Oleh:
Mengetahui,
Ka. Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
i
7. Pak Rahmat Firdaus, A.Md.T selaku pembimbing lapangan di PT Ginting
Jaya Energi Tbk yang telah memfasilitasi penulis selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan dan membantu dalam pembuatan laporan.
8. Kepada seluruh pegawai Yard Tanjung Api-Api dan pegawai warehouse
PT Ginting Jaya Energi Tbk yang telah mau membagi waktunya untuk
membimbing dan membagikan ilmu yang dimiliki kepada kami sehingga
menambah wawasan serta dapat menyelaraskan antara ilmu yang kami
peroleh dari perkuliahan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.
9. Rekan-rekan seperjuangan Program Studi TEPM angkatan XIII Politeknik
Akamigas Palembang.
10. Dan pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PKL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Manfaat 2
1.4. Batasan Masalah 2
1.5. Sistematika Penulisan 3
iii
3.1.2. Sistem Putar (Rotating System )..................................................14
3.1.3. Sistem Sirkulasi (Circulating System ).......................................15
3.1.4. Sistem Tenaga ( Power System ).................................................15
3.1.5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (BOP).................................16
3.2. Blow Out Preventer 16
3.2.1. Prinsip Kerja...............................................................................17
3.2.2. Komponen Peralatan ..................................................................17
3.2.3. Annular Preventer ......................................................................18
3.2.4. Ram Preventer ...........................................................................18
3.2.5. Drilling Spools ...........................................................................20
3.2.6. Casing Head ( Well Head ).........................................................20
DAFTAR PUSTAKA 28
LAMPIRAN 29
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di PT Ginting Jaya Energi Tbk antara lain :
1. Untuk mengetahui jenis peralatan utama dan peralatan pendukung pada
sistem Blow Out Preventer
2. Untuk memahami prinsip dan cara kerja peralatan pada sistem Blow Out
Preventer.
3. Untuk mengetahui tahapan dan cara pengoperasian peralatan Accumulator
Unit pada sistem Blow Out Preventer.
4. Untuk mengetahui permasalahan umum yang sering terjadi pada
pengoperasian Accumulator Unit beserta cara penanggulangannya.
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan setelah melakukan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di PT Ginting Jaya Energi Tbk antara lain :
1. Dapat mengetahui jenis peralatan utama dan peralatan pendukung pada
sistem Blow Out Preventer.
2. Dapat memahami prinsip dan cara kerja peralatan pada sistem Blow Out
Preventer.
3. Dapat mengetahui tahapan dan cara pengoperasian Peralatan Accumulator
Unit pada sistem Blow Out Preventer.
4. Dapat mengetahui penyebab dari permasalahan umum yang sering terjadi
pada pengoperasian Peralatan Accumulator Unit pada sistem Blow Out
Preventer.
2
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami laporan Praktik Kerja Lapangan
ini, penulis membuat sistematika penulisan laporan menjadi empat bab dengan
rincian sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisikan mengenai latar
belakang, tujuan dan manfaat, batasan masalah serta sistematika
penulisan laporan.
BAB II. TINJAUAN UMUM
Merupakan bab tinjauan umum yang berisikan tentang profil
dan sejarah perusahaan PT Ginting Jaya Energi Tbk, visi dan
misi perusahaan, lokasi dan kesampaian daerah, denah yard dan
warehouse, struktur organisasi perusahaan PT Ginting Jaya
Energi Tbk, serta jenis bidang pekerjaan dan jasa PT Ginting
Jaya Energi Tbk di sektor industri hulu migas.
BAB III. TINJAUAN KHUSUS
Merupakan bab tinjauan khusus yang membahas mengenai
system pemboran, sistem Blow Out Preventer (BOP), peralatan
pada sistem Blow Out Preventer (BOP), pengoperasian
Accumulator Unit beserta permasalahan dan penanggulannya.
BAB IV. PENUTUP
Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil
kegiatan dari Praktik Kerja Lapang
.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
1. Menyediakan jasa layanan bidang energi dengan excellent service
2. Mengutamakan aspek kesehatan, keselamatan operasi kerja, kearifan lokal
dan kelestarian lingkungan sekitar
3. Mencapai dan menjaga kepuasan pelanggan dengan jasa dan produk yang
berkualitas sesuai dengan standar yang diminta oleh pelanggan
berdasarkan program Health, Safety and Environment (HSE)
4. Membina hubungan baik dengan stakeholder dan klien.
2.2.3. Makna dan Logo Perusahaan
6
4. Warna emas pada gajah, melambangkan kemurnian yang asli (niat mulia
dalam bekerja), menjadi investasi yang menguntungkan seperti logam mulia bagi
semua stakeholder dan investor, dan tidak lekang dimakan waktu menghadapi
perubahan semua zaman.
