Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENGOPERASIAN ACCUMULATOR UNIT PADA SISTEM BOP


DI PT GINTING JAYA ENERGI, Tbk
TANGGAL 07 S.D 20 DESEMBER 2020

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Persyaratan


Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan pada Semester VI
Pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Oleh:

1. RENDI SAHPUTRA NPM 1803083


2. ANJANI FUTRI ASTARIA NPM 1803090

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PENGOPERASIAN ACCUMULATOR UNIT PADA SISTEM BOP
PT GINTING JAYA ENERGI Tbk
07 - 20 DESEMBER 2020

Palembang, 17 Februari 2021


Pembimbing Lapangan Pembimbing PKL

Rahmat Firdaus, A.Md.T Hendra Budiman,S.Si,M.Si

Mengetahui,
Ka. Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Roni Alida, S.T


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT,


dengan kekuatan dan pertolongannya, akhirnya penulis dapat menyelesaian
Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT Ginting Jaya Energi Tbk yang telah
dilaksanakan mulai tanggal 07s.d 20 Desember 2020.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah Praktik Kerja Lapangan. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam dalamnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung dalam menyelesaikan penulisan Laporan Praktik Lapangan ini, antara
lain :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia tak terhingga
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
ini.
2. Kedua Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan doa serta
dukungan dalam pelaksanaan Tugas Akhir dan pembuatan Laporan Tugas
Akhir.
3. Ibu Hj. Amiliza Miarti, S.T., M.Si. selaku Direktur Politeknik Akamigas
Palembang.
4. Bapak Roni Alida, S.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
5. Bapak Hendra Budiman, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing PKL
Akademik di kampus yang telah banyak membantu dan mengarahkan
dalam penyelesaian Laporan Praktik Kerja Lapangan.
6. Seluruh dosen dan staf pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi
Migas.

i
7. Pak Rahmat Firdaus, A.Md.T selaku pembimbing lapangan di PT Ginting
Jaya Energi Tbk yang telah memfasilitasi penulis selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan dan membantu dalam pembuatan laporan.
8. Kepada seluruh pegawai Yard Tanjung Api-Api dan pegawai warehouse
PT Ginting Jaya Energi Tbk yang telah mau membagi waktunya untuk
membimbing dan membagikan ilmu yang dimiliki kepada kami sehingga
menambah wawasan serta dapat menyelaraskan antara ilmu yang kami
peroleh dari perkuliahan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.
9. Rekan-rekan seperjuangan Program Studi TEPM angkatan XIII Politeknik
Akamigas Palembang.
10. Dan pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

Semoga perbuatan baik yang diberikan mendapatkan imbalan yang sesuai


dari Allah SWT. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran bersifat membangun
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini
dapat digunakan dengan sebaik-baiknya serta bermanfaat bagi kami dan bagi
rekan-rekan Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang
yang membacanya.

Palembang, 17 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PKL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Manfaat 2
1.4. Batasan Masalah 2
1.5. Sistematika Penulisan 3

BAB II. TINJAUAN UMUM 4


2.1. Profil dan Sejarah PT Ginting Jaya Energi Tbk 4
2.2. Visi dan Misi PT Ginting Jaya Energi Tbk 4
2.2.1. Visi 4
2.2.2. Misi 4
2.2.3. Makna Logo Perusahaan 5
2.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah 7
2.4. Layout Yard Tanjung Api-Api 8
2.5. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan 8
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan 9
2.5.2. Struktur Manajemen Yard Tanjung Api-Api 10
2.6. Bidang Bisnis Perusahaan 11
2.6.1. Workover dan Well Service (WOWS) 11
2.6.2. Penyewaan Rig 11
2.7. Penerapan HSE dan Peraturan Kerja 12
2.7.1. Penerapan HSE 12
2.7.2. Peraturan Kerja 13

BAB III. TINJAUAN KHUSUS 14


3.1. Sistem Pemboran 14
3.1.1. Sistem Angkat (Hoisting System) ..............................................14

iii
3.1.2. Sistem Putar (Rotating System )..................................................14
3.1.3. Sistem Sirkulasi (Circulating System ).......................................15
3.1.4. Sistem Tenaga ( Power System ).................................................15
3.1.5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (BOP).................................16
3.2. Blow Out Preventer 16
3.2.1. Prinsip Kerja...............................................................................17
3.2.2. Komponen Peralatan ..................................................................17
3.2.3. Annular Preventer ......................................................................18
3.2.4. Ram Preventer ...........................................................................18
3.2.5. Drilling Spools ...........................................................................20
3.2.6. Casing Head ( Well Head ).........................................................20

3.3. Accumulator Unit 23


3.3.1. Komponen Accumulator Unit 23
3.3.2. Tahap Pengoperasian Accumulator Unit 24
3.3.3. Permasalahan dan Penanggulangan 24
3.3.4. Permasalahan yang terjadi pada Accumulator Unit 25
3.4. Hasil Observasi Lapangan 26

BAB IV. PENUTUP 27


4.1. Kesimpulan 27

DAFTAR PUSTAKA 28
LAMPIRAN 29

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT Ginting Jaya Energi Tbk ....................................................6


