Keterangan
1. Test cup
2. Gelas ukur
3. Tuas untuk mengalirkan gas
4. Tag closer taster
5. Test flame
6. Penutup (lid)
7. termometer
6.5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Untuk minyak dengan titik nyala 55ºF atau yang lebih tinggi, mengisi bath
dengan air hingga tumpah, untuk minyak yang mempunyai titik nyala
rendah digunakan cairan yang berupa campuran air dengan etylene glikol
atau cairan dengan viskositas yang rendah dan mempunyai titik beku yang
rendah pula. Temperatur didalam cairan harus berada pada temperatur lebih
kurang 20ºF dibawah perkiraan titik nyala dari sample.
2. Mengisi mangkok hingga batas dengan sample kira-kira 50 ml.
Membersihkan minyak yang membasahi dinding mangkok diatas level
minyak (sample) dan pada penutupnya,
3. Menyalakan test flame, mengatur nyala pada test flame sehingga mencapai
ukuran sebesar bead yang terdapat pada penutup, mengatur pula kenaikan
temperatur sebesar 1º setiap 30 detik.
4. Jika temperatur sampel di dalam test cup 10ºF dibawah titik nyala yang
diperkirakan, maka menyulutkan test flame pada mangkok dengan interval
tertentu hingga penyulutan test flame padam, dan mencatat temperatur pada
termometer.
5. Menentukan titik bakar, melanjutkan pemanasan dan menyulutkan test
flame hingga sample terbakar lima detik atau ditandai dengan membesarnya
api pada test flame dan mencatat temperaturnya sebagai titik bakar.
6.6 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
6.6.1 HASIL PERCOBAAN
TABEL VI-2
Data Percobaan Plug M
Sampel C Sampel A
Tititk Nyala Titik Bakar Tititk Nyala Titik Bakar
(oC) (oC) (oC) (oC)
30 37 45 51
6.6.2 Perhitungan
1. Sampel Minyak
9
Titik Nyala = (5 × 45) + 32 oF
= 122 oF
9
Titik Bakar = (5 × 45) + 32 oF
=122, 8 oF