01
DESAIN SEPARATOR
1. TUJUAN
Memilih ukuran separator untuk memisahkan gas dan cairan.
3. LANGKAH KERJA
1. Siapkan data penunjang, sebagai berikut :
Laju produksi gas, minyak dan air
SG gas, minyak dan air
Temperatur dan tekanan separator
Faktor kompresibilitas separator dan kondisi standar
Kadar air
2. Anggap suatu tinggi separator vertikal atau panjang separator horizontal L feet. Tabel 1 sampai
dengan 4 memperlihatkan harga L yang umum di pasaran.
3. Ubah laju produksi gas standar (Qg, SCF/hari) ke laju produksi gas pada kondisi separator (Vg,
cuft/detik) dengan menggunakan persamaan:
Q P T Z
g sc sep sep
Vg (1)
P T Z
86400 sep sc sc
Harga Z dan Zsc dapat dicari dari Gambar 1, walaupun harga Z akan lebih teliti bila dicari dari
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
9. Hitung kecepatan maskimal gas (V, ft/detik) dengan menggunakan Hukum Stoke yang
dimodifikasi:
BD1 BDg
VK (8)
BDg
K didapat dari Tabel 6, yang merupakan fungsi jenis, panjang dan diameter separator.
10. Hitung luas aliran gas (Ag, ft2) dengan
V (9)
persamaan : Ag Vg
11. Hitung diameter-dalam separator berdasarkan kapasitas gas, (Dg, ft) dengan persamaan:
Separator vertikal :
4A
Dg g (10)
Separator horizontal single barrel :
8A
Dg g
(11)
Separator horizontal double barrel :
4A
Dg g
(12)
Untuk separator bola:
4Ag
Dg 2 (13)
12. Diameter luar (nominal) dapat dicari dengan menggunakan Gambar 3.
13. Tentukan waktu retensi (retention time) di dalam separator (t, menit):
Untuk aliran 2 fasa, berlaku :
API > 35, t = l menit
API 35, t = - 0.058 API + 3.03 (14)
4 A
(17)
D 1
1
Separator horizontal single barrel :
Qt
D1 3 o
(18)
50.46 C
Separator horizontal double barrel :
1
D 2 3 Qo t
(19)
50.46 C
Separator bola :
CDL3
Q 33.51 D (20)
1
t 2
atau
0.2857
D
0.0422Q to (21)
1 C
15. Tentukan Rm yaitu hasil bagi L (butir 2) terhadap D1 (butir 14) atau L (butir 2) terhadap Dg (butir
10) yang terkecil.
Bila 3 Rm 5 ukuran separator terdapat di pasaran.
Bila Rm < 3, maka harga L di langkah 2 harus diperbesar, kemudian ulangi langkah. 8 sampai
dengan 15.
Bila Rm > 5, maka harga L di langkah 2 harus diperkecil, kemudian ulangi langkah 8 sampai
dengan 15.
Langkah 15 ini tidak perlu dilakukan untuk perhitungan separator bulat.
4. DAFTAR BACAAN
1. Burcik, E.J., Properties of Petroleum Reservoir Fluids, Boston : IHRDC, 1979.
2. Campbell. J.M., Know Your Separator, The Oil and Gas Journal. 53, No. 45, hal. 107-111,
March 14, 1955.
3. Campbell, J.M., Gas Conditioning and Processing, Norman J.M., Campbell, 1968, pp. 83-99.
4. Craft, B.C., Holden, W.R., and E.D., Graves, Jr., Well Design Drilling and Production,
Englewood Cliffs: Prentice. Hall, Inc., 1962, pp. 453 - 481.
5. Curfew, J., Johnstone, J. & D, Tolson, Separation and Oil Treatment, Presented at POETS,
AOGC, Dallas, 1980.
6. Frick, T. C., editor, Petroleum Production Handbook, Vol.1, New York: McGraw Hill Book
Co., 1962, pp. 11-1-11-40.
7. GPSA Handbook 1984
8. Katz, D.L. editor, Handbook of natural Gas Engineering, New York: McGraw Hill Book Co.,
1959.
9. Ludwig, E.E., Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants, Vol 1,
Houston: Gulf Publishing Co., 1964.
10. Uren, L.C., Petroleum Production Engineering Exploitation, New York: McGraw Hill Book
Co., Inc., 1953.
