
Cyclone, Kernel Dryer, Kernel Bunker. Pada proses pengolahan biji, biji akan
melalui bebrapa tahapan dan menghasilkan produk utama yaitu kernel dan produk
7

sampingan berupa fibre dan shell. Fibre dan shell dimanfaatkan sebagai bahan
bakar boiler dan bisa juga dijual sebagai produk sampingan.

Gambar 2.1 Alur Proses Pengolahan Kelapa Sawit

2.3 Visi dan Misi

Visi, menjadi perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan paling


inovatif di dunia.
Misi, menjadi panutan dan berkontribusi untuk pembangunan serta kesejahteraan
bangsa. Adapun logo dari PT. LMJS pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 logo PT Langkat Makmur Jaya Sawita


8

2.4 Lokasi Perusahaan

PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS) Di bangun sejak tahun 2018
yang bertempat di Dusun Proyek Raya, Desa Buluh Telang, Kec. Padang Tualang,
Kab. Langkat, Prov. Sumatera Utara PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS)
telah beroperasi sejak Januari 2020.

Gambar 2.3 Lokasi Perusahaan

2.5 Sistem Manajemen

Pembagian tugas dan tanggung jawab:


1. Direktur, bertugas dan bertanggung jawab dalam memimpin dan
mengelola perusahaan sesuai dengan Visi, Misi, strategi dan
tujuannya.
2. Manager, bertugas untuk merencanakan, mengorganisasikan
perusahaan dan pengawasan terhadap bawahan agar bekerja sesuai
dengan yang telah direncanakan dan sebagai penaggung jawab
semua kegiatan yang ada diperusahaan.
9

1. Proses, bertugas menjalankan proses produksi dan melakukan


proses control terhadap proses produksi serta melakukan evaluasi
terhadap proses produksi.
2. Laboratorium, bertugas untuk memeriksa kualitas CPO & Palm
kernel yang dihasilkan setiap hari guna memastikan bahwa standar
yang telah ditetapkan telah dipenuhi. Laboratorium bertanggung
jawab untuk melakukan pengawasan terhadap TBS serta
menganalisa komposisi dari buah tersebut dan pengujian-pengujian
lainnya.
3. KTU, bertugas sebagai penanggung jawab di bagian tata usaha atau
administrasi baik keuangan, gudang maupun kepersonaliaan.
4. Maintenance, bertugas untuk melaksanakan seluruh program
kegiatan/pekerjaan pemeliharaan dan perawatan unit mesin-mesin
utama serta mesin pendukung pengolahan buah sawit yang telah
ditetapkan.
Maintenance bertanggung jawab untuk mengawasi / mengendalikan
seluruh aspek pelaksanaan perawatan dan perbaikan unit mesin pengolahan
termasuk pengawasan dan pengendalian waktu dan biaya dengan tetap
memperhatikan aspek teknis

Jumlah karyawan
Jumlah keseluruhan tenaga kerja yang ada di PT. Langkat Makmur Jaya
Sawita adalah 92 orang yang terdiri dari, 1 orang pimpinan, 1 orang manajer, 37
orang karyawan pelaksana bidang proses, 22 orang karyawan pelaksana bidang
lab, 16 orang karyawan pelaksana bidang KTU, dan 15 orang pelaksana bidang
maintenance.
10

2.6 Sfesifikasi Produk

Pabrik LMJS menghasilkan produk CPO (crude palm oil) dan PK (palm
kernel). Dua hasil produk tersebut memiliki milai dan standar sfesifikasi produk
diantaranya dapat diketahui pada table berikut :

Tabel 2.1 Sfesifikasi CPO

No Parameter Persentase Standar


1 Kadar Air (moisture) Maks. 7 % to FFB
2 Kadar Kotoran (dirt) Maks. 6 % to FFB
3 Kernel Pecah Maks. 13 % to FFB
(broken kernel)
4 Asam Lemak Bebas Maks. 3% to FFB
(Free Fatty Acid)
Tabel 2.2 Sfesifikasi Palm Kernel (PK)

2.7 Struktur Ketenagakerjaan Perusahaan

DIREKTUR

MANAGER

PROSES LAB. KTU MAINTENANCE


Gambar 2.4 Struktur Tenaga Kerja
BAB III

DASAR TEORI

3.1 Proses Pengolahan Stasiun Kernel


Pada stasiun kernel proses yang terjadi adalah pemecahan cangkang biji
sawit untuk mengambil bijinya atau nut, maka untuk menghasilkan nut yang
bagus dan sesuai dengan standarnya ada beberapa tahapan sebagai berikut :

DEPERICARPER BOILER
CBC

NUT POLISHING DRUM

NUT SILO

LT
RIPPLE MILL
DS
1

LT
STIRRER RESERVOIR TANK
DS
CLAYBATH 2

CYCLONE VIBRATING CONVEYOR


CLAYBATH CANGKANG
CLAYBATH
CONVEYOR
KERNEL

SILO DRYER

KERNEL
STORAG
E

Gambar 3.1 Bagan Proses Stasiun Kernel

11
12

3.1.1 CBC (Cake Breaker Conveyor)

Cake Breaker Conveyor berfungsi untuk memecahkan ataupun


memisahkan biji dengan fiber dari hasil proses screw press yang bertujuan untuk
memudahkan proses pada depericarper. Pada proses CBC juga terjadi penguapan
akibat pemanasan pada digester dengan suhu 98°C sebelum masuk di proses
screw press. Selain itu CBC juga berfungsi sebagai media transportasi dari press
ke depericarper menuju juga ke nut polishing drum.

Untuk 1 unit Cake Breaker Conveyor (CBC) dengan panjang 30 meter,


melayani 4 mesin press. CBC sering mengalami kegagalan transfer akibat
putusnya as pada CBC. Jika terjadi kegagalan transfer maka fiber akan
menumpuk pada titik pembuangan mesin press, selain itu umpan bahan bakar
boiler terganggu karena cangkang dan ampas kelapa sawit tidak terkirim ke
tungku bahan bakar.

