Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK

Dengan Tugas Kusus :


“PEMELIHARAAN INJEKTOR MESIN DIESEL MIRRLESS KV 12 MAJOR”

Diajukan Sebagai Persyaratan Kurikulum dan Melengkapi Tugas


dalam Menyelesaikan Studi pada Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala

Disusun Oleh:
NAMA :RIZKY K. TUMANGGER
NIM : 1604002010005
PRODI : Teknik Mesin

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah dan
hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek dengan judul :
“Pemeliharaan Injektor Mesin Diesel Mirrless Kv 12 Major”

Kegiatan Magang Mahasiswa ini merupakan salah syarat wajib yang harus ditempuh
dalam Program Studi DIII Teknik Mesin. Selain untuk menyelesaikanprogram studi yang
penulis tempuh Kegiatan Magang Mahasiswa ini ternyata banyak memberikan manfaat
kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis
temukan saat berada di bangku kuliah.

Dalam penyusunan laporan magang ini bayak pihak yang telah membantu,oleh karena itu
tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada:

1. Bapak Ir. Masri, M.T Selaku Ketua Prodi Diploma III Teknik Mesin.

2. Bapak Ir. Masri, M.T Selaku Pembimbing Kerja Praktek.

3. Bapak Ridwan Selaku Manajer PT PLN (persero) ULPL-TD SINEUBOK.

4. Bapak Budi Cahyadi Selaku Pembimbing Lapangan.

5. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan magang ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menjadi gambaran untuk kemajuan laporan ini.

Banda Aceh, 18 Maret 2019 Penulis

Rizky k. Tumangger
Nim.1604002010005

iV

DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN PERUSAHAAN i

LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING ii

LEMBARAN PENGESAHAN PRODI iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek 1


1.2 Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek 1
1.3 Waktu Pelaksanaan Kerja Peraktek 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3

2.1 Tinjaun PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK 3

2.2 Sejarah PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK 4

2.3 Struktur Organisasi PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK 7

2.4 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (Health and Safety) 7

2.5 Visi Dan Misi PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK 8

2.5.1 Visi 8

2.5.2 Misi 8

BAB III PEMBAHASAN 9

3.1 Pengertian Mesin Diesel Merrless 9


3.2 Perinsip Kerja Mesin Diesel Merrless 9

3.3 Gambar Mesin Diesel Merrless 12

3.4 Proses Kerja Mesin Diesel Merrless


12 . V

3.5 Prinsip Keja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 13

BAB IV TUGAS KHUSUS 18

4.1 Pemiliharaan Mesin Diesel Merrless 18

4.1.1 Sistem Aliran Bahan Bakar (flow of fuel system) 18

4.1.2 Sistem Pelumas (hambrication) 18

4.1.3 Sistem Udara Masuk Dan Buang 19

4.1.4 Sistem Pendinginan 20

4.1.5 Starting Sistem 20

4.1.6 Sistem Pengaturan 21

4.2 Perawatan Mesin Diesel Mirrless 21

4.2.1 Sistem Start 21

4.2.2 Sistem Bahan Bakar 22

4.2.3 Sistem Pendingin 22

4.2.4 Sistem Pelumas 22

4.2.5 Saringan Udara 23

4.3 Komponen Mesin Diesel Mirrless 24

4.4 Pemeliharaan Mesin Diesel Merrless 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 28

5.1 Kesimpulan 28
5.2 Saran 28

5.3 Daftar Pustaka 29

Vi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANGKERJA PRAKTEK

Sesuaidengan program pendidikan tiga tahun di peguruan tinggi DIII ,maka


Mahasisiwa diwajibkan untuk melaksanakan Kerja PraktekLapangan. Kegiatan ini dapat
dikatakan untuk menguji pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa serta sikap dalam
menghadapi dunia kerja yang nyata. Dengan ada nya praktek lapangan ini Mahasiswa
diharapkan dapat mewujudkan hakikat dari tujuan pendidikan tiga tahun,yaitu
menghasilkan lulusan yang terampil, tangguh, siappakai, mandiri dan bertanggung jawab.
Dengan adanya Kerja praktek lapangan ini Mahasiswa dapat mengetahui situasi dan
kondisi kerja dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya.Maka kelak jika
parasiswa/i akan mencari pekerjaan mereka sudah memiliki pengalaman kerja. Selain
tujuan tersebut,Kerja praktek Lapangan ini juga memiliki latar belakang menambah
materi atau keilmuan yang belum tersampaikan di bangku kuliah.

1.2 Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek


Tujuan saya melaksanakan kerja praktek di PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK:

1. Untuk mengetahui bagaimana situasi atau keadaan pada saat langsung bekerja di
lapangan nyata.
2. Menggali potensi diri dan memantapkan disiplin ilmu Teknik Mesin.
3. Memahami alat-alat yang ada di PT.PLN (persero)ULPL-TD SEUNEUBOK
4. Memenuhi persyaratan kurikulum dalam menyelesaikan studi Jurusan Diploma III
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
1.3Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Kerja Peraktek
Kegiatan Kerja Praktek berlangsung selama 1 (satu) bulan yaitu pada tanggal 1 Februari -
2019 sampai dengan 1 Maret- 2019. Jadwal kerja pada PT.PLN (persero) ULPL-TD
SEUNEUBOK yang harus diikuti oleh mahasiswa adalah seperti dapat dilihat pada Tabel
1.1.

Tabel 1.3Jadwal Kerja Praktek

Hari Jam Kerja Jumlah Istirahat Ket

Senin-kamis 08.30-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB

Jum’at 08.30-16.00 WIB 12.00-13.30 WIB


Sabtu-Minggu Libur Libur
2

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Tinjauan PT.PLN (Persero) Meulaboh
Setelah pelaksanaan pembangunan PLTD di Lhoksmawe, Takengon dan Tapak
Tuan ,pada tahun 1962 PLTD Seuneubok Meulabohjuga dikelola oleh Perusahaan Swasta
(Veem), kemudiandiserahkan PLTD Seuneubuk Meulaboh Kepada PT.PLN (Persero) Area
Meulaboh. Lokasi PT.PLN (Persero) Area Meulaboh berada din jalan Swadaya No.30
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Sedangkan. PLTD Meulaboh berada di
jalan Imam Bonjol Seunebuk Aceh Barat.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Seuneubok Meulaboh memiliki 8 (delapan)


unit pembangkit adapun spesifikasi mesin-mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

1. DEUTZ
Jumlah ; I Unit
Model : AGBV 8M 638
Daya : 1334 Kw
Jumlah Silinder : 8 Silinder
Putaran Nominal : 750 Rpm
Sistem pendingin : Air
Sistem Gerak Mula : Udara
Mulai Dioprasikan : 1986

