Judul
Disusun Oleh
Sarah Aulia
1314020081
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Jakarta,
Pembimbing Perusahaan I Pembimbing Perusahaan II
Mengesahkan,
Pembimbing PNJ KPS Teknik Listrik
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik
Kerja Lapangan ini. Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma
Tiga Politeknik. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
3
4
4
membantu penulis dalam penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan ini;
10. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral;
11. Sahabat serta rekan yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN
1.4.1 Tujuan 4
1.4.2 Kegunaan 5
1.5.1 Permasalahan 6
4
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Inverter 22
4
5
3.3.5 Flowchart 44
5
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 50
4.2 Saran 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
DAFTAR GAMBAR
5
Gambar 3.3.4 Mesin Lifter 3D........................................................................43
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR LAMPIRAN
7
Lampiran 18 Mesin Lifter Tampak Bawah
8
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kerja praktik ini, mahasiswa dituntut untuk dapat mengerti dan
memahami pekerjaan di lapangan. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk
dapat memahami pekerjaan di lapangan, namun mahasiswa juga dituntut
1
untuk terampil dan mampu menerapkan ilmu yang dimilikinya. Karena tidak
menutup kemungkinan materi yang didapat di bangku kuliah berbeda dengan
2
Persaingan yang terjadi dalam dunia industri saat ini sangatlah pesat.
Setelah kualitas suatu produk terpenuhi, ketersediaan barang dipasaran sangat
penting. Hal ini menuntut dunia industri melakukan Improvement untuk
mengurangi waktu produksi salah satunya dengan mengubah proses manual
menjadi otomatis yang dengan demikian waktu produksi akan berkurang dan
kapasitas produksi akan bertambah. Otomasi industri memberi keuntungan
lain pada perusahaan salah satunya dapat mengurangi kesalahan serta
kegagalan produksi yang diakibatkan manusia. Pemanfaatan sistem kontrol
berbasis komputer dibutuhkan untuk mengendalikan mesin-mesin produksi
dengan menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai
perangkat utama pada sistem otomasi serta pemanfaatan sistem kontrol
dengan menggunakan Inverter sebagai pengatur frekuensi untuk mengubah
kecepatan motor yang digunakan dalam dunia industri.
Training Kit yang akan dibuat adalah simulator mesin Lifter. Lifter
merupakan alat yang digunakan dalam industri manufaktur yang bertujuan
3
sebagai alat transportasi suatu unit yang dioperasikan dengan motor induksi 3
Phasa yang dapat dikontrol kecepatannya melalui Inverter dengan merubah
frekuensi yang ada dengan frekuensi yang kita inginkan. Didalam Inverter
juga terdapat beberapa macam kecepatan yang dapat digunakan sesuai
kebutuhan yaitu Low Speed (kecepatan rendah), Medium Speed (kecepatan
menengah) dan High Speed (kecepatan tinggi) yang dapat kita sesuaikan
frekuensinya. Dalam industri, Cycle Time suatu produk sangat diperhatikan
agar waktu yang digunakan dapat optimal.
Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan praktik kerja lapangan ini
dibatasi pada Training Kit Sistem Kontrol Berbasis PLC dan Inverter pada
simulator Lifter di Area Produksi PT. Toyota Motor Manufacturing
Indonesia.
1.4.1 Tujuan
1. Membuat Training Kit sistem kontrol berbasis PLC dan Inverter untuk
menunjang proses pembelajaran pada industri khususnya pada area
produksi Assembly Maintenance
1.4.2 Kegunaan
2. Bagi Mahasiswa
1.5.1 Permasalahan
1. Training
3. Studi Literatur
1. Bab I Pendahuluan
8
Bab ini membahas tentang unit kerja PKL yang berkaitan dengan
tugas yang diberikan, bagian penugasan serta struktur organisasi.
Lalu uraian PKL yang berisi kegiatan yang dilaksanakan dengan
bentuk essay. Selanjutnya adalah pembahasan hasil PKL yang
berkaitan dengan tugas yang dikerjakan pada proses PKL tersebut.