Gambar 3.2 Cake Breaker Conveyor

3.1.2 Depericarper

Depericarper berfungsi sebagai menghisap fiber dari CBC yang akan


jatuh ke nut polishing drum, prinsip kerja depericarper sangat berpengaruh
terhadap berat jenis benda, berat jenis antara fiber dengan biji tentu saja
berbeda, maka berat jenis fiber lebih ringan dari berat jenis biji sehingga fiber
akan terhisap fan yang ada pada depericarper dan biji akan jatuh dan masuk
13

ke nut polishing drum. Fiber yang terhisap fan akan dibawa menuju boiler
sebagai bahan bakar.

Gambar 3.3 Depericarper

3.1.3 Nut Polishing Drum

Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah:

1. Membersihkan biji dari serabut – serabut yang masih melekat.

2. Membawa biji dari Depericarper ke Nut transport.

3. Memisahkan biji dari sampah.

4. Memisahkan gradasi nut.

Gambar 3.4 Nut Polishing Drum


14

3.1.4 Nut Silo


Nut silo adalah tempat penampungan sementara dari hasil pembersihan
fiber, nut silo memiliki beberapa ukuran dan bentuk berbeda-beda sesuai standar
dan kebutuhan pabrik. Fungsi dari nut silo ini adalah bertujuan untuk mengatur
volume biji yang akan masuk ke ripple mill sehingga ripple mill dapat bekerja
dengan baik.

3.1.5 Rippel Mill


Fungsi dari riplle Mill adalah untuk memecahkan nut. Pada riplle Mill
terdapat rotor bagian yang berputar pada riplle plate bagian yang diam. Nut
masuk diantara rotor dan riplle plate sehingga saling berbenturan dan
memecahkan cangkang dari nut.

Gambar 3.5 Ripple Mill

3.1.6 LTDS (Light Tenera Dust Separator)

LTDS (Light Tenera Dust Separator), berfungsi untuk memisahkan


cangkang dan inti dari proses ripple mill dan akan membawa cangkang untuk
bahan bakar boiler. Pecahan cangkang mempunyai ukuran dan bentuk yang lebih
besar dari inti biji/kernel dan akan terhisap ke atas untuk dialirkan ke boiler.
15

3.1.7 Claybath

Claybath adalah proses pemisahan cangkang dan kernel (biji inti) yang
masih belum bersih dengan menggunakan rendaman air dan kalsium karbonat.

Gambar 3.6 Proses Clybath

3.1.8 Nut Silo Dryer

Nut silo dryer merupakan alat yang berfungsi dalam pemasakan dengan
menggunakan steam, bertujuan agar nut mudah untuk dipecah, untuk
mendapatkan kernel sesuai standart yaitu kecil dari 8%. Prinsip yang digunakan
adalah pemberian steam pada silo dryer dengan suhu berkisar antara 90-95oC
dimana waktu penahanan kernel adalah 14-15 jam. Ciri-ciri kernel yang sudah
siap di masak akan berubah warna menjadi coklat kehitaman serta tampak
berminyak pada tampilanmya.
16

3.1.9 Kernel Storage

Kernel storage tank berbentuk silinder terbuat dari plat aluminium


berbentuk lengkung disambung dan melingkar keatas. Pada PT. LMJS memiliki 1
buah kernel tank yang berkapasitas 178 ton.

3.2 Proses Claybath


Proses claybath merupakan bak yang berisi larutan pemisah yaitu H2O
dan CaCo3. Fungsi dari claybath adalah untuk memisahkan cangkang dan inti
sawit pecah yang besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan dilakukan
berdasarkan kepada perbedaan berat jenis. Bila campuran cangkang dan inti
dimasukan kedalam suatu cairan yang berat jenisnya diantara berat jenis cangkang
dan inti maka untuk berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis cairan
akan terapung diatas dan yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam.

Gambar 3.7 Alur Proses Claybath


Prinsip yang digunakan pada claybath ini adalah memisahkan antara
cangkang dan nut/inti dengan campuran air dengan kalsium karbonat dengan
bantuan putaran mesin. Penambahan larutan dimana sebelumnya dipastikan
stirrer telah dijalankan, dengan jalannya motor penggerak vibrating screen, dan
17

menjalankan pompa sirkulasi larutan untuk mengisi cyclone tempat pemisahan,


pastikan keadaan campuran larutan selalu dalam keadaan konstan dan kapasitas
pompa sirkulasi agar disetting, untuk menghindari turbelensi pada bak pemisahan
(claybath).
Larutan yang tersuspensi dalam air dan memiliki berat jenis larutan di atas
satu, tergantung dari konsentrasi yang dilarutkan. Larutan ini dapat digunakan
untuk memisahkan dua kelompok padatan yang memiliki berat jenis (BJ) yang
berbeda. Inti sawit basah memiliki berat jenis 1,07 gr/cm3 sedangkan cangkang
1,15 gr/cm3 - 1,20 gr/cm3. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat BJ
larutan 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3 sehinga inti mengapung dan cangkang akan
tenggelam. Hasil gilingan pemecah biji masuk kedalam bak claybath dan inti
mengapung sedangkan cangkang bergerak kedasar bak, kemudian cangkang
dihisap dari dasar bak dan dipompakan kedalam saringan yang dikirim melalui
shellhopper/shell conveyor ke boiler.