2. CATERPILLAR
Jumlah : I Unit
Model : 3516 B
Daya : 1600 Kw
Jumlah silinder : 16 Silinder
Putaran Nominal : 750 Rpm
Sistem Pendingin : Air
Sistem Gerak Mula : Dinamo Start (AKI)
Mulai Dioprasikan : 2003
3. SWD (Stork Wontsila Diesel)
Jumlah : 2 Unit
Model : 6 TM 410R
Daya : 3630 Kw
Jumlah Silinder : 6 Silinder
Putaran Nominal : 600 Rpm
Sistem Pendingin : Air
Sistem Gerak Mula : Udara
Mulai Dioprasikan : 1991

4. MAK
Jumlah : 1 Unit
Model : 8 M 453 AK
Daya : 2650 Kw
Jumlah Silinder : 8 Silinder
Putaran Nominal : 600 Rpm
Sistem Pendingin : Air
Sistem Gerak Mula : Udara
Mulai Dioprasikan : 1986

5. MARRLESS
Jumlah : 1 Unit
Model : Kv. 12 MAJOR
Daya : 5318 kW
Jumlah Silinder : 12 Silinder
Putaran Nominal : 600 Rpm
Sistem Pendingnin : Air
Sistem Gerak Mula : Udara
Mulai Dioprasikan ; 1987

6. GE
Jumlah : 2 Unit
Model : 7 FDS -16 BI
Daya : 2000 Kw
Jumlah Silinder : 18 Silinder
Putaran Nominal : 1500 Rpm
Sistem Pendingin : Air
Sistem Gerak Mula : Udara
Mulai Dioprasikan : 2006

2.2Sejarah PT.PLN (persero) MEULABOH


Sebagaimana diketahui sejarah kelistrikan di Indonesia pada umumnya, dan Aceh
Khususnya telah mencapai tiga zaman pemerintah, yang sampai saat ini telah mencapai
beberapa perkembangan dan kemajuan antara lain sebagai berikut :

Zaman Penjajahan Belanda

Pada tahun 1929 sebuah perusahaan Swasta Belanda yang berpusat di Rotterdam yang
bernamaNV. Nigem (NV Nederland Indicheen ElectricenttrietMaatchapi) mulai mengadakan
investasi pada usaha Kelistrikan di Daerah Aceh NV. Nigem memiliki 3(tiga) buah sentral
pembangkit yang terdiri dari :
4

1. Sentral Banda Aceh


Mulai didirikan pada tahun 1929 dilanjutkan dengan pemasangan mesin pada
tahun 1930, di sentral ini terdapat tiga unit mesin yang mempunyai daya yang
terpasang 300 Kw.

2. Sentral Lhoksemawe
Mulai didirikan pada tahun 1929 di lanjutkan dengan pemasangan mesin pada
tahun 1930. Di sentral ini tersedia dua unit mesin merek Man yang masing-masing
mempunyai daya terpasang 200 Kw.

3. Sentral Langsa
Mulai didirikan pada tahun 1929 dilanjutkan dengan pemasangan mesin pada
tahun 1930, di sentral ini terdapat tiga unit mesin yang mempunyai daya yang
terpasang 300 Kw.

Zaman Pendudukan Jepang

Dengan bergantinya pemerintah antara Belanda dengan Jepang pada tahun 1924 maka
seluruhnya kekayaan Belanda di kuasai oleh Jepang termasuk perusahaan NV. Nigem dan
pemerintah Belanda maupun stafnya diganti oleh orang-orang Jepang dan perusahaan di
ubah menjadi KYOKU.

Zaman Kemerdekaan

Menyerahnya Jepang kepada sekutu pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka pada saat itu
juga Bangsa Indonesia Memproklamasikan Kemerdekaan maka seluruh kekayaan Belanda di
Indonesia beralih menjadi milik pemerintah Republik Indonesia termasuk NV Nigem dab
BONGKIY KYOKU.

Sejak dikuasai oleh pemerintah epublik Indonesia di tetapkan sebagai perusahaan


Jawatan Listrik dan Gas Republik yang pelaksanaanya di tetapkan berdasarkan kepad IBM
(Indische Bedrijivent est) 1927.

Sejalan dengan perkembangan, perusahaan itu telah beberapa mengalami perubahan nama
dan status perusahaan di antaranya adaiah:

Tahun 1959 dari Jawatan Listrik dan Gas Republik Indonesia menjadi Jawatan Tenaga
Listrik. Tahun 1956 dalam rangka peningkatan efesiensi dan efektifitas kerja, maka bentuk
perubahan menjadi Perusahaan Listrik Negara Aploitasi 1 (satu) Sumatera Utara.

Pada tahun 1965 Perusahaan Listrik Negara mengadakan pembaruan struktur organisasi
secara keseluruhan dengan nama perusahaan Listrik Negara Eksploitasi XIll Daerah Istimewa
Aceh.
5

Pada 1969 sebagai tahun pelaksanaan dari Intruksi Presiden No, 17 tahun 1969 bentuk
dirubah lagi menjadi perusahaan umum temasuk dalam departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik pada tahun 1973 sebagai pelaksanaan maksud surat Keputusan Menteri
Pertambangan dan energi No. 18 tahun 1973 terjadi perubahan lagi menjadi Perusahaan
Umum Listrik Negara Eksploitasi daerah Istimewa Aceh.

Tahun 1976 berdasrkan SK Direksi No. SI tahun 1976 nama dan statusnya menjadi
Perusahaan Umum Listrik Wialayah I daerah Aceh.

Berdasarkan pembagian daerah kerja yang baru, daerah Aceh tercakup dalam PLN
Eksploitasi 1 Aceh, terakhir keluar peraturan menteri PTUL No.013 / PL1TJ / 75 Tentang
Pembagian Daerah Kerja, istilah Ekspoitasi diganti menjadi wilayah kemudian koordinasi
PUTL tetapi di bawah koordinasi Menteri Pertambangan dan Energi. Untuk daerah Aceh
perusahaan Listrik yaitu Perusahaan Umum Listrik Negara Wilayah I Aceh. Kantor Wilayah
I Aceh Berkedudukan di Banda Aceh tempatnya di jalan T. H. M Daud Beureueh No. 172,
terakhir dengan pemerintah No. 23 tahun 1994 status PLN berubah dari Perusahaan Umum
Listrik Negara menjadi PT. PLN (Persero) dan untuk Wilayah Aceh di kelola oleh PT. PLN
(Persero) Wilayah Aceh.

