TINJAUAN KHUSUS
Separator minyak gas (Oil – Gas Separator) adalah peralatan yang digunakan
untuk memisahkan gas dan minyak dari fluida yang berasal dari kepala sumur.
Tekanan kerja separator sangat bervariasi. Pada operasi lapangan, kebanyakan
tekanan sumur diturunkan dengan choke dan tekanan sebesar 125 psi dianggap
cukup untuk separator.
Untuk operasi tekanan lebih tinggi di mana tekanan tidak mungkin untuk
diturunkan karena sifat cairan yang emulsi maka penurunannya dibuat dengan
cara bertingkat (range tekanan antara 230-6000psi).
1
4.3 Cara Kerja Separator
Secara garis besar separator dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:
1) Bagian pemisah utama, yang berfungsi sebagai pemisah cairan. Pada
bagian ini akan dipisahkan secara cepat slug cairan yang masuk ke dalam
separator, demikian juga butir cairan yang terbawa oleh aliran gas.
2) Bagian pengumpul cairan yang berfungsi sebagai tempat untuk
menampung cairan yang telah terpisahkan. Bagian ini harus cukup besar
untuk dapat menampung cairan yang telah dipisahkan pada kondisi
operasi yang normal dan harus sedemikian rupa sehingga fluida yang
telah dilepaskan tidak akan terganggu oleh aliran gas.
3) Bagian pemisah kedua, digunakan untuk memisahkan butir-butir cairan
yang sangat kecil yang tidak terpisahkan pada bagian pemisah utama.
Prinsip utama dari pada proses pemisahan pada bagian ini berdasarkan pada
gravity settling dari aliran gas. Oleh karena persyaratan dasar untuk dapat
terjadinya gravity settling adalah tidak ada turbulensi maka kecepatan gas harus
dikurangi pada saat mulai masuk ke dalam separator.
Gambar 4.1
Conventional Vertikal Separator
2
4) Mist Extraction Section
Sisa cairan yang berbentuk kabut dapat dipisahkan secara efektif dari aliran
gas dengan menggunakan mist extractor yang terencana dengan baik.
Meskipun demikian buti cairan yang berbentuk sebagai akibat pengembunan
gas tidak dapat dihilangkan / dipisahkan dengan menggunakan mist extractor.
Pengembunan dari uap tersebut disebabkan oleh penurunan tempertaur yang
terjadi setelah gas keluar dari separator. Dengan adanya pengembunan tersebut
tidak mencerminkan efisiensi dari separator. Untuk dapat terjadi pemisahan
dengan baik antara butiran cairan yang berbentuk kabut dengan gas dipengaruhi
beberapa hal sebagai berikut:
Perbedaan density antara gas dengan minyak
Kecepatan aliran gas
Waktu yang tersedia
Apabila kecepatan aliran gas cukup rendah maka pemisahan butir cairan
dengan gas dapat berlangsung dengan baik tanpa memerlukan mist extractor.
Meskipun demikian penempatan mist extractor dalam separator selalu dilakukan
untuk memperkecil jumlah cairan (kabut) yang terbawa keluar dari separator
bersama dengan gas.
3
c. Menurut tingkat (stage) proses pemisahan gas dan minyak:
1) Pemisahan satu tingkat (one stage)
2) Pemisahan dua tingkat (two stage)
3) Pemisahan tiga tingkat (three stage)
Gambar 4.2
Typical vertical oil and gas separator with mist extractor
Gambar 4.3
High-pressure horizontal oil and gas separator
4
Gambar 4.4
Double-tube horizontal oil and gas separator
Gambar 4.5
Low-pressure spherical oil and gas separator
5
4.5 Vessel Internals
- Inlet diverter
- Deflector baffles, cylones
- Defoaming plates
- Add surface area to break foam
- Typically used in CO2 floods
- Vortex breakers
- Mist Extractors
- Wire mesh, vane, arch pl
- ates, centrifugal
- Sand jets
a. Impingement
Apabila aliran gas yang mengandung butir-butir cairan tersebut
menumbuk pada suatu bidang, maka butiran tersebut akan tertinggal
dipermukaan tersebut.
Apabila jumlah butiran makin banyak maka akan terbentuk butiran yan
lebih besar maka butir cairan tersebut akan jatuh ke dalam bagian
pengumpul cairan.
6
b. Perubahan arah aliran
Apabila suatu aliran gas yang mengandung butir-butir cairan diubah arahnya
maka butir-butir cairan cenderung untuk tetap bergerak dalam arah aliran
semula sedangkan gas lebih mudah untuk mengikuti arah aliran yang baru.
Sehingga dalam hal ini butir cairan akan tertinggal.
c. Perubahan kecepatan
Pemisahan antara gas dengan butir-butir minyakl dipengaruhi juga oleh
adanya perubahan kecepatan dengan tiba-tiba. Kondisi di atas menggunakan
prinsip perbedaan inertia dari pada gas dan minyak dimana dengan adanya
penurunan kecepatan, maka inertia dari butir minyak yang lebih besar tetap
mendorong arah aliran dengaan demikian akan terpisah.
