Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN DASAR DAN KETIDAKPASTIAN

Rahmat
1501225
Teknik Perminyakan 2015
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan

Abstrak
Praktikum kali ini, kami melakukan eksperimen terhadap beberapa alat Pengukuran dasar dan
melakukan pengolahan data terhadap data yang didapatkan dari hasil pengukuran tunggal dan
berulang sebanyak 3 kali dengan tujuan untuk mengetahui Ketidakpastian dari pengukuran
dan mendapatkan nilai Kesalahan Relatif serta Angka Berarti. Masing-masing dilakukan
pengukuran pada Kubus, Kelereng dan Balok. Saat menggunakan alat-alat tersebut kita harus
menentukan NST alat ukur yang digunakan, deviasi dan kesalahan mutlak. Percobaan pada
Jangka sorong digunakan untuk mengukur sisi kubus dengan skala terkecil jangka sorong 0,1
mm dan angka ketidakpastian 0,05 mm. Mikrometer Sekrup digunakan untuk mengukur
diameter kelereng dengan skala terkecil 0,01 mm. Pada pengukuran massa kubus digunakan
neraca ohauss yang memiliki skala terkecil 0,01 gram dengan angka ketidakpastian 0,05
gram. Pengkuran mistar pada balok didapatkan volume sebesar 40.6 – 42.84 cm 3, dengan
nilai rata-rata 41.83 cm3. Pengukuran massa dengan neraca ohauss pada balok dengan rata-
rata massa sebesar 19.9 gr. Pada pengukuran jangka sorong dan mikrometer skrup didapatkan
masing-masing nilai kesalahan relatif sebesar 0.3054 % dan 0.0993 %, dengan 4 AB dan 3
AB. Data hasil pengukuran yang dilaporkan akan semakin tepat apabila nilai kesalahan
relatifnya kecil dan tingkat ketelitian di tentukan oleh kesalahan alat ukur.

Kata Kunci : Ketidakpastian, Kesalahan Relatif, Ketelitian, Pengukuran.

Abstract
Practice for this time, we conducted an experiment on some basic measurement tools and
conducted data processing on data obtained from the results of a single measurement and
repeated 3 times with the aim to find out the uncertainty of the measurement and get the
value of Relative Errors and Mean Numbers. Each measurement is carried out on the Cube,
Marbles and Beams. When using these tools we must determine the NST of the measuring
instrument used, the deviation and absolute error.The measurement of this experiment uses
tools such as Caliper, Screw Micrometer and Balance Sheet. The calipers used to measure
the sides of the cube with the smallest scale of the calipers are 0.1 mm and the uncertainty
rate is 0.05 mm. Screw micrometers are used to measure the diameter of marbles with the
smallest scale of 0.01 mm. In the measurement of the mass of the cube is used ohauss
balance which has the smallest scale 0,01 gram with an uncertainty value of 0.05 grams. In
measuring the ruler on the beam volume obtained of 40.6 - 42.84 cm3, with an average value
of 41.83 cm3. In the mass measurement with the ohauss balance on the beam an average
mass of 19.9 gr is obtained. In the measurement of the calipers and couplers, the relative
fault values were 0.3054% and 0.0993% respectively, with 4 AB and 3 AB. The measurement
result data reported will be more precise if the relative error value is small and the level of
accuracy is determined by the measurement error.

Keywords: Uncertainty, Relative Error, Accuracy, Measurement.

