8.1. TUJUANPERCOBAAN
1. Mengetahui sifat dari air formasi.
2. Mempelajari tentang hubungan kolerasi lapisan batuan dengan air
formasi.
3. Menentukan PH alkalinitas, kandungan kalsium, Mg, barium, sulfat,
ferro, klorida.
4. Menghitung index stabilitas kalsium karbonat.
5. Mengetahui alat yang digunakan.
84
85
8.3. PERALATANDANBAHAN
8.3.1. PERALATAN
1. Statis dan Burettitrasi
2. Labu ukur
3. pH paper strip
4. Alat ukur elektrolit
5. Pipet
Gambar 8.1.StatisdanBuretTitrasi
8.3.2. BAHAN
1. Sampel air formasi
2. Larutan buffer
3. Larutan indicator
4. Larutan H2SO4
5. Larutan AgNO3
93
Gambar 8.6.larutanIndikator
8.4.2. PENENTUANALKALINITAS
1. Ambil contoh air pada gelas titrasi sebanyak 1 cc dan tambahkan
larutan PP (Phenolptalein) sebanyak 2 tetes.
2. Titrasi dengan larutan H2SO4 0,02 M sambil digoyang. Warna akan
berubah dari pink menjadi jernih. Catat jumlah larutan asam tersebut
sebagai Vp.
3. Tetesi lagi dengan 2 tetes MO (Metyl Orange), warna akan berubah
menjadi orange.
95
Perhitungan
Kebasahan P = Vp / banyaknya cc contoh air
Kebasahan M = Vm / banyaknya cc contoh air
Konsentrasi untuk setiap ion dalam mili ekivalen ( me/L ) dapat
ditentukan dari tabel berikut :
Perhitungan
Bila menggunakan larutan 1 ml = 2 epm
ml titer * 2
Kalsium, me/L = ml contoh air
Bila menggunakan larutan 1 ml = 20 epm
ml titer * 20
Kalsium, me/L = ml contoh air
Konversi kadar Ca dalam mg/L = Ca, mg/L * 20
96
ml titer ∗ 1000
Kadar Cl, mg/L= ml contoh air
−
Cl , mg/L SO , mg / L CO , mg/ L
4− 3−
35 .5 + 48 + 30 +
KONSENTRASI
KOMPONEN
Mg/L Me/L
Natrium 1794 78.04
Kalsium 39 1.95
Magnesium 19 1.65
Barium 0 0
Klorrida 1248 39.19
Sulfat 645 13.43
Karbonat 280 9.33
Bikarbonat 1440 23.80
Iron 13 0.23
karbonat terdapat bila nilai pH air pada range 8.3 – 11. Rumus untuk
menghitung indeksstabilitas CaCO3 adalah:
Tenaga ion ini terdapat pada grafik I. Jumlah tenaga ion didapat
dengan mengalikan factor tiap - tiap ion dengan konsentrasi dalam air
(dalam me/L atau mg/L) kemudian dijumlahkan dan K ditentukan dari
grafik II.
pCa = Konversi ion Ca++ dalam mg/L, lihat grafik II
pAlk = Konversi ion HCO3- dalam mg/L, lihat grafik II
Suhu Factor K
50 oF 2.9
77 oF 2.65
122 oF 2.15
156 oF 1.5
Kesimpulan :
1. Air tersebut bergejala scalling pada suhu 54 oF ke atas
2. Air tersebut bergejala corrosive pada suhu 54 oF ke bawah
Kation :
40 ×2 me
Ca2+ = =2
40 L
0 ×2 me
Mg2+ = =0
24 L
1250× 2 me
Fe2+ = =44,64
56 L
Anion Kation
Grafik 8.1.Diagram Stiff – Davis Ba2+
OH-
HCO-3 Fe3+(10)
CO2-3 Ca2+
SO42- Mg2+
(102)Cl- Na2(102)
102
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mg2+ 0 1 103 0
Fe2+ 44,64 1.5 103 0.069
Ba2+ - - -
4
Na +
210,594 2 10 0.0421
Kation
Ba2+
Fe3+(10)
Grafik 8.2.Penentuan harga k pada CaCO3 Ca2+
Mg2+
Na2(102)
103
PEMBAHASAN
Pengambilan sample air formasi dilakukan di kepala sumur dan /
atau di separator dengan menggunakan penampung bertutup terbuat dari
kaca atau plastik agar tidak terjadi kontaminasi dan hilangnya ion
Hidrogen karena akan mempengaruhi kebasahan sample. SI (Stabilitas
Indeks) didapatkan dari beberapa data yaitu: temperatur, pH, K (tenaga ion
keseluruhan), pAlk, dan pCa. Air formasi hampir selalu ditemukan
didalam reservoir hidrokarbon karena memang didalam suatu akumulasi
minyak, air selalu menempati sebagian dari suatu reservoir, minimal 10%
dan maksimal 100% dari keseluruhan pori. Pada data yang telah diberikan,
diketahui bahwa pH = 8, pCa = 3.0, pAlkali = 3.0. Untuk nilai k (tenaga
106
110
100
90
80
Temperatur (◦C)
70
60
50
40
30
20
10
0
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
Indeks Stabilitas
Dapat dilihat bahwa pada suhu 00C, 200C, 400C dan 600C stabilitas
CaCO3 berada pada angka negative yang berarti dalam keadaan asam dan
pada 800C dan 1000C stabilitas CaCO3berada dalam keadaan basa.
Kemudian kita plotkan kedalam grafik ion keseluruhan terhadap
temperature ( lihat tabel 8.7 ). Didapatkan grafik sebagai berikut :
107
60
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5
Tenaga Ion Keseluruhan (K)
8.7. KESIMPULAN
1. Sifat air formasi itu asam sama basa,kalau asam bisa mengakibatkan
korosi sedangkan basa mengakibatkan scale.
2. Dari kolerasi lapisan batuan kita dapat mengetahui formasi setiap
lapisan yang akan diproduksi ( minyak dan gas yang dicari ), Jika
lapisan A dan B masih memiliki air formasi yang sama.
3. Air dan garam hampir selalu terdapat dalam minyak bumi sehingga
air formasi dapat mengakibatkan korosi.
4. Untuk mendapatkan kandungan air formasi yang lebih akurat, maka
sampel harus diambil langsung dari separator, lalu disimpan di
wadah tertutup agar kebasahan sampel masih bisa seperti semula.
5. Alat titrasi, labu ukur, PH paper strip, alat ukur elektrolit,pipet.