Gambar 2.2 Kesampaian Daerah PT Ginting Jaya Energi ...................................7
Gambar 2.3 Layout Yard Tanjung Api - Api.........................................................8
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................9
Gambar 2.5. Manajemen Yard Tanjung Api -Api ................................................10
Gambar 3.1. Annular Preventer ...........................................................................18
Gambar 3.2. Ram Preventer .................................................................................18
Gambar 3.3. Blind Ram.........................................................................................19
Gambar 3.4. Shear Ram ........................................................................................19
Gambar 3.5. Drilling Spools .................................................................................20
Gambar 3.6. Casing Head ....................................................................................20
Gambar 3.7. Accumulator .....................................................................................21
Gambar 3.8. Choke Manifold ...............................................................................22
Gambar 3.9. Kill Line ...........................................................................................22
Gambar 3.10. Accumulator Unit ..........................................................................24
Gambar 3.11. Accumulator Unit ..........................................................................26

v
DAFTAR TABEL

Table 2.1 Keterangan Layout Yard Tanjung Api -Api..........................................8


Table 2.2 Penghargaan Bidang HSE PT Ginting JAA..........................................12

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin pesat, kebutuhan akan
energi tiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang terus
bertambah. Peningkatan kebutuhan ini memaksa kebutuhan energi untuk dapat
mengimbangi permintaan pasar. Ketergantungan dunia terhadap energi, terutama
minyak dan gas yang begitu besarnya, menjadikan migas menjadi komoditas yang
sangat berharga.
Dalam dunia perminyakan untuk mencari kandungan minyak dan gas
diperlukan eksplorasi terlebih dahulu yaitu proses pencarian kandungan
hidrokarbon dibawah permukaan bumi. Apabila sudah didapat bahwa data yang
dicari memungkinkan ada kandungan hidrokarbon didalamnya, akan dilakukan
proses selanjutnya yaitu pemboran. Pemboran itu sendiri terdiri atas lima sistem
pemboran yaitu : sistem tenaga (power system), sistem angkat (hoisting system),
sistem putar (rotary system), sistem sirkulasi (circulation system) dan sistem
pencegah semburan liar (Blow Out Preventer).
Salah satu sistem terpenting di dalam lima sistem pemboran yaitu sistem
pencegah semburan liar (BOP). BOP memiliki fungsi sebagai sistem yang dapat
mencegah kick yang berasal dari tekanan formasi saat pemboran sedang
berlangsung ataupun ketika sedang melepas rangkaian pemboran. Ketika terjadi
semburan liar BOP akan dihidupkan dengan cara diinjeksikan nitrogen
menggunakan accumulator unit.
Accumulator akan menginjeksikan nitrogen melalui hose hidraulyc menuju
ke setiap bagian dari rangkaian BOP. BOP akan menutup aliran dari semburan liar
untuk meminimalisir terjadinya kebakaran maupun ledakan. Oleh karena itu pada
kegiatan praktek kerja lapangan ini. penulis mengambil bahasan tentang
pengoperasian dari Accumulator Unit pada sistem Blow Out Preventer (BOP)

1
1.2 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di PT Ginting Jaya Energi Tbk antara lain :
1. Untuk mengetahui jenis peralatan utama dan peralatan pendukung pada
sistem Blow Out Preventer
2. Untuk memahami prinsip dan cara kerja peralatan pada sistem Blow Out
Preventer.
3. Untuk mengetahui tahapan dan cara pengoperasian peralatan Accumulator
Unit pada sistem Blow Out Preventer.
4. Untuk mengetahui permasalahan umum yang sering terjadi pada
pengoperasian Accumulator Unit beserta cara penanggulangannya.

1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan setelah melakukan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di PT Ginting Jaya Energi Tbk antara lain :
1. Dapat mengetahui jenis peralatan utama dan peralatan pendukung pada
sistem Blow Out Preventer.
2. Dapat memahami prinsip dan cara kerja peralatan pada sistem Blow Out
Preventer.
3. Dapat mengetahui tahapan dan cara pengoperasian Peralatan Accumulator
Unit pada sistem Blow Out Preventer.
4. Dapat mengetahui penyebab dari permasalahan umum yang sering terjadi
pada pengoperasian Peralatan Accumulator Unit pada sistem Blow Out
Preventer.

1.4 Batasan Masalah


Dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis hanya
memfokuskan pembahasan mengenai pengoperasian Peralatan Accumulator Unit
beserta permasalahan dan penanggulangan pada sistem Blow Out Preventer. di
Yard Tanjung Api-Api dan Warehouse F7 PT Ginting Jaya Energi Tbk.

2
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami laporan Praktik Kerja Lapangan
ini, penulis membuat sistematika penulisan laporan menjadi empat bab dengan
rincian sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisikan mengenai latar
belakang, tujuan dan manfaat, batasan masalah serta sistematika
penulisan laporan.
BAB II. TINJAUAN UMUM
Merupakan bab tinjauan umum yang berisikan tentang profil
dan sejarah perusahaan PT Ginting Jaya Energi Tbk, visi dan
misi perusahaan, lokasi dan kesampaian daerah, denah yard dan
warehouse, struktur organisasi perusahaan PT Ginting Jaya
Energi Tbk, serta jenis bidang pekerjaan dan jasa PT Ginting
Jaya Energi Tbk di sektor industri hulu migas.
BAB III. TINJAUAN KHUSUS
Merupakan bab tinjauan khusus yang membahas mengenai
system pemboran, sistem Blow Out Preventer (BOP), peralatan
pada sistem Blow Out Preventer (BOP), pengoperasian
Accumulator Unit beserta permasalahan dan penanggulannya.
BAB IV. PENUTUP
Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil
kegiatan dari Praktik Kerja Lapang
.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1. Profil dan Sejarah Singkat PT Ginting Jaya Energi, Tbk