Butir cairan yang terpisah tersebut akan terkumpul pada bidang tumbukan
dan akan jatuh pada bagian pengumpul dari separator.
d. Gaya centrifugal
Apabila aliran gas yang membawa butir-butir cairan berputar dengan
kecepatan yang cukup tinggi, maka gaya centrifugal akan mendorong butir
cairan kearah luar yaitu pada dinding dari pada container atau mist extractor.
Cara ini merupakan suatu cara yang paling efektif dalam hal pemisahan
butiran dari aliran gas. Efisiensi dari pada metode ini akan bertambah apabila
kecepatan aliran gas bertambah.
7
Gambar 4.6
Mist Extractor Gaya Centrifugal
e. Coalescing pack
Metode ini merupakan gabungan antara metoda-metoda impingement,
perubahan arah aliran dan perubahan kecepatan serta gaya centrifugal. Pack
ini menyediakan tempat yang cukup luas untuk pengumpulan butir-butir
cairan yang merupakan suatu rajutan kawat (knitted wire mesh).
Gambar 4.7
Coalescing type mist extractor
8
f. Filter
Pada penggunaan-penggunaan khusus filter yang poros cukup efektif dalam
memisahkan cairan dari aliran gas. Metode ini menggunakan prinsip-prinsip
impingement, perubahan arah aliran, perubahan kecepatan untuk
memungkinkan terjadinya pemisahan antara butir cairan dengan gas.
9
3) Effisiensi dari pemisahan partikel cairan yang tergantung pada density gas
dan cairan.
4) Kemampuan kapasitas separator berdasarkan anggpan bahwa pemisahan
secara gravitasi dari butir cairan yang lebih besar dari 200 micron dapat
terjadi di bagian pemisah kedua. Untuk butir yang lebih kecil 200 micron
dipisahkan oleh mist extractor.
5) Kenaikkan kecepatan gas akan memperbesar ukuran dan volume dari butir
cairan yang mencapai mist extractor, dengn demikian akan timbul
penambahan cairan dalam jumlah banyak dengan tiba-tiba.
6) Kecepatan gas maximum untuk pemisahan partikel cairan dengan diameter
yang jatuh sebagai akibat percepatan gravitasi akan bertambah cepat gerakan
jatuhnya sampai pada suatu saat dimana gesekan pada partikel tersebut
(sebagai akibat tumbukan dengan gas) sama dengan berat dari partikel
tersebut. Apalagi kedua gaya ini sama besarnya maka partikel akan jauh
dengan kecepatan yang konstan. Kecepatan ini disebut sebagai “settling
velocity”. Besarnya settling velocity tersebut digunakan dalam penentuan
ukuran dari separator yaitu tinggi atau diameternya.
10
Liquid Level Control (LLC)
LLC adalah alat untu mengatur permukaan cairan dalam separator secara
otomatis. Dengan tujuan:
11
Table 1.
Separator sizes and capacities
Pressure Oil Capacity Gas Capacity
Class Range (PSIG) Size Range (ft)* Range Range
(BBl/Day) (MMSF/Day)
Max. Min. Max. Min Max. Min.
Low Pressure- Vertical 125 7 x 23 2x5 43.000 600 55 3
B.S. 7 B
Diameter by height or length of barrel
Gambar 4.8
12
Horizontal three-phase separator schematic
Gambar 4.9
Vertical three-phase separators
13
Fluida:
Low to inter mediate gravity oil
Intermediate to high GOR
Intermediate wellhead flowing pressure
3) Four – Stage Separation
HP Separator (500 psi – 1500 psi)
MP Separator (100 psi – 500 psi)
LP Separator (10 psi – 100 psi)
Fluida:
High gravity GOR
High GOR
High flwing pressure
Use of high pressure
Gas for market or pressure maintenance
14
4) Lebih ekonomis dan efisien untuk memproses gas dalam jumlah
besar
5) Diperlukan diameter yang lebih kecil (dibandingkan dengan
separator dari type yang lain) untuk suatu kapasitas gas tertentu.
c. Separator Spherical
1) Lebih murah dari pada separator vertical dan horizontal.
2) Lebih udah dibersihkan dari pada type vertical.
3) Lebih “kompak” dibandingkan dengan type yng lain.
a. Separator Vertikal
1) Karena bentuknya yang tinggi, maka peralatan-peralatan keselamatan
yang terletak diatas sulit untuk dicapai dan dirawat.
2) Outlet gas yang berada diatas menyebabkan pemasangan lebih sulit.
b. Separator Horizontal
1) Kurang menuntunn apabila fluida mengndung pasir.
2) Sukar dibersihkan.
3) Dalam pemasangan memerlukan ruangan yang lebih luas kecuali kalau
disusun bertingkat.
c. Separator Spherical
1) Kurang ekonomis untuk kapasitas yang besar.
4.13 Pemeliharaan
1) Inspeksi secara periodic, baik bejana maupun pipa-pipanya terhadap
korosi, scale dan paraffin.