Pada akhirtahun 1958 Pusat Listrik Tenaga Diesel Bireun yang sebelumnya di kelola oleh
swasta, maka pengolahan selanjutnya diserahkan kepada PT. PLN (Persero). Selanjutnya
pada akhir tahun 1959 dan awal tahun 1960 di bangun listrik tenaga diesel di tiga tempat,
yaitu Lhoksemawe, Takengon dan Tapak Tuan.

Pelaksanaan Pembangunan PLTD di Lhoksemawe, Takengon dan Tapaktuan tersebut di


laksanakan oleh Badan Pelaksana Elektrifikasi Diesel "(Bapedi) PLN Pusat yang dananya
dari Bantuan Luar Negeri. Pada pertengahan tahun 1962 di operasikan PLTD Takengon dan
Tapaktuan dengan PLN Rayon. Pada tahun 1962 PLTD Seuneubok Meulaboh yang di kelola
perusahaan swasta (Veem), diusahakan pengolahnya kepada PT. PLN (Persero). Dengan
diserahnya PLTD Seuneubok Meulaboh kepada PT. PLN (Persero), maka seluruh Ibukota
Kabupaten di Wilayah Aceh telah berdiri PT. PLN (Persero).
Dalam beberapa tahun terakhir ini perkembangan proyek kelistrikan meningkat dengan
pesat di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya
program baru dari pemerintahan, yartu penambahan proyek pembangkit tenaga listrik

pedesaan dan munculnya perusahaan-perusahaan industri yang memakai tenaga listrik.

Era listrik pedesaan pertama di Provinsi Aceh di bangun di sekitar tahun 1973 dengan
pilot proyeknya adalah Beureunun, Samalanga dan Panton Labu. Sejalan dengan
perkembangan PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh membentuk unit-unit lain di seluruh daerah
untuk menbantu kelancaran tugasnya. Sampai saat ini FT. PLN (Persero) Wilayah Aceh telah
memiliki 6 (enam) kantor Area yaitu:

1. Perusahaan Listrik Negara Area Banda Aceh


2. Perusahaan Listrik Negara Area Lhoksemawe
3. Perusahaan Listrik Negara Area Langsa
4. Perusahaan Listrik Negara A rea Meulaboh
5. Perusahaan Listrik Negara Area Subulussalam
6. Perusahaan Listrik Negara Area Sigli
Tahapan pembangunan lima tahun juga ikut mempengaruhi pembangunan perusahaan
Listrik Tenaga Diesel yang baru, juga terdapat penyerahan pusat diesel yang dikelola oleh
Pemda ke Perusahaan Listrik Negara antara lain Pembangkit Kutacane (1979) dan
pembangkit Sabang. Sejalan dengan adanya penambahan unit-unit baru tersebut, maka pada
tahun 1983 Perusahaan Listrik Negara Area Langsa dipecah menjadi 2 Area, yaitu Area
Langsa dan Area Lhoksemawe.
2.3 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) MEULABOH
1. Manager PLTD Seuneubok Meulaboh
2. Suvervisor ADM
3. Suvervisor Operasi
4. Suvervisov Harian
2.4 Pembagian Tugas
Secara umum bagian-bagian kerja PT.PLN (Persero) PLTD Meulaboh adalah sebagai
berikut :
1. Bagian Pembangkit
Bagian ini memiliki tugas untuk mengkoordinasikan perencanaan, pengoperasian
instalasi pembangkitan serta program pemeliharaan untuk mencapai produksi tenaga
listrik yang handal, efisien sesuai dengan rencana kerja yang telah di tetapkan.

7
2. Bagian Distribusi
Bagian ini memilikitugas melaksanakan kegiatan perencanaan, pengoperasian,
pemeliharaan dan pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik.
3. Bagian Komersil
Bagian ini memiliki tugas untuk melaksanakan pengelolaan pelayanan, pencatatan
dan penagihan rekening listrik, pelaksanaan penyimpan dokumen dan media data,
pelaksanaan pelayanan informasi pengolahan data.
4. Bagian Keuangan
Bagian ini memiliki tugas untuk melaksanakan penyusunan anggaran belanja dan
pendapatan. Serta melaksanakan kegiatan transaksi, aktiva tetap, pekerjaan dalam
pelaksanaan serta penyediaan barang, dan juga pencatatan pajak perusahaan.
5. Bagian SDM Dan ADM
Bagian ini memiliki tugas untuk melaksanakan perencanaan pengurusan sumber daya
manusia, tata usaha kesekretariatan dan pengurusan rumah tangga serta keamanan
lingkungan kerja. Serta melaksanakan pengadaan dan penyimpanan barang material,
alat tulis kantor dan administrasi pembekalan.
2.5 Visi dan Misi PT. PLN (Persero)PLTD Seuneubok
2.5.1 Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertambuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi Insani.
2.5.2 Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan lain yang terkait, beriontasi pada kepuasan
pelanggan anggota perusahaan dan pemegang saham.
1. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kwalitas kehidupan
masyarakat.
2. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
3. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.6 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
PT.PLTD (persero) Meulaboh berkomitmen menyediakan lingkungan kerja yang
sehat dan aman bagi karyawannya untuk melakukan semua kegiatan usaha dengan prosedur
yang aman. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan nilai-nilai utama yang diterapkan
pada semua aspek pekerjaan. PT. PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK memadukan
. 8
tujuan kesehatan dan keselamatan kerja ke dalam sistem manajemen disemua tingkatan
didalam group. Manajemen bertanggung jawab terhadap pencegahan terjadinya kecelakaan
dan gangguan kesehatan akibat kerja.
Semua orang diharapkan memiliki dan menerapkan nilai-nilai utama kesehatan dan
keselamatan kerja melalui komitmen yang jelas dan saling melibatkan satu sama lain. Dengan
aturan tentang safety yang sangat ketat diharapkan dapat meminimalisirkan terjadinya
kecelakaan (zero accident) bagi karyawan-karyawannya.