3.2.1 Motor Listrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi


energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat
ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci,
pompa air dan penyedot debu. Motor listrik disini berfungsi sebagai alat
pengaduk larutan air dengan CaCO3 agar larutan dapat tercampur merata.
18

Gambar 3.8 Motor Listrik (sumber lzzgchina.com)

3.2.2 Kalsium Karbonat (CaCO3)

Proses pengolahan pada stasiun claybath penggunaan CaCo3 sangat


penting karena pada proses pemisahan cangkang dan inti menggunakan dua jenis
pemisahan yaitu basah dan kering. Pemisahan basah menggunakan larutan dari
H2O dan CaCo3 sebagai media pemisah, sedangkan jenis pemisah kering
menggunakan LTDS separator.
Kapur adalah batuan sedimen terutama terdiri dari kalsium karbonat
(CaCO3) dalam bentuk kalsit mineral. Batuan ini paling sering terbentuk
diperairan laut yang dangkal. Batu kapur di alam jarang ada yang murni, karena
umumnya mineral ini selalu terdapat partikel kecil kuarsa, felspar, mineral
lempung pirit, siderit dan mineral lainnya. Dalam mineral batu kapur terdapat juga
pengotor, terutama ion besi.
Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu senyawa umum kalsium.
Dipanaskan untuk bentuk quicklime (CaCO3), yang kemudian ditambahkan ke air
(H2O). ini membentuk bahan lain yang dikenal sebagai kapur (Ca(OH)2), yang
merupakan bahan dasar murah yang digunakan di seluruh industri kimia. Kapur,
marmer dan batu kapur adalah semua bentuk kalsium karbonat.
19

Gambar 3.9 Kalsium Karbonat (CaCO3)


Kalsium karbonat umumnya berwarna putih dan umumnya sering dijumpai pada
batu kapur, kalsit, marmer, dan batu gamping. Selain itu kalsium karbonat juga
banyak dijumpai pada stalaktit dan stalagmite yang terdapat di sekitar
pegunungan. Karbonat yang terdapat pada stalaktit dan stalagmite berasal dari
tetesan air tanah selama ribuan bahkan tahunan. Seperti namanya, kalsium
karbonat ini terdiri dari 2 unsur kalsium dan 3 unsur oksigen. Setiap unsur
karbon terikat kuat dengan 3 oksigen, dan ikatanya lebih longgar dari ikatan
antara karbon dengan kalsium pada satu senyawa (Saroddin, 2013).

3.2.3 Air (H2O)


Air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup, dibumi hampir
71% permukaan diselimuti air, maka dari pada itu air sangatlah penting. Dalam
proses pekerjaan pabrik PKS sangat dibutuhkan air untuk bahan pengolahan atau
sumber bahan bakar. Pada proses ini air dibutuhkan sebagai bahan campuran
untuk pengolahan claybath yang berfungsi sebagai media pemisah antara
cangkang dan kernel.
20

Campuran CaCO3 dan Air

CaCO3 murni Perbandingan 1:1

CaCO3 Air
Vol
Sg
air karung karung
(@50 (@50 (@25
kg kg) kg kg) kg kg)

1.10 2854 856.2 17 570.8 11 570.8 23

1.12 2854 927.55 18.5 642.15 13 642.15 26

1.13 2854 956.09 19 713.5 14 713.5 29

Tabel 3.1 Hasil Perhitungan CaCO3 Berdasarkan Volume Air Claybath


Sumber : Data olahan (2010)

3.3 Klasifikasi Claybath


Proses claybath memiliki beberapa bagian diantaranya yaitu, reservoir
tank, vibrating claybath, stirrer, reservoir, circulating pump, shell conveyor.

Gambar 3.10 Dimensi Claybath


21

Bak claybath (reservoir tank) berfungsi sebagai tempat atau wadah penampungan
yang berisi campuran air dengan CaCO3, campuran ini berfungsi untuk
memisahkan nut kernel dengan pecahan cangkangnya dengan membedakan berat
jenis benda.

3.3.1 Reservoir Tank


Bak claybath (reservoir tank) berfungsi sebagai tempat atau wadah
penampungan yang berisi campuran air dengan CaCO3, berat jenis campuran
biasanya diatas satu dan berada pada berat jenis kernel dan cangkang, campuran
ini berfungsi untuk memisahkan nut kernel dengan pecahan cangkangnya dengan
membedakan berat jenis benda. Didalam reservoir tank terdapat pengaduk untuk
melarutkan campuran air dan kalsium karbonat sampai merata.
Reservoir tank biasanya berbentuk silinder berdiameter 2-3 m dan tinggi 1,5 - 2 m
sesuai dengan tempat dan kapasitas produksi stasiun kernel apabila jumlah
produksi mencapai jumlah >20 ton/jam sudah pasti memiliki tank reservoir
dengan diameter yang lebih besar.
motor

stirr
er
2m

Sirculati
ng
pump

Gambar 3.11 Reservoir Tank


22

3.3.2 Cyclone Claybath

Pada dasarnya cara kerja Cyclone adalah gaya sentrifugal yang diciptakan
sehingga membuat massa lebih besar terlempar keluar dan akan mendesak
kebawah dimana massa lebih kecil akan terdesak ke tengah dan naik karena
tekanan rendah yang tercipta saat berputar.

Gambar 3.12 Cyclone Claybath (sumber dokumen.tips)

Bentuk kerucut akan membantu tingkat separasi dari massa dan ukuran besar saat
diujung maka gaya gravitasi akan menangkap ukuran tersebut.

Cyclone claybath adalah alat yang dapat memisahkan antara kernel dengan
cangkangnya, setelah proses perendaman pada reservoir tank berat jenis cangkang
lebih berat dari kernel sehingga cangkang akan tenggelam dan kernel akan
mengapung. Berat jenis kernel 1,07 sedangkan cangkang 1,15-1,20.
23

3.3.3 Vibrating Claybath


Vibrating pada proses claybath adalah tempat atau wadah penampungan
yang tersekat antara kernel dan cangkang dengan getaran, getaran yang terjadi
akibat motor penggerak listrik yang bertujuan untuk melancarkan jalannya kernel
dan cangkang apabila sewaktu-waktu terdapat penumpukan kernel maupun
cangkang sehingga menyebabkan penyumbatan. Pada proses ini juga terdapat
penyemprotan air pada bagian sekatan kernel yang bertujuan untuk membersihkan
kernel dari kotoran ataupun CaCO3.