PT Ginting Jaya Energi Tbk adalah perusahaan kontraktor kontrak kerja
sama (KKKS) di sektor industri hulu migas dengan spesialisasi untuk pekerjaan
sumur dan layanan jasa penyewaan rig di Indonesia. PT Ginting Jaya Energi Tbk
atau sering di singkat dengan GJE merupakan anak perusahaan dan bagian
integral dari Ginting Jaya Group. Ginting Jaya Group merupakan sebuah group
bisnis yang telah beroperasi selama 3 dekade lebih dengan spesialisasi di bidang
pendukung operasional migas seperti penjualan beragam suku cadang.
Seiring berjalannya waktu, jasa penyewaan rig dan para kru nya untuk
pekerjaan workover dan well services sangat banyak dibutuhkan di lapangan-
lapangan migas Indonesia, dengan banyaknya kebutuhan akan jasa penyewaan rig
service beserta para kru membuat PT Ginting Jaya Energi Tbk terus berkembang
sehingga jumlah aset rig dari tahun 2011 sampai tahun 2017 berekspansi dari 1
unit hingga 6 unit dan terus bertambah hingga pada tahun 2018, jumlah rig
service milik PT Ginting Jaya Energi Tbk mencapai 9 unit.
PT Ginting Jaya Energi Tbk menjadi mitra PT Pertamina EP dalam
pekerjaan workover dan well services pada sumur produksi. operasi perbaikan
sumur dan pekerjaan well maintenance ini dikerjakan dengan menggunakan rig
service dengan spesifikasi tinggi dan jumlah asset rig milik PT Ginting Jaya
Energi Tbk terus bertambah seiring dengan ekspansi bisnis Ginting Jaya Group
yang menunjukkan kinerja positif dan penuh prestasi.

2.2. Visi, Misi dan Makna Logo Perusahaan


2.2.1. Visi
Visi PT Ginting Jaya Energi Tbk adalah menjadi perusahaan jasa energi
yang profesional dan terpercaya.
2.2.2. Misi
Misi PT Ginting Jaya Energi Tbk adalah sebagai berikut :

4
1. Menyediakan jasa layanan bidang energi dengan excellent service
2. Mengutamakan aspek kesehatan, keselamatan operasi kerja, kearifan lokal
dan kelestarian lingkungan sekitar
3. Mencapai dan menjaga kepuasan pelanggan dengan jasa dan produk yang
berkualitas sesuai dengan standar yang diminta oleh pelanggan
berdasarkan program Health, Safety and Environment (HSE)
4. Membina hubungan baik dengan stakeholder dan klien.
2.2.3. Makna dan Logo Perusahaan

Sumber : PT Ginting Jaya Energi Tbk


Gambar 2.1 Logo PT Ginting Jaya Energi Tbk
Berikut makna dari logo perusahaan PT Ginting Jaya Energi Tbk secara
deskriptif yaitu :
1. Gajah melambangkan kebijaksanaan (wise) setia (loyal) dan pandai
(smart). bila mempunyai hati yang bijaksana, maka sudah tentu membuatnya
menjadi loyal, secara otomatis menjadi team work yang baik, tentu tidak takut
dengan perubahan-perubahan dan terus belajar menjadi pandai dalam menghadapi
semua tantangan perubahan zaman dalam mengejar kesuksesan bersama.
2. Gajah adalah salah satu hewan asli Pulau Sumatera yang mana sesuai
dengan tempat berdirinya perseroan terbatas.
3. Gajah merupakan hewan yang dominan di dunia, sesuai dengan cita-cita
perusahaan untuk menjadi leader player di industri migas nasional, terutama di
bidang workover dan well service (WOWS).

6
4. Warna emas pada gajah, melambangkan kemurnian yang asli (niat mulia
dalam bekerja), menjadi investasi yang menguntungkan seperti logam mulia bagi
semua stakeholder dan investor, dan tidak lekang dimakan waktu menghadapi
perubahan semua zaman.
5. Warna merah pada logo mencerminkan keuletan dan ketegasan serta
keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.
6. Warna hijau pada logo mencerminkan sumber daya energi yang
berwawasan lingkungan.
7. Warna biru pada logo mencerminkan andal, dapat dipercaya dan
bertanggung jawab.
8. Warna hitam pada logo mencerminkan sifat membumi ke bawah, peduli
dengan pekerja dan mitra kerja.

2.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah


Lokasi PT Ginting Jaya Energi Tbk berkantor pusat di Jl. Punai II No.88B,
Kec. Ilir Timur II, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Lokasi kantor
utama PT Ginting Jaya Energi Tbk sangat mudah dijangkau melalui jalur
transportasi darat karena tepat berada di tengah-tengah Kota Palembang, dan
lokasi Yard PT Ginting Jaya Energi Tbk dapat dijangkau melalui jalur transportasi
darat dengan jarak kurang lebih 8 km arah utara Kota Palembang dari simpang
empat Bandara SMB II Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Sumber : Google Maps App


Gambar 2.2 Kesampaian Daerah PT Ginting Jaya Energi Tbk
2.4. Layout Yard Tanjung Api-Api