9
BAB Ⅲ
PEMBAHASAN

3.1Pengertian Mesin Diesel


Mesin diesel merupakan peralatan dari PLTD yang memiliki fungsi sebagai penggerak
generator yang nantinya generator ini akan berputar dan menghasilkan energi listrik sebagai
keluaran akhir dari proses PLTD. Pada mesin diesel ada dua jenis mesin yaitu mesin dua
langkah dan mesin empat langkah. Yang di maksud dengan mesin dua langkah yaitu mesin
yang pada saat melakukan torak mesin ini bergerak maju mundur sebanyak dua kali sehingga
generator baru dapat berputar sekali. Sedangkan yang dimaksud dengan mesin empat langkah
(empat fase) adalah mesin yang pada saat melakukan mesin torak mesin ini bergerak empat
kali maju mundur, sehingga generator akan menghasilkan putaran sebanyak satu kali.
Masing-masing dari jenis mesin diesel ini memiliki kelebihan dan kekurangan macam-
macam mesin diesel:
Mesin dengan dua langkah atau empat langkah.
b. Turbo charger dan intercooling.
c. Silinder sebaris atau V.
d. Putaran rendah dan medium.
e. Governor, hidrolis, mekanis, elektronik.
f. Pompa bahan bakar.
3.2 Prinsip Kerja Mesin Diesel
Pada PLTD terdapat dua prinsip kerja mesin diesel anatar lain prinsip kerja mesin diesel
4 langkah dan prinsip kerja mesin diesel 2 langkah. Secara teoritis mesin diesel 2 langkah
dengan dimensi dan jumlah putaran perdetik yang sama dibandingkan dengan mesin diesel 4
langkah, dapat menghasilkan daya dua kali lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada mesin
diesel 2 langkah terdapat satu kali langkah tenaga untuk setiap 2 langkah atau setiap satu
putaran, sedangkan pada mesin diesel 4 langkah, langkah tenaga terjadi satu kali setiap 4
langkah atau setiap 2 putaran. Namun dalam praktik, angka dua kali lebih besar untuk daya
yang didapat pada mesin diesel 2 Langkah tidak tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini
disebabkan karena proses pembilasan ruang bakar silinder mesin diesel 2-langkah tidak
sebersih pada mesin diesel 4 langkah sehingga proses pembakarannya tidak sesempurna

10
Seperti pada mesin diesel 4 langkah. Karena proses pembakaran ini, maka efisiensi mesin
diesel 2 langkah tidak bisa sebaik efisiensi mesin diesel 4 langkah. Pemakaian bahan
bakarnya lebih boros. Prinsip kerja Mesin Diesel 4 langkah, dan 2langkah, mempunyai
prinsip kerja yang merupakan 1 (satu) siklus kerja Mesin Diesel yaitu :

1. Langkah Pengisian.
2. Langkah Kompressi.
3. Proses Pengabutan Bahan Bakar.
4. Langkah Usaha.
5. Proses Pembilasan.
6. Langkah Pembuangan.
Pada mesin 4 langkah, kerja pengisian, kompressi, usaha dan Pernbuangan masing-
masing mempunyai langkah. kemudian proses Injeksi bahan bakar terjadi saat piston sebelum
mencapai TMA pada langkah kompresi dan proses pembilasan terjadi saat piston sebelum
mencapai TMA pada langkah pembuangan. Sedangkan untuk mesin 2 langkah, kerja
pengisian dan kompressi terjadi pada satu langkah dan kerja usaha dan pembuangan terjadi
pada satu langkah. Kemudian proses injeksi bahan bakar terjadi pada piston sebelum
mencapai TMA kemudian proses pembilasan terjadi saat piston sebelum mencapai TMB
pada langkah usaha.

Dari penjelasan di atas untuk menghasilkan usaha diperlukan bahan bakar yang
dikabutkan pada derajat tertentu dalam ruang bakar sebelum torak mencapai TMA agar bahan
bakar terbakar seluruhnya dan mendapatkan tekanan pembakaran dan proses pembilasan
terjadi perbedaan antara mesin 4 (empat) langkah dengan mesin 2 (dua) langkah. Mesin 4
(empat) langkah, pembilasan terjadi beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA pada
akhir langkah pembuangan dan awal langkah pengisian. Sedangkan pada mesin 2 (dua)
langkah, pembilasan terjadi beberapa derajat sebelum torak mencapai TMB pada pertengahan
langkah usaha dan awal langkah pengisian.

11
3.3Gambar Mesin Diesel Merrless

(sumber.PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK)

3.4 Proses Kerja Mesin Diesel Merrless


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan
mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan
yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga
mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik
pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik.
12
Penjelasan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Perhatikan Gambar Dibawah ini :

(Sumber. PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK)

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel,
yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan baker.
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara ( bahan bakar yang disaring)
Pengabut.
4. Mesin diesel.
5. Turbo charger.
6. Penyaring gas pembuangan.
7. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
8. Generator.
9. Trafo.
10. Saluran transmisi
3.5 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
1. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam tanki
penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan di
dalam tangki penyimpanan sementara( daily tank ). Jika bahan bakar adalah bahan bakar
. 13
minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini
bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar
adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur
tekanan gas) untuk diatur tekanannya.

(Sumber.PT,PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK)

2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start melalui
saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger
tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya
sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.

(Sumber.PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK)

3. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang bakar
(combustion chamber).
4. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel ( untuk BBM ) kemudian
diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
14

(Sumber.PT,PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBPK)

5. Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara
murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 – 50 atm), sehingga
temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder
yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan
menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

(Sumber.PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK)

6. Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros
engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan
udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang
torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak
akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak
rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
seperti pada Gambar di bawah ini.
15

(Sumber.PT.PLN (persero)ULPL-TD SEUNEUBOK)

7. Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh
generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral listrik
(ggl).
8. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up agar
energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere
dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet
dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus
bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi.
Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari
primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi,
akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.
9. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban
tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi primer
lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder),seperti pada gambar di bawah ini.
16

(Sumber.PT.PLN (persero) ULPL-TD SEUNEUBOK)


17

BAB IV
TUGAS KHUSUS

4.1 Prinsip Pemeliharaan Mesin Diesel Mirrleess


Mesin diesel terdiri dari banyak komponen atau sistem,secara garis besar dapat kita bagi
menjadi enam sistem. Keempat sistem tersebut antara lain : sistem aliran bahan bakar (flow of
fuel system) sistem pelumasan (lumbrication system). Sistem udara masuk dan buang sistem
pendingin penggerak diesel (starting sistem), dan sistem pengaturan.