1
Pendahuluan 2. Membaca dan menuliskan skala
dengan benar dan hasil
Penukuran adalah kegiatan pengukuran.
membandingkan sesuatu yang diukur 3. Mengtahui perhitungan Volume,
menggunakan alat ukur dengan suatu Kesalahan Relatif dan Angka
satuan. Pengukuran besaran ralatif Berarti.
terhadap suatu standar atau satuan Dalam penetapan suatu standar dasar
tertentu. Dikatakan relatif disini, pada suatu pengukuran, dengan tujuan
maksudnya adalah setiap alat ukur untuk membandingkan suatu hal
memiliki tingkat ketelitian berbeda- terhadap standar yang suda
beda, sehingga hasil pengukuran yang ditentukan. Agar ketika
diperoleh berbeda pula. Ketelitian membandingkan benda yang sama
dapat didefinisikan sebagai ukuran dengan standar diperoleh hasil yang
ketepatan yang dapat dihasilkan sama dalam limit tertentu. Hal ini
dalam suatu pengukuran, dan ini berarti menunjukkan bahwa standar
sangat berkaitan dengan skala terkecil tidak boleh berubah (Halliday, 1996).
dari alat ukur yang dipergunakan
untuk melakukan pengukuran Metode Penelitian
(Jamaluddin dan Fathony, 2019).  Alat dan Bahan
Adapun ruang lingkup kajian yang 1. Jangka Sorong
akan penulis bahas dalam laporan ini
adalah pengenalan berbagai macam
alat ukur yang sering digunakan pada
saat praktek di laboratorium dalam
pengukuran benda kerja.
Adapun rumusan masalah pada
praktikum Pengukuran dan
Ketidakpastian antara lain: Gambar 1. Mengukur panjang sisi
1. Bagaimana penggunaan dan kubus dengan jangka sorong.
pembacaan alat ukur ?
2. Bagaimana cara menghitung 2. Mikrometer Sekrup
Volume, kesalahan Relatif dan
Angka Berarti?
3. Bagaimana hubungan kesalahan
ralatif dengan tingkat ketelitian?
Dengan tujuan praktikum Pengukuran
dan Ketidakpastian ini adalah:
1. Mengetahui penggunaan dan
Gambar 2. Mengukur diameter
macam-macam alat ukur: jangka kelereng dengan mikrometer sekrup.
sorong, neraca ohauss, dan
mikrometer sekrup. 3. Mistar

2
2. Menulis hasil pengukuran (hasil
pengukuran = rata-rata
ketidakpastian)
Pengukuran Dengan Neraca Ohauss
1. Menentukan NST neraca ohauss
2. Mengukur massa balok
Gambar 3. Mengukur panjang sisi 3. Mencatat hasil pengukuran yang
balok dengan mistar.
dilengkapi dengan ketidakpastian
4. Neraca Ohauss pengukuran

Hasil dan Pembahasan


Setiap alat mempunyai prosedur
penggunaan alat yang berbeda-beda.
Dimana untuk jangka sorong
mempunyai tingkat ketelitian 0.05
mm, pada mikrometer skrup tingkat
Gambar 4. Menghitung massa balok
dengan neraca ohauss. ketelitiannya adalah 0.01 mm,
 Teknik Pengumpulan Data kemudian pada mistar tingkat
ketelitiannya 0.5 mm, dan pada
Pengukuran Data Jangka Sorong neraca ohauss tingkat ketelitiannya
1. Mengukur setiap rusuk sisi kubus adalah 0.01 gr.
sebanyak 3 kali dan mencatat
hasil pengukuran dalam table Setelah melakukan percobaan
dengan menggunakan jangka didapatkan hasil-hasil pengukuran
sorong dari Jangka Sorong, Mikrometer
2. Menghitung rata-rata diameter Skrup, Mistar dan Neraca Ohauss,
ketiga objek yang diukur Sebagai berikut:
3. Menulis hasil pengukuran (hasil Tabel 1, Hasil Pengukuran Jangka Sorong
pengukuran = rata-rata pada Kubus
ketidakpastian) Panjan Leba Ting Volu K.relat
g r gi me if
Pengukuran Dengan Mikrometer N
Sekrup o (cm) (cm) (cm) (cm3) (%)
2.022 2.022 2.022 8.27
1. Mengukur diameter kelereng 1 5 5 5 0.3708
sebanyak 3 kali dan mencatat 2 2.018 2.018 2.018 8.22 0.2973
hasil pengukurannya dalam tabel 3 2.015 2.015 2.015 8.18 0.2481
2. Menulis hasil pengukuran (hasil 2.018 2.018 2.018 8.2233
pengukuran = rata-rata x 5 5 5 3 0.3054
ketidakpastian)
Pengukuran Dengan Mistar Dari tabel 1. Hasil pengukuran jangka
1. Mengukur Panjang, Lebar, dan sorong pada kubus, didapatkan nilai
Tinggi dari suatu balok, hasil rata-rata panjang, lebar, tinggi sebesar
pengukurannya dalam tabel