2) Pemasangan alat-alat keselamatan, semua dihubungka secara langsung
dengan bejana (tanpa perantara). Dalam pemsangan safety valve harus
diarahkan ke tempat penjaga (yang mudah didengar).
3) Pemasangan safety head langsung pada bejana.
Lubang harus terbuka oenuh dan tidak boleh ada hambatan.
Untuk separatot vertikal arahnya sejajar dengan badan.
15
4) Benda-benda yang biasa mengendap pada mist extractor misalnya scale
dan paraffin. Akibatnya mengurangi efisiensi mist extractor.
5) Kalau separator mengandung cairan korosif, maka harus diadakan
inspeksi visual secara periodic.
Inspeksi visual, ialah meneliti bagian-bagian dari luar pada sambungan-
sambungan yang memungkinkan terdapat kebocoran.
6) Setiap 6 (enam) bulan sekali man hole dibuka untuk mengecek dan
membersihkannya dari scale atau paraffin. Endapan paraffin bisa
terdapat pada inlet, outlet atau dinding tabung.
7) Endapan pasir atau lumpur atau partikel-partikel padatan biasanya
mengendap di bagian bawah dan akan mengurangi kapasitas dari
separator. Untuk itu harus di drain.
16
Table 3.
Standard Separator Sizes
Length (ft)
OD (in) 5 7 1/2 10 12 ½ 15 20 25 30 35 40 45 50 60 75
12 3/4 * * *
16 * * *
20 * * *
24 * * *
30 * * *
36 * * * *
42 * * * *
48 * * * *
54 * * *
60 * * *
66 * * *
72 * * *
84 * * * * * *
96 * * * *
108 * * * * * *
120 * * * * * *
144 * * *
168 * * *
Dari : Basic surface production operation oil & gas consultans internasional Co.
17
Partikel-partikel ukuran kecil dilewatkan melalui filter yang mempunyai daya
saring yang tinggi. Sehingga dapat menyaring 100 % dari partikel berukuran 5
micron atau 98% dari partikel berukuran 1 micron.
Aplikasi:
A simple dry –gas filter separator, untuk menyaring padatan-padatan
yang kering.
A two compartement vessel untuk menyaring / membersihkan gas
yang mengandung padatan dan cairan.
Filter separator yang di desain untuk fog coalescing dan gas filtering.
Gambar 4.6
18
2) Jika bejana mempunyai suatu pengontrol tekanan (pressure
controller), maka pressure controller harus diset 75% dari tekanan
control normal dan selanjutnya pelan-pelan dinaikkan hingga ke
suatu tekanan servis.
Hal ini akan memcegah pressure relief devuces membuka bahkan
pressure controller keluar dari yang telah di set dan membiarkan
tekanan naik diatas tekanan operasi.
3) Jika bejana mempunyai low level shut down devices, maka harus
dinon aktifkan atau cairan harus ditambahkan kedalam bejana
supaya mencapai ke suatu titik diatas low level divices.
4) Cek saluran keluar bejana (gas outlet dan liquid outlet) apakah
arah aliran sudah sesuai atau benar.
5) Buka inlet stream pelan-pelan.
6) Jika liquid level mencapai range of level controller, atur level
controller dalam keadaan normal (in service) dan buka block valve
yang ditutup pada langkah 1.
7) Atur permukaan dan pressure controller untuk mendapatkan
operasi yang stabil.
19
5) Jika mungkin, sisakan tekanan sedikit didalam bejana, sehinga jika
start-up tidak perlu melakukan purging.
20
3. coalescing plates, mist pod atau 3.a. check temperature dan tekanan
centrifugl device tertutup (plugged) kemungkinan terbentuknya
hydrate.
b. uur pressure drop yang melalui
mist pod. Bsnya dibawah 10
kPa ( 2 psi). jika pressure drop
melalui mist pod sama dengan
nol berart banyak cairan
tersebut.
21
menyervis.
3. Liquid flow rate berubah. 3. a. jika level controller tidak normal direset,
maka lain waktu level controller harus
diubah untuk mengatuur flow rate.
b. jika controller telah direset, maka
diubah secara hati-hati terhadap
perubahan liquid flow rate.
6. Level control valve tidak 6. a. cek gerakan valve untuk melihat apakah
operasi / bekerja tidak menutup ketika valve dibuka.
semestinya. b. gerakan valve ke posisi membuka
penuh atau menutup untuk melihat
apakah tegangan per (spring) terlalu
kuat atau terlalu lemah.
22
c. cek liquid flow rate dengan membuka
valve penuh untuk mengetahui ada
hambatan didalam pipa.
7. Level controller 7. a. gerakan / putar float untuk mengecek
menunjukkan taka da bahwa controller ada respon. Jika tidak
respon terhadap perubahan ada respon perbaiki controller.
permukaan cairan. b. cek liquid level seperti tersebut pada
item 1 dan 2.
c. buka dan tutup drain valve secara
manual, sehingga liquid bergerak-gerak
naik dan turun. Jika controller ternyata
tidak ada respon berarti floater lepas.
23