42
43
temperatur lebih rendah daripada titik kabutnya, dan titik kabut minyak
memiliki temperatur lebih rendah daripada titik tuangnya.
Setelah kita mendapatkan titik kabut, titik beku, dan titik tuang, kita
dapat mengantisipasi titik-titik dimana kemungkinan terjadinya pembekuan
sehingga dapat segera diantisipasi dengan memasang heater pada flow line,
atau dengan mengisolasi pipa-pipa untuk menjaga kestabilan temperatur.
Heater ialah alat yang dipasang pada pipa dimana minyak mengalir
kepermukaan pada saat produksi (flow line). Alat ini berfungsi sebagai
penstabilitas temperatur agar minyak yang diproduksi kepermukaan tidak
mencapai titik bekunya atau agar minyak tersebut tidak mengalami
pembekuan. Dengan kata lain menstabilitaskan temperatur agar tetap stabil
sejak direservoir hingga mencapai permukaan.
Sumur-sumur produksi biasanya memiliki jarak yang cukup jauh
antara sumur yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, akan lebih
efektif jika dibangun satu atau beberapa stasiun pengumpul untuk beberapa
lapangan produksi. Pada kasus ini, transportasi minyak menggunakan pipe
line merupakan salah satu alternatif terbaik untuk mengirim minyak dari
lapangan produksi menuju stasiun pengumpul dan dari stasiun pengumpul
menuju export station.
Untuk minyak yang memiliki titik tuang rendah, transportasi minyak
dari sumur produksi menuju stasiun pengumpul dan dari stasiun pengumpul
menuju export station relatif sederhana karena kondisi aliran dapat
diasumsikan isotermal, yaitu kondisi temperatur yang sama sepanjang aliran
pipa. Akan tetapi, pada aliran minyak yang memiliki titik tuang tinggi,
transportasi minyak menggunakan pipe line akan kompleks, karena alirannya
tidak isotermal.
Temperatur minyak akan turun di sepanjang aliran pipa karena adanya
transfer panas dari minyak ke lingkungan. Temperatur akan turun sampai di
bawah titik tuang minyak dan akan menyebabkan aliran minyak terhenti
45
2. Termometer
5.3.2. Bahan
1. Sampel minyak mentah
Tabel 5.3. Titik kabut, titik beku, dan titik tuang dari data tiap kelompok
o
F = ( 95 x 20 )+ 32 = 68 oF
o
F = ( 95 x 4,8)+32= 10,64 Fo
o
F = ( 95 x 14,68)+32 = 58,64 oF
2. Data Kelompok
a. Titik Kabut = 29,8 oC
o
F = ( 95 x 29,8)+ 32 = 85,64 oF
o
F = ( 95 x 22,74 )+32 = 72,9 oF
o
F = ( 95 x 26,9)+32 = 80,42oF
5.7 Pembahasan
Menentukan titik kabut, titik tuang serta titik beku pada minyak
mentah sangat diperlukan, agar kita dapat mengetahui kapan titik kabut, titik
tuang dan titik beku pada suatu minyak terjadi. Kita perlu mengetahui kapan
minyak mentah akan mulai mengkristal, kapan minyak mentah masih dapat
dituangkan dan kapan minyak mentah akan mengalami pembekuan. Dengan
kata lain, titik kabut dan titik tuang digunakan untuk mendeterminasi jumlah
relatif kandungan lilin pada crude oil. Dan titik beku itu sendiri digunakan
agar kita mengetahui kapan minyak mentah akan mengalami pembekuan.
Pada perjalanan dari formasi menuju permukaan, minyak bumi
mengalami penurunan temperatur. Apabila hal ini tidak di waspadai, maka
akan terjadi pembekuan minyak di dalam pipa. Jika pipa tersumbat karena
pembekuan, minyak yang kita produksi tidak bisa lagi mengalir.
Kehilangan panas ini akan menyebabkan suatu masalah yang akan
menjadi besar akibatnya apabila tidak segera diatasi. Untuk mengatasi hal
tersebut, kita dapat mengambil formasi sampel minyak dan dilakukan uji
coba di laboratorium untuk menentukan titik kabut, titik beku, dan titik
tuang.
Setelah kita mendapatkan titik kabut, titik beku, dan titik tuang, kita
dapat mengantisipasi titik-titik dimana kemungkinan terjadinya pembekuan
sehingga dapat segera diantisipasi dengan memasang heater pada flow line,
atau dengan mengisolasi pipa-pipa untuk menjaga kestabilan temperatur.
Dari data-data perhitungan telah dilakukan sebelumnya, kemudian
diplotkan ke dalam suatu grafik, dimana dijelaskan besar dari titik kabut
54
(cloud point), titik beku (freese point), dan titik tuang (pour point) dari suatu
minyak mentah dari data masing-masing kelompok.
Grafik 5.1. Data Kelompok vs Titik Kabut, Titik Beku & Titik Tuang
90
80
70
60
Temperature 0F
50
40 titik
kabut
30 titik
beku
20
10
0
1 2 3 4 5 6
Kelompok
Grafik 5.2. Data Kelompok + Umum vs Titik Kabut, Titik Beku & Titik Tuang
55
90
8085.64 85.64 83.66 83.66
80.42 80.42 82.76
82.04 82.76
82.04
70 77.36 77.36 75.92 75.92
72.9 72.9
66.56 66.56 68
Temperature 0F
60
50 58.64
40 titik kabut
titik beku
30
titik tuang
20
10
10.64
0
1 2 3 4 5 6 7
Kelompok dan Umum
5.8 Kesimpulan
1. Diperoleh harga titik kabut 85,64°F, titik beku 72,9°F dan titik tuang
80,42°F
2. Faktor yang mempengaruhi titik kabut,titik tuang dan titik beku
adalah komposisi penyusun minyak itu sendiri.
3. Semakin berat minyak tersebut semakin cepat beku.
4. Titik beku lebih kecil dari titik tuang.
5. Penentuan titik kabut, beku, tuang dari minyak pada sumur produksi
penting karena mencegah terjadinya penurunan produksi.