Gambar 3.13 Vibrating Claybath (sumber lzzgchina.com)


24

3.3.4 Stirrer
Stirrer adalah alat pengaduk yang digerakan dengan motor penggerak
bertenaga listrik. Stirrer memiliki banyak jenis, dapat kita ketahui pada kehidupan
sehari-hari seperti : mixer, blander dan lain-lain. Pada proses ini stirrer yang
digunakan untuk pengaduk air dan CaCO3 memiliki bentuk yang sesuai dengan
besarnya tank reservoir. Stirrer pada proses ini sangatlah penting karena untuk
dapat mengetahui berat jenis antara kernel dan cangkang campuran larutan harus
benar merata sehingga berat jenis larutan harus pas diantara berat jenis kernel dan
cangkang.

Gambar 3.14 Stirrer (sumber www.pmlinter.com)


25

3.3.5 Circulating Pump


Circulating pump adalah pompa yang bersirkulasi, dan digerakkan
menggunakan motor penggerak bertenaga listrik. Pada proses claybath circulating
pump berfungsi untuk mempompakan cangkang, dan kernel dari tank reservoir ke
cyclone claybath. Jenis pump yang digunakan pada proses ini adalah jenis
Dynamic pump atau pompa dinamis adalah jenis pompa yang ruang kerjanya
dinamis atau tidak berubah selama pompa tersebut bekerja. Jadi untuk menaikkan
tekanan yang ada bisa dilakukan tanpa harus mengubah volume aliran fluida.
Perubahan energi yang bekerja pada pompa ini adalah energi mekanik menjadi
energi kinetik, lalu diubah lagi menjadi energi potensial. Adapun elemen utama
pompa jenis ini berupa rotor impeler yang dapat berputar dengan kecepatan tinggi.
Pompa dinamis ini terkenal karena mampu bekerja dengan kecepatan tinggi dan
bisa menghasilkan debit aliran yang juga tinggi. Beberapa kelebihan yang dimiliki
pompa sentrifugal ini adalah
1. Mampu menghasilkan aliran fluida yang halus (smooth)
2. Tekanan yang dihasilkan pada discharge pompa bisa seragam
3. Biaya perawatan dan operasional yang rendah
4. Mampu bekerja dengan kecepatan tinggi

Gambar 3.15 Sirculating Pump


26

3.3.6 Shell Conveyor dan Kernel Conveyor

Shell conveyor adalah conveyor yang mengirim cangkang ke tempat


penampungan atau ke boiler untuk bahan bakar. Sedangkan kernel conveyor
adalah conveyor yang mengirim kernel ke silo dryer.
Pada conveyor ini memiliki bentuk yang sama hanya saja benda yang diangkut
yang berbeda dengan arah yang berbeda. Biasanya bentuk conveyor ini seperti
bentuk spiral pada sebuah baut (screw conveyor) dan digerakan dengan mesin
penggerak listrik.

Gambar 3.16 Screw Conveyor


27

3.4 Nut Kernel / Inti


Inti terdapat didalam biji kelapa sawit yang telah dilapisi tempurung.
Dalam satu buah terdapat satu biji yang mengandung inti. Bentuk inti sawit bulat
padat atau agak gepeng berwarna coklat hitam. Inti sawit mengandung lemak,
protein, serat dan air. Terdapat variasi komposisi inti sawit dalam hal padatan
non minyak dan nonprotein. Bagian yang disebut Extractable non protein yang
mengandung sukrosa, gula pereduksi dan pati.

Tabel 3.2 Standar Kernel Produksi PKS SWA


No Parameter Persentase Standar
1 Kadar Air (moisture) Maks. 7 % to FFB
2 Kadar Kotoran (dirt) Maks. 6 % to FFB
3 Kernel Pecah Maks. 13 % to FFB

(broken kernel)
4 Asam Lemak Bebas Maks. 3% to FFB

(Free Fatty Acid)


Sumber: Data Laboratorium PKS SWA (2010)

Inti kelapa sawit atau kernel palm merupakan buah tanaman kelapa sawit yang
telah dipisahkan dari daging buah dan tempurungnya serta selanjutnya
dikeringkan. Kernel merupakan bagian terpenting kedua setelah mesokarp karena
dari inti inilah akan dihasilkan PKO sebagai produk unggulan kedua setelah
CPO. Inti ini mengandung minyak yang warnanya jernih, dan kualitas minyak
inti lebih baik jika dibandingkan dengan kualitas minyak daging buah
(mesocarp). Hanya saja kandungan minyaknya lebih sedikit dibanding dengan
kandungan minyak daging buah. Kandungan minyak yang terkandung di dalam
inti kering sekitar 44 - 53 %. Minyak inti sawit atau PKO (Palm Kernel Oil)
banyak digunakan sebagai bahan baku pada berbagai industri pangan dan non
pangan. Minyak inti sawit sangat baik digunakan dalam industri, misalnya
industri pembuatan minyak margarine. (Ririn Nurhadayati, 2010).
28

Pada pemakaiannya, lemak yang terkandung di dalam inti sawit (disebut minyak
inti sawit) diekstraksi dan sisanya atau bungkilnya yang kaya protein dipakai
sebagai bahan makanan ternak. Bungkil inti sawit di inginkan berwarna relatif
terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tidak berubah.
Pada suhu tinggi inti sawit dapat mengalami perubahan warna. Minyaknya akan
lebih gelap dan sulit dipucatkan. Suhu tertinggi pada pengolahan minyak sawit
adalah pada perebusan, yaitu sekitar 95oC-105oC. Suhu kerja maksimum dibatasi
setinggi itu untuk menghindarkan terlalu banyak inti yang berubah.
Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila
dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat
padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak,
protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya
disebut minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya yang kaya protein
digunakan sebagai bahan makanan ternak. (Mangoensoekardjo, 2003).