4.1.1 Sistem Aliran Bahan Bakar (flow of fuel system)

Bahan bakar yang digunakan harus memenuhi syarat terjadinya pembakaran di ruang
bakar. Bahan bakar harus mempunyai titik nyala (autoignition) sedikit lebih rendah dari
temparature yang dihasilkan dari langkah kompresi. Hal ini dimaksudkan supaya bahan bakar
dapat teroksidasi dengan baik sehingga menghasilkan tenaga ekspansi yang besar. Sistem
aliran bahan bakar ini dimulaidari storagetank penampung bahan bakar, kemudian dipompa
tentunya sebelum masuk pompa harus difilter terlebih dahulu. Setelah itu bahan bakar akan
masukke injection pump (pompa injeksi). Untuk ditekan dengan besaran tekanan tertentu
sehingga masuk ke injektor (injector). Injektor berfungsi sebagai otomizer (pengkabut) bahan
bakar, yaitu mengubah bahan bakar menjadi butiran-butiran sangat kecil sehingga secara
visual akan terlihat seperti kabut sehingga memudahkan bahan bakar meledak. Apa yang
terjadi bila bahan bakar tidak mengkabut diruang bakar? Jika mesin diesel ini terdiri lebih
dari satu silinder maka akan menyebabkan gas buang menjadi sangat panas dikerenakan
sebagaian atau seluruh bahan bakar akan terbakar setelah masuk kedalam ekshaus manifo
(exhaust manifold).

4.1.2Sistem Pelumas (lumbrication system)

Minyak pelumas atau oli merupakan komponen dalam sistem ini. Oli merupakan
komponen utama yang sangat vital digunakan sebagai sistem yang bergerak. Fungsi
utamanya adalah mengurangi gesekan yang terjadi pada komponen yang bergesekan dan juga
mengurangi panas yang terjadi pada saat gesekan itu tersendiri. Pada mesin diesel pelumas
diperluk pada

18

posisi bearing terutama main bearing dan crank pin bearing or big end bearing, pada
gerakan rocker arm juga memerlukan pelumasan. Untuk memastikan komponen-komponen
yang bergesekan terlumasi maka diperlikan pompa untuk mengalirkan oli ke seluruh
permukaan yang bergesekan. Biasanya jenis pompa yang digunakan adalah pompa roda
gigi (gear pump). Karena jenis ini merupakanpompa yang mempunyai hasi

l tekanan kerja yang tinggi serta aliran yang stabil. Tekanan yang dihasilkan dapat mencapai
3 bar lebih, tekanan yang cukup dipergunakan untuk membuat lapisan film oli terutama pada
main bearing mesin diesel dengan ukuran sangat besar.

4.1.3 Sistem Udara Masuk Dan Buang

Sistem udara masuk dan buang terdiri dari filter udara masuk (air intake filter),
turbocharger , intercooler, saluran udara masuk air intake menifold, katup isap dan katup
buang ( intake valve and exhaust valve), exhaust manifold, dan silincer atau kinalpot. Fungsi
dan filter udara masuk adalah menghalangi kotoran berupa debu dan pertikel padat lainya
masuk ke sistem udara masuk dan buang. Untuk mesin-mesin kecil biasanya menggunakan
cartridge sebagai filternya sedangkan untuk mesin-mesin yang sangat besar biasanya
dilengkapi dengan oil trap. Turbocharger adalah suatu komponen tambahan yang digunakan
pada mesin-mesin diesel sedang hingga besar. Komponen ini sangat membantu
meningkatkan performa dari mesin diesel. Terdiri dari dua sisi yaitu sisi blower (sisi isap)
dan sisi turbin (sisi buang). Prinsip kerja dari turbocharger adalah pemanfaatan gas buang
hasil pembakaran yang masih mempunyai sisa energi digunakan untuk tenaga pada sisi
blower melalui turbin. Udara yang dihasilkan oleh blower mempunyai tekanan yang tinggi
sehingga sangat meningkatkan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel itu sendiri. Intercooler
berfungsi sebagai pemanpat udara yang ditekan oleh blower sehingga lebih besar densitinya
melalui proses pendingin.

Selain itu juga berfungsi untuk menurunkan temperatur udara masuk ruang bakar,
sehingga temperatur hasil kompresi tidak sangat jauh lebih tinggi dari pada titik nyala bahan
bakarnya? Akan terjadiback pressureyang sangat besar, karena bahan bakar disemprotkan
sesaat sebelum Dead Center (TDC). Sehingga akan mengurangi lifetime dari mesin diesel itu
sendiri Air intake manifold berfungsi sebagai stand bay area dari udara yang siap untuk
dimasukkan keruang bakar.
. 19

Katup isap dan katup buang merupakan piranti yang digunakan sebagai pengatur
masuknya udar dan juga pengatur keluarnya gas buang hasil pembakaran. Katup isap mulai
membuka pada sesaat sebelum TDC padaakhir langkah kompresi dan menutup pada sesaat
setelah BDC padaawallangkah kompres. Katup buang mulai membuka pada sesaat sebelum
BDC pada akhir langkah kompresi dan menutup pada sesaat setelah TDC pada awal langkah
isap.

Exhaust menifold berfungsi sebagai pengumpul gas hasil pembakaran yang akan disalurkan
ke turbo charger sisi turbin. Setelah keluar turbin dan mengurangi getaran dan suara berisik
dari mesin diesel.

4.1.4 Sistem Pendinginan

Sistem yang digunakan oleh mesin diesel adalah sistem tertutup (close loop). Air
merupakan media pendingin dari sistem ini. Tujuan dari sistem ini adalah mengurangi panas
berlebih yang dihasilkan oleh kerja mesin diesel. Sehingga material komponen mesin diesel
tidak terjadi overheating penyebab komponen atau spare part tertentu menjadi rusak. Contoh
komponen yang memerlukan pendingin yaitu silinder liner dan silinder head. Silinder liner
merupakan komponen tempat terjadi gesekan antara silinder liner denagn piston. Gerakan
translasi piston menyebabkanpanas ditambah dengan hasil pembakaranmenyebabkan silinder
liner menjadi sangat panas. Untuk melindungi panas berlebih dilakukan pendingin silinder
liner pada sisi luar dari ruang bakar dengan cara mengalirkan air secara kontinyu. Silinder
head memerlukan pendingin karena pada bagian bawahnya adalah ruang bakar dan juga
tempat pertama keluarnya gas buangsebelum ke exhaust manifold. Dalam silinder head juga
terdapat komponen yang bergerak seperti gerakan rocker armjuga menambah panas yang
terjadi sehingga sangat memerlukan pendingin.

4.1.5 Starting System

Ada banyak cara yang digunakan sebagai penggerak mesin awal mesin diesel. Mesin
diesel memerlukan penggerak awal untukmembantu langkahkompres sehingga dapat memicu
timbulnya tenaga awal dari mesin diesel. Cara yang paling banyak adalah dengan
menggunakan motor dc sebagai penggerak awalnya. Tetapin untuk mesin diesel yang lebih
besar dapat menggunakan motor bakar yang lebih kecil atau dapat juga menggunakan udara
bertekanan atau air startting or pneumatic starting.
. 20

4.1.6 Sistem Pengaturan

Sistem ini bisa digunakan untuk mesin diesel yang mengharuskan untuk bekerja pada
putaran tetapmisalnya pada PLTD ( Pembangkit Listrik Tenaga Listrik). Alat yangdigunakan
biasa disebut dengan govermor. Fungsiutam govermoradalah mempertahankanputaran mesin
diesel pada putaran sinkronya walaupun bebanya dirubah-rubah.

