Perencanaan Separator
Perencanaan dan perhitungan yang ada dalam separator meliputi perhitungan fasa,
penentuan kapasitas separator serta perhitungan tekanan kerja separator. Perencanaan separator
ini dimaksudkan untuk dapat memilih jenis serta kapasitas separator yang sesuai dengan kondisi
lapangan secara optimum.
Prosedur pemilihan separator untuk suatu penggunaan tertentu adalah sebagai berikut :
a. Mempertimbangkan biaya
b. Menentukan tipe yang sesuai, ditinjau dari ruang yang tersedia
c. Menentukan apakah biaya keseluruhan dipengaruhi oleh pemasangan instalasi dari tipe
yang dipilih
d. Menentukan apakah adanya penyimpangan kondisi aliran dari sumur (contoh adanya
foam dan pasir) dapat menyebabkan separator yang dipilih menjadi sulit untuk beroperasi
dan dirawat
e. Menentukan apakah tidak ada perencanaan khusus yang menyebabkan tipe separator
yang dipilih menjadi mahal dan sulit untuk bekerja
1. Separator Vertikal
Volume minyak pada separator vertikal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
V 0,785d 2 h (3-92)
Tinggi kolom minyak (h) di atas outlet minyak di dasar separator, besarnya tergantung dari
tinggi separator, yaitu :
3. Separator Spherical
Untuk separator spherical, volume minyak diambil setengah dari volume spherical, yaitu :
1/ 2
d
V 0,2618d 2 (3-98)
2
Bentuk dari separator spherical menyebabkan separator jenis ini mempunyai surge capacity
yang lebih besar. Kapasitas separator spherical ditentukan dengan persamaan :
1/ 2
d3 d2
qr 33,51 (3-99)
t 2
Volume dari separator spherical ini dikalikan dengan (d/2) karena bentuknya spherical.
Selain kapasitas minyak, suatu separator harus ditentukan pula kapasitas gasnya. Kapasitas
gas suatu separator dihubungkan dengan kecepatan masuk ke dalam separator. Kecepatan
aliran gas ke atas yang diperlukan untuk mengendapkan butir-bitur cairan ditentukan dari
besarnya tahanan yang dialami oleh partikel yang disebabkan oleh gerakan gas, serta gaya
yang bekerja terhadap partikel (butir cairan) yang disebabkan oleh gaya gravitasi. Besarnya
tahanan terhadap butir cairan dalam aliran gas, dengan mengabaikan viscositas gas yang
cukup kecil, dikemukakan oleh Souders dan Brown dalam persamaan berikut :
k g d 2 v 2
Fa (3-100)
4
dimana :
Fa = gaya total yang bekerja pada partikel
k = konstanta yang dicari secara empiris
d = diameter partikel
g = densitas gas
v = kapasitas linier
Besarnya gaya gravitasi yang diderita oleh suatu partikel cairan yang berbentuk bola
dikurangi dengan gaya ke atas (buoyancy) adalah :
d 3
Fg o g (3-101)
6
dimana :
o = densitas partikel minyak
g = densitas partikel cairan
Apabila gaya gravitasi sama dengan tahanan terhadap gerakan gas, maka partikel akan tetap
mengambang (mengapung), yaitu :
k g d 2 v 2 d 3
Fa Fg o g g (3-102)
4 6
dan secara teoritis, kecepatan mengambang adalah :
2 gd o g
1/ 2
v (3-103)
3k g
Apabila dalam persamaan (3-103) harga d dan k konstan, maka :
1/ 2
o g
v C (3-104)
g
dimana :
v = kecepatan masuk, ft/sec
C = koefisien pemisahan, ( 2gd/3k)1/2
o = density minyak pada kondisi separator, lb/cuft
g = density gas pada kondisi separator, lb/cuft
Volume gas yang mengalir (q) dalam satuan cuft/sec, adalah :
qsc gsc
q x (3-105)
86400 g
dimana :
qsc = laju aliran gas, SCF/hari
gsc = density gas pada kondisi standard, lb/cuft
g = density gas pada kondisi aliran, lb/cuft
Luas penampang aliran A (ft2) dapat dihubungkan dengan laju aliran gas yang diijinkan, yaitu
:
q d 2
A (3-106)
v 4
dimana :
d = diameter dalam dari separator, ft
Apabila persamaan (3-104) dan (3-105) disubstitusikan ke dalam persamaan (3-106), maka
akan diperoleh :
1/ 2
d 2 qsc g
x gsc x x1 / C (3-107)
4 86400 g
o g
Density gas pada kondisi aliran adalah :
P Tsc 460 1
g gsc x x x (3-108)
Psc T 460 Z
atau :
gsc Psc T 460
xZx (3-109)
g P Tsc 460
dimana :
P = tekanan operasi dari separator, psia
Psc = tekanan pada kondisi standard, psia
Z = faktor compressibilitas gas
Apabila persamaan (3-109) disubstitusikan ke dalam persamaan (3-107), maka akan didapat :
1/ 2
d 2 qsc P T 460 g
x sc xZx x x1 / C (3-110)
4 86400 P Tsc 460 o g
dari persamaan diatas, harga qsc sebesar :
1/ 2
67824Cd 2 P Tsc 460 o g
qsc x x x (3-111)
Z Psc T 460 g
Ukuran separator didasarkan pada diameter luar separator, dengan demikian, dalam
perhitungan perlu dilakukan koreksi terhadap ketebalan dari separator. Dari persamaan (3-
111), qsc berbanding lurus dengan d2 untuk laju aliran tertentu. Dengan demikian, maka :
d12
q1 q2 2
(3-112)
d2
dimana q1 adalah kapasitas yang diinginkan untuk suatu separator dengan diameter d 1,
sedangkan q2 adalah separator yang diketahui kapasitasnya dengan ukuran d2.