Gambar 3.17 Inti Kelapa Sawit (kernel)


29

3.5 Cangkang Kelapa Sawit


Cangkang sawit merupakan produk sampingan dari Crude Palm Oil yang
banyak dipakai oleh industri sebagai bahan bakar pengganti batu bara. Tidak
hanya itu saja, cangkang sawit ini memiliki kelebihan dibandingkan bahan bakar
industri lainnya, yakni lebih ramah kepada lingkungan, dan tidak mencemarkan
lingkungan sehingga masyarakat sekitar industri bebas dari infeksi saluran
pernapasan akut. Kegunaan dan kelebihan cangkang sawit sebagai bahan alami
yang memiliki banyak manfaat bagi berbagai industri dan tentunya dengan biaya
yang lebih rendah.

Gambar 3.18 Cangkang Kelapa Sawit

Cangkang kelapa sawit merupakan salah satu limbah pengolahan minyak kelapa
sawit yang cukup besar, yaitu mencapai 60% dari produksi minyak. Tempurung
buah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif. Arang aktif
dimanfaatkan oleh berbagai industri, antara lain industri minyak, karet, gula dan
farmasi. Selain itu tempurung kelapa sawit digunakan hanya sebagai bahan bakar
pembangkit tenaga uap dan bahan pengeras jalan. (Fauzi, 2002).
30

3.6 Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut
dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada
suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya,
jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik
padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat
terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai
larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara
umum, larutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut
tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat,
walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara
umum kurang peka terhadap suhu dari pada kelarutan padatan atau gas dalam zat
cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu.

3.6.1 Pembuatan Larutan


Pembuatan larutan pemisah dilakukan dengan mencampurkan Air
sebanyak 100 liter dan CaCO3 dengan berat yang masing-masing berbeda, yakni
2,5 kg, 3,5 kg dan 4,5 kg, sehingga akan terbentuk tiga larutan yang berbeda,
kemudian dilakukan pengadukan terhadap tiga larutan yang terbentuk dengan
kecepatan putaran yang sama setelah itu pengukuran massa jenis air dilakukan
dengan menggunakan hydrometer, setelah mengetahui massa jenis sampel
dimasukkan sebanyak 1 kg, kedalam tiga larutan tersebut, pengambilan sampel
pada larutan 1 dilakukan pasca waktu 5 menit berlalu, sedangkan pada larutan ke
dua dilakukan pengambilan sampel pasca 10 menit berlalu dengan halnya pada
larutan ketiga dengan waktu 15 menit berlalu, namun pada setiap perlakuan
31

dilakukan masingmasing tiga pengulangan, hasil losses kernel pada masing-


masing larutan selanjutnya ditimbang kemudian dikalkulasi dengan
menggunakan rumus yang ada, dari hasil dari masing-masing perhitungan diatas
selanjutnya akan menjadi pembanding untuk menentukan larutan terbaik.

3.7 Massa Jenis


Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI
massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis
yang berbeda. Satu zat berapa pun massanya berapa pun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :

Keterangan :

ρ = adalah massa jenis


m = adalah massa
V = adalah volume

Satuan massa jenis dalam CGS [centi-gram-sekon] adalah gram per sentimeter
kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3. Massa jenis air murni adalah 1 g/cm 3 atau
sama dengan 1000 kg/m3.

Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk
menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2
menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'. Rumus
massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama.
32

3.8 Faktor-faktor Kehilangan Inti (Losses Kernel)


Inti sawit seolah-olah menjadi second product di pabrik kelapa sawit,
sering dikorbankan untuk mendapatkan minyak sawit terutama di pengoperasian
screw press. Tekanan double cone yang diberikan kadangkala melebihi yang
diijinkan 50-60 Bar sehingga banyak inti sawit menjadi hancur dan cenderung
tenggelam pada proses claybath, hal lain pula yang menyebabkan losses kernel
adalah media pemisah yang kurang atau massa jenis pada larutan pemisah pada
claybath.
Rumus perhitungan kehilangan kernel.

Keterangan :

Nl = Presentase kehilangan inti

Ml = Massa kehilangan inti

Ms = Massa sampel

Adapun beberapa tahapan terjadinya kehilangan inti (losses kernel) pada


proses claybath dengan melakukan beberapa pengujian sebagai berikut :

3.8.1 Kapasitas aktual Ripple mill,


Menguji kapasitas aktual Ripple mill
Kapasitas aktual Ripple mill digunakan sebagai acuan untuk menentukan
kapasitas olah Nut dengan cara mengatur Nut feeder yang ada di bawah Nut
hopper. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Nut feeder yang ada dibawah Nut hopper dibuka penuh (100%)
2. Crakced mixture ditampung menggunakan karung berukuran 25 kg pada
titik sampel yang telah disediakan (cracked mixture conveyor) selama 15 detik
sebanyak 70 kali percobaan.
33

3. Sampel tersebut ditimbang dengan menggunakan


timbangan ukuran 30kg
4. Kapasitas aktual Ripple mill dihitung dengan menggunakan rumus:

3.8.2 Persentase Proses LTDS 1& LTDS 2

Menguji persentase output LTDS 1& LTDS 2

Menguji persentase kernel dan cangkang hasil pemisahan dari LTDS 1 dan
LTDS 2 dengan cara menampung kernel yang keluar dari
KDS serta menampung cangkang yang keluar dari Cyclone LTDS. Setelah itu
lakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

Proses LTDS 1 (hisapan tahap pertama)

Hisapan ini merupakan upaya untuk menghilangkan debu dan partikel halus
seperti pecahan cangkang, inti dan serat. Alat penghisap ini disebut ltds yang
terdiri dari kolom dan dilengkapi dengan air lock. Hisapan ini umumnya agak
lemah, sehingga hanya bertujuan untuk mengurangi volume campuran inti
cangkang.
34