4.2 Perawatan Mesin Diesel Mirrleess


Mesin diesel sudah banyak digunakan terutama sebagai tenaga penggera kapal
dan juga sebagai angkutan umum maupun keperluan perusahaan yang mengutamakan biaya
perasi yang murah dibandingkan dengan motor bensin. Dan juga mesin diesel
menghasilkan tenaga gerak yang lebih besar bila dibandingkan dengan motor bensin. Dalam
pemakaianmotor diesel ini juga perlu mendapatkan perhatian lebih terutama untuk perawatan
dan pemeliharaan agar motor tidak cepat mengalami kerusakan.Ada beberapa yang yang
perlu kita perhatikan dalam hal perawatannya yaitu :

1. Sistem Start

2. Sistem bahan bakar


3. Sistem pendinginan
4. Sistem pelumasan
5. Saringan udara

4.2.1 Sistem Start


Pada umumnya motor diesel distart dengan menggunakan tangan, motor listrik,
udaratekan. Kalau motor diesel distart, maka poros engkolnya harus diputar oleh alat dari
luar sedemikian rupa sehingga udara dalam silinder ditekan pada titik mati atas sampai
suatutekanan tertentu, yang apabila bahan bakar diinjeksikan, maka akan menyala dan
akan menghasilkan daya. Terdapat dua persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk start
yang pasti dan cepat yaitu :
a. Kecepatan Cukup
Kalau motor diputar sangat lambat, kebocoran kecil yang tidak dapat dihindarkan
akan melintasi cincin torak dan mungkin melalui katup masuk dan katup buang
. 21
yang akan memungkinkan sebagian dari udara lari dari silinder selama
langkah kompresi. Ini dapat menurunkan tekanan kompresi dan suhu pada akhir
langkah dibawah yang diperlukan untuk penyalakan bahan bakar yang diinjeksikan.
b. Kompresi Tepat

Apabila perbandingan kompresi tidak cukup tinggi, maka suhu akhir dari pengisian
udara tekan juga akan terlalu rendah untuk penyalaan. Sebenarnya, sebuah motor
baru mempunyai perbandingan kompresi yang tepat. Tetapi, kausan bantalan dapat
sedikit menurunkan kedudukan torak, sehingga perbandingan kompresi juga
menurun. Keterlambatan penutupan katup masuk, yang disebabkan oleh kesalahan
memperbaiki keausan dalam mekanisme katup atau suatu kesalahan lain dalam
pengaturan waktu katup, juga dapat menurunkan perbandingan kompresi efektif.
4.2.2 Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar dari instalasi motor diesel didefinisikan sebagai peralatan yang
diperlukan untuk menangani minyak bahan bakar dari titik diserahkannya ke instalasi
sampai mencapai pompa injeksi bahan bakar. Peralatan ini terdiri atas strainer dan saringan
(filter), pompa transfer, tangki penyimpan dan tangki harian, indikator permukaan tangki bah
an bakar, pemipaan dan gelas penduga untuk bahan bakar. Bahan bakar bersih yang
dihasilkan oleh kilang, adalah bersih. Tetapi selama pemindahan dari tangki penyimpanan ke
dalam mobil tangki, kapal tangki, selama pengangkutan ke instalasi, dan selama pemindahan
ketangki penyimpanan di instalasi, sering tercemar oleh debu, kerak tangki, air dan
hasiloksidasi. Keadaan yang sangat penting dari operasi yang berhasil ke pompa presisi
tekanan tinggi dan nossel injeksi. Debu dalam bahan bakar berlaku sebagai amplas, kalau
terdapat debu maka pompa dengan plunyer yang masuk dengan rapat ke tong akan mulai
bocor dan tidak mampu lagi untuk bekerja sebagai alat penakar bahan bakar yang teliti.
bahan bakar dari instalasi mesin diesel didefinisikan sebagai peralatan yang diperlukan untuk
menangani minyak bahan bakar dari titik diserakannya keinstalasi sampai mencapai pompa
injeksi bahan bakar.Peralatan ini terdiri atas saringan (filter), pompatransfer,tanki penyimpan
dan tanki harian.

4.2.3 Sistem Pendingin


Sebagian dari panas yang ditimbulkan selama pembakaranmengalir dari gas ke dinding
silinder, sehinggga menaikkan suhunya. Kalau suhu dinding diperbolehkan
. 22

meningkat di atas batas tertentu, sekitar 300 F, yaitu dengan torak yang tidak didinginkan,
maka minyak yangmelumasi torak mulai menguap dengan cepat, torak maupun silinder dapat
rusak. Pada saat yang sama, suhu tinggi setempat dalam bagian tertentu dari mesin, misalnya
kepalasilinder dan torak, dapat menyebabkan berlebihan dan retaknya bagian ini.

Tambahan panas ditimbulkan melalui gesekan antara berbagai permukaan yang


menggesek, terutama antara torak dan cincin torak dengan dindin silinder. Dengan torak yang
didinginkan minyak, maka batas untuk suhu dinding silinder yang aman adalah sangat tinggi.

4.2.4 Sistem Pelumas

Sistem pelumasan ini sangat penting, tidak peduli bagaimanapun baiknya sebuah motor
dirancang dari segi efisiensi panas adan kekuataannya, dan bagaimanapun
baiknya pembuatannya dari segi bahan dan pengerjaannya. Kalau pelumasan dari semua
bagian yang bergerak tidak diperhatikan dengan baik, maka motor tidak akan berjalan sama
sekali atauakan menunjukkan keausan berat dan memiliki umur yang pendek.

Minyak pelumas yang dipergunakan apabila buruk atau jelek maka akan dapat
menyebabkan banyak gangguan yang dialami dalam operasi motor tersebut. Maka dalam pen
ggunaan minyak pelumas harus yang memiliki mutu yang bagus, agar dapat melumasi bagian
yang bergerak dengan baik dan komponen motor tidak cepat mengalami kerusakan.

