Anda di halaman 1dari 6

BAB V

PENENTUAN TITIK KABUT, TITIK BEKU, DAN TITIK TUANG

5.1. TUJUAN PERCOBAAN


1. Menentukan titik kabut (cloud point) untuk minyak mentah (crude oil).
2. Menentukan titik beku (freezing point) untuk minyak mentah (crude oil).
3. Menentukan titik tuang (pour point) untuk minyak mentah (crude oil).

5.2. DASAR TEORI


Perubahan keadaan suatu zat biasanya digambarkan dengan diagram fasa.
Diagram fasa adalah grafik tekanan yang diplot dengan temperatur, yang
memperlihatkan dalam keadaan bagaimana berbagai fasa itu terjadi.Untuk titik
kabut dan titik tuang tidak menyatakan kandungan material solid lainnya dalam
minyak.Sedang untuk titik beku pendinginan diteruskan sampai minyak
membeku, suhunya dapat dibaca pada thermometer.Untuk mendapatkan titik
tuang, tube kaca diangkat. Jika minyak mulai mengalir ( mencair ) dicatat
sebagai titik tuang sample.
Titik kabut adalah temperatur terendah dimana parafin atau padatan lain
mulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak didinginkan.
Titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak mentah sudah tidak
dapat bergerak lagi.
Titik tuang adalah temperatur terendah dimana dimana minyak mentah
masih dapat dituangkan ( sebelum mengalami pembekuan ) atau mengalir bila
minyak tersebut didinginkan tanpa diganggu pada kondisi yang telah ditentukan.
Penentuan titik beku, titik kabut dan titik tuang untuk minyak mentah,
dipangaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa hal yang
mempengaruhi penentuan titik-titik tersebut:
a. komposisi minyak mentah, minyak mentah terdiri dari berbagai
macam komponen hidrokarbon seperti minyak berat, minyak ringan,
dan fraksi-fraksi lainnya. Proporsi dan jenis komponen ini akan
mempengaruhi sifat-sifat fisik minyak mentah, termasuk titik beku,
titik kabut dan titik tuang.
b. Kandungan air, kandungan air dalam minyak mentah dapat
mempengaruhi titik beku dan titik kabut. Air cenderung membentuk
campuran dengan minyak, dan ketika suhu turun, air dapat membeku
dan membentuk kristal es. Kristal es ini dapat mempengaruhi aliran
minyak dan menyumbat pipa atau peralatan pengolahan.
c. Kandungan gas, kandungan gas dalam minyak mentah, seperti
metana, etana, propana dan butana dapat mempengaruhi titik kabut.
d. Tekanan atmosfer, titik beku dan titik tuang minyak mentah dapat
dipengaruhi oleh tekanan atmosfer di sekitar minyak tersebut.
e. Kontaminan, adanya kontaminan dalam minyak mentah seperti
belerang, nitrogen, dan logam,juga dapat mempengaruhi sifat-sifat
fisiknya. Kontaminan ini dapat mempengaruhi titik beku dan titik
tuang.

5.3. ALAT DAN BAHAN


5.3.1. Alat
1. Tube kaca sebagai tempat sampel.
2. Thermometer.
3. Penutup dari gabus.
4. Bath sebagai tempat untuk mengkondisikan sampel.

Gambar 5.1.
Thermometer

Gambar 5.2. Tube kaca Gambar 5.3. Penutup dari gabus

5.3.2. Bahan
1. Sampel minya (crude oil).
2. Es batu sebagai pendingin.
3. Garam untuk menjaga agar es batu tidak cepat mencair.
Gambar 5.4. Minyak mentah (crude oil) Gambar 5.5. Es batu

5.4. PROSEDUR PERCOBAAN


A. Titik Kabut dan Titik Beku

Mengambil sample dan memasukkan


kedalam tube sampai garis batas.

Memasukkan es batu kedalam bath dan menambahkan


garam secukupnya untuk menjaga agar es tidak cepat mencair.

Memasukkan thermometer alkohol kedalam bath.

Mengamati temperatur dan kondisi


crude oil (sample) setiap tiga menit.

Melaporkan pembacaan temperatur pada saat


terjadinya kabut dan kemudian melanjutkan dengan
saat terjadinya pembekuan minyak (sampel).