3
2.0185 cm, kemudian nilai rata-rata Tabel 4. Hasil Pengukuran Neraca Ohauss
volume sebesar 8.2233 cm3 dan nilai pada Balok
rata-rata Kesalahan Relatif sebesar
0.3054 %. dan dari hasil perhitungan NO Massa (gr)
Kesalahan Relatif didapatkan 4 AB. 1 19.93
2 19.89
Tabel 2. Hasil Pengukuran Mikrometer 3 19.88
Skrup pada Kelereng x 19.9
Volum K.relati
N Diameter e f Dari table 4. Hasil pengukuran neraca
O (mm) (mm3) (%)
ohauss pada balok, dimana beban di
1 25.19 8372.6 0.0993
hitung dengan mengkalkulasikan hasil
2 25.21 8392.5 0.0992
pada 4 bidang pengukuran sehingga
3 25.16 8342.7 0.0994
25.18666
di dapatkanlah hasil massa diatas
x 7 8369.2 0.0993 dengan kisaran nilai massa 19,88 –
19,93 gr, dengan rata-rata 19.9 gr.
Dari table 2. Hasil pengukuran
Kesimpulan
micrometer skrup, didapatkan
perhitungan dengan nilai rata-rata 1. Pada jangka sorong mempunyai
diameter kelereng sebesar 25.186667 tingkat ketelitian 0.05 mm, pada
mm, kemudian rata-rata volume mikrometer skrup tingkat
kelereng sebesar 8369.2 mm3. dan ketelitiannya adalah 0.01 mm,
nilai kesalahan relatif sebesar 0.0993 kemudian pada mistar tingkat
%. Pada nilai kesalahan relatif ketelitiannya 0.5 mm, dan pada
terdapat 3 AB. neraca ohauss tingkat
ketelitiannya adalah 0.01 gr.
Tabel 3. Hasil Pengukuran Mistar pada
2. Percobaan pada jangka sorong,
Balok
N Panjang Lebar Tinggi Volume
dengan volume kisaran 8.18 –
O (cm) (cm) (cm) (cm3) 8.27 cm3, didapatkan kesalahan
1 5.1 3 2.8 42.84 relatif 0.3054 % dengan 4 AB.
2 5 2.9 2.9 42.05 Percobaan pada mikrometer
3 5 2.9 2.8 40.6 skrup, dengan diameter dari 25.16
x 5.0333333 2.9333 2.83333 41.83 – 25.21 mm3, didapatkan nilai
kesalahan relatif sebesar 0.0993 %
Dari table 3. Hasil pengukuran mistar dengan 3 AB. Kemudian
pada balok, didapatkan perhitungan pengkuran mistar pada balok
dengan nilai rata-rata panjang sebesar didapatkan volume sebesar 40.6
5.03 cm, dengan rata-rata lebar balok – 42.84 cm3, dengan nilai rata-rata
sebesar 2.93 cm, kemudian rata-rata 41.83 cm3.
tinggi balok sebesar 2.83 cm dan rata- 3. Hubungan Kesalahan Relatif
rata volume balok sebesar 41.83 cm3. dengan Tingkat Ketelitian
berbanding terbalik, Semakin

4
kecil kesalahan relatif maka akan Yogyakarta: Universitas Gadjah
semakin tinggi tingkat ketelitian Mada.
alat pengukuran.
Daftar Pustaka
Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Fisika
Dasar
1 (Edisi Revisi). Bandung:
ITB.

Halliday, David. 1996. Fisika Jilid I.


Jakarta: Erlangga.

Jamaluddin dan Pratikno, Fathony


Akbar.
2019. Penuntun Praktikum
Fisika Dasar I. Balikpapan:
Laboratorium Fisika Dasar
STT Migas.

Lubis, Riani. 2008. Diktat Kuliah


Fisika
Dasar 1. Bandung: UNIKOM.

Satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar.

Anda mungkin juga menyukai