Proses LTDS 2 (hisapan tahap kedua)

Hisapan ini bertujuan untuk memisahkan cangkang dari inti. Dalam hal ini
terjadi pemisahan cangkang dengan hisapan,yaitu karena bentuknya yang
lempeng dan tipis mudah terangkat keatas akibat hisapan sedang inti yang
umumnya bulat dan tebal jatuh kebagian kolom bawah. Hisapan yang terlalu
kuat akan menyebabkan inti ikut terangkut keatas dan menyebabkan efisiensi
pengutipan inti turun, dan jika hisapan terlalu lemah maka dalam inti banyak
dijumpai cangkang. Oleh sebab itu pada PKS yang memiliki hydrocyclone
sering dibuat tekanan kuat sehingga diperoleh inti bersih. Sedangkan tumpukan
cangkang yang masih banyak mengandung inti diolah dalam hydrocyclone,
sehingga diperoleh 3 jenis keluaran yaitu: inti kering, inti basah dan cangkang.

Pada tahap pertama, digunakan hisapan udara dengan kecepatan 1415m/detik, di


mana fraksi berat jatuh kebawah dan fraksi ringan masuk ke tahap pemisah
kedua. Fraksi berat di sini berupa batu dan potongan besi. Sementara, fraksi
ringan di sini berupa kernel, biji, cangkang, dan debu. Pada tahap pemisahan
kedua, digunakan hisapan udara dengan kecepatan7,5 - 9,0 m/detik, dimana
fraksi ringan berupa serabut, cangkang halus, dan debu bersama hisapan udara
diteruskan ke cangkang silo untuk bahan bakar boiler.

3.8.3 Persentase umpan yang masuk ke Claybath.


Menguji persentase umpan yang masuk ke Claybath
Menguji persentase umpan yang masuk ke Claybath dengan cara
menampung cracked mixture yang masuk ke Claybath dengan menggunakan
karung di titik sampel yang telah disediakan (Conveyor to Claybath) selama
30 detik. Uji proporsi umpan dilakukan setiap satu jam sekali. Dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
35

3.8.4 Mengukur Specific gravity suspensi Claybath.


Mengukur Specific gravity suspensi Claybath

Pengukuran Specific gravity dilakukan dengan cara mengambil sampel


suspensi hasil keluaran dari Claybath ke dalam tabung yang telah disediakan
hingga terisi penuh, setelah itu dicelupkan Hydrometer kedalamnya, lihat dan
catat nilai Specific gravity yang terbaca lalu catat ke dalam buku catatan dan
lakukan analisa setiap 1 jam sekali.

Gambar 3.19 Grafik Perbandingan Kernel Losses dan Kernel Dirt pada
Specific Gravity

Semakin mendekati specific gravity (SG) shell, sehingga akan semakin


sedikit kernel yang terikut pada shell, namun akan semakin banyak shell ringan
yang terikut pada kernel. Hal ini akan menyebabkan kotoran pada kernel akan
semakin banyak, yakni berasal dari shell yang ringan tersebut.
Berdasarkan kondisi pada gambar tersebut, terlihat bahwa SG larutan
CaCO3 yang optimal adalah 1,15 kg/liter, yang akan menghasilkan kernel losses
sebesar 5,82 % (to sample) dan kernel dirt sebesar 6,09%. Namun jika dilihat,
36

kernel losses tersebut masih jauh lebih tinggi dari kondisi standar, yaitu 2 %,
sedangkan kernel dirt masih mendekati standar, yaitu 6%. Sedangkan SG
larutan yang efektif adalah 1,16 kg/liter.

3.8.5 Melakukan analisa kernel losses di Claybath.


Melakukan analisa kernel losses di Claybath

Analisa kernel losses di Claybath diawali dari pengambilan sampel cangkang


yang keluar dari Claybath setiap 1 jam sekali. Setelah selesai lakukan
quartering sample untuk mendapatkan sampel dengan berat + 1000 gram.
Setelah itu pisahkan kernel yang terdapat dari cangkang dengan kriteria
kernel pecah, kernel utuh, kernel dari nut pecah serta kernel dari nut utuh.
Lalu lakukan perhitungan Kernel losses dengan rumus sebagai berikut:

% Nut to FFB x 0,4208 x 0,6307 x % kernel losses to sample x 0,86

3.9 Standar Lossses


Standar losses pada masing – masing peralatan pegolahan stasiun kernel.
No Alat Rata – rata Standar
% Losses %
1 Fibre Cyclone 1,48 % 2.00 %
2 Ripple Mill 91.03 % 95.00 %
3 LTDS 0.72 % 2.50 %
4 Claybath 7.24 % 3.00 %

Tabel 3.3 Standar Losses Kernel


BAB IV
TUGAS KHUSUS

4.1 Percobaan Penekanan Losses Kernel Pada Proses Claybath

Studi penggunaan kalsium karbonat pada proses claybath untuk menekan


kehilangan losses kernel dilakukan dengan dua jenis perlakuan yang berbeda
dimana larutan pemisah dilakukan dengan perbandingan air sebanyak 100 liter
dan CaCO3 dengan berat yang masing-masing berbeda, yakni 2,5 kg dan 3,5 kg.
sehingga akan terbentuk dua larutan yang berbeda, kemudian dilakukan
pengadukan terhadap dua larutan yang terbentuk dengan kecepatan putaran yang
sama setelah itu pengukuran massa jenis air dilakukan dengan menggunakan
hydrometer, setelah mengetahui massa jenis sampel dimasukkan sebanyak 1 kg,
kedalam dua larutan tersebut, pengambilan sampel pada larutan 1 dilakukan pasca
waktu 5 menit berlalu, sedangkan pada larutan ke dua dilakukan pengambilan
sampel pasca 10 menit berlalu, namun pada setiap perlakuan dilakukan
masingmasing tiga pengulangan, hasil losses kernel pada masing-masing larutan
selanjutnya ditimbang kemudian dikalkulasi dengan menggunakan rumus yang
ada, dari hasil dari masing-masing perhitungan diatas selanjutnya akan menjadi
pembanding untuk menentukan larutan terbaik. Adapun racangan percobaan
sebagai berikut :

