Gambar 5.1.
Thermometer
5.3.2. Bahan
1. Sampel minya (crude oil).
2. Es batu sebagai pendingin.
3. Garam untuk menjaga agar es batu tidak cepat mencair.
Gambar 5.4. Minyak mentah (crude oil) Gambar 5.5. Es batu
5.5.2. Perhitungan
Sampel 1
9
Titik kabut = 20℃ = ( x 20) + 32 = 68°F
5
9
Titik tuang = 18℃ = ( x 18) + 32 = 64,4°F
5
9
Titik beku = 15℃ = ( x 15) + 32 = 59°F
5
Sampel 2
9
Titik kabut = 15℃ = ( x 15) + 32 = 54°F
5
9
Titik tuang = 12℃ = ( x 12) + 32 = 53,6°F
5
9
Titik beku = 10℃ = ( x 10) + 32 = 50°F
5
5.6. PEMBAHASAN
Berdasarkan data percobaan dan hasil perhitungan yang diperoleh dari hasil
pengamatan suhu atau temperatur masing-masing titik (titik kabut, titik beku,
tikik tuang) menggunakan thermometer, maka diketahui untuk titik kabut sampel
satu adalah 20℃ yang dikonversikan menjadi 68°F,dan untuk sampel dua adalah
15℃ yang dapat dikonversikan menjadi 59°F. Kemudian untuk titik beku sampel
satu, dimana pada sampel ini akan berubah dari fase cair menjadi fase padat pada
suhu 15℃ atau yang dapat dikonversikan menjadi 59°F. Sedangkan pada sampel
dua akan berubah dari fase cair ke fase padat pada suhu 10℃ atau yang dapat
dikonversikan menjad 50°F.
Dan untuk titik tuang untuk sampel satu dimana pada sampel ini akan berubah
dari fase padat menjadi fase cair atau mengalir pada suhu 18℃ atau yang dapat
dikonversikan menjadi 64,4°F. Sedangkan untuk sampel dua akan berubah dari
fase padat ke fase cair atau mengalir pada suhu 12℃ atau yang dapat
dikonversikan menjadi 53,6°F
Dalam industri migas penentuan titik kabut, titik beku dan titik tuang adalah
parameter penting, pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang karakteristik
ini memungkinkan perencanaan dan pengolahan yang efektif dalam proses
produkki, transportasi, dan pengolahan minyak dan gas alam.
5.7. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa,maka dapat disimpulkanbahwa;
1. Titik kabut (cloud point) uutuk minyak mentah (crude oil) pada sampel
satu adalah 20℃ atau 68°F,dan sampel dua adalah15℃ atau 59°F.
2. Tibik beku (Freezing point) untuk minyak mentah (crude oil) pada
sampel satu adalah 15℃ atau 59°F dan sampel dua adalah 10℃ atau.
50°F.
3. Titik tuang (pour point) untuk minyak mentah (crude oil) pada sampel
satu adalah 18℃ atau 64,4°F dan sampel dua adalah 12℃ atau
53.6°F.
4. Pada kedua sampel (sampel satu dan sampel dua) memililki perbedaan
temperatur dalam titik kabut, titik beku dan titik tuang. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua sampel minyak mentah mungkin memiliki
perbedaan Volume, sifat fisik dan komposisi kimia.