4.2.5 Saringan Udara

Bagian yang berfungsi untuk membersihkan udara dari debu, motor diesel yang tidak
menggunakan saringan udara akan cepat aus bagian – bagian mesinnya. Saringan udara
yang berfungsi baik akan tetapi saringan ini akan cepat kotor dan segera dibersihkan. Apabila
saringan ini sudah lama digunakan maka harus diganti dengan yang baru. Juga hendaknya
saringan ini dipastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa saluran udara, khususnya
padabagian setelah saringan udara, hal ini akan mengakibatkan debu atau air terhisap masuk
kedalam ruang bakar.
23

4.3 Komponen Mesin

Perawatan yang sangat penting dalam komponen utama mesin kapal adalah :

a. Kepala Silinder
Sebagai pedoman untuk mesin kapal, pembongkaran / pemeriksaan pada torak harus
dilakukan setiap tahun atau 2000 sampai 3000 jam kerja, meskipun pembongkaran
pada torak dilakukan setiap satu tahun, untuk pemeriksaan katupkatup harus sering
dilakukan pengecekan dan pengasahan terhadap dudukannya. Kepala silinder
memiliki batas pemakaian,yaitu apabila kepala silinder mengalami keretakan atau ke
rusakan dan tidak dapat diperbaiki maka diganti dengan yang baru. Dalam
pemasangan kepala silinderharus memperhatikan ketebalan pakingnya.
b. Katup Isap Dan Katup Buang
Katup isap dan katup buang ini harus juga diperhatian dalam perawatannya,adapun
perawatan yang dilakukan pada katup antara lain :
1. Periksa kerak karbon yang terdapat pada muka katup dan juga perubahan warna
padakatup.
2. Periksa perubahan bentuk batang katup, keausan dan kondisi pelumasan.
3. Periksa pegas katup terhadap kemungkinan patah, aus dan korosi.
4. Lakukan pengasahan terhadap dudukan katup setiap setengah tahun atau 1000
sampai 1500 jam kerja.
5. Lakukan penggantian terhadap katup apabila permukaan katup mengalami
kerusakan.
6. Katup harus diganti apabila pegas katup patah, berkarat atau retak.
7. Apabila katup harus diganti sebaiknya baji pemegang katup dan pemegang pegas
katup diganti juga.
8. Dalam pemasangan katup isap dan katup buang jangan sampai tertukar.
c. Silinder
Silinder ini termasuk komponen penting dalam motor diesel, maka
dalam perawatannya harus sangat diperhatikan. Adapun perawatan yang
dilakukan terhadap silinderadalah :
1. Keluarkan piston dari dalam silinder kemudian periksa keadaan dinding
terhadapkemungkinan adanya goresan atau keausan yang terjadi didalam silinder.

24

2. Periksa apakah didalam silinder terdapat kerusakan atau retak.


3. Dalam pemeriksaan dinding silinder, tariklah tabung silinder dari blok
mesin, kemudian periksa dinding luar terhadap kemungkinan terjadinya karat.
4. Periksa paking terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pada saat proses
pembakaran bahan bakar.
5. Ukur diameter didalam dinding silinder yang sejajar dengan pena torak dan
dalam arahyang tegak lurus.
6. Pada umumnya tabungsilinder harus dikelurkan untuk dilakukan pemeriksaan,
pemeriksaan ini dilakukan setiap dua tahun atau 4000 sampai 6000 jam kerja. Na
munsebaiknya setelah satu tahun yang pertama, maka tahun yang ke dua tabung
silinder harusdikeluarkan dari blok mesin untuk dilakukan pemeriksaan.
d. Torak / Piston
1. Periksa kerak-kerak karbon yang terdapat pada sisi minyak dan lubang minyak
pelumassepanjang alur cincin minyak.
2. Periksa apakah kepala torak mengalami retak atau terkena korosi.
3. Periksa keadaan kontak antara pena torak dan bantalannya.
4. Lakukan pengukuran pada semua alur cincin torak dan diameter dalam bantalan
penatorak.
5. Periksa kerak-kerak karbon yang terjadi pada permukaan atas dan bawah
darikepala torak.
6. Lakukan pengukuran pada diameter luar torak dalam arah sejajar pena torak dan
dalamarah tegak lurus.
7. Pembongkaran dan pemeriksaan torak sebaiknya dilakukan setahun sekali atau
2000 sampai 3000 jam kerja.
8. Batas pemakaian apabila permukaan sisi torak yang muncul pada dinding
silinder menunjukkan kontaknya yang kurang sempurna, terbakar atau ada yang
retak-retak, makalakukan perbaikkan atau mengganti dengan yang baru.
e. Cincin Torak
Periksa keadaan cincin torak, apakah rusak, macet dalam alurnya atau menunjukkan
tanda kerusakan yang tidak normal. Apabila cincin torak mengalami kerusakan
dalam pemakaiannya maka harus dilakukan perbaikan atau diganti.
1. Lakukan pengukuran lebar dari pada cincin torak, apabila tebalnya sukar diukur

25

Makam asukkan cincin torak tersebut kedalam silinder dan ukurlah antara kedua
ujungnya.
2. Batas keausan cincin torak adalah sekitar 10 % dari tebalnya.
3. Pada waktu mengganti cincin torak perlu memperhatikan bahwa cincin torak
harusditempatnya masing-masing.
f. Poros Enkol
1. Periksa poros engkol terhadap kemungkinan terjadinya kotoran yang melekat,
garam sertakeausan.
2. Periksa keadaan permukaan kontak dengan bantalan, kondisi pelumasan juga
terhadap perubahan warna dan korosi.
3. Periksa keadaan pada lengan engkol, apakah terjadi keretakan.
g. Bantalan Utama Poros Engkol

1. Periksa permukaan kontak antara bantalan dengan rumahnya.


2. Periksa keadaan sambungannya, ulir batang dan kepala bautnya terhadap
kerusakan yangmungkin terjadi.
3. Periksa kekokohan baut-bautnya.
4. Pembongkaran terhadap bantalan utama poros engkol dilakukan dua tahun sekali
atau 4000sampai 6000 jam kerja.
5. Batas pemakaian apabila bantalan utama poros engkol sudah menunjukkantanda-
tanda kerusakan harus segera diganti.
Gangguan Kerusakan Motor Dan Penyebabnya
No Jenis gangguan motor induk Penyebab
1 Bunyi Motor Terlalu Keras 1. Mutu bahan bakar terlalu
kurang baik
2. Tekanan bahan bakar tidak bisa
mengabut dengan sempurna
3. Minyak pelumas berkurang
2 Gas Buang Penuh Asap Motor terlalu panas
3 Suhu Motor Induk Terlalu Tinggi 1. Beban terlalu berat
2. Oli ikut terbakar
4 Putaran Motor Pincang.RPM Turun Sirkulasi sistem pendingin tersumbat
Naik