5. Warna merah pada logo mencerminkan keuletan dan ketegasan serta
keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.
6. Warna hijau pada logo mencerminkan sumber daya energi yang
berwawasan lingkungan.
7. Warna biru pada logo mencerminkan andal, dapat dipercaya dan
bertanggung jawab.
8. Warna hitam pada logo mencerminkan sifat membumi ke bawah, peduli
dengan pekerja dan mitra kerja.
7
Yard Tanjung Api-Api (Yard TAA) merupakan lokasi untuk aset-aset
perusahaan yang belum digunakan, lokasi maintenance aset rusak serta lokasi
untuk asset abandonment untuk aset yang rusak berat dan tidak dapat diperbaiki
lagi. Berikut adalah denah lokasi Yard Tanjung Api-Api :
6 7 8 9 10
5
11
13
1
1
1
3 12
8
Komisa
ris Utama
Komisa
ris
Komite Direktu
Audit r Utama
Komite
Nominasi
&
Corpor Internal
ate Audit
Secretary
Direktu Direktu
r r Support
Purcasing
Sumber : PT Ginting Jaya Energi Tbk
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam struktur organisasi PT Ginting Jaya Energi Tbk, pemimpin tertinggi
di perusahaan yaitu Komisaris Utama yang membawahi langsung Komisaris dan
Komisaris Independen. Di bawah Komisaris terdapat jajaran direksi yang
dipimpin oleh Direktur Utama, masing-masing direksi dipimpin oleh Direktur dan
membawahi beberapa departemen untuk mendukung aktivitas perusahaan. Dalam
setiap departemen terdapat beberapa divisi yang dipimpin oleh Manager beserta
bawahannya yaitu Assistant Manager, Supervisor, Superintendent dan Staff, setiap
Supervisor dan Superintendent terdapat bawahan yaitu Engineer, Helper Serta
Karyawan lainnya.
9
Manajemen Yard
Tanjung Api-Api
Welder Mekanik
Tool
Dresser
Elektrik
Adm
Maintenance
10
kerja ulang pindah lapisan (KUPL), pemboran coring, penggantian pompa
artificial lift, fishing job dan lain-lain.
Saat kontrak pekerjaan sumur dicapai, maka PT Ginting Jaya Energi Tbk
akan mengoperasikan rig service beserta kru ke lokasi sumur yang akan di
maintenance. Hingga saat ini, kurang lebih ada total 9 rig yang sedang beroperasi
di berbagai field di wilayah Indonesia, tepatnya di wilayah kerja Pertamina EP
Asset 1 dan Pertamina EP Asset 2.
11
(K3). Berikut adalah penghargaan bidang HSE yang pernah didapatkan oleh PT
Ginting Jaya Energi Tbk:
12
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
13
3.1.1 Sistem Angkat (Hoisting System)
Sistem angkat (hoisting system) fungsi utamanya adalah memberikan
ruang kerja yang cukup bagi crew pengeboran dan untuk pengangkatan serta
penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya . Sistem angkat ini sangat
penting dalam kegiatan menyambung dan melepaskan rangkaian pengeboran
seperti bit, drill collar, drill pipe, dan kelly . Sistem angkat terdiri dari dua bagian
utama , yaitu :
a. Struktur Pendukung (Supporting Structure)
b. Peralatan Angkat (Hoisting Equipment)
14
3.1.3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem yang memegang peran
penting dalam operasi pengeboran putar (Rotary Drilling). Tugas utamanya
adalah membantu sistem pemutar di dalam “mengebor sumur” dengan
menyediakan perlengkapan yang sesuai untuk mengatur bahan bahan lumpur dan
tempat-tempat kerja untuk mempersiapkan, merawat dan mengganti fluida
pengeboran. Sistem sirkulasi tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :
a. Lumpur pengeboran (Drilling Fluid)
b. Tempat Persiapan (Preparation Area)
c. Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)
d. Tempat Pengkondisian Lumpur (Conditioning Area atau Solid Control
Equipment)
15
Prime Mover sebagai sistem daya penggerak harus mampu mendukung
keperluan fungsi angkat, putar, pemompaan, penerangan, dan lain-lain. Dengan
demikian perencanaan dan pemilihan tipe dan jenis Prime Mover yang
dipergunakan harus memperhatikan hal tersebut.