7
Yard Tanjung Api-Api (Yard TAA) merupakan lokasi untuk aset-aset
perusahaan yang belum digunakan, lokasi maintenance aset rusak serta lokasi
untuk asset abandonment untuk aset yang rusak berat dan tidak dapat diperbaiki
lagi. Berikut adalah denah lokasi Yard Tanjung Api-Api :

6 7 8 9 10

5
11
13

1
1
1

3 12

Sumber: Ilustrasi penulis


Gambar 2.3 Layout Yard Tanjung Api-Api
Berikut adalah deskripsi denah lokasi Yard Tanjung Api-Api :

Tabel 2.1 Keterangan Layout Yard TAA


Nomo
Keterangan Layout
r
1 Pintu gerbang keluar-masuk
2 Pos keamanan
3 Musholla
4 Kantor utama
5 Garasi maintenance
6 Ruangan bagian HSSE
7 Ruangan bagian asset
8 Ruangan bagian maintenance
9 Toilet
10 Ruangan bagian logistic
11 Rak drillpipe
12 Area maintenance tanki & genset
13 Area asset abandonment

2.5. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan


2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

8
Komisa
ris Utama

Komisa
ris

Komite Direktu
Audit r Utama

Komite
Nominasi
&

Corpor Internal
ate Audit
Secretary

Direktu Direktu
r r Support
Purcasing
Sumber : PT Ginting Jaya Energi Tbk
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam struktur organisasi PT Ginting Jaya Energi Tbk, pemimpin tertinggi
di perusahaan yaitu Komisaris Utama yang membawahi langsung Komisaris dan
Komisaris Independen. Di bawah Komisaris terdapat jajaran direksi yang
dipimpin oleh Direktur Utama, masing-masing direksi dipimpin oleh Direktur dan
membawahi beberapa departemen untuk mendukung aktivitas perusahaan. Dalam
setiap departemen terdapat beberapa divisi yang dipimpin oleh Manager beserta
bawahannya yaitu Assistant Manager, Supervisor, Superintendent dan Staff, setiap
Supervisor dan Superintendent terdapat bawahan yaitu Engineer, Helper Serta
Karyawan lainnya.

2.5.2. Struktur Manajemen Yard Tanjung Api-Api


Berikut skema struktur manajemen Yard Tanjung Api-Api :

9
Manajemen Yard
Tanjung Api-Api

Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen


HSE Asset & Yard Maintenance SCM

Supervisor Supervisor Superintendent Supervisor


HSE Asset Maintenance Log & Purc.

HSE Staff Staff


Analist
Officer Transport Log & Purc.

Rig HSE Chief


Inventory Admin
Officer Mekanik

Welder Mekanik

Tool
Dresser

Elektrik

Adm
Maintenance

Sumber : Dokumentasi Penulis


Gambar 2.5 Manajemen Yard Tanjung Api-Api

2.6. Bidang Bisnis Perusahaan


Sejak awal berdirinya, PT Ginting Jaya Energi Tbk bergerak di bidang
industri hulu migas dengan spesialisasi pekerjaan WOWS dan penyewaan rig.

2.6.1. Workover dan Well Service (WOWS)


Sejak awal berdiri, PT Ginting Jaya Energi Tbk memang memiliki
orientasi bisnis di bidang industri hulu migas berupa kontrak jasa pekerjaan
workover dan well services beserta para kru kepada perusahaan-perusahaan migas
yang membuka tender untuk pekerjaan sumur seperti PT Pertamina EP dan lain-
lain. Jasa pekerjaan sumur yang dilakukan PT Ginting Jaya Energi Tbk seperti

10
kerja ulang pindah lapisan (KUPL), pemboran coring, penggantian pompa
artificial lift, fishing job dan lain-lain.
Saat kontrak pekerjaan sumur dicapai, maka PT Ginting Jaya Energi Tbk
akan mengoperasikan rig service beserta kru ke lokasi sumur yang akan di
maintenance. Hingga saat ini, kurang lebih ada total 9 rig yang sedang beroperasi
di berbagai field di wilayah Indonesia, tepatnya di wilayah kerja Pertamina EP
Asset 1 dan Pertamina EP Asset 2.

2.6.2. Penyewaan Rig


Selain mengoperasikan rig service dan kru sendiri dalam menyelesaikan
suatu proyek tender, PT Ginting Jaya Energi Tbk juga membuka jasa sewa rig
kepada perusahaan-perusahaan migas. Dimana harga sewa per unit rig berbeda-
beda karena menyesuaikan dengan spesifikasi rig tersebut. Rig-rig service milik
PT Ginting Jaya Energi Tbk memiliki harga sewa berkisar antara 650 juta hingga
850 juta rupiah perbulan atau sekitar 20 juta hingga 30 juta rupiah. Akan tetapi
perusahaan secara umum menyewa rig service secara keseluruhan beserta dengan
peralatan sistem pemboran lainnya juga dengan harga sewa secara total berkisar
antara 900 juta hingga 2,5 miliar rupiah perbulan.