Dan identifikasi kendala yang dihadapi serta cara mengatasi
kendala tersebut dalam proses penginstalasian Training Kit tersebut
4. Bab IV Penutup
TINJAUAN PUSTAKA
9
10
2. Pemilihan I/O
11
3. Perancangan program
Proses kerja suatu sistem yang akan dikontrol oleh PLC harus
diterjemahkan dalam sebuah program. Tahapan ini merupakan fase
untuk membuat program tersebut
4. Menjalankan sistem
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat
dibagi secara umum dan khusus.
tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses
finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
S1L1
Sistem PLC
1. Tipe Impact
Ciri-ciri:
2. Tipe Modular
Ciri-ciri:
Berukuran besar
(a)
(b)
Gambar 2.1.4 (a) PLC type Impact dan (b) PLC type Modular
1. Keuntungan
Fleksibel
Pilot Running
Observasi Visual
Kecepatan Operasi
Solid State Device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan
timer mekanik atau elektrik. PLC merupaka solid state device
sehingga bersifat lebih tahan uji
Dokumentasi
Keamanan
2. Kerugian
Pertimbangan lingkungan
2.2 Inverter
F = frekuensi (Hz)
P = jumlah kutub
5. Menghemat energi
Semakin besar daya motor maka makin besar torsi yang dihasilkan
dan makin kuat motor menggerakkan beban. Torsi dapat ditambah dengan
menggunakan gear box (cara mekanis) dan Inverter (elektronik)
penggerak dari motor listrik yang perlu datur kecepatan putarnya untuk
menghasilkan torsi dan tenaga/daya yang diinginkan
1. Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu Inverter dengan tegangan input yang
diatur konstan
2. Current Fed Inverter (CFI) yaitu Inverter dengan arus input yang
diatur konstan
1. Keuntungan
Dari gambar rangkaian ini dapat dilihat bahwa agar motor dapat
berputar maka harus disambung melalui rangkaian ini. Material yang
tersambung dalam ranngkaian ini adalah NFB, MC (Magnetic Contactor) ,
27
OCR (Over Current Relay) atau biasa disebut dengan TOR (Thermal
Overload Relay), output PLC yang tersambung dari Relay dan motor itu
sendiri. Dalam rangkaian ini, Supply didapat dari line yang tersambung ke
NFB, lalu dialirkan ke MC (Magnetic Contactor) dan langsung masuk ke
dalam inverter yang keluarannya masuk ke OCR (Over Current Relay).
Setelah dari OCR (Over Current Relay) lalu kabel disambung ke terminal
U, V dan W yang ada di motor.
28
Bila sumber tegangan tiga phase dipasang pada kumparan Stator, maka
pada kumparan Stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns =
120f/P, ns = kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p = jumlah kutup.
Medan putar Stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi
Rotor, akibatnya pada kumparan Rotor akan timbul tegangan induksi (ggl)
sebesa E2s = 44,4fn . Keterangan: E = tegangan induksi ggl, f =
frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks. Karena kumparan Rotor
merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan
menghasilkan arus (I ). Adanya arus dalam medan magnet akan
menimbulkan gaya ( F ) pada Rotor. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh
gaya F pada Rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka Rotor
akan berputar searah dengan arah medan putar Stator. Untuk
membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan
adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar Stator (ns) dengan
kecepatan putar Rotor (nr). Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns
disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan dengan Persamaan S = ns-nr/ns
(100%). Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir
pada Rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi
suatu motor akan timbul apabila ns > nr. Dilihat dari cara kerjanya motor
tiga Phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.