B. Titik Tuang (Pour Point)

Setelah didapatkan titik beku melanjutkan


dengan percobaan untuk menentukan titik tuang.

Mengeluarkan tabung dari bath dalam


kondisi minyak yang masih membeku.

Mendiamkan pada suhu kamar.


Mengamati perubahan temperatur pada saat
seluruh permukaan minyak dapat dituangkan.

Melaporkan temperatur tersebut


dalam °C dan °F sebagai titik tuang.

5.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN


5.5.1. Data Percobaan
Table 5.1 Data Percobaan

Analisa Sampel 1 Sampel 2


℃ °F ℃ °F
Titik kabut 20 68 15 54
Titik tuang 18 64,4 12 53,6
Titik beku 15 59 10 50

5.5.2. Perhitungan
 Sampel 1
9
Titik kabut = 20℃ = ( x 20) + 32 = 68°F
5
9
Titik tuang = 18℃ = ( x 18) + 32 = 64,4°F
5
9
Titik beku = 15℃ = ( x 15) + 32 = 59°F
5
 Sampel 2
9
 Titik kabut = 15℃ = ( x 15) + 32 = 54°F
5
9
 Titik tuang = 12℃ = ( x 12) + 32 = 53,6°F
5
9
 Titik beku = 10℃ = ( x 10) + 32 = 50°F
5

5.6. PEMBAHASAN
Berdasarkan data percobaan dan hasil perhitungan yang diperoleh dari hasil
pengamatan suhu atau temperatur masing-masing titik (titik kabut, titik beku,
tikik tuang) menggunakan thermometer, maka diketahui untuk titik kabut sampel
satu adalah 20℃ yang dikonversikan menjadi 68°F,dan untuk sampel dua adalah
15℃ yang dapat dikonversikan menjadi 59°F. Kemudian untuk titik beku sampel
satu, dimana pada sampel ini akan berubah dari fase cair menjadi fase padat pada
suhu 15℃ atau yang dapat dikonversikan menjadi 59°F. Sedangkan pada sampel
dua akan berubah dari fase cair ke fase padat pada suhu 10℃ atau yang dapat
dikonversikan menjad 50°F.

Dan untuk titik tuang untuk sampel satu dimana pada sampel ini akan berubah
dari fase padat menjadi fase cair atau mengalir pada suhu 18℃ atau yang dapat
dikonversikan menjadi 64,4°F. Sedangkan untuk sampel dua akan berubah dari
fase padat ke fase cair atau mengalir pada suhu 12℃ atau yang dapat
dikonversikan menjadi 53,6°F

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa kedua sampel memiliki


perbedaan dalam titik kabut, titik beku, dan titik tuang. Perbedaan ini diketahui
dari perbedaan suhu atau temperatur yang telah diamati. Dengan demikian
perbedaan ini menunjukkan bahwa kedua sampel meniliki volume, sifat fisik dan
komposisi kimia yang berbeda.

Dalam industri migas penentuan titik kabut, titik beku dan titik tuang adalah
parameter penting, pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang karakteristik
ini memungkinkan perencanaan dan pengolahan yang efektif dalam proses
produkki, transportasi, dan pengolahan minyak dan gas alam.

5.7. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa,maka dapat disimpulkanbahwa;
1. Titik kabut (cloud point) uutuk minyak mentah (crude oil) pada sampel
satu adalah 20℃ atau 68°F,dan sampel dua adalah15℃ atau 59°F.
2. Tibik beku (Freezing point) untuk minyak mentah (crude oil) pada
sampel satu adalah 15℃ atau 59°F dan sampel dua adalah 10℃ atau.
50°F.
3. Titik tuang (pour point) untuk minyak mentah (crude oil) pada sampel
satu adalah 18℃ atau 64,4°F dan sampel dua adalah 12℃ atau
53.6°F.
4. Pada kedua sampel (sampel satu dan sampel dua) memililki perbedaan
temperatur dalam titik kabut, titik beku dan titik tuang. Hal ini
menunjukkan bahwa kedua sampel minyak mentah mungkin memiliki
perbedaan Volume, sifat fisik dan komposisi kimia.

Anda mungkin juga menyukai