A = Konsentrasi penambahan CaCO3

A1 : 0,25 %

A2 : 0,35 %

B = Waktu
B1 : 5 menit

B2 : 10 menit

33
34

Dengan demikian, perlakuan percobaan sebagai berikut :

A1B1 : Konsentrasi CaCO3, 0,25 % dengan waktu 5 menit

A1B1: Konsentrasi CaCO3, 0,25 % dengan waktu 10 menit

A1B1: Konsentrasi CaCO3, 0,35 % dengan waktu 15 menit

A2B2 : Konsentrasi CaCO3, 0,35 % dengan waktu 10 menit

A2B2 : Konsentrasi CaCO3, 0,45 % dengan waktu 20 menit

A2B2: Konsentrasi CaCO3, 0,45 % dengan waktu 30 menit

Cangkang dan Kernel

Mixing
CaCO3 & H2O

Pemisahan
5 dan 10 menit

cangkang kernel

Berat Jenis
Kernel & Cangkang

losses

Gambar 4.1 Bagan Proses Pemisahan Cangkang Dan Kernel


35

4.2 Parameter Pengamatan

Adapun parameter yang dilakukan yaitu prosentase kehilangan inti sawit


diproses claybath dengan menggunakan CaCO3 sebagai media pemisah.
Pengukuran dilakukan dengan mengambil hasil buangan akhir pada proses
claybath. Pengukuran ini dilakukan sebanyak 2 kali pada setiap masing – masing
massa media pemisah, agar mendapatkan losses kernel serendah mungkin.

4.3 Losses Kernel

Kehilangan inti sawit atau kernel merupakan salah satu indikasi kurang
efisienya proses yang berlangsung pada stasiun kernel, diantaranya adalah proses
claybath yang disebabkan oleh banyak faktor namun yang utama adalah
penggunaan media pemisah. Jumlah kehilangan inti tentu sangat mempengaruhi
rendemen pada perusahaan, semakin tinggi rendemen maka semakin rendah pula
kehilangan inti pada proses tersebut, sehingga untuk menentukan loses kernel
dapat digunakan rumus sebagai berikut.
Rumus perhitungan kehilangan kernel.

Keterangan :

Nl = Presentase kehilangan inti

Ml = Massa kehilangan inti

Ms = Massa Sampel
36

4.3.1 Menentukan kernel losses:

1. Diambil sampel pada buangan sheel di claybath sebanyak 1 sampai 2 kg


2. Ditimbang sampel dalam jumlah tertentu
3. Dipisahkan antara nut dan cangkang pecahan
4. Kernel ditimbang
5. Dicatat berat hasil penimbangan nut kernel

Contoh menghitung kernel losses :

= 6,05%

Dilakukan perhitungan yang sama pada percobaan 2,3,4,5 dan 6

Data losses kernel pada claybath

No Berat Sampel Berat Inti Losses (%)

1 1650 99,9 6,05

2 1770 80,2 4,53

3 1790 27,9 1,56

4 1830 43,9 2,39

5 1690 20,1 1,18

6 1580 18,2 1,15

Table 4.1 data losses kernel pada claybath


37

4.3.2 Menentukan berat jenis larutan CaCO3 :

1. Diambil larutan kalsium karbonat (CaCO3) yang berasal dari claybath


dengan menggunakan gayung.

2. Dimasukkan larutan kalsium karbonat (CaCO3) kedalam beaker glass


500 ml.

3. Diaduk dengan menggunakan batang pengaduk sampai homogen.

4. Diisi piknometer dengan larutan kalsium karbonat (CaCO3) sampai


penuh.

5. Timbang piknometer yang telah berisi larutan Kalsium Karbonat


(CaCO3).

6. Dihitung berapa berat jenis, kemudian catat hasilnya.

Perhitungan berat jenis larutan CaCO3

keterangan :

massa : berat larutan claybath (g)


volume : volume piknometer = 25,261
g/cm3
Contoh perhitungan massa jenis larutan :

=1,10 g/cm3

Dilakukan perhitungan yang sama pada percobaan 2,3,4,5 dan 6


38

Data berat jenis larutan CaCO3 pada claybath

No Berat Larutan Claybath Volume Piknometer Berat Jenis

g/cm3

1 28,0014 25,261 1,10

2 27,0938 25,261 1,07

3 28,2923 25,261 1,12

4 28,7975 25,261 1,10

5 26,9945 25,261 1,06

6 26,56031 25,261 1,05

Table 4.2 data berat jenis larutan pada claybath

4.3.3 Hasil percobaan

Pada pengambilan sampel yang dilakukan pada larutan claybath yang


ada berkisar antara 1,06 sampai 1,14 g/cm3.

Dimana pada berat jenis 1,10 g/cm3 dihasilkan losses kernel 6,05 %, berat jenis
1,07 g/cm3 dihasilkan losses kernel 4,53 %, berat jenis 1,12 g/cm3 dihasilkan
losses kernel 1,56 %, berat jenis 1,10 g/cm 3 dihasilkan losses kernel 2,39 %,
berat jenis 1,06 g/cm3 dihasilkan losses kernel 1,18 %, berat jenis 1,05 g/cm 3
dihasilkan kernel losses 1,15%. Oleh karena itu berat jenis larutan claybath
perlu dilakukan kontrol setiap saat, dikarenakan berat jenis larutan tersebut
dapat berubah akibat pertambahan zat tersuspensi yang berasal dari debu dan
pecahan biji sehingga berat jenis larutan menjadi tidak sesuai.