11. Rubiandini, Rudi, TM-461 Peralatan Eksploitasi Migas, Penerbit ITB, 2000.
5. DAFTAR SIMBOL
Ag = luas separator berdasarkan gas, ft2
A1 = luas separator berdasarkan cairan, ft2
BDg = densitas gas, lb/cuft
BD1 = densitas cairan, Ib/cuft
C = Reduce Liquid Capacity Factor
D = Diameter, ft
D = Diameter separator berdasarkan gas, ft
g
= Diameter separator berdasarkan cairan, ft
D
1
K = Konstanta berdasarkan disain dan operasi separator.
L = panjang atau tinggi separator
Psep = tekanan separator
Psc = tekanan standard, psia
Qg = laju aliran gas, SCF/hari
Qo = laju aliran minyak, bbl/hari
Q1 = laju aliran cairan : minyak dan air, bbl/hari
SGg = Specific Gravity gas
SGls = Specific Gravity cairan
SGo = Specific Gravity minyak
SGosep = Specific Gravity minyak di separator (Gb.2)
SGw = Specific Gravity air
t = waktu retensi, menit
Ts = temperatur standard, R
c
= temperatur separator, R
T
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
6. LAMPIRAN
6.1 LATAR BELAKANG
6.1.1 Teori
Pemisahan gas dan minyak di lapangan dilakukan dengan separator, yaitu tabung bertekanan
dan bertemperatur tertentu untuk memisahkan fasa gas dengan minyak (dan air untuk 3 fasa)
secara optimum.
6.1.2 Fungsi Utama dari Separator
a. Unit Pemisah utama antara cairan dengan gas.
b. Melanjutkan proses dengan memisahkan gas ikutan dari cairan.
c. Untuk mengontrol penghentian kemungkinan pelepasan gas dari cairan.
d. Memberikan waktu yang cukup pemisahan antara minyak dan air yang ikut
terproduksi.
6.1.3 Jenis - Jenis Separator
Tiga jenis separator, yaitu :
a. Separator vertikal.
b. Separator horizontal.
Single Barrel (satu tabung)
Double Barrel (dua tabung)
c. Separator bola (spherical).
Selain itu ada jenis separator filter (Gambar 9) yang tidak dibicarakan di sini. Gambar 5, 6,
7, dan 8, memperlihatkan jenis-jenis separator yang umum di pasaran. Pertimbangan,
penggunaan dari setiap jenis separator dapat dilihat pada Tabel 7.
Jenis separator ini masing-masing dibagi berdasarkan fasa yang dipisahkan, yaitu :
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
1. Separator dua fasa, memisahkan fluida formasi menjadi cairan dan gas, gas
keluar dari bagian atas sedangkan cairan keluar dari bagian bawah.
2. Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak, air dan gas.
Gas keluar dari bagian atas, minyak dari tengah dan air dari bagian bawah.
6.1.4 Komponen-komponen Separator
Komponen pada separator adalah :
Bagian pemisah utama, yang berfungsi memisah cairan secara cepat terutama tetesan
cairan yang besar.
Bagian pengumpul cairan, untuk menampung cairan yang telah dipisahkan agar tidak
terganggu lagi oleh gas.
Bagian pemisah kedua, tempat untuk memisahkan tetes cairan yang lebih kecil
(dengan prinsip gravitasi).
Mist Extractor (pengumpul kabut) untuk menyerap kabut, yaitu: tetes-tetes kecil dari
cairan yang terbawa kabut agar tertahan dan bersatu jatuh ke bawah dalam bentuk
tetes lebih besar dan tidak ikut aliran gas keluar dari separator (Gambar 4).
6.1.5 Prinsip Pemisahan
Fluida yang mengalir dari sumur bisa terdiri dari gas, minyak, air dan padatan-padatan
lainnya. Pada saat fluida mencapai permukaan, dimana tekanan lebih rendah
dibandingkan dengan tekanan reservoir, kapasitas cairan melarutkan gas akan menurun
sehingga akan terpisah dari minyak, seperti di ilustrasikan pada gambar 1 berikut.
Pemisahan cairan tergantung dari efek gravitasi, dan supaya terjadi proses
pemisahan, maka disyaratkan bahwa cairan tidak saling melarutkan satu dengan yang
lainnya. Juga salah satu fluida lebih ringan dari yang lainnya. Sebagai contoh, hasil
destilasi seperti minyak, kerosen dan minyak mentah tidak akan terpisah bila ditempatkan
pada suatu wadah, karena mempunyai kecenderungan melarutkan satu sama lainnya.
