BAB VI
PENENTUAN TITIK NYALA (FLASH POINT)
DAN TITI BAKAR (FIRE POINT)
47
.
48
.
6.3.2 BAHAN:
1. Minyak mentah
2. Air
49
.
50
.
Koreksi
Tekanan Barometer ( mm Hg )
F C
715 – 835 5 2,8
634 – 550 10 5,5
51
.
Parameter Sampel
o
Titik Nyala 76,2 C 169,16 oF
Titik Bakar 92,7 oC 198,86 oF
Tabel 6.4. Titik nyala dan titik bakar dari data tiap kelompok
1 172,04 oF 200,48 oF
2 172,04 oF 200,48 oF
3 169,16 oF 198,86 oF
4 169,16 oF 198,86 oF
5 166,64 oF 194,8 oF
6 166,64 oF 194,8 oF
52
.
6.5.2 PERHITUNGAN
9
x94,8 C 32
o o
2. Titik Bakar ( 94,8 oC ) =
5
= 202,64 oF
9
x92,7 C 32
o o
4. Titik Bakar ( 93,6 oC ) =
5
= 198,86 oF
53
.
6.6 PEMBAHASAN
Pada percobaan dilakukan pemanasan pada sample minyak dimana
pada saat uap dan udara bercampur pada kondisi temperature yang masih
rendah dengan menyulutkan test flame terjadi flash point dan jika uap
yang terkumpul sudah mencukupi ketika bercampur dengan udara dan
disulutkan test flame maka terjadi fire point. Kemudian untuk menentukan
fire point jika uap yang terkumpul sudah mencukupi ketika bercampur
dengan udara dan disulutkan test flame dan terbakar paling lama 5 detik.
Untuk data umum didapatkan titik nyala sebesar dan titik bakar sebesar.
Sedangkan untuk data kelompok didapatkan titik nyala sebesar dan titik
bakar sebesar.
Grafik 6.1. Titik nyala dan titik bakar dari data tiap kelompok
54
.
194,89 oF. Jika diperhatikan sampel dari kelompok 1&2 memiliki titik
bakar dan titik nyala yang paling tinggi diantara empat kelompok lainnya.
Pada proses produksi, minyak bumi yang memiliki titik nyala rendah akan
membahayakan, karena minyak tersebut akan mudah terbakar. Akan tetapi
apabila minyak tersebut memiliki titik nyala tinggi juga kurang baik,
karena akan susah mengalami pembakaran.
55
.
6.7 KESIMPULAN
1. Penentuan titik nyala dimaksudkan untuk mengetahui
apakah crude oil dan produknya dalam campurannya dengan udara akan
menyala jika dikenai nyala uji (test) pada kondisi tertentu.
2. Penentuan titik nyala dan titik bakar dimaksudkan untuk
keamanan,untuk mengetahui sampai suhu berapa orang masih dapat bekerja
dengan aman dengan suatu produk minyak bumi tanpa timbul suatu bahaya
kebakaran.
3. Penentuan titik nyala dan titik bakar tergantung dari
komposisi minyak, semakin ringan jenis minyak tersebut maka semakin
mudah terbakar, dan sebaliknya.
4. Semakin tinggi flash point maka safety nya semakin
bagus , semakin rendah flash point maka nilai ekonomisnya semakin baik.
5. Dengan mengetahui titik nyala dan titik bakar dari suatu
crude oil, maka kita dapat mempertimbangkan hitungan pendistribusian
minyak dengan pipe line, sehinggga jangan sampai melampaui batas
kondisi titik batasnya karena pengaruh kondisi lingkungan dengan
penambahan selubung gas.
56