2.7. Penerapan HSE dan Peraturan Kerja


2.7.1. Penerapan HSE
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3 atau HSE) yang diterapkan oleh PT
Ginting Jaya Energi Tbk sudah terlaksana dengan cukup baik, hal ini dapat
diketahui dari 2 hal, pertama yaitu berdasarkan hasil pengamatan di lapangan
dimana para pekerja di Yard Tanjung Api-Api selalu menggunakan perlengkapan
APD utama secara lengkap, mulai dari pakaian coverall, sepatu safety, helm
safety, sarung tangan dan masker. Kedua yaitu berdasarkan prestasi dari PT
Ginting Jaya Energi Tbk di bidang HSE, perusahaan ini setidaknya sudah
mendapatkan empat penghargaan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja

11
(K3). Berikut adalah penghargaan bidang HSE yang pernah didapatkan oleh PT
Ginting Jaya Energi Tbk:

Tabel 2.2 Penghargaan Bidang HSE PT Ginting Jaya Energi Tbk

Kategori Instansi Pemberi Tahun


Zero Accident
(2 Juta Jam Kerja Pertamina EP Field Prabumulih 2019
Selamat)
The Most Commited
Pertamina EP Field Ramba 2017
Contractor
The Most Commited
Pertamina EP Field Adera 2017
Contractor
The Most Commited
Contractor Pertamina EP Field Pendopo 2017
Zero Accident

2.7.2. Peraturan Kerja


Berikut adalah penjelasan mengenai peraturan kerja yang diberlakukan di
PT Ginting Jaya Energi Tbk:
1. Jadwal kerja di Yard Tanjung Api-Api yaitu bekerja hari senin sampai hari
jum’at (off sabtu-minggu).
2. Jam kerja di Yard Tanjung Api-Api yaitu mulai pukul 08.00 WIB sampai
pukul 17.00 WIB.
3. Seluruh pekerja harus menggunakan perlengkapan APD selama berada di
lokasi kerja.
4. Pengecekan kondisi dan kuantitas peralatan-peralatan yang tengah di
maintenance secara berkala oleh pekerja.

12
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1 Sistem Pemboran


Pada perkembangan teknologi pengeboran semakin maju, dan hingga saat
ini sitem peralatan bor adalah teknologi yang paling tepat untuk digunakan dalam
operasi pembuatan sumur pengeboran . Pada sistem peralatan bor putar ini
memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung dalam kegiatan operasi
pengeboran, secara garis besar peralatan pengeboran dapat dibagi menjadi 5
sistem peralatan utama, yaitu Sistem Angkat (Hoisting System), Sistem Putar
(Rotating System), Sistem Sirkulasi (Circulating System), Sistem Tenaga (Power
System), dan Sistem Pencegahan Semburan Liar (Blow Out Preventer System) .

13
3.1.1 Sistem Angkat (Hoisting System)
Sistem angkat (hoisting system) fungsi utamanya adalah memberikan
ruang kerja yang cukup bagi crew pengeboran dan untuk pengangkatan serta
penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya . Sistem angkat ini sangat
penting dalam kegiatan menyambung dan melepaskan rangkaian pengeboran
seperti bit, drill collar, drill pipe, dan kelly . Sistem angkat terdiri dari dua bagian
utama , yaitu :
a. Struktur Pendukung (Supporting Structure)
b. Peralatan Angkat (Hoisting Equipment)

3.1.2. Sistem Putar (Rotating System)


Fungsi utama dari sistem putar (rotating system) adalah untuk memberikan
putaran pada rangkaian pipa bor dan juga memberikan beratan pada pahat dalam
mengebor suatu formasi. Putaran bersumber dari putaran rotary table (pada
menggunakan Kelly) atau dari putaran motor pada top drive . Besarnya putaran
yang diinginkan biasanya disebut dengan Rotation Per Minutes (RPM) . Besarnya
beban rangkaian pemboran akan memberikan beratan yang berguna untuk
membantu mata bor dalam pemecahan batuan pada saat operasi pengeboran
berlangsung . Beban ini sering dinamakan dengan Weight On Bit (WOB).

14
3.1.3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem yang memegang peran
penting dalam operasi pengeboran putar (Rotary Drilling). Tugas utamanya
adalah membantu sistem pemutar di dalam “mengebor sumur” dengan
menyediakan perlengkapan yang sesuai untuk mengatur bahan bahan lumpur dan
tempat-tempat kerja untuk mempersiapkan, merawat dan mengganti fluida
pengeboran. Sistem sirkulasi tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :
a. Lumpur pengeboran (Drilling Fluid)
b. Tempat Persiapan (Preparation Area)
c. Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)
d. Tempat Pengkondisian Lumpur (Conditioning Area atau Solid Control
Equipment)

Secara umum lumpur pengeboran dapat disirkulasikan dengan urutan


sebagai berikut : Lumpur dalam steel mud pit dihisap oleh pompa – pipa tekanan –
stand pipe – rotary house – swivel head – Kelly – drill pipe – Drill collar – bit –
annulus drill collar – annulus drill pipe – mud line/flow line, shale shaker – steel
mud pit – di hisap pompa kembali dan seterusnya .

3.1.4. Sistem Tenaga (Power System)


Sistem tenaga dalam operasi pengeboran terdiri dari Power Suplay
Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang biasa dikenal dengan
nama : ”Prime Mover” dan Distribution Equipment yang berfungsi untuk
meneruskan tenaga yang diperlukan untuk mendukung jalannya kegiatan
pengeboran. Tenaga yang dihasilkan Prime Mover besarnya berkisar 500-5000
Hp.
Pada umumnya suatu operasi pengeboran memerlukan dua atau tiga buah
mesin. Sedangkan untuk pengeboran yang lebih dalam memerlukan tenaga yang
lebih besar, sehingga Prime Mover yang diperlukan dapat mencapai empat unit .