Efektifitas nilai SG pada larutan claybath terdapat pada SG 1,16 dengan kernel
losses 1,97 % (to sample) atau 0,02 % to FFB dan kadar kotoran pada kernel
(kernel dirt) 6,31 %.
39

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses claybath merupakan bak yang berisi larutan pemisah yaitu H2O
dan CaCo3, yang berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti sawit
pecah yang besar dan beratnya hampir sama yaitu nut basah memiliki
berat jenis 1,07 gr/cm3 sedangkan cangkang 1,15 gr/cm3 - 1,20 gr/cm3. .
Proses pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenis. Bila
campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam suatu cairan yang berat
jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3.
maka untuk berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis cairan
akan terapung diatas dan yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam.
2. Umpan masuk ke bak claybath dapat menimbulkan kejenuhan pada
larutan CaCO3 yang disebabkan oleh minyak yang terkandung pada
kernel. Maka peranan CaCO3 pada larutan sangat penting untuk
mengasilkan nut yang baik, dengan penggunaan material balanced
(larutan CaCO3 dan H2O) sehingga kadar larutan tetap berada pada
komposisinya 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3.
3. Penyebab Kernel losses dapat terjadi pada stasiun press dimana tekanan
double cone melibihi dari (50-60 Bar), sehingga menyebabkan nut kernel
pecah. Dan kernel losses terjadi pada proses claybath, karena tekanan
double cone yang menyebabkan nut pecah maka nut akan ikut tenggelam
di dalam larusan CaCO3 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3.
Inti sawit basah memiliki berat jenis 1,07 gr/cm3 sedangkan cangkang 1,15
gr/cm3 - 1,20 gr/cm3. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat
BJ larutan 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3 .
4. Losses kernel mengalami penurunan setelah pemakaian CaCO3
ditambahkan sehingga SG larutan akan naik, penambahan CaCO3 juga
berpengaruh terhadap losses kernel. Semakin banyak CaCO3 yang
diberikan maka kehilangan kernel (losses kernel) semakin menurun. Hal
40

ini disebabkan karena penambahan CaCO3 mempengaruhi nilai berat jenis,


dengan adanya penambahan CaCO3 berarti nilai berat jenis akan
meningkat tentunya kernel tidak ikut mengendap Bersama cangkang
(shell), dikarenakan berat jenis kernel lebih kecil dari pada berat jenis
larutan CaCO3 tersebut. Sehingga mengakibatkan losses kernel menurun.

5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil pembahasan diatas, penulis ingin memberikan beberapa
saran :

1. Pentingnya menjaga pengaturan penggunaan material balance (larutan


CaCo3 dan H2O) sehingga kadar larutan tetap berada pada komposisinya.
2. Penyebab tingginya kernel losses dapat diatasi dengan cara memperbaiki
sistem perebusan, Cake Breaker Conveyor serta Polishing drum. Karena
banyaknya fibre yang melekat pada cangkang mengindikasikan bahwa
sistem perebusan kurang baik, sehingga setelah proses press, masih
banyak nut yang mengandung fibre. Polishing drum juga harus
dikondisikan untuk membersihkan fibre yang masih melekat pada nut
yang didukung dengan hisapan angin dari Fibre cyclone.
3. Menambah pengaturan Dumper separating column pada LTDS menjadi
lebih besar sehingga dapat mengurangi persentase umpan ke Claybath.
DAFTAR PUSTAKA

Teknik mesin. 2019. Stasiun kernel pabrik kelapa sawit.


https://pernando413.blogspot.com/2019/08/stasiun-kernel.html. 27 agustus 2021.
Boston. 2021. Pengertian pompa, fungsi dan jenis-jenisnya.
https://www.amesbostonhotel.com/jenis-jenis-pompa/. 13 juni 2021.
Mahfud, ahmad. 2020. “Efektivitas Nilai Specific Gravity Larutan Kalsium
Karbonat (CaCo3) untuk Meminimalisir Losses Claybath“. jurnal citra widya
edukasi Vol 12 No 12: Bekasi.

Saraswati, ari. 2011.“Teknik Minimalisasi Kernel Losses, Claybath, Pabrik


Pengolahan Kelapa Sawit”. Jurnal losses kernel, claybath, pabrik sawit Vol 12 No
10: Banjarmasin.

Arham anwar. 2017. Study Penggunaan Kalsium Karbonat (CaCO3) Pada Proses
Claybath Pada Stasiun Kernel. Skripsi. Pangkep: Poli Teknik Pertanian Negri
Pangkep.

Nurma yunita. 2016. Pengaruh Berat Jenis Larutan Kalsium Karbonat (CaCO3)
Terhadap Losses Kernal. Karya ilm

39
LAMPIRAN

1. Data Specific Gravity, Kernel Losses dan Kernel Dirt

Specific Berat Kernel Losses Kernel


Gravity Sampel Dirt
Tanggal (kg/liter) (gr) To To FFB To
Sample (%) Samp
(%) le (%)
15/05/2017 1,13 1.063,63 11,22 0,12 4,85
1.064,59 8,38 0,09

16/05/2017 1,14 1.001,59 9,30 0,10 5,34


986,14 8,02 0,08

17/05/2017 1,15 996,47 5,13 0,05 6,09


1.002,71 6,50 0,07

18/05/2017 1,16 1.023,08 1,97 0,02 6,91


1.033,86 1,95 0,02

19/05/2017 1,17 999,16 1,87 0,02 9,76


1.000,69 1,63 0,02

20/05/2017 1,18 999,61 1,18 0,01 10,21


1.012,15 1,90 0,02

21/05/2017 1,19 1.013,28 0,54 0,01 12,29


1.008,60 1,10 0,01

2. foto Bersama staf bagian tata usaha

40
41

3. Proses claybath (pemisahan nut dan cangkang)

4. Proses polishing drum


42

5. Foto Bersama mandor lapangan


43

6. Stasiun press

7. Proses sterilizer

8. Perebusan TBS pada stasiun sterilizer


44

9. Tampak depan pabrik LMJS

Anda mungkin juga menyukai