66
67
2. Metal alkali tanah : Br++, Mg++, Ca++, Sr++, Ba++ membentuk basa
lemah
3. Ion Hidrogen : OH+
4. Metal berat : Fe++ dan Mn++
2. Penentuan Alkalinitas
Alakalinitas dari suatu cairan biasa dilaporkan sebagai CO 3-, HCO3-
dan OH-, yaitu dengan menitrasi air sample dengan larutan asam yang
70
(Cu) karena mudah larut. Peralatan harus bersih dari bekas noda dan di
cuci alirkan dengan air formasi yang akan diambil.
Alkalinitas CO3, HCO3, dan OH harus ditentukan ditempat
pengambilan contoh, karena ion-ion ini tidak stabil seiring dengan
waktu dan suhu. Untuk itu pH perlu diturunkan sampai 1 dengan asam
garam. Penentuan kadar barium harus dilkukan segera setelah contoh
diterima, karena unsur BaSO4 terbatas kelarutannya, karena barium
bereaksi dengan cepat terhadap SO4 sehingga akan mengurangi
konsentrasi barium dan akan menimbulkan kesalahan dalam penelitian.
Selain dengan barium,SO4 juga cepat bereaksi dengan kalsium menjadi
CaSO4 pada saat suhu turun.
Untuk mengetahui air formasi secara cepat dan praktis digunakan
sisem klasifikasi dari air formasi, hal ini dapat memudahkan
pengerjaan pengidentifikasian sifat-sifat air formasi. Dimana kita dapat
memplot hasil analisa air formasi tersebut, hal ini memudahkan kita
dalam korelasi terhadap lapisan lapisan batuan dari sumur secara
tepat.
Beberapa kegunaan yang paling penting dari analisa air formasi ini
adalah:
1. Untuk korelasi lapisan batuan
2. Menentukan kebocoran casing
3. Menentukan kualitas sumber air untuk proses water flooding
Perhitungan
Kebasahan P = Vp / banyaknya cc contoh air
Kebasahan M = Vm / banyaknya cc contoh air
Konsentrasi untuk setiap ion dalam mili ekivalen ( me/L ) dapat
ditentukan dari tabel berikut :
HCO3 CO3 OH
P = 0 M 20 0 0
P = M 0 0 20 P
2P = M 0 40 P 0
2P < M 20 ( M 2P ) 40 P 0
2P > M 0 40 ( M P ) 20 ( 2P M )
2. Tambahkan 5 cc air yang dianalisa. Bila ada Ca, warna larutan berubah
menjadi kemerahan.
3. Titer dengan larutan titrasi kesadahan total ( 1 ml = 20 epm ) sambil
digoyang sehingga warna berubah menjadi biru cerah (jernih). Catat
volume titrasi.
Perhitungan
Bila menggunakan larutan 1 ml = 2 epm
ml titer * 2
ml contoh air
Kalsium, me/L =
Bila menggunakan larutan 1 ml = 20 epm
ml titer * 20
ml contoh air
Kalsium, me/L =
Konversi kadar Ca dalam mg/L = Ca, mg/L * 20
ml titer * 1000
ml contoh air
Kadar Cl, mg/L =
Jika menggunakan AgNO3 0,01 N :
78
ml titer * 10000
ml contoh air
Kadar Cl, mg/L =
Cl , mg / L SO4 , mg / L CO3 , mg / L HCO3 , mg / L
35.5 48 30 61
+ + + +
OH , mg / L
17
Ca , mg / L Mg , mg / L Fe , mg / L Ba , mg / L
20 12.2 18.6 68.7
KONSENTRASI
KOMPONEN
Mg/L meL
79
SI = pH K pCa
Bila indeks berharga 0, berarti air tersebut secara kimiawi seimbang.
Bila indeks berharga positif, air tersebut mempunyai gejala membentuk
endapan. Bila indeks berharga negative, air tersebut bersifat korosif.
Nilai pH dan Konsentrasi ion Ca++, Mg++, Na++, CO-, SO4-, HCO3-
Dimana : pH = Nilai pH pada pengukuran contoh air
K = Tenaga ion (ditandai m) dan suhu
Tenaga ion ini terdapat pada grafik I. Jumlah tenaga ion didapat
dengan mengalikan factor tiap - tiap ion dengan konsentrasi dalam air
80
Contoh permasalahan :
Hitung indeks stabilitas air pada suhu 50, 77, 177, dan 158 oF dengan air
pH = 6.9
Setelah menggunakan ion dari air dapat dihitung, tentukan nilai L dari
grafik I dimulai dari bawah grafik jumlah tenaga ion (), ikuti garis tegak
lurus hingga bertemu dengan kurva suhu, kemudian baca nilai K ke sisi
kiri.
