Anda di halaman 1dari 31

PRINSIP TEKANAN DALAM WELL

CONTROL
Tekanan Formasi.
 Dalam operasi pemboran tekanan formasi harus dapat
ditahan oleh tekanan hidrostatik lumpur, agar tidak terjadi
kick.
 Tekanan formasi umumnya dinyatakan dengan gradien
tekanan formasi.
Tekanan formasi dapat dibagi tiga :

 tekanan formasi normal


 tekanan formasi abnormal
 tekanan formasi subnormal
 Tekanan Formasi Normal
Bila gradien tekanan formasi antara 0.433 psi/ft sampai
0.465 psi/ft.
 Tekanan Formasi Abnormal

Bila gradien tekanan formasi lebih besar dari 0.465 psi/ft.


* Formasi yang bertekanan abnormal ini yang sering
menimbulkan kick.
 Tekanan Formasi Subnormal

Bila gradien tekanan formasi lebih kecil dari 0.465 psi/ft.


* Formasi yang bertekanan subnormal ini yang sering
menimbulkan mud loss.
Hubungan Tekanan Hidrostatik Lumpur dengan Tekanan
Formasi.

 Dalam operasi pemboran, agar tidak terjadi kick,


tekanan hidrostatik lumpur harus lebih besar dari tekanan
formasi.
 Untuk menentukan tekanan hidrostatis lumpur yang
digunakan dalam operasi pemboran, tekanan formasi harus
diketahui (diperkirakan) terlebih dahulu,
Beda tekanan hidrostatis lumpur dengan tekanan
formasi disebut dengan over balanced.
Tekanan Rekah Formasi.

 Kekuatan maksimum suatu formasi untuk menerima tekanan.

Bila suatu formasi menerima tekanan yang lebih besar dari


tekanan rekahnya, formasi akan rekah, dan lumpur akan
masuk ke dalam rekahan yang terjadi.
Tekanan formasi ditentukan dengan Leak Off Test.
Pengertian LOT & FIT

L.O.T. (Leak-Off Test) dilakukan dengan mengebor


shoe dan 10’ - 50’ formasi baru. Tutup annular dan
pompakan ke dalam sumur sampai anda meretakkan
formasi dengan lumpur yang digunakan.

Tujuan dari L.O.T adalah untuk memperkirakan


tekanan dan berat jenis lumpur maksimum yang
digunakan.

Kita sekarang dapat menghitung Tekanan Rekah


(Fracture gradient) dan EMW (Equivalent Mud
Weight / Berat Lumpur Ekuivalen).
Prosedur L.O.T

1. Sumur ditekan dengan penambahan 100


psi atau fluida dipompa ke dalam sumur
sekitar 1,5 bbls.
2. Setelah setiap kenaikan tekanan, pompa
dihentikan dan tekanan ditahan selama
sekitar 5 menit. Jika tekanan bertahan
(holding), kemudian sumur diberi tekanan
kembali.
3. Test dianggap selesai jika tekanan tidak
akan bertahan (holding) setelah dicoba
beberapa kali atau sumur tidak mengalami
kenaikan lebih lanjut.
APAKAH F.I.T?

F.I.T. (Formation Integrity Test) dilakukan


dengan mengebor shoe dan 10’ - 50’
formasi baru. Tutup annular dan naikkan
tekanan sampai nilai tertentu dengan
lumpur. Jika formasi dapat menahan tekanan
ini, tes dinyatakan bagus.

Kita sekarang dapat menghitung EMW


(Equivalent Mud Weight / Berat Lumpur
Equivalen). F.I.T. mirip seperti pengetesan
tekanan pada jalur semen atau BOP.
Equivalent Mud Weight (EMW)
Berat jenis maksimum yang diijinkan agar
formasi tidak pecah.

EMW = MW + (P : (0.052 x TVD))


LOT vs FIT

LOT FIT
 Sumur explorasi  Sumur Pengembangan
 Pengembangan sumur di dengan data di sekitar
lapangan lama yang tidak sumur yang valid.
pernah dibor.  Dilakukan sampai formasi
 Dilakukansampai formasi dapat menahan tekanan
retak / crack yang diberikan (mengacu
pada data LOT)
MENGAPA KITA MELAKUKAN
L.O.T ATAU F.I.T ?
Setiap kita selesai melakukan
penyemenan pada casing tertentu,
L.O.T atau F.I.T harus dilakukan untuk
memverifikasi bahwa casing, semen,
dan formasi di bawah casing shoe
dapat menahan tekanan lubang sumur
yang direncanakan.
Hubungan antara L.O.T / F.I.T, Desain
Sumur dan Kontrol Sumur ?

Kita mulai mengebor menggunakan desain


sumur dengan nilai teoritis untuk tekanan pori
dan gradien retak. L.O.T. memberikan nilai
aktual untuk tekanan retak dan batasan berat
lumpur untuk mengebor bagian selanjutnya
dari lubang. Ketika digabungkan bersama,
anda dapat mengontrol sumur.
Alasan Mengukur
PLT (Pressure Lag Time/Waktu Jeda
Tekanan)

Tipe Lumpur
º Kompresibilitas lumpur

Geometri Sumur
º Sumur yang Lebih Dalam
º O.D yang Lebih Besar >
Perlu lebih banyak
Volume lumpur
Langkah 1
DRILLPIPE CASING Sisakan sedikit
2000 2000 tekanan di sumur.

