Al Gamal R. K
Denny Aditya
Andis Faza Fauzana
Firhan Taufik
Fateh Muhammad
Raden Bari
Abaki Tama
Dalam melaksanakan proses pemboran, terdapat beberapa masalah. Salah satunya
ialah pipe sticking
Pipe sticking atau pipa terjepit saat keadaan dimana rangkaian pipa pemboran
sudah tidak dapat digerakkan baik diputar maupun diangkat
JENIS-JENIS PIPE STICKING
Differential pipe sticking
Mechanical pipe sticking
Keyseating
DIFFERENTIAL PIPE STICKING
Terjadi jika perbedaan antara tekanan hidrostatik lumpur pemboran dan tekanan
formasi menjadi sangat besar, keadaan seperti ini terjadi apabila :
1. Menembus formasi yang porous dan permeabel.
2. Lumpur terlalu berat sehingga tekanan hidrostatis lumpur jauh melebihi tekanan
formasi.
3. Lumpur yang kurang stabil (water loss tinggi, mud cake tebal).
Besarnya gaya differential sangat sensitif untuk berubah dalam hal besarnya
perbedaan tekanan (Hs Pf). Dalam operasi pemboran yang normal diusahakan
terdapat overbalance pressure antara 100 200 psi (6,8 13,6 bar). Kenaikan
overbalance pressure yang tinggi dapat ditimbulkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Kenaikan tiba-tiba di berat lumpur pemboran akan meningkatkan tekanan
hidrostatik lumpur dan pada akhirnya akan meningkatkan besarnya overbalance
pressure.
2. Pemboran yang melalui resevoir yang terdeplesi dan adanya regresi tekanan.
PENCEGAHAN DIFFERENTIAL STICKING
Berdasarkan faktor-faktor penyebabnya dapat dicegah
yaitu dengan:
1. Mengurangi perbedaan tekanan.
2. Mengurangi daerah kontak.
3. Menjaga rangkaian bor agar tidak statis.
4. Mengurangi faktor gesekan.
PENANGGULANGAN DIFFERENTIAL STICKING
Metode-metode yang paling umum digunakan untuk
membebaskan pipa terjepit adalah sebagai berikut
:
1. Pengurangan tekanan hidrostatik.
2. Supporting Fluid
3. Operasi back off
MECHANICAL STICKING
Pipa terjepit secara mekanis ini dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu pipa terjepit karena runtuhan dan pipa terjepit
karena lubang bor mengecil.
PIPA TERJEPIT KARENA RUNTUHAN
Pipa terjepit jenis ini karena dinding lubang bor yang
runtuh (caving) yang mengisi annulus antara pipa dan
dinding lubang
PENYEBAB DINDING LUBANG RUNTUH
Dinding lubang runtuh dapat disebabkan oleh :
1. Formasi yang kurang kompak dan rapuh (pasir
lepas, batu bara, barrite shale).
2. Tekanan hidrostatik lumpur yang terlalu kecil.
3. Shale yang sensitif air.
Runtuhan dari dinding ini akan berkumpul di annulus dan
memegang rangkaian bor, sehingga mengakibatkan
rangkaian bor terjepit.
TANDA PIPA TERJEPIT KARENA RUNTUHAN
Tanda telah terjadi runtuhan saat melakukan pemboran adalah sebagai berikut :
1. Cutting yang keluar bertambah banyak.
2. Cutting yang keluar besar-besaran dan bentuknya pipih.
3. Tekanan pompa lumpur naik.
4. Torsi naik.
Sebagai tanda telah terjadi pipa terjepit karena runtuhan dinding lubang adalah sebagai
berikut :
1. Rangkaian tidak bisa digerakkan, diputar dan diangkat.
2. Tekanan pompa naik secara mendadak.
PIPA TERJEPIT KARENA LUBANG BOR MENGECIL
Pipa terjepit dapat disebabkan karena lubang bor mengecil. Kejadian ini biasanya
terjadi pada formasi shale.
Formasi yang terdapat pada trayek ini adalah formasi WONOCOLO yang mana didominasi
oleh lapisan batuan lempung dengan sisipan batuan gamping.
Penyebab terjadinya rangkaian terjepit karena adanya perbedaan Ph lumpur tersebut dengan Pf
yang cukup besar, dan juga dikarenakan terlalu besarnya berat densitas pada lumpur yang
mempengaruhi tekanan hidrostatis pemboran lebih besar dari pada tekanan formasi.
RENCANA VS ACTUAL
Parameter Rencana On stuck
Mud type SOBM SOBM
Depth interval (ft) 4852-9611 4852-7444
Mud weight (ppg) 12-12.8 12
PV 45-52 45
YP 12-25 19
Cake thickness (in/32) 1 5
Corrected solids (%) 17.78-21.78 22
Water (%) 14-20 16
Filtrate API (ml/30 min) 3,8 8
ANALISA
Permasalahan pipa yang terjepit pada sumur ini berada pada kedalaman 7444 ft
MD/5144 ft TVD dengan indikasi:
Rangkaian tidak dapat diputar
Torsi naik
Tujuan utama dari optimasi penggunaan sifat fisik lumpur ini adalah untuk memberikan
kinerja yang baik dalam proses pemboran dan meminimalisir problem pemboran khususnya
stuck pipe.
KESIMPULAN
1. Jenis jepitan yang dialami oleh sumur ini bukan akibat mechanical sticking dan
key seat karena adanya aliran baik pada saat sirkulasi lumpur pemboran,
melainkan differential sticking