Anda di halaman 1dari 0

Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim

FLOWLINE, MANIFOLD DAN SEPARATOR (1)



Fadhli Halim
HP: 085269878796
Email: fadhlist_ui@yahoo.com



A. FLOWLINE & MANIFOLD

Fluida dari sumur dialirkan melalui flowline, manifold dan header selantjutnya menuju ke
stasiun pengumpul/pemisahan.

Flowline adalah pipa penyalur minyak dan gas bumi dari suatu sumur menuju tempat
pemisahan. Flowline biasanya memiliki diameter 2-4 inch (tergantung dari kapasitas
sumur). Agar aliran tidak kembali dalam sumur (back flow) maka pada tiap flowline
dipasang sebuah check valve.

Manifold adalah sekumpulan valve yang dideretkan untuk mengatur aliran masuk ke
header dan separator yang dikehendaki.

Ada 3 macam manifold:
1. Production Manifold
2. Test manifold
3. Gas lift manifold

Header adalah tempat bermuaranya aliran fluida dari flowline yang terletak diatas
manifold dan tentu saja berdiameter lebih besar dari flowlines.


Ada beberapa system manifold:
1. Individual Well Flowline
Biasanya sistem ini dijumpai pada lapangan minyak&gas yang kecil. Pada system
ini, flowline dari tiap sumur langsung dihubungkan dengan lapangan pengumpul
melalui test manifold atau production Header. Pada system ini, well testing dapat
langsung dilakukan dari titik sentral, sehingga menjadi fleksibel.
2. Satellite Production Manifold
Biasanya sistem ini dijumpai pada lapangan minyak&gas yang luas. Pada system
ini, flowline yang cukup pendek dari tiap sumur dihubungkan dengan pusat
pengumpulan minyak&gas dengan menggunakan pipa yanglebih besar yang biasa
disebut production lateral, dan juga dihubungkan dengan test line
Hal ini ditujukan untuk menghindari penggunaan individual flowlines yang sangat
panjang sehingga bisa menyebabkan pressure drop yang besar.

Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim
Sebenarnya system-system diatas dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi
lapangan dan tentu saja dengan pertimbangan-pertimbangan serta perhitungan-
perhitungan tertentu.

B. SEPARATOR

Secara umum separator berfungsi untuk memisahkan fluida produksi menjadi dua atau
tiga fasa.


Supaya pemisahan lebih sempurna, maka sebuah separator harus:
1. Mengontrol dan mengarahkan energi fluida-fluida yang masuk pada saat
memasuki separator.
2. Memiliki residence time (waktu tinggal) yang cukup lama.
3. Meminimalkan terjadinya turbulensi gas dan menurunkan kecepatan gas.
4. Mencegah terjadinya pencampuran kembali gas, air dan minyak.
5. Adanya pressure control yang memadai untuk outlet gas.
6. Adanya level control yang memadai.
7. Memiliki peralatan pengaman jika terjadi overpressure.
8. Memiliki alat-alat visual untuk pemeriksaan kondisi-kondisi operasi.

Separator diklasifikasikan berdasarkan bentuk, tekanan kerja dan fasa pemisahan.

Berdasarkan bentuk, separator dibedakan atas:
1. Separator Horizontal
Separator ini sangat cocok untuk fluida yang memiliki GOR yang tinggi dan
membutuhkan residence time yang agak lama dalam pemisahan. Separator
Horizontal dapat menghandle kapasitas yang lebih besar, karena memiliki luas
bidang kontak antara gas cairan pada bagian pemisah gas lebih lebar dan
panjang. Liat Gambar 1 untuk melihat bentuk separator horizontal

Gambar 1. Skema Separator Horizontal
1,4

Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim
2. Separator Vertical
Sangat baik untuk fluida yang memiliki GOR rendah dan tekanan yang agak
rendah. Separator ini cocok untuk fluida yang mengandung pasir atau lumpur.
Gambar 2. adalah skema dasar sebuah separator vertical


Gambar 2. Skema Separator Vertical
1,4



3. Separator Spherical
Pada umumnya digunakan di lapangan minyak yang kecil atau sebagai test unit
karena kapasitasnya terbatas serta memiliki ruangan permukaan terbatas. Gambar
3. adalah skema dasar sebuah separator spherical.

Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim

Gambar 3. Skema Separator Spherical
1,4



Berdasarkan fasa pemisahan, separator dibedakan atas:
1. Separator dua fasa, memisahkan fasa cairan dan fasa gas
2. Separator tiga fasa, memisahkan air, minyak dan gas

Berdasarkan fungsinya, separator dibagi:
1. test separator, untuk menentukan laju produksi sumur
2. production separator, untuk memisahkan fluida produksi dari berbagai sumur




Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim

Gambar 4. peralatan pada sebuah separator
1,4


Pada Gambar 4. merupakan skema peralatan yang ada pada separator horizontal 3 fasa,
baik alat internal maupun alat eksternal. Pada dasarnya, semua peralatan (devices)
tersebut sama untuk semua jenis separator.
Adapun Alat-alat pada intenal separator:
1. Deflector plate
Pelat ini dipasang didepan saluran masuk separator dan bisa berbentuk lempeng
datar/cekung/cembung. Pelat deflector berguna untuk menghasilkan momentum
tumbukan antara fluida masuk dengan pelatnya sendiri, sehingga dengan
momentum tersebut bisa memisahkan antara gas dan cairan, selain itu pelat
deflector juga berfungsi memperlambat aliran dalam separator.
2. Weir
Weir adalah sebuah dinding yang dipasang didalam bejana. Dinding ini memiliki
fungsi untuk menahan cairan sebelum meninggalkan bejana, sehingga membantu
meningkatkan residence time dan pemisahan oil dan water bisa terjadi disini
3. Horizontal Baffle
dipasang dekat permukaan liquid untuk mencegah tejadinya gelombang yang bisa
teseret oleh aliran gas.
4. Vertical Baffle
dipasang pada setengah lingkaran vessel untuk menenangkan gelombang sehingga
pemisahan antara minyak dan air lebih cepat.
5. Demister pad
Dipasang pada outlet gas untuk menangkap kembali liquid yang masih terikut
pada gas sebelum keluar dari separator. Bentuk dari peralatan ini berupa rajutan
kawat yang disisipkan


Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim
6. Straightening Vanes
Berupa pelat-pelat pelurus yang betujuan untuk menghilangkan turbulensi gas
sesudah tejadinya separasi
7. Centrifugal devices
umumnya sentrifugal devices digunakan pada separator vertical untuk
menimbulkan gaya sentrifugal pada fluida yang masuk, sehingga dengan adanya
gaya sentrifugal akan menyebabkan fraksi hidrokarbon akan terlempar kedinding
dan selanjutnya jatuh ke dasar separator, sedangkan gas-gas ringan bergerak
kebagian atas bejana melewati bagian tengah bejana.
8. Float shield
Dipasang sebagai instrument pengontrol level
9. Vortex breaker
Dipasang pada liquid outlet yang bertujuan untuk mencegah timbulnya pusaran-
pusaran minyak yang nantinya akan membebaskan gas didalam minyak
10. Weir Box
Dipasang pada bagian liquid untuk menahan minyak yang menuju ke outlet dan
mencegah terjadinya gelombang.

Dan external devices sebuah separator adalah:
1. Inlet pipe
Pipa penghubung antara separator dan pipa masukan
2. level controller
untuk mengontrol ketinggian permukaan cairan
3. pressure controller
untuk mengontrol tekanan di dalam separator
4. pressure gauge
untuk mengetahui tekanan dalam separator
5. safety valve
6. rupture disk
7. gas outlet pipe
pipa untuk pengeluaran gas
8. liquid outlet pipe (oil&water)
pipa untuk pengeluaran cairan (oil dan water)
9. gauge glass
untuk mengetahui level atau ketinggian cairan didalam separator
10. drain pipe










Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim
2.1 Aturan-Aturan Dasar Dalam Mendesain Sebuah Separator

Sebelum melakukan sizing sebuah separator, pertama kali kita harus mengetahui aturan-
aturan (rules) dasar dalam mendesign separator tersebut. Yaitu