16
terdiri dari tiga sub komponen utama yaitu : Rangkaian BOP Stack,
Accumulator dan Sistem Penunjang (Supporting System). Semburan liar
(Blowout) adalah peristiwa mengalirnya fluida formasi (Bawah tanah) dari dalam
sumur secara tidak terkendali. Kejadian ini di dahului dengan masuknya fluida
formasi kedalam lubang bor (Well Kick). Peralatan pencegahan Blowout di
tempatkan pada kepala Casing di bawah Rotary Table pada lantai bor.
3.2.1 Prinsip Kerja
Rangkaian BOP Stack ditempatkan pada kepala casing atau kepala sumur
langsung dibawah Rotary Table pada lantai bor, BOP Stack itu sendiri bekerja
dengan cara menghentikan Kick atau semburan liar. Setiap bagian BOP memiliki
prinsip dan cara kerja tersendiri. Adapun bagian dari peralatan BOP yaitu :
a. Annular
Berisikan Rubber Packing Elemen yang akan diinjeksikan nitrogen untuk
menjepit pipa pemboran dan juga menutup sumur
b. Pipe Ram
Menutup erat Drill Pipe untuk membatasi aliran didalam annulus
tidak menghalangi aliran didalam Drill Pipe
c. Blind Ram
Tidak memiliki celah untuk tubing dapat menutup dan mencegah sumur
saat tidak ada tubing didalam sumur
d. Shear Ram
Bekerja dengan cara memotong drill string dengan baja pemotong yang
keras
e. Blind Shear Ram
Difungsikan untuk menyegel sumur, bahkan Ketika Drill String masih
didalam lubang dengan memotong Drill String dan Ram akan menutup
sumur.
17
3.2.3 Annular Preventer
Ditempat paling atas dari susunan BOP Stack. Annular preventer berisi
rubber packing element yang dapat menutup lubang annulus baik lubang dalam
keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor.
18
2. Blind Ram
Peralatan tersebut digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor tidak berada pada lubang bor.
3. Shear Ram
Shear rams digunakan untuk memotong drill pipe dan seal sehingga
lubang bor kosong ( open hole ), digunakan terutama pada offshore floating rig.
(a) (b)
Gambar 3.4 Shear Ram (a) Tampak Dalam, (b) Tampak Luar
3.2.5 Drilling Spools
Drilling Spools terletak diantara Ram Preventer. Drilling Spools berfungsi
untuk tempat pemasangan Choke Line (yang mengsirkulasikan “Kick” keluar dari
lubang bor) dan Kill Line (yang memompakan lumpur berat). Drilling Spools
diperlukan untuk menghindari ausnya outlet pada Ram Preventer. Drilling Spools
19
harus mempunyai tekanan kerja yang sama dengan Annular Preventer dan Ram
Preventer yang terpasang.
(a) (b)
Gambar : 3.5 Drilling Spools (a) Tampak Samping (b) Tampak Depan
3.2.6 Casing Head ( Well Head )
Merupakan alat tambahan pada bagian atas casing yang berfungsi sebagai
fondasi BOP Stack.
20
Accumulator atau Remote Control Panel yang terletak pada lantai bor/Rig Floor .
Accumulator tersedia dalam tekanan kerja 1500 Psi , 2000 Psi , 3000 Psi.
21
Sumber : Dokumentasi Penulis
22
darurat. Mekanisme kerja dari accumulator adalah dengan menghidupkan control
pada accumulator atau pada remote panel yang terletak pada lantai bor saat terjadi
kick, dengan begitu crew dapat dengan cepat menutup blow out preventer. Tabung
accumulator pada Rig GJE #05 berjumlah 8 tabung dengan tekanan masing –
masing 1100 psi.
3.3.1. Komponen Accumulator Unit
1. Generator Set
2. Panel Accumulator atau tombol on off Accumulator
3. Botol Accumulator terdiri dari 8 tabung dan masing – masing tabung
terdiri dari 8-11 galon didalamnya yang berisi cairan hydrolic yang
disimpan dalam keadaan bertekanan tinggi bersama gas nitrogen
terkompresi sehingga cairan hydrolic dapat cepat mengalir untuk
dipergunakan.
4. Pompa bertekanan tinggi yang dilengkpai dengan hydraulic pressure
switch otomatis, sehingga pompa dapat mengisi accumulator setiap saat
apaila hydraulic di accumulator turun dan dikembalikan sampai sebesar
tekanan kerja accumulator.