26
4.4 Pemeliharaan Mesin Diesel Merrless
Jenis Pemeliharaan Kalender Jam Kerja
P0 Harian 24 Jam
P1 Mingguan 125 Jam
P2 2 Mingguan 250 Jam
P3 Bulanan 500 Jam
P4 Triwulan 1.500 Jam
P5 Semesteran 3.000 Jam
P6 T.O 6.000 Jam
P7 S.O 12.000 Jam
P8 M.O 18.000 Jam

4.5 Pemeliharaan Berdasarkan Kalender Pembersihan


A. Pemeliharaan Rutin
Po : Harian
1. Membersihkan mesin
2. Membuang air kondesat dan kotoran dari tangki dengan membuka kran
3. Memeriksa dan menambah minyak atau air pendingin
4. Melumasi secara manual
P1 : Mingguan
1. Membersihkan mesin
2. Membuka dan membersihkan saringan
3. Membuka dan membersihkan sepalator
P2 : Tengah bulan
1. Membersihkan mesin
2. Mengganti / menambah pelumas pada peralatan tertentu dengan petunjuk pabrik
3. Memeriksa atau menambah bahan kimia pada air pendingin

27
P3 : Bulanan
1. Membersihkan mesin
2. Memeriksa fungsi sistem – sistem
3. Memelihara terminal – terminal alat control dan pengaman
4. Memeriksa viskositas minyak pelumas
5. Memeriksa DC sistem
P4 : Triwulan
1. Membersihkan mesin
2. Memeriksa fungsi sistem governor
3. Memeriksa atau mengganti minyak pelumas governor
4. Memeriksa kualitas air pendingin dan unit pengolah air (water treatment)
5. Membersihkan sistem pendingin (Radiator,Cooling Tower,Cooler)
6. Memeriksa dan membersikan injektor
7. Menyetel klep
8. Mengukur dan memperbaiki defleksi poros
P5: Pekerjaan semester
1. Membersihkan mesin
2. Memeriksa sistem saat penyalaan (timing)
3. Memeriksa kekencangan baut
4. Memeriksa kelonggaran roda gigi dan bantalan
5. Mengganti saringan (filter) oil
B. Pemeliharaan Berkala
Interval kegiatan pemeliharaan berkala/overhaul berdasarkan jama kerja samapai dengan
pelaksanaan setelah satu tahun kalender atau lebih dihitung dari pemeliharaaan sebelumnya
pemeliharaan berkala disebut juga overhaul atau pemeliharaan tahunan, interval pemeliharaan
berkala sesuia buku petunjuk pemeliharaan pabrikan, antara lain :P6 -6.000jam kerja (Top Ov
erhaul, TO) atau P7- 12.000 jam kerja (Semi Overhaul, SO) atau P8- 18.000 jam kerja (Major
Overhaul, MO).

28
P6 : Top Overhaul (TO)
1. Membersihkan mesin
2. Memeriksa semua kepala silinder dan komponen
3. Memeriksa dan mengukur connrod-bering,piston ring,pin bushing dari satu piston
yang terdekat dengan generator
4. Memeriksa dan mengukur satu cylinder liner
5. Memeriksa dan mengukur sistem injeksi bahan bakar
6. Membersihkan cooler, intercooler, radiator, dan cooling tower
7. Memeriksa vibration damper
8. Memeriksa semua perlengkapan dan peralatan bantu ( separator, kompresor )
overhaul bila perlu
9. Kalibrasi meter, meter tekanan dan temperatur
10. Membersihkan dan memeriksa generator dan panel-panel
11. Mengukur tahanan isolasi
12. Memeriksa berfungsinya peralatan listrik
13. Memeriksa dan kalibrasi alat kontrol dan pengaman
P7 : Semi Overhaul (SO)
1. Membersihkan mesin
2. Membongkar dan memeriksa seluruh piston dan connecting rod
3. Penggantian ring piston
P8 : Major overhaul (MO)
1. Membersihkan mesin
2. Mengukur seluruh cylinder liner
3. Membongkar / memeriksa / menggantikan main bearing Memeriksa kondisi
pondasi dan perlengkapan

29

BAB V
PENUTUP
5.1KESIMPULAN
Hasil dari analisa pemeliharaan mesin Diesel mirrless kv 12 major dan komponen utama
dapat disimpulkan bahwa setiap mesin dioperasikan harus melihat dari segi perawatan mesin
apakah bisa dijalankan mesin tersebut. Jika perawatan berjalan dengan baik sesuai dengan
jadwal pemeliharaan dan perawatan.

5.2 SARAN
Disaat menggunakan atau dioperasikan suatu mesin harus utamakan keselamatan
kerja dan perhatikan pemeliharaan dan perawatan mesin

28

DAFTAR PUSTAK

1. Direksi PT. PLN (Persero), Profil Perusahaan, PT.PLN(Persero)


2. Direksi PT. PLN (Persero), Profil Unit Wilayah Sumatera Barat PT.PLN(Persero),
3. PT. PLN (Persero) Rayon Koto Tuo. 2014, Profil PT.PLN (Persero) RayonKoto Tuo,
Koto Tuo : PT.PLN (Persero) Rayon Koto Tuo.
4. PT. PLN (Persero) Rayon Koto Tuo. 2014, Form 12 C sampai januari2014
Rekapitulasi Laporan Edaran 060/PST/1976 ,PT.PLN (Persero)Rayon Koto Tuo, Koto
Tuo : PT.PLN (Persero) Rayon Koto
Direksi PT. PLN (Persero), GI/GITED Instalasi Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban
5. PT. PLN (Persero) Area Bukittinggi. 2014, Data Realisasi Kinerja RayonKoto Tuo
Tahun 2013, PT.PLN (Persero) Rayon Koto Tuo, AreaBukittinggi, Wilayah Sumatera
Barat, PT.PLN (Persero).
6. PT. PLN (Persero) Rayon Koto Tuo. 2014, Tingkat Mutu Pelayanan Tahun2014, Koto
Tuo : PT.PLN (Persero) Rayon Koto Tuo.
7. PT. PLN (Persero) AreaBukittinggi. 2014, Data Target Kinerja Rayon KotoTuo Tahun
2014, Bukittinggi : PT.PLN (Persero) Area Bukittinggi.
8. Firmansyaah. 2012. Sistem Proteksi Ketenagalistrikan. Padang. Politeknik Negeri
Padang.

Direksi PT. PLN (Persero). 2010, Buku 4 Standar Konstruksi GarduDistribusi dan Gardu
Hubung Tenaga Listrik, Jakarta

29

Anda mungkin juga menyukai