1000 300 3000 1000 300 3000

0 0

5/81/2 3/8
SPM 3/4 1/4
7/8 1/8

OPEN CLOSED
0

0
TOTAL STROKES
Langkah 2
Naikkan
DRILLPIPE CASING kecepatan
2000 2000 pompa ke
kecepatan Kill
1000 1000 3000 1000 300 3000 dengan menjaga
tekanan Casing
0
konstan dengan
0
membuka choke.
5/81/2 3/8
SPM 3/4 1/4 Setelah
7/8 1/8
sirkulasi stabil,
50 OPEN CLOSED teruskan
memompa
500 dengan
menjaga
TOTAL STROKES tekanan Drill
pipe 1000 psi.
Langkah 3
CASING
Lakukan
DRILLPIPE
2000
penyesuaian
2000
choke 100 psi,
catat waktu yang
1000 1000
1100 3000 1000 400 3000
diperlukan yang
direfleksikan
0 0 lewat Pembaca
Tekanan Drill
5/81/2 3/8
SPM 3/4 1/4 pipe
7/8 1/8 Diperlukan 100
OPEN CLOSED stroke untuk
50 tekanan berubah
direfleksikan
550
600 pada Pembaca
TOTAL STROKES Tekanan DP.
Pada 50 spm
diperlukan 2
menit. Inilah
PLT.
Quis

 Leak off test dilakukan pada kedalaman 3000 ft,dengan berat


jenis Lumpur 10 ppg. Tekanan leak off didapat 1500 psi.
Berapakah :
a. Tekanan rekah formasi di bawah casing shoe ?
b. Equivalent Mud Weight ?
Apa yang terjadi jika fluida dalam
annulus lebih berat daripada fluida di
dalam string?

Fluida yang lebih berat di annulus menekan ke


bawah sehingga mengalir ke dalam string, fluida
yang lebih ringan di dalam string terdesak
mengalir ke permukaan. Level dari fluida di
annulus akan turun, karena kesetimbangan
tekanan.
Pipa U
Ketika mengebor sumur, kita menghadapi efek
Pipa U.

Workstring dan
annulus membentuk
U-tube.

10,000 kaki

Pembaca tekanan =
Tekanan di Dasar.
Pipa U

Jika kita mengisi


tabung kaca dengan
lumpur beratnya 9.6
ppg ke mana lumpur
bergerak dan berapa
pembaca tekanan?
10 ft

9.6ppg x 0.052 x 10ft =


5
Pipa U
Dua kolom lumpur yang berhubungan di dasar akan seimbang
pada kondisi statik.

Jika kita memasukan


lumpur beratnya 12
ppg di tabung apa
yang akan terjadi dan
berapa pembaca
tekanan?
10 ft

6 = 12ppg x 0.052 x 10ft


Praktek Pipa U
Hitung Tekanan di Dasar!

AIR

1,500 ft - 13.6 ppg


13.6 x 0.052 x 1,500 = 1060 psi

10.2 ppg

4,000 ft - 10.2 ppg


10.2 x 0.052 x 4000 = 2122 psi

6000 ft

6000 ft TVD
10.2 x 0.052 x 6,000 = 3182 = (1060) + (2122)
Praktek Pipa U
Hitung Tekanan di Dasar!

1,000 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 1000 = 520

5,500 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 5,500 = 2860

5,000 ft - 9.6 ppg


9.6 X 0.052 x 5,000 = 2496

500 ft - 6 ppg
6000 ft
6 x 0.052 x 500 = 156
6000 ft TVD
520 + 2496 =3016 = 2860 + 156
Praktek
Pengisian Slug Pipa U

Slug adalah lumpur yang mempunyai berat jenis lebih


besar 3 – 4 ppg dari berat jenis lumpur yang ada di
dalam lubang.

Tujuan pengisian slug adalah untuk mengosongkan


drill pipe sepanjang yang diinginkan di bawah rotary
table saat mencabut rangkaian pemboran.
Praktek
Pipa U
Menghitung berapa banyak slug yang turun!

6000 - 4628 - 1200 = 172 ft

1,200 ft - 12 ppg
12 x 0.052 x 1200 = 749 psi

6,000 ft - 10.5 ppg


10.5 x 0.052 x 6000 = 3276 psi
3276 - 749 = 2527 psi
2527  0.052  10.5 = 4628 ft

6000 ft

6000 ft TVD
3276
Praktek
Jika kedua kolom lumpur tidak seimbang dan lumpur
tidak ada yang ke luar, tekanan akan terjadi.
Pipa U

= Pembaca Tekanan.

6,000 ft - 12.5 ppg 6,000 ft - 10 ppg

6000 ft

6000 ft TVD
BHP =
780

Pembaca Tekanan Permukaan =


3900 - 3120 = 780 psi

6,000 ft - 12.5 ppg 6,000 ft - 10 ppg


JIKA: JIKA:
12.5 x 0.052 x 6000 = 10 x 0.052 x 6000 =
3900 psi 3120 psi

6000 ft

Maka BHP = 3900

Anda mungkin juga menyukai