ABSTRAK
Pada proses perjalanan dari formasi menuju ke permukaan, minyak mentah (crude oil)
mengalami penurunan temperatur, apabila hal ini tidak di perhatikan akan menyebabkan
pembekuan minyak mentah di dasar pipa sehingga tidak bisa mengalir dengan
sempurna. Dalam hal ini harus bisa mengetahui kapan minyak mentah bisa mengalami
pembekuan agar dapat mengantisipasi dan berfikir bagaimana cara yang terbaik agar
minyak mentah mengalir dari formasi dengan lancar. Oleh karena itu, sangat penting
Dalam hal ini kita harus bisa mengetahui kapan minyak mentah bisa mengalami
pembekuan, agar dapat mengantisipasi dan berfikir bagaimana cara yang terbaik agar
minyak mentah mengalir dari formasi dengan lancar . Untuk itu, kita sangat perlu
mengetahui berapa jumlah titik kabut, titik tuang dan titik beku dari suatu minyak
mentah yang terproduksi.
In the process of traveling from the formation to the surface, crude oil (crude oil)
has decreased in temperature, if this is not noticed will cause freezing of crude oil
at the bottom of the pipe so that it cannot flow perfectly. In this case it must be
able to know when crude oil can experience freezing in order to anticipate and
think about the best way for crude oil to flow from the formation smoothly.
Therefore, it is very important In this case we must be able to know when crude
oil can experience freezing, in order to anticipate and think about the best way for
crude oil to flow from the formation smoothly. For that, we really need to know
how many fog points, pour points and freezing points of a produced crude oil
yang terbentuk didalam bumi, yang rendah titik kabut, maka semakin
berupa cairan, gas, dan padatan. banyak kandungan lilinnya.
Karena pengaruh dari tekanan dan Titik tuang adalah suhu
temperatur serta komposisi dimana minyak tidak dapat bergerak
mineralnya.senyawa hidrokarbon karena membeku selama 5 menit.
digolongkan menjadi golongan Ketika dimiringkan atau dituangkan
parafin, naftalen, dan aromatic. setelah melalui pendinginan selama
Dasar Teori pada setiap interval SOF. Titik tuang
Titik kabut adalah suhu adalah temperatur terendah dimana
dimana terjadinya asap yang tenang minyak masih dapat dituang atau
atau kabut pada dasar tabung reaksi mengalir bila minyak tersebut
(jar test) ketika minyak yang sudah didinginkan tanpa diganggu pada
diperiksa (sesudah dipanaskan lalu kondisi tertentu. Pemeriksaan titik
didinginkan tanpa mengaduknya). tuang dilakukan dengan metode yang
Titik kabut merupakan temperatur sama dengan titik kabut (ASTM-D97
ketika lilin paraffin memisahkan diri dan IP-15). Minyak mula-mula
dari larutan bila padatan lain mulai dipanaskan sampai 115oF, dimana
mengkristal atau memisahkan diri semua lilin sudah larut, kemudian
dari larutan bila minyak didinginkan didinginkan menjadi suhu mula-mula
pada kondisi tertentu. Pemeriksaan minyak sebelum dipanaskan (sekitar
titik kabut dilakukan dengan metode 90oF). Titik tuang biasanya dicatat
ASTM-D2500 dan IP-219. Dimana lebih rendah (8-10oF) dibawah titik
minyak didinginkan setidaknya pada kebutnya. Titik tuang (pour point)
suhu 25oF diatas titik kabutnya. Titik adalah suhu terendah minyak bumi
kabut sangat penting untuk indikator dan produknya masih dapat dituang
minyak diesel HSD (High Speed atau mengalir apabila didinginkan
Diesel) untuk indikasi adanya pada kondisi tertentu. (ASTM D-97)
penghambatan lilin pada saringan uji titik tuang dikarenakan kepada
minyak halus (finer filter) sehingga minyak bumi dan produknya.
mesin akan sulit beroperasi. Semakin Kriteria titik tuang tergantung pada
dua faktor, yaitu kondisi iklim dan
Tabel 3.2
Titik Titik
Crude Oil
Kabu
t
Beku Tuang = [9
5
x 3oC ] + 32
o o o
C C C
= 35,6 oF
Light Crude Oil 3 2 4
Heavy Crude Oil 35 31 26 3. Titik Tuang