5. Control manifold yang terdiri dari valve – valve, pressure regulator
mengatur tekanan dan aliran dari cairan hydraulic ke masing – masing
PSL.
6. Kabel (nyyhy 6 x 4 ) dengan Panjang 15 – 30 meter
7. Terdapat Regulator kiri dan kanan
8. Terdapat air pump kiri dan kanan
9. Triplexs Pump terdiri dari 3 piston
10. Air Pump (Pompa Udara )
11. Regulator
12. Tanki yang berisikan oli 400 liter
13. Tabung Accumulator yang terdiri dari 8 tabung
14. Four Way Valve terdiri dari selang besi dan hydraulic terdapat 5 sub
bagian:
Annular
23
Bypass Valve
Blind Ram
Shear Ram
Pipe Ram
24
3.3.4. Permasalahan yang terjadi pada Accumulator Unit
1. Bladder Tube
Apabila karet yang berada didalam tabung accumulator sudah tidak elastis
lagi atau pun mengalami kebocoran harus diganti dengan karet yang baru.
2. Seal
Karet seal yang sudah menipis dan terdapat kebocoran harus di ganti
dengan yang baru.
3. Oli
Oli yang harus di ganti secara rutin
4. Gear pada electrical motor dan Triplexs Pump
Gear yang sudah tidak bisa mencengkram rantai dengan baik dikarenakan
oleh sudah menipis harus diganti dengan yang baru.
25
Dari hasil kegiatan praktek lapangan yang telah dilakukan pada tanggal 07
s.d 20 Desember 2020 di PT Ginting Jaya Energi Tbk, penulis mengamati
komponen peralatan pada accumulator unit yang tengah di maintance didalam
garasi maintance yang rusak dan sedang dilakukan perbaikan agar dapat
digunakan kembali, komponen peralatan tersebut diletakkan di asset
abandonment tepat di depan kantor maintance di Yard Tanjung api – api.
Pertama, mengamati dan mempelajari salah satu peralatan system
pencegah semburan liar ( Blow Out Preventer ) yaitu accumulator unit BOP Stack
dan peralatan pendukung yang tengah di maintenance. Salah satu unit
accumulator dengan kapasitas 8800 Psi accumulator tersebut mengalami
penurunan efisiensi yang disebabkan oleh factor usia pakai serta kerusakan pada
beberapa bagian komponen electrical motor, triplex pumps, gear, tabung, seal,
sehingga para mekanik dan helper melakukan pengecekan produksi accumulator
unit untuk mengetahui kerusakan komponen peralatan accumulator kemudian
melakukan perbaikan berupa mengganti seal yang pecah.
BAB IV
PENUTUP
26
4.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Ginting Jaya Energi
Tbk, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Jenis komponen peralatan yang digunakan pada sistem Blow Out
Preventer meliputi bagian luar dari BOP (Annular Preventer,Ram
Preventer), Saluran Pengendali (Drilling Spools, Kill Line, Choke Line,
Choke Manifold), Sistem Kontrol (Accumulator Unit, Remote Kontrol
Panel)
2. Prinsip dan cara kerja peralatan pada sistem Blow Out Preventer adalah
untuk menutup lubang bor ketika terjadi semburan liar. Blow Out terjadi
karena masuknya aliran fluida formasi yang tak terkendalikan
kepermukaan.
3. Tahapan dan cara pengoperasian peralatan Accumulator Unit pada sistem
Blow Out Preventer meliputi Menghidupkan mesin genset,
Menghidupkan accumulator unit dengan menekan tombol On pada Panel
Accumulator, Apabila terjadi Kick atau semburan liar pada proses
pengeboran kita harus membuka tuas pada four way valve (Annular,
Bypass Valve, Blind Ram, Shear Ram, Pipe Ram).
4. Permasalahan yang sering terjadi pada BOP yaitu, adanya kebocoran pada
peralatan, rusaknya peralatan Blow Out Preventer, pemasangan yang tidak
sesuai dengan prosedur yang ada, umur peralatan yang sudah tua (lama),
Permasalahan yang sering terjadi pada Accumulator Unit yaitu, Bladder
Tube atau karet yang berada didalam tabung Accumulator sudah tidak
elastis lagi atau pun mengalami kebocoran harus diganti dengan karet yang
baru, jika karet Seal yang sudah menipis dan terdapat kebocoran harus di
ganti dengan yang baru, oli yang harus di ganti secara rutin, Gear pada
Electrical motor dan Triplexs pump apabila Gear yang sudah tidak bisa
mencengkram rantai dengan baik dikarenakan sudah menipis harus diganti
dengan yang baru.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
28