15
Prime Mover sebagai sistem daya penggerak harus mampu mendukung
keperluan fungsi angkat, putar, pemompaan, penerangan, dan lain-lain. Dengan
demikian perencanaan dan pemilihan tipe dan jenis Prime Mover yang
dipergunakan harus memperhatikan hal tersebut.

3.1.5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (Blow Out Preventer System)


Lumpur pengeboran merupakan pencegahan semburan liar (Blow Out)
yang utama atau primer, sedangkan blow out preventer (BOP System) merupakan
pencegah Blowout Sekunder. Apabila Kick sudah terjadi, segera penutupan sumur
sesuai prosedur kemudian dilakuakn sirkulasi untuk mematikannya .

3.2 Blow Out Preventer


Pada saat melakukan pemboran sumur minyak, sangat mamiliki resiko
yang tinggi. Salah satunya adalah resiko terjadinya semburan liar dari dalam
sumur pemboran. Semburan liar ini di akibatkan oleh Kick. Kick adalah suatu
peristiwa dimana merembesnya atau masuknya fluida formasi (minyak, gas, atau
air) dari dalam tanah masuk ke lubang yang sedang di bor tanpa di sengaja.
Karena resiko itu bisa terjadi kapan saja, maka di buatlah alat untuk mencegah
semburan liar, yaitu Blow Out Preventer. Blow Out Preventer ini mempunyai
sistem tersendiri dalam sumur pemboran, dan tentu sangat berkaitan antara sistem
satu dengan sitem lainnya.
Blow Out Preventer adalah suatu alat yang digunakan untuk menahan
semburan liar atau mengalirnya fluida formasi ke dalam lubang sumur secara tak
terkendali (menghentikan laju Kick dan mencegah terjadinya Blowout). Fungsi
utama dari sistem pencegahan semburan liar (Blow Out Preventer) adalah untuk
menutup lubang bor ketika terjadi “Kick”. Blow Out terjadi karena masuknya
fluida formasi yang tak terkendali ke permukaan. Blow Out biasanya di awali
dengan adanya “Kick” yang merupakan suatu intrusi fluida formasi bertekanan
tinggi kedalam lubang bor seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya.
Kejadian ini bisa berkembang menjadi Blow Out jika tidak segera di atasi oleh
crew bor, rangkaian peralatan sistem pencegahan semburan liar (BOP System)

16
terdiri dari tiga sub komponen utama yaitu : Rangkaian BOP Stack,
Accumulator dan Sistem Penunjang (Supporting System). Semburan liar
(Blowout) adalah peristiwa mengalirnya fluida formasi (Bawah tanah) dari dalam
sumur secara tidak terkendali. Kejadian ini di dahului dengan masuknya fluida
formasi kedalam lubang bor (Well Kick). Peralatan pencegahan Blowout di
tempatkan pada kepala Casing di bawah Rotary Table pada lantai bor.
3.2.1 Prinsip Kerja
Rangkaian BOP Stack ditempatkan pada kepala casing atau kepala sumur
langsung dibawah Rotary  Table pada lantai bor, BOP Stack itu sendiri bekerja
dengan cara menghentikan Kick atau semburan liar. Setiap bagian BOP memiliki
prinsip dan cara kerja tersendiri. Adapun bagian dari peralatan BOP yaitu :
a. Annular
Berisikan Rubber Packing Elemen yang akan diinjeksikan nitrogen untuk
menjepit pipa pemboran dan juga menutup sumur
b. Pipe Ram
Menutup erat Drill Pipe untuk membatasi aliran didalam annulus
tidak menghalangi aliran didalam Drill Pipe
c. Blind Ram
Tidak memiliki celah untuk tubing dapat menutup dan mencegah sumur
saat tidak ada tubing didalam sumur
d. Shear Ram
Bekerja dengan cara memotong drill string dengan baja pemotong yang
keras
e. Blind Shear Ram
Difungsikan untuk menyegel sumur, bahkan Ketika Drill String masih
didalam lubang dengan memotong Drill String dan Ram akan menutup
sumur.

3.2.2 Komponen Peralatan


Komponen dari BOP Stack terdiri atas peralatan sebagai berikut   :

17
3.2.3 Annular  Preventer
Ditempat paling atas dari susunan BOP Stack. Annular preventer berisi
rubber packing element yang dapat menutup lubang annulus baik lubang dalam
keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.1 Annular Preventer


3.2.4 Ram  Preventer
Ram preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa
tertentu, atau pada keadaan tidak ada pipa bor dalam  lubang. Jenis  ram preventer
yang biasanya digunakan antara lain adalah  :

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.2 Ram Preventer


1. Pipe Ram
Pipe ram  digunakan untuk  menutup lubang bor pada waktu rangkaian 
pipa borberada pada lubang  bor.

18
2. Blind Ram
Peralatan tersebut digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu
rangkaian  pipa bor tidak berada pada lubang  bor.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.3 Blind Ram

3. Shear Ram
Shear rams digunakan untuk memotong drill pipe dan seal sehingga
lubang bor kosong ( open hole ), digunakan terutama pada offshore floating rig.