Jenis motor induksi ini terdiri dari tumpukan lempengan besi tipis yang
dilaminasi dan batang konduktor yang mengitarinya, tumpukan besi yang
dilaminasi tersebut disatukan untuk membentuk inti Rotor. Alumunium
(sebagai batang konduktor) dimasukan ke dalam slot dari inti Rotor untuk
membentuk serangkaian konduktor yang mengelilingi inti Rotor. Rotor
yang terdiri dari sederetan batang-batang konduktor yang terletak pada
alur-alur sekitar permukaan Rotor, ujung-ujungnya dihubung singkat
dengan menggunakan cincin hubung singkat (shorting ring) atau disebut
juga dengan end ring. Motor induksi jenis ini tidak terdapat komutator
sehingga tidak memercikan bunga api. Motor induksi jenis ini mempunyai
arus awal tinggi, torsi awal rendah dan Kapasitas Overload tinggi serta
Efesiensi dan faktor kerjanya lebih tinggi dibanding Rotor belitan.
31
Gambar
2.3.3.2 Motor
Induksi 3 Phasa
type Rotor Sangkar
Secara umum motor induksi terdiri dari Rotor dan Stator. Rotor
merupakan bagian yang bergerak, sedangkan Stator bagian yang diam.
o Frame
Inti
Winding
33
Rotor
Rotor tipe ini memiliki bentuk seperti roda gear, berbentuk tabung
dan diberi beberapa slot dipermukaannya. Slot ini tidak dibuat lurus
namun sedikit miring untuk memperhalus kerja motor dan membuat
konduktor pada Rotor. Dikedua ujung Rotor dipasang cincin
alumunium. Umumnya Rotor jenis ini terbuat dari alumunium atau
tembaga. Rotor jenis ini sangat sering digunakan karena mudah dibuat dan
dapat digunakan berapapun kutub pada Stator. Rotor jenis ini dapat
ditemui pada kipas angin dan blower pada printer.
34
o Slip Ring
36
37
Bp.Sulasdi
Department Head
Section Head Assy Maintenance (R) Section Head Assy Maintenance (W) Maintenance Engineering
menggunakan alat Tyre Nut Runner. Setelah area final 1 terlewati, area
selanjutnya adalah area final 2. Di area final 2 ini terjadi proses
pemasangan siller dengan robot siller, pemasangan kaca backdoor dan
depan menggunakan alat transfer Glass serta pemasangan baterai
menggunakan alat Battery Access. Selanjutnya, unit memasuki area final
3. Pada area final 3, terdapat proses pemasangan Barcode dan pemasangan
Smartkey. Kemudian dilanjutkan pada area final 4. Pada area final 4 terjadi
proses pemasangan pintu yang sudah dilengkapi dengan kaca, power
window dan tombol lainnya menggunakan alat Door ON, pemasangan seat
mobil menggunakan alat Raku-Raku Seat, pengisian bahan bakar
menggunakan alat BBM Filling serta pengocokan solar menggunakan alat
Sedimeter Pump. Setelah unit sudah melalui final 4, unit memasuki area
quality. Di area ini, unit diperiksa, apakah ada kecatatan atau kesalahan
selama proses pengerjaan pada area-area sebelumnya.
membuat konsep tersebut agar dalam proses instalasi Training Kit tesebut
berjalan sesuai dengan yang telah diharapkan. Didalam perencanaan
konsep, penulis mulai membuat gambar serta prinsip kerja dari Training
Kit terebut dan setelah itu penulis harus mendapatkan persetujuan dari
pembimbing. Dan penulis juga membuat program PLC yang akan
digunakan untuk menjalankan Training Kit tersebut dengan sistem kontrol
yang dihubungkan langsung dengan Inverter. Pada Inverter, penulis juga
harus mensetting apa saja program yang akan dijalankan dengan Inverter
tersebut. Dan dalam proses perencanaan konsep tersebut, penulis juga
membuat schedule kerja agar memudahkan penulis dalam proses instalasi
Training Kit secara berurutan.
motor dapat bergerak sesuai kecepatan yang diinginkan dan motor dapat
mulai bekerja.