1. Aturan-aturan Dasar untuk Separator Vertical
Beberapa aturan-aturan dasar untuk separator vertical, yaitu:
1. minimum inside diameter 24
2. inside diameter dan panjang T/T (tanget to tangent) haruslah kelipatan 6
3. normal L/D adalah 2 sampai 5
4. jarak minimum antara center inlet nozzle dan puncak tangent adalah 0.5 dn + 3-
0 dimana dn adalah diameter inlet nozzle.
5. jarak minimum antara demister dan puncak tangent line adalah 1-0 atau
membentuk sudut 60
o
(lihat Gambar. 5)


Gambar 5. Sudut antara demiser dengan puncak tangent
2















Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim
Beberapa contoh dasar-dasar aturan desain dari separator vertical yaitu


A. Separator Vertical 2 fasa (liquid-vapor) dengan Demister


Gambar 6. Aturan umum Vertical separator 2 fasa (liquid-vapor)
2


M = 1-0 or 60
o

H = ketebalan demister 4 atau 6
G = minimum dn + 20
F = normal 30 second atau minimum dn + 20
D = Vessel diameter, tergantung pada kecepatan pemisahan (disengagement
velocity). Kecepatan pemisahan tidak dibahas pada bagian 1, dan akan dibahas
pada bagian 2.
E = normal 2 menit
C = liquid surge (normal inflow with no outflow)
B = liquid hold up (normal outflow with no inflow)
A = 10 untuk jenis float


Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim
B. Separator Vertical 3 fasa:



Gambar 7. Aturan umum Vertical separator 2 fasa
2


N = minimum 12 atau 60
o

P = normal 4 atau 6 (tergantung vendor data)
M = minimum dn + 2-0
F = dn + 24
E = 2 min
C = fasa light liquid surge (normal inflow with no outflow)
B = fasa light liquid hold up (normal outflow with no inflow)
K = dn + 6
H = fasa heavy liquid surge (normal inflow with no outflow)
J = fasa heavy liquid hold up (normal outflow with no inflow)
A = 10 minimum untuk jenis float
L/D = 1-3

Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim
2. Aturan-aturan Dasar untuk Separator Horizontal

Untuk mendesain sebuah separator horizontal, kita harus mengacu kepada beberapa
aturan umum, yaitu:
1. minimum inside diameter separator 24
2. inside diameter serta panjang T/T (tangent to tangent) separator harus kelipatan 6
3. nilai normal L/D 2 sampai 5
4. jarak HHLL dengan bagian atas haruslah 0.25D atau 18 (diambil nilai yang
terbesar).

Beberapa contoh dasar-dasar desain dari separator horizontal yaitu

A. separator horizontal 2 fasa:


Gambar 8. Aturan umum Horizontal Separator 2 fasa
2


A = minimum 6
B = liquid hold up (normal outflow with no inflow)
C = liquid surge (normal inflow with no outflow)
D = vessel diamaeter
E = minimum 6 atau 30 detik dari HLL ke HHLL pada flow normal
F = sama dengan item E
L/D 3
M = minimum 0.2 D atau 18
N = ketebalan demister + 0.5 dm atau minimal 12
PP = 2 dn + 6




Flowline , Manifold & Separator Fadhli Halim

B. separator horizontal 3 fasa:


Gambar 9. Aturan umum Horizontal separator 3 fasa
2


H = minimum 5 menit hold up (normal outflow with no inflow) dari fasa yang
paling ringan
J = minimum 5 menit hold up (normal outflow with no inflow) dari fasa yang
paling berat
K = minimum 10
Q = minimum 6




Daftar Pustaka:

1. Utoyo, Dadang. et al, Produksi Training Level 1&2, Gulf Indonesia Resources,
LTD,2001
2. FLUOR DANIEL Design manual
3. GPSA Volume 1 Section-7, Separator and Filter
4. Halim, Fadhli, Proses Operasi Produksi di lapangan minyak ConocoPhillips-
Ramba, Laporan Kerja Praktek-UI

Anda mungkin juga menyukai