Sumber : Dokumentasi Penulis

(a) (b)
Gambar 3.4 Shear Ram (a) Tampak Dalam, (b) Tampak Luar
3.2.5 Drilling Spools
Drilling Spools terletak diantara Ram Preventer. Drilling Spools berfungsi
untuk tempat pemasangan Choke Line (yang mengsirkulasikan “Kick” keluar dari
lubang bor) dan Kill Line (yang memompakan lumpur berat). Drilling Spools
diperlukan untuk menghindari ausnya outlet pada Ram Preventer. Drilling Spools

19
harus mempunyai tekanan kerja yang sama dengan Annular Preventer dan Ram
Preventer yang terpasang.

Sumber : Dokumentasi Penulis

(a) (b)

Gambar : 3.5 Drilling Spools (a) Tampak Samping (b) Tampak Depan
3.2.6 Casing Head ( Well Head  )
Merupakan alat tambahan pada bagian atas casing yang berfungsi sebagai
fondasi BOP Stack.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.6 Casing Head


1. Accumulator
Accumulator adalah botol tekanan atau pressure bottle yang mula-mula
diisikan dengan nitrogen bertekanan, yang dapat di pompakan cairan kedalam,
nitrogen didalam mengalami kompresi. Accumulator bekerja pada BOP Stack
dengan saluran hydraulic bertekanan tinggi . Pada saat terjadi Kick, driller dengan
cepat menutup Blow Out Preventer dengan menghidupkan control pada

20
Accumulator atau Remote Control Panel yang terletak pada lantai bor/Rig Floor .
Accumulator tersedia dalam tekanan kerja 1500 Psi , 2000 Psi , 3000 Psi.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.7 Accumulator


2. Sistem  Penunjang  (Supporting System)
Suatu pengangkat yang ditempatkan di Rig Floor yang dapat di operasikan
oleh Driller untuk memberikan tekanan tenaga Hydraulic pada rangkaian BOP
agar valve pada PSL dapat di buka dan di tutup secara otomatis tanpa harus ke
Accumulator ataupun manual langsung menutup BOP dari Valve BOP.
a. Choke  Manifold
Choke Manifold merupakan suatu kumpulan fitting dengan beberapa outlet
yang dikendalikan secara manual dan atau otomatis. Bekerja pada BOP Stack
dengan “high presure line” disebut “Choke Line”.
Bila dihidupkan choke manifold membantu menjaga back pressure dalam lubang
bor untuk mencegah terjadinya intrusi fluida formasi. Lumpur bor dapat dialirkan
dari BOP Stack ke sejumlah valve ( yang membatasi aliran dan langsung ke
reserve pits ),  mud-  gas separator atau mud conditioning area back pressure
dijaga  sampai  lubang  bor dapat  dikontrol kembali.

21
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.8 Choke Manifold


b. Kill Line
Kill Line bekerja pada BOP Stack biasanya berlawanan langsung dengan
choke manifold (dan choke line). Lumpur berat dipompakan melalui kill line
kedalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi
tekanan formasi.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.9 Kill Line

3.3 Accumulator Unit


Accumulator biasanya ditempatkan pada jarak sekitar 100 meter dari rig.
accumulator bekerja pada BOP stack dengan saluran hydrolik bertekanan tinggi.
Fungsi dari accumulator adalah untuk menutup BOP Stack saat terjadi keadaan

22
darurat. Mekanisme kerja dari accumulator adalah dengan menghidupkan control
pada accumulator atau pada remote panel yang terletak pada lantai bor saat terjadi
kick, dengan begitu crew dapat dengan cepat menutup blow out preventer. Tabung
accumulator pada Rig GJE #05 berjumlah 8 tabung dengan tekanan masing –
masing 1100 psi.
3.3.1. Komponen Accumulator Unit
1. Generator Set
2. Panel Accumulator atau tombol on off Accumulator
3. Botol Accumulator terdiri dari 8 tabung dan masing – masing tabung
terdiri dari 8-11 galon didalamnya yang berisi cairan hydrolic yang
disimpan dalam keadaan bertekanan tinggi bersama gas nitrogen
terkompresi sehingga cairan hydrolic dapat cepat mengalir untuk
dipergunakan.
4. Pompa bertekanan tinggi yang dilengkpai dengan hydraulic pressure
switch otomatis, sehingga pompa dapat mengisi accumulator setiap saat
apaila hydraulic di accumulator turun dan dikembalikan sampai sebesar
tekanan kerja accumulator.
5. Control manifold yang terdiri dari valve – valve, pressure regulator
mengatur tekanan dan aliran dari cairan hydraulic ke masing – masing
PSL.
6. Kabel (nyyhy 6 x 4 ) dengan Panjang 15 – 30 meter
7. Terdapat Regulator kiri dan kanan
8. Terdapat air pump kiri dan kanan
9. Triplexs Pump terdiri dari 3 piston
10. Air Pump (Pompa Udara )
11. Regulator
12. Tanki yang berisikan oli 400 liter
13. Tabung Accumulator yang terdiri dari 8 tabung
14. Four Way Valve terdiri dari selang besi dan hydraulic terdapat 5 sub
bagian:
 Annular

23
 Bypass Valve
 Blind Ram
 Shear Ram
 Pipe Ram

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.10 Accumulator Unit


3.3.2. Tahap Pengoperasian Accumulator Unit
1. Menghidupkan mesin genset untuk memberikan daya kepada accumulator
unit.
2. Menghidupkan accumulator unit dengan menekan tombol On pada Panel
Accumulator.
3. Apabila terjadi kick atau semburan liar pada proses pengeboran kita harus
membuka tuas pada four we valve.
3.3.3. Permasalahan dan Penanggulangan
Pada BOP ( Blow out preventer), masalah yang terjadi adalah rusaknya
karet/Bladder pada tabung Accumulator. Ini disebabkan oleh pasokan tekananan
yang terlalu besar yang ada pada tabung accumulator sehingga karet pada tabung
pecah. Permasalahan lainnya yaitu pada packing element pada accumulator BOP.
Komponen packing element ini hanya dapat digunakan 1 kali pakai, karena saat
digunakan alat ini akan ditekan dari segala arah untuk menjepit pipa sehingga
menyebabkan komponen tersebut rusak dan hancur.