3. Low 300 10
4. Middle 900 30
5. High 1800 60
Tabel 3.3.3 Hasil Pengujian Training Kit
3.3.5 Flowchart
44
INPUT
OUTPUT
3. 3.00 Forward
4. 3.01 Reverse
5. 3.02 Low
6. 3.03 Middle
7. 3.04 High
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari hasil praktik kerja lapangan yang telah dilakukan, maka didapatkan
hasil yaitu sebagai berikut:
4.2 Saran
50
51
Profil Perusahaan
Slogan Toyota
Slogan dari Toyota adalah Moving Forward. Moving Forward adalah tentang
mendengarkan kebutuhan orang lain dan kebutuhan bumi ini. Filosofi ini terpatri
dalam setiap langkah yang
perusahaan lakukan. Moving
Forward berarti merancang
kendaraan yang ramah lingkungan
di masa depan. Dengan kendaraan
Gambar 3.1.4 Slogan Toyota
pionir berteknologi mesin hybrid
elektrik/gas, mesin yang menggunakan tenaga yang berasal dari oksigen, dan hasil
buangannya berupa air. Dan dengan teknologi yang menjamin keselamatan
terbaru, seperti sistem pengenalan pejalan kaki, komunikasi antar kendaraan dan
radar keselamatan sebelum tabrakan, para ahli perusahaan berkarya untuk
membuat kendaraan yang aman.
Struktur Organisasi
PT. TMMIN dipimpin oleh seorang presiden direktur atau presdir yang
dibantu langsung oleh vice president atau wakil presiden dan beberapa direktur
utama. Masing-masing direktur membawahi beberapa divisi yang dipimpin oleh
kepala divisi. Kepala divisi membawahi beberapa departemen yang dipimpin oleh
kepala departemen, dan masing-masing departemen membawahi beberapa seksi
yang dipimpin oleh kepala seksi.
Lampiran 1 Profil Perusahaan
PT. TMMIN menganut paham komunikasi dua arah yang berarti bahwa
tidak hanya arahan atau perintah dari level yang lebih tinggi namun juga
diharapkan terdapat inovasi, masukan, pendapat dari bawah yang disampaikan ke
atas. Masing-masing bagian mendapatkan tugas dan tanggung jawabnya sendiri-
sendiri. Selain dari tugas utama tiap masing-masing bagian, terdapat juga tugas
bersama yang melibatkan beberapa atau keseluruhan bagian, contoh pada saat
pelaksanaan projek yang membutuhkan kerjasama dari beberapa bagian atau
untuk mengerjakan beberapa tema yang diberikan oleh perusahaan.
Komitmen Perusahaan
Hutan Toyota merupakan salah satu wujud lain dari komitmen Toyota
terhadap lingkungan hidup. Hutan Toyota di pabrik Karawang merupakan projek
penghutanan seluas 16 hektar, yang di dalamnya terdapat jenis-jenis tumbuhan
langka yang dengan cepat akan punah dari alam bebas.
Merambah Mancanegara
Pada tahun 2004 PT. TMMIN melakukan ekspor Toyota Avanza, produk
hasil kolaborasi antara Toyota dan Daihatsu Indonesia, baik dalam bentuk CBU
maupun CKD ke negara ASEAN. Ekspor CBU Toyota Avanza merupakan ekspor
CBU terbesar perusahaan dibandingkan ekspor CBU lainnya dan dilanjutkan
dengan ekspor CBU Kijang dalam jumlah yang lebih besar.
8
Lampiran 5 Electric Source Drawing
Lampiran 6 Electric Source Drawing
Lampiran 7 PLC Drawing
Lampiran 8 Electric Source Inverter Drawing
Lampiran 9 Safety Device Drawing
Lampiran 10 Electric Source Drawing
Lampiran 11 Electric Source Drawing
Lampiran 12 I/O PLC
Lampiran 13 I/O PLC
Lampiran 14 I/O PLC
Lampiran 15 Inverter Setting Parameter
Lampiran 16 Mesin Lifter 3D
Lampiran 17 Mesin Lifter Tampak Atas
Lampiran 19 Mesin Lifter Tampak Depan
Lampiran 20 Mesin Lifter Tampak Samping 1
Lampiran 21 Mesin Lifter Tampak samping 2
Lampiran 22 Hasil PKL