Suhu Factor K
50 oF 2.9
77 oF 2.65
122 oF 2.15
156 oF 1.5
Kesimpulan :
1. Air tersebut bergejala scalling pada suhu 54 oF ke atas
2. Air tersebut bergejala corrosive pada suhu 54 oF ke bawah
82
Me/L Me/L
Cl 692,958 6 104 0,416
SO42- 7,5 1 103 0,0075
CO32- 12 1,5 103 0,018
HCO3- 0 5 103 0
Ca2+ 2,1 2 103 0,0042
Mg2+ 0 1 103 0
Fe3+ 46,429 1,5 103 0,0696
Ba2+ Negative Negatif Negatif
Na+ 667,047 2 104 0,133
molar Ionic Strength 0,648
84
Harga pCa = 3,0 ( dari grafik 8.3.) pAlk = 3,2 ( dari grafik
8.3 )
Harga indeks stabilitas CaCO3 (SI) = pH K pCa palk
8.5.2 Perhitungan
Konversi Satuan
1. Cl -elektron valensi = 1
24600 x 1
35.5
Konversi mg/L ke me/L = = 692,958 me/L
2. SO4 2-elektron valensi = 2
360x 2
96
Konversi mg/L ke me/L = = 7,5 me/L
3. CO3 2- elektron valensi = 2
360 x 2
60
Konversi mg/L ke me/L = = 12 me/L
4. HCO3 -elektron valensi = 1
0 x1
61
Konversi mg/L ke me/L = = 0 me/L
5. OH -elektron valensi = 1
87
53 x 1
17
Konversi mg/L ke me/L = = 3,118 me/L
6. Ca 2+ elektron valensi = 2
42 x 2
40
Konversi mg/L ke me/L = = 2,1 me/L
7. Mg 2+ elektron valensi = 2
0x2
24
Konversi mg/L ke me/L = = 0 me/L
8. Fe 2+ elektron valensi = 2
1300 x 2
56
Konversi mg/L ke me/L = = 35,714 me/L
Ion Strength
1. Cl- = 692,958 x 6 x 10-4 = 0,416
2. SO42- = 7,5 x 1 x 10-3 = 0,0075
3. CO32- = 12 x 1,5 x 10-3 = 0,018
4. HCO3- = 0 x 5 x 10-3 = 0
5. Ca2+ = 2,1 x 2 x 10-3 = 0,0042
6. Mg2+ = 0 x 1 x 10-3 = 0
7. Fe2+ = 46,429 x 1,5 x 10-3 = 0,0696
8. Ba2+ = negatif
9. Na+ = 667,047 x 2 x 10-4 = 0,133
Nilai SI
1. SI0 oC = 8 3,64 3,0 3,2 = -1,84
2. SI 20 oC = 8 3,38 3,0 3,2 = -1,58
3. SI 40 oC = 8 2,875 3,0 3,2 = -1,075
4. SI 60 oC = 8 2,38 3,0 3,2 = -0,58
5. SI 80 oC = 8 1,68 3,0 3,2 = 0,12
6. SI 100 oC = 8 0,875 3,0 3,2 = 0,925
88
80 80
60 60
Temperatur
40 40
20 20
0 0
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
Indeks Solubilitas
Dapat dilihat bahwa pada suhu 00C, 200C, 400C dan 600C stabilitas
CaCO3 berada pada angka negative yang berarti dalam keadaan asam dan
pada 800C dan 1000C stabilitas CaCO3 berada dalam keadaan basa.
80 80
60 60
Temperatur
40 40
20 20
0 0
1 2 3 4 5
Ion Keselurahan
Dari grafik di atas kita dapat mengetahui bahwa semakin rendah suhu maka nilai
90
K semakin besar. Dan dapat dikatakan bahwa hubungan suhu terhadap nilai K
adalah berbanding terbalik.
8.7. Kesimpulan
1. Air formasi adalah air yang ikut terproduksi bersama-sama minyak dan
gas
2. Sifat-sifat dari air formasi ada 2 yaitu : sifat fisik, dan sifat kimia. Sifat
fisik yang meliputi kompressibilitas kelarutan gas dalam air ,
viskositas air dalam formasi, berat jenis konduktivitas dan sifat kimia
yaitu anion dan kation
3. Untuk mengetahui penyebab korosi pada peralatan produksi suatu
sumur, untuk mengetahui adanya scale formation , untuk dapat
menentukan sifat lapisan dan adanya kandungan yodium & barium
yang cukup besar.
4. Adanya korosi, adanya solid deposit, adanya scale formation,adanya
emulsi,adanya kerusakan formasi
5. Faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam penentuan tingkat
pengendapan dan pelarutan dalam air formasi adalah PH, temperature,
serta total tenaga ion keseluruhan dari air formasi tersebut