Persamaan (3-104) sampai dengan persamaan (3-111) dapat diatur kembali agar dapat
digunakan untuk menentukan diameter separator atau diameter mist extractor untuk berbagai
kondisi operasi. Densitas gas dalam lb/cuft pada kondisi operasi berdasarkan pada specific
gravity gas (), ditentukan dari :
asc . .Tsc .P
g (3-113)
Z .T .Psc
dimana :
asc = densitas udara pada kondisi standard (14,7 psia, dan 520 oF)
= 0,0764 lb/cuft
Sehingga persamaannya berubah menjadi :
2,70 xxP
g (3-114)
ZxT
dimana :
= specific gravity gas (untuk udara = 1)
P = tekanan operasi, psia
Z = faktor compressibilitas
T = temperatur operasi, oR
Kecepatan yang diijinkan adalah :
1/ 2
o g
va C
g
dan volume gas pada kondisi operasi adalah :
Zxqsc x10,73xT
qg (3-115)
379,4 x86400 xP
Penyederhanaan dari persamaan diatas, adalah :
0,3273 xZxqsc xT
qg (3-116)
P
dimana qsc dalam 106 SCF/hari pada 14,7 psia dan 60 oF.
Luas separator atau mist extractor adalah :
qg
As , ft (3-117)
va
dimana :
d = diameter mist extractor, in
qgsc = laju aliran gas, MMSCF/hari
C = konstanta kecepatan yang diijinkan
= 0,35 untuk knitted wire mesh extractor
= specific gravity gas
T = temperature operasi, oR
Z = faktor kompressibilitas
P = tekanan operasi, psia
o = density minyak pada kondisi operasi, lb/cuft
Pada persamaan (3-111), untuk separator vertikal tanpa mist extractor, konstanta
kecepatan yang diijinkan sebesar 0,117 dan apabila dengan mist extractor sebesar 0,167. Untuk
separator horizontal single barrel dengan mist extractor, maka C = 0,382. Dalam menghitung
kapasitas gas untuk separator horizontal single barrel, untuk mendapatkan diameter ekivalen
berdasarkan pada luas penampang total dikurangi dengan luas bagian yang terisi oleh cairan.
Apabila diameter ekivalen tersebut digunakan pada persamaan (3-106), kapasitas gas separator
horizontal yang diperoleh berdasarkan persamaan (3-111) tersebut harus dikalikan dengan faktor
(0,1 L)0,56, dimana L adalah panjang dari shell dalam feet.
Untuk separator vertikal, jarak antara oil inlet dengan bagian bawah dari mist extractor
paling sedikit harus sama dengan diameter, dan jarak antara oil inlet dengan tinggi permukaan
cairan normal paling sedikit 24 in. Oleh karena persyaratan ini tidak dapat dipenuhi dengan
memuaskan untuk separator 5 ft dan 7,5 ft, maka untuk menentukan kapasitas gas harus
dikalikan dengan faktor 0,80.
Selain dengan menggunakan cara analitis, penentuan kapasitas separator dapat dilakukan
dengan cara grafis, yaitu menggunakan grafik-grafik korelasi. Kapasitas cairan separator dapat
ditentukan dengan menggunakan grafik dibawah ini :
Untuk separator vertikal didasarkan pada level cairan diatas oil outlet sebagai berikut :
Panjang Shell Level
5 ft dan 7,5 ft 1,5 ft
10 ft 2,25 ft
15 ft 2,75 ft
Penentuan kapasitas gas separator didasarkan pada kecepatan partikel cairan didalam
aliran gas. Kecepatan partikel cairan ini akan turun, dengan naiknya tekanan separator pada laju
aliran yang sama. Capasity factor (faktor kapasitas) adalah fungsi dari luas penampang aliran,
panjang separator dan beberapa konstanta yang tergantung dari arah aliran partikel cairan.
Sebagai koreksi kapasitas gas untuk berbagai bentuk dan ukuran separator pada berbagai
tekanan, dapat digunakan Gambar 3.24 sampai Gambar 3.26.
Contoh Soal :
Proses pemisahan bertingkat empat, dimana separator pertama mempunyai
tekanan kerja 400 psia, dan tekanan kerja pada storage tank sebesar 60 psia (storage tank
merupakan pemisah tingkat 4).
Ditanya :
Tentukan tekanan kerja separator yang lain !
Penyelesaian :
P1 = 400 psia; Ps = 60 psia; n = 4 1 = 3
1/ n 1/ 3
P 400
R 1 1,88
Ps 60
P2 Ps R 601,88
n 1 31
212 psia
P3 Ps R 601,88
n2 3 2
113 psia