Pada dasarnya pemisahan separator, tergantung pada gaya gravitasi untuk
memisahkan fluida, yaitu dengan mengandalkan perbedaan densitas dari fluida. Gas jauh
lebih ringan dibandingkan dengan minyak, sehingga di dalam separator akan terpisah
dalam waktu yang sangat singkat. Sementara minyak dengan berat kira-kira 3/4 dari berat
air memerlukan waktu sekitar 40 sampai 70 detik untuk terpisahkan.
Perbedaan densitas antara minyak dan gas akan menentukan laju alir maksimum
cairan dalam separator. Proses pemisahan gas dengan minyak dapat dilihat seperti pada
Gambar 2.
GAS OUTLET
VAPOURS
Mist adalah butir-butir cairan yang sangat halus, dan akan terpisah dari gas pada
tekanan 750 psig, pada kecepatan gas kurang dari 1 ft/detik. Separator horizontal akan
memberikan kemungkinan kecepatan lebih rendah dari 1 ft/detik.
Pengaruh tekanan terhadap gas dan cairan adalah sangat penting. Misalnya, gas
dengan densitas 2.25 lb/cuft pada tekanan 750 psig, jika tekanannya diturunkan menjadi
15 psig, maka densitasnya kira-kira 0.10 lb/cuft. Dengan rendahnya densitas, butir-butir
air akan terkondensasi dan jatuh jauh lebih cepat, karena terjadinya perbedaan densitas
yang sangat besar sekali.
Gelembung-gelembung gas akan pecah berkisar antara 30 sampai 60 detik.
Dengan demikian, biasanya separator dirancang, agar cairan berada dalam separator
antara 30 sampai 60 detik. Lama waktu pendiaman cairan di dalam separator sering
disebut dengan residence time (RT), yang dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut ini :
V
RT Q
V = Volume separator Q =
Flowrate
Sebagai contoh, sebuah separator mempunyai volume 60 m3 dan flowrate fluida
yang masuk separator 30 m3/menit, dari hasil perhitungan akan diperoleh waktu
residence Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
FLOWRATE
30m3/min
Crude Oil
RESIDENCE
TIME 1 MIN
141.5
3. SGo = 131.5 45 0.802
4. SGo sep = 0.775 (Gambar 2)
5. SGls = 0 x 1 + (1 0) 0.775 = 0.775
6. BD1 = 0.775 62.4 = 48.36
Vg 2.83
9. Ag = 2
3.18 ft V 0.89
8Ag 82.736
10.Dg = 2.64 feet
11. Diameter luar dari gambar 3 untuk ID = 2.64 feet, adalah 2.75 feet.
12. t = 0,058 28 + 3.03 = 1.406
13. C = (0.029 28) - 0,015 = 0.797
1. Anggap D = 30.
2. Psep = 100 psia Psc = 14,7 psia
Tsep = 80 F Tsc = 60 F
Zsep = 0,98 Zsc = 1,0
3 106 545 0.98
= 3.27 107
Vg
5.19 SCF / hari 100 1
3. SGo 141.5
= 131.5 45 0.802
4. SGo sep = 0.78 (Gambar 2)
5. SGls = 0.78 (Wc = 0)
6. BD1 = 0.78 62.4 = 48.7
TABEL 1
SPESIFIKASI SEPARATOR VERTIKAL TEKANAN RENDAH
TABEL 2
SPESIFIKASI SEPARATOR VERTIKAL TEKANAN TINGGI
TABEL 2 (LANJUTAN)
TABEL 3
SPESIFIKASI SEPARATOR HORIZONTAL TEKANAN RENDAH
TABEL 4
SPESIFIKASI SEPARATOR HORIZONTAL TEKANAN TINGGI
TABEL 4 (LANJUTAN)
TABEL 5
SPESIFIKASI SEPARATOR BULAT STANDAR
TABEL 5 (LANJUTAN)
SPESIFIKASI SEPARATOR BULAT, TEKANAN RENDAH
TABEL 5 (LANJUTAN)
SPESIFIKASI SEPARATOR BULAT, TEKANAN TINGGI
TABEL 6
HARGA K UNTUK MENENTUKAN KECEPATAN MAKSIMUM
TABEL 7
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BEBERAPA JENIS SEPARATOR
(dimulai dengan 1 terbaik, 2 tengah dan 3 terburuk)