24
3.3.4. Permasalahan yang terjadi pada Accumulator Unit
1. Bladder Tube
Apabila karet yang berada didalam tabung accumulator sudah tidak elastis
lagi atau pun mengalami kebocoran harus diganti dengan karet yang baru.
2. Seal
Karet seal yang sudah menipis dan terdapat kebocoran harus di ganti
dengan yang baru.
3. Oli
Oli yang harus di ganti secara rutin
4. Gear pada electrical motor dan Triplexs Pump
Gear yang sudah tidak bisa mencengkram rantai dengan baik dikarenakan
oleh sudah menipis harus diganti dengan yang baru.

3.4 Hasil Observasi Lapangan

25
Dari hasil kegiatan praktek lapangan yang telah dilakukan pada tanggal 07
s.d 20 Desember 2020 di PT Ginting Jaya Energi Tbk, penulis mengamati
komponen peralatan pada accumulator unit yang tengah di maintance didalam
garasi maintance yang rusak dan sedang dilakukan perbaikan agar dapat
digunakan kembali, komponen peralatan tersebut diletakkan di asset
abandonment tepat di depan kantor maintance di Yard Tanjung api – api.
Pertama, mengamati dan mempelajari salah satu peralatan system
pencegah semburan liar ( Blow Out Preventer ) yaitu accumulator unit BOP Stack
dan peralatan pendukung yang tengah di maintenance. Salah satu unit
accumulator dengan kapasitas 8800 Psi accumulator tersebut mengalami
penurunan efisiensi yang disebabkan oleh factor usia pakai serta kerusakan pada
beberapa bagian komponen electrical motor, triplex pumps, gear, tabung, seal,
sehingga para mekanik dan helper melakukan pengecekan produksi accumulator
unit untuk mengetahui kerusakan komponen peralatan accumulator kemudian
melakukan perbaikan berupa mengganti seal yang pecah.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 3.11. Accumulator Unit

BAB IV
PENUTUP

26
4.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Ginting Jaya Energi
Tbk, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Jenis komponen peralatan yang digunakan pada sistem Blow Out
Preventer meliputi bagian luar dari BOP (Annular Preventer,Ram
Preventer), Saluran Pengendali (Drilling Spools, Kill Line, Choke Line,
Choke Manifold), Sistem Kontrol (Accumulator Unit, Remote Kontrol
Panel)
2. Prinsip dan cara kerja peralatan pada sistem Blow Out Preventer adalah
untuk menutup lubang bor ketika terjadi semburan liar. Blow Out terjadi
karena masuknya aliran fluida formasi yang tak terkendalikan
kepermukaan.
3. Tahapan dan cara pengoperasian peralatan Accumulator Unit pada sistem
Blow Out Preventer meliputi Menghidupkan mesin genset,
Menghidupkan accumulator unit dengan menekan tombol On pada Panel
Accumulator, Apabila terjadi Kick atau semburan liar pada proses
pengeboran kita harus membuka tuas pada four way valve (Annular,
Bypass Valve, Blind Ram, Shear Ram, Pipe Ram).
4. Permasalahan yang sering terjadi pada BOP yaitu, adanya kebocoran pada
peralatan, rusaknya peralatan Blow Out Preventer, pemasangan yang tidak
sesuai dengan prosedur yang ada, umur peralatan yang sudah tua (lama),
Permasalahan yang sering terjadi pada Accumulator Unit yaitu, Bladder
Tube atau karet yang berada didalam tabung Accumulator sudah tidak
elastis lagi atau pun mengalami kebocoran harus diganti dengan karet yang
baru, jika karet Seal yang sudah menipis dan terdapat kebocoran harus di
ganti dengan yang baru, oli yang harus di ganti secara rutin, Gear pada
Electrical motor dan Triplexs pump apabila Gear yang sudah tidak bisa
mencengkram rantai dengan baik dikarenakan sudah menipis harus diganti
dengan yang baru.

27
DAFTAR PUSTAKA

Rinaldo, Devan Maulana. 2019. Pengenalan peralatan rig service. Palembang :


Politeknik Akamigas Palembang. Laporan Praktik Kerja Lapangan.
Setiawan, Rivaldi. 2019. Pembahasan BOP Stack dan Accumulator Unit. Jakarta :
Universitas Pertamina. Laporan Kerja Praktek.
https://drillingsystem.blogspot.com/2016/05/accumulator.html
http://energy-techno.blogspot.com/2015/12/peralatan-vital-pengeboran-blow-out-
preventer.html
https://drillingsystem.blogspot.com/2015/09/bop-system.html
https://www.elhifa.co.id/fungsi-dan-kegunaan-blow-out-preventer/#:~:text=Blow
%20Out%20Preventer%20atau%20sering,yang%20tak%20terkendalikan%20ke
%20permukaan.

28
28